Malam ini, Abyan sedang tiduran dikamarnya, ia sendiri, melamun, pikiran gak jelas
Abyan beranjak dari tempat tidur "Gue cape kaya gini terus! Dinda milik Gilang temen gue sendiri, Nara ngekhianatin gue buat kedua kalinya! Bangsat banget sih, kenapa hidup gue sial!! Kenapa gue gak bisa bahagia!!" Oceh Abyan sembari mengacak-acak seisi kamarnya
Abyan memukul-mukul tembok sampai tangannya memerah "Bangsat bangsatt anjinggggggggg!!!! Gue pengen bahagiaaaaaaa bangsatttt!!!! Coba dari awal lo ngomong sama gue Din kalo lo tuh suka sama gue, pasti sekarang kita udah bahagia!!! Anjingggggg"
Tiba-tiba ponsel Abyan berdering
Nara is calling...
'Hallo Yan?'
"Ngapain lo telfon gue?"
'Aku mau minta maaf Yan sama kamu'
"Gak usah aku-kamuan jiji gue dengernya!"
'Im sorry Yan?'
"Bacot!"
'Maaf Yan, pleaseee?'
"Tadi kan gue bilang sama lo, gak usah ganggu-ganggu gue lagi!"
'Tapi Yan...'
Tuttt... tuttt...
Abyan mematikan telfon dan melempar handphonenya ke kasur
"Ahhhh Bangsatttttttttttttttttttttttttt"
Setelah beberapa menit kemudian telfon Abyan berbunyi lagi
"Siapa lagi si anjing, Mau apa sih lo Nar!!!!!"
Pas dilihat ternyata yang menelfon adalah Rafa
Rafa is calling...
"Kenapa Raf?"
'Lo belum tidur Yan?'
"Blm, ada apa?"
'Keluar yu Yan?'
"Sorry ya Raf gue gak bisa, gue sibuk, gue tutup ya telfonnya, Sorry."
'Oh okee'
Tutttt... tutttt....
Abyan kenapa sih? Aneh gitu dah, gak biasanya kaya gini-batin Rafa
"Gue harus ngapain sekarang? Pusing bet pala gue, apa yang bisa bikin gue tenang?"
Tiba-tiba Abyan berfikiran ingin merokok
"Rokok? Ah iya rokok, tapi masa gue ngerokok sih? Gue kan selama ini gak pernah yang macem-macem, tapi bodoamat lah, udah gk ada yang peduli ini sama gue"
Akhirnya Abyan memutuskan kewarung untuk membeli rokok, tapi ia tidak lewat pintu depan, kalau ia lewat pintu depan bisa ketahