PERJODOHAN TAK TERDUGA [COMPL...

By novitagr

8.8M 292K 8.3K

DON'T COPY MY STORY! **** Geaveta Mckenzie Deandro. Cantik. Fashionista. Selalu... More

SAMUEL WILLIAM DIMITRI
GEAVETA MCKENZIE DEANDRO
1
2
3
4
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
BUTUH SARAN READERS
16
PENGUMUMAN
5 (RE-POST)
17
18
19
PENTING!
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
ATTENTION
30
SOME OF SAMUEL PROPERTIES
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
53
54
55
56
57
58
EXTRA PART
INFO SEQUEL

52

99.1K 4.1K 258
By novitagr

Happy reading!

Jangan lupa click bintang 🌟

________

AUTHOR POV's

"Mommy, daddy, give me an adik!" ujar Aaron secara tiba-tiba yang membuat Samuel dan Gea terdiam seketika dan saling pandang satu sama lain.

"Apa, sayang? Bisa Aaron ulangi lagi tadi Aaron mau apa?" tanya Gea setelah suaranya sudah kembali, Gea ingin memastikan sekali lagi jika yang ia dengar tadi adalah kesalahan.

"I want adik, mommy! A baby girl!" jawab Aaron dengan nada yang sangat menuntut.

Dan Gea kembali dibuat terdiam dengan penuturan putranya barusan, ternyata apa yang ia dengan tadi tidak salah. Aaron memang meminta adik pada dirinya dan Samuel.

"Pasti kau yang menyuruh Aaron untuk meminta adik, iya kan?!" tuduh Gea pada Samuel dengan berbisik agar Aaron tidak dapat mendengar.

"No! Sungguh, bukan aku. Aku tidak pernah menyuruh Aaron untuk meminta adik." jawab Samuel dengan gelengan keras karena memang bukan dia pelakunya-ya, walaupun sebenarnya Samuel juga senang saat Aaron meminta adik.

Gea masih memicingkan matanya ke arah Samuel karena ia masih tidak percaya dengan ucapan Samuel barusan.

"Sungguh, bukan aku, Princess." ucap Samuel mencoba meyakinkan Gea sekali lagi karena Gea masih saja menuduhnya.

"Hm, Aaron tau kata 'adik' dari siapa, sayang?" tanya Gea dengan lembut pada putranya-mencoba mencari tau siapa dalang utama di balik permintaan Aaron yang kelewat ngawur tadi.

"Grandma, mommy! Grandma said that I can't bought an adik, only mommy and daddy can gave me an adik. So give me an adik, mommy, daddy. Please?" jawab Aaron dengan puppy eyes andalannya.

"Apa?! Ternyata mommy yang menyuruh Aaron?!" bisik Gea pada Samuel yang sama terkejutnya saat mendengar jawaban dari putra mereka barusan.

Samuel hanya menggidikkan bahunya, sama-sama bingungnya dengan Gea. Mereka berdua sama-sama tidak tau harus menjawab permintaan Aaron yang satu ini dengan apa. Masalahnya, adik bukanlah mainan yang bisa Samuel beli untuk Aaron.

"Oh, jadi Aaron mau adik? A baby girl?" tanya Samuel pada putranya itu seraya mengambil alih Aaron ke dalam gendongannya.

"Syukurlah, sepertinya Samuel sudah menemukan jawaban yang tepat untuk membujuk Aaron." batin Gea sedikit merasa lega ketika Samuel sudah mengambil alih Aaron darinya.

"Ya, daddy! A baby girl! No, no! I mean, a cute baby girl!" jawab Aaron dengan tersenyum riang dan menganggukkan kepalanya dengan antusias.

"A cute baby girl? It's easy, baby boy! Tapi, kalau Aaron mau dapat adik, Aaron harus jadi anak yang baik dulu, can you?" ujar Samuel yang berhasil membuat Gea melongo dan membuat Aaron tersenyum senang.

"I will, daddy, I will! I promise!" jawab Aaron dengan mengangguk antusias.

"Samuel! Jangan gila! Jangan menjanjikan suatu hal pada Aaron yang tidak mungkin bisa kau berikan!" bisik Gea memperingati Samuel agar menjaga ucapannya, karena mereka tidak akan mungkin bisa memberikan adik untuk Aaron.

"Kenapa tidak bisa? Menghamili mu adalah hal yang mudah untukku, Princess." jawab Samuel dengan senyum tanpa dosa nya.

"Kau pikir aku mau kau hamili lagi?! Hell no, ya!" tolak Gea mentah-mentah.

"Kita lihat saja nanti, siapa yang akan memohon untuk aku hamili." balas Samuel dengan smirk menyebalkan miliknya.

"Dasar pria gila!" bisik Gea dengan penuh penekanan sebelum merebut Aaron kembali dari gendongan Samuel dan segera membawa Aaron untuk memandikannya.

Sedangkan Samuel hanya tertawa saat melihat reaksi Gea yang menolaknya secara terang-terangan. Tapi bukan Samuel namanya, jika langsung menyerah begitu saja. Karena saat ini, di kepalanya sudah dipenuhi dengan ide-ide cemerlang yang dijamin bisa membuat Gea mau memberikan adik untuk putra mereka.

***

"Mommy, kira-kira besok adik untuk Aaron sudah sampai di sini atau belum, ya?" tanya Aaron dengan polosnya pada Gea saat ibunya itu sedang memandikannya.

Sungguh, Gea tidak tau harus menjawab dengan bagaimana pertanyaan Aaron seputar adik yang tidak ada habisnya ini.

"Ehm, belum, sayang. Adik untuk Aaron itu datangnya butuh waktu yang lama, tidak sebentar." jawab Gea dengan gugup karena ia takut salah bicara dan membuat Aaron semakin gencar meminta adik padanya dan Samuel.

"Why? Biasanya daddy selalu bisa memberi apa yang Aaron mau tanpa Aaron menunggu lama," ujar Aaron yang masih tidak terima jika adiknya tidak cepat datang.

"Samuel sialan! Lihat, akibat ulahnya yang selalu memanjakan Aaron, sekarang Aaron menjadi seperti ini!" batin Gea kesal dengan Samuel.

"Mommy, why?" tanya Aaron sekali lagi karena ibunya itu tak kunjung menjawab pertanyaannya tadi.

"Uh... Hm,-" jawab Gea yang masih tergagap langsung dipotong oleh Samuel yang baru saja datang menghampiri mereka.

"Karena adik itu tidak bisa dibeli, baby boy. Mommy and daddy harus membuatnya sendiri, dan waktu yang dibutuhkan itu tidak sebentar. Jadi, Aaron harus bersabar, ya?" ujar Samuel menjawab pertanyaan Aaron dengan mudahnya.

"Hm, begitu ya, daddy?" jawab Aaron dengan masih menimbang-nimbang keputusannya.

"Iya, sayang." balas Samuel sambil mengelus puncak kepala putranya itu dengan sayang.

"Okay, kalau begitu Aaron akan menjadi anak baik dan akan bersabar untuk menunggu kedatangan my little sister." ujar Aaron dengan tersenyum senang.

"That's my son!" ucap Samuel sambil mencium dahi Aaron.

Sedangkan Gea masih tidak bisa berkata-kata melihat kelakuan ayah dan anak yang seakan-akan bekerja sama untuk menunggu keadatangan adik perempuan untuk Aaron yang bahkan mungkin tidak akan pernah ada di dunia. Atau mungkin akan ada, tapi bukan dari perut Gea.

***

Saat ini, Samuel, Gea, Aaron, dan semua keluarga Samuel sudah berada di meja makan-siap untuk memulai makan malam mereka.

"Grandpa dari mana saja? Kenapa Aaron baru bertemu dengan grandpa sekarang?" tanya Aaron pada Darino yang baru saja datang.

"Grandpa baru pulang dari bekerja, grandson. Ini, grandpa bawakan mainan untuk Aaron." jawab Darino sambil menyerahkan satu paperbag besar yang berisi satu set mobil mainan canggih untuk Aaron.

"Bekerja? Like daddy? Bekerja lama sekali, dan baru pulang," ujar Aaron sambil menerima paperbag yang grandpa nya berikan.

Gea langsung merasa sedih dan bersalah saat mendengar apa yang baru saja putranya katakan, ia merasa menjadi orang paling jahat yang sudah tega menjauhkan Aaron dari orang yang paling Aaron butuhkan-Samuel. Samuel yang menangkap perubahan raut wajah Gea, langsung mencoba menenangkan Gea agar Gea tidak terlalu memikirkan apa yang baru saja putra mereka katakan.

"It's okay, tidak ada masalah dengan semua itu," bisik Samuel sambil menggenggam tangan Gea yang berada di bawah meja makan.

Gea hanya diam dan menganggukkan kepalanya, walaupun sebenarnya saat ini otaknya sedang berkecamuk menyalahkan dirinya sendiri.

***

Setelah makan malam selesai, Samuel menitipkan Aaron pada grandma nya karena ia harus berbicara dengan Gea yang masih murung sejak mendengar ucapan Aaron tadi.

"Princess, we need to talk." ucap Samuel sambil menggandeng Gea menuju kamarnya yang berada di mansion keluarganya.

Gea hanya menurut tanpa bantahan sedikitpun, Gea benar-benar menjadi pribadi yang berbeda saat ini. Dan itu semua membuat Samuel tidak suka, Samuel lebih suka Gea yang galak dan suka marah-marah dengannya, daripada Gea yang pendiam seperti ini.

"It's okay, Princess. Jangan terlalu pikirkan apa yang tadi Aaron ucapkan. Yang terpenting saat ini aku sudah ada di tengah-tengah kalian." ucap Samuel sambil menggenggam tangan Gea erat-mencoba meyakinkan Gea sebisanya.

"Samuel, aku merasa menjadi orang paling jahat di dunia, yang tega menjauhkan Aaron darimu-ayah kandungnya." jawab Gea yang mulai kembali terisak yang membuat Samuel langsung memeluknya untuk menenangkannya.

"Hei, hei, it's okay, Princess. Kau bukan orang jahat, kau adalah ibu terbaik yang pernah aku tau. Justru aku yang jahat. Aku yang sudah terlalu banyak menyakitimu dan Aaron." ujar Samuel mencoba meyakinkan Gea jika dirinya tidaklah seperti apa yang ia pikirkan.

"Maaf, Samuel. Maaf karena aku sudah keterlaluan menjauhkan Aaron darimu." balas Gea yang masih menangis di pelukan Samuel.

"No, Princess. Kau tidak perlu minta maaf, kau tidak bersalah, aku lah yang bersalah." jawab Samuel sambil mengelus punggung Gea-mencoba memberikan kenyamanan untuk Gea.

"Aku bersalah, aku yang membuat Aaron bersedih selama ini. Aku kira, kehadiranku saja sudah cukup untuk dirinya, tapi ternyata aku salah. Selamanya aku tidak akan bisa menggantikan posisi mu di hidup Aaron. Dia membutuhkanmu selama ini, sangat membutuhkanmu. Tapi apa yang aku lakukan? Aku justru menjauhkan kalian. Maaf, Samuel," balas Gea yang masih saja menyalahkan dirinya sendiri.

"Ssh, ssh, kau tidak boleh bicara begitu, karena kau tidak seperti itu. Sudah ku bilang, kau adalah ibu terbaik untuk Aaron. Wanita terbaik yang pernah ku temui. Berhenti menyalahkan dirimu sendiri, Princess. Masa lalu biarlah menjadi pelajaran untuk kita, yang terpenting adalah bagaimana kita akan menjalani masa depan kita-aku, kau, dan Aaron. Memberi kebahagiaan utuh yang belum pernah Aaron dapatkan selama ini." ujar Samuel sambil mengecup puncak kepala Gea berkali-kali.

"Mau kah kau menerimaku kembali, Princess? Dan kita kembali menjadi keluarga yang utuh, dengan Aaron di tengah-tengah kita," ujar Samuel setelah dirasa Gea sudah lebih tenang.

"Yes, I do," bisik Gea perlahan sambil tersenyum malu-malu menatap Samuel.

Tanpa pikir panjang, Samuel langsung mencium bibir Gea dengan lembut yang disambut dengan Gea yang mengalungkan tangannya pada leher Samuel. Saat ciuman mereka berubah menjadi lumatan yang lebih intens, Samuel segera menggendong Gea tanpa melepaskan ciuman mereka dan membaringkan Gea secara perlahan ke atas ranjangnya.

Samuel langsung merangkak ke atas tubuh Gea dan melanjutkan kegiatan mereka. Tangan Samuel tidak diam begitu saja, melainkan mulai menelusup ke dalam dress yang Gea kenakan dan bermain dengan apa yang ada di dalam sana. Gea tidak bisa lagi menahan desahannya akibat sentuhan Samuel yang kelewat memabukkan ini.

"Ahh," satu desahan halus lolos dari bibir Gea saat satu jari Samuel sudah bermain di dalam diri Gea dan mulut Samuel yang tidak henti-hentinya memberikan jejak kepemilikan pada tubuh bagian atas Gea.

