"Im sorry, ngga sengaja" ucap wanita itu sambil membantu mengambil baju Dinda yang terjatuh dilantai
"Suara ini? Ko gue kaya kenal"-batin Dinda
Dinda mengangkat kepalanya dan.. "Lohh?..." Dinda terkejut melihat wanita yang ada didepannya. Ternyata dan ternyata itu sahabat Dinda dari SD sampai SMP.
"Yasmin Maharani?"
"Omg Dinda Delviana?"
Yasmin langsung memeluk Dinda, dan Dinda membalas pelukannya "Din gue kangen banget sama lo!!"
"Sama gue juga, dunia sempit banget ya kita dipertemukan lagi"
"Iya Din, ahh gila gue kangen banget"
Cup' cup' cup'
Yasmin mencium pipi kanan, pipi kiri, dan kening Dinda, dan sebaliknya pun. Karena memang itu tradisi mereka berdua kalau bertemu.
"Lo ko balik kesini? Why? Di Eropa ngga enak ya? Mampus!!"
"Ah lo yaa paling bener kalo ngomong haha"
"Serius ngga betah?"
Yasmin menepuk keras lengan Dinda dan tertawa terbahak-bahak, ternyata kebiasaan sahabatnya ini ngga pernah hilang dari ribuan tahun yang lalu. Eh ngga deh. Author becanda bentar. Siape yang suka begini nihh?
"Aww sakitt Yas" ucap Dinda sambil mengelus lengannya yang sakit
"Maaf Din haha"
"Kebiasaan lo ngga pernah ilang-ilang anjir"
"Udah kebiasaan coiii"
"Gimana-gimana Yas? Beneran ngga betah di Eropa?"
"Betah gue disono Din, tapi.."
"Aduh ada tapinya, apaan tu?"
"Papah ada kerjaan di Jogja dan kerjaan itu 2 tahun, alhasil Mamah gue memutuskan untuk tinggal dirumah sepupu gue, sepupu gue sepantaran juga sama kita Din"
"Cewek atau cowok?"
"Cowok"
"Jadi sekolah lo?"
"Gue sekolah bareng sama sepupu gue Din"
"Lo ditinggal sendiri di rumah sepupu lo?"
"Iyapp"
"Mamah lo ikut Papah lo ke jogja?"
"Iya Dinn, huft"
"Sabar ya sabar, rumah lo di Eropa gimana?"
"Ditempatin sama kakaknya Papah gue Din"
"Oh gitu"
"Iya, eh Din gue duluan ya gue buru-buru nih ditungguin supir, seharusnya gue udah harus dirumah sepupu gue"
"Mamah lo mana?"
"Mamah gue udah dijogja sama Papah gue"
"Oh gitu"
"Mana nomor handphone lo? Nih catet" ucap Yasmin sambil menyodorkan handphonenya
"Nih udah"
"Maaf ya ngga bisa lama-lama, nanti gue calling oke my honey, nanti ada waktu luang kita full time janji!!"
Yasmin memeluk Dinda "Bye, masih kangen gue tu sama lo"
"Sama hemm"
"Lo kesini sama siapa dah?" Tanya Yasmin sambil melepas pelukan
"Mamah and papahku"
"Ade lo juga?"
"Iya"
"Yauda salam aja ya, kapan-kapan gue main kerumah, eh btw belanjaan banyak banget tuh panen ya"
"Iya sogokan dari Papah soalnya bang Ikii balik ke Amrik lagi gue galau"
"Astaga, bye nanti gue calling" pamit Yasmin sambil melambaikan tangan
"Bye" ucap Dinda sambil melambaikan tangannya juga kepada Yasmin
Dinda menuju kasir untuk membayar semua pakaian yang dibelinya, selesai membayar Dinda langsung menghampiri Papah dan Mamahnya yang sedang duduk menikmati Pizza Hut.
"Geser Dee" pinta Dinda sambil mendudukan tubuhnya disebalah Kirana
"Udah belanjanya sayang?" Tanya Firman
"Udah Pah" ucap Dinda sambil tersenyum senang
"Ada yang kurang ngga?" Tanya Firman memastikan
"Ada Pah"
"Astagfirullah Dinda, apa lagi yang kurang itu tengtengan kamu udah 8 loh" sambar Sarah
"Novel mah yang kurang novel bukan baju"
Sarah menarik nafasnya pendek "Mamah kira kamu mau beli baju lagi sekalian sama mba-mbanya"
"Ngga Mamahhhhhkuuuuu" ucap Dinda sambil melahap Pizzanya
"Ooiya Mah, Pah, Kirana jugaa ada salam dari..." Dinda bicara dengan mulut penuh dengan Pizza
"Kalo mau bicara itu telen dulu makanannya sayang!" perintah Sarah
Dinda menelan Pizza yang ada dimulutnya itu "Hehe iya Mah udah"
"Ada salam dari siapa?" Tanya Firman
"Dari Yasmin"
"Yasmin? Siapa Yasmin?" Firman bertanya-tanya
"Oh Yasmin temen kamu dari SD sampai SMP itu? Yang pindah ke Eropa?" Tanya Sarah
"Nah bener tu"
"Ooohh iya Papah inget" ucap Firman
"Emangnya dia ada disini?" Tanya Sarah
"Iya Mah ada, dia pindah lagi kesini"
"Kenapa gitu?"
"Papahnya ada tugas dijogja selama 2 tahun Mah, jadi Mamahnya ikut kejogja, kalo Yasminnya disini sama sepupunya"
"Sekolahnya gimana?" Tanya Firman
"Sekolahnya disini juga Pah, tapi aku ngga tau dimana"
"Oh gitu"
Setelah selesai memakan Pizza Dinda dan keluarganya langsung pulang kerumah, hingga ada yang lupa dicari.
Dinda mendudukan tubuhnya disofa ruang tamu "Astagfirullah Mamah" ucap Dinda sambil menepuk dahinya
Sarah langsung duduk disebalah Dinda "Ha? Kenapa sayang ada apa?" Tanya Sarah panik
"Novelnya lupa beli" Ucap Dinda sambil memanyunkan bibirnya
"Mamah kira kenapa, yaudah gampang besok lagi sayang" ucap Sarah lalu pergi meninggalkan Dinda
"Hufttt"
Firman menyodorkan uang berwarna merah 4 lembar (asoy:v) "Nih uang buat beli novelnya"
"Ngga usah Pah, aku ada uang ko buat beli novel"
"Udah ngga apa-apa ini ambil, ngga baik lo nolak rezeki"
"Jangan Pah, ini Papah ngebelanjain aku udah banyak banget lebih 3 juta Pah"
"Sekali-kali sayang, udah ini ambil"
"Kebanyakan Pah, novel paling cuma berapa ngga sampe empat ratus begitu"
"Yaudah kamu ambil aja sayang, buat tambah-tambah uang jajan kan bisa"
"Eumm ngga mau deh Pah, aku masih ada uang ko"
"Yaudah nih kamu maunya berapa? Pilih deh mau berapa asal jangan nolak"
"Aku ambil seratus ribu aja ya Pah"
"Udah nih adil, kamu dua ratus Kirana dua ratus" ucap Firman sambil memberikan dua lembar uang kepada anaknya masing-masing
"Papah emang baik banget" ucap Dinda sambil tersenyum manis
"Iya dong Papah gitu loh, papah kekamar dulu ya" pamit Firman
"Iya Pah"
***
Saat ini Dinda sedang berbaring dikasur empuk miliknya. Tiba-tiba handphonenya berbunyi.
Unknown calling...
"Nomor siapa ini?" Gumam Dinda
Bersambung
📓📓📓
THANK YOU GUYS!!