Samuel menghentikan aktivitasnya sebentar untuk membuka kaos yang ia kenakan dan hanya menyisakan celana jeans yang masih melekat di kakinya. Sedangkan Gea sudah half naked dan berada di bawahnya. Samuel tidak ingin terburu-buru kali ini, ia ingin memanjakan Gea dengan bermain lembut malam ini.

Samuel melanjutkan kegiatannya dengan kembali memasukkan jari-jarinya ke dalam milik Gea yang membuat Gea kembali mengeluarkan desahan halusnya. Sedangkan mulutnya ia gunakan untuk bermain di kedua payudara Gea yang sudah tidak tertutup oleh apapun.

"Now, Samuel," rintih Gea perlahan karena dirinya sudah dikuasai oleh kabut gairah yang berhasil Samuel ciptakan.

"Jangan buru-buru, Princess." jawab Samuel dengan memamerkan smirk nya sebelum kembali melakukan kegiatannya menjelajahi tubuh Gea.

"Ahh," desah Gea saat mencapai puncaknya untuk pertama kali hanya karena jari-jari Samuel.

"I said, now, Samuel!" tuntut Gea sambil mengubah keadaan menjadi ia yang menindih Samuel dan mulai menguasai Samuel.

"Wow, ingin memimpin, Princess?" tanya Samuel dengan kekehan khasnya saat melihat Gea yang sudah tidak bisa menahan hasratnya dan sedang duduk di atas perutnya.

Tanpa menunggu lama, tangan Gea langsung membuka resleting celana Samuel dan menurunkannya sehingga Gea bisa melihat dengan jelas milik Samuel yang sudah berdiri tegak.

"Kali ini, biarkan aku yang memanjakanmu, ya, Princess." ujar Samuel sesaat sebelum Gea berniat memulai semuanya.

Samuel kembali membalikkan keadaan menjadi menindih Gea dan Samuel benar-benar memulai penyatuan mereka dengan sekali hentakan lembut yang membuat Gea membusungkan dadanya akibat sensasi luar biasa yang Samuel berikan.

Samuel benar-benar bermain lembut malam ini-sangat lembut, hingga membuat Gea merasa seperti melayamg dibuatnya. Bibir Samuel tidak pernah berhenti untuk mencumbu Gea selagi tubuh mereka masih bersatu dan bergerak sesuai ritme lambat yang Samuel buat. Sedangkan tangan Gea juga tidak tinggal diam, Gea meremas-remas rambut Samuel untuk menyalurkan kenikmatan yang sedang ia rasakan.

"Ahh-Enghh," desah mereka bersama-sama saat berhasil mencapai puncak mereka secara bersamaan, dan Gea sudah merasakan kehangatan di bawah sana.

Gea langsung lemas di bawah Samuel, sedangkan Samuel sebenarnya masih kuat untuk melakukannya beberapa kali lagi. Tapi melihat kondisi Gea yang sudah sangat lelah, Samuel memilih untuk mengecup bibir Gea sekali lagi sebelum menggulingkan badannya ke samping Gea dan membawa Gea ke dalam pelukannya.

"Thankyou, Princess, for everything." ujar Samuel sambil memeluk Gea dan mencium kening Gea yang hanya Gea balas dengan anggukan lemah karena Gea memang sudah lemas dan hanya ingin tidur sekarang.

________

Kamis, 4 juli 2019
09:32

novitagr

________

Asik asik joss!

Cie cieee
Gea katanya tadi gamau dihamili Samuel lagi, lah kok sekarang malah pengen memimpin jalannya pertandingan....

Hiya hiyaaaa

________

Boleh minta 800 vote dan
100 komen buat update part
selanjutnya ga??

🌟

💬

Continue Reading

You'll Also Like

77.2K 3.5K 61
(sequel Cold Ceo is My Husband) Ada yang bilang harta dan tahta saling bertautan. Dengan kedua hal itu, dunia akan tunduk segan padamu. Tapi apa jad...
6.6M 338K 60
[SEBAGIAN DIPRIVATE, FOLLOW AUTHOR DULU SEBELUM BACA] Tanpa Cleo sadari, lelaki yang menjaganya itu adalah stalker gila yang bermimpi ingin merusakny...
54.9K 1.4K 11
BRIAN ALEXANDER BRIGAZA seorang yang tampan, kaya, baik, cerdas dan hampir tidak mempunyai kekurangan yang terkejut akan dijodohkan oleh sesorang dar...
158K 3.5K 81
Cerita ini ada dua version. Bisa dibaca secara gratis di apl goodnovel dan noveltoon, dengan nama pena _belummandi. Kendra tertarik pada Alyssa kare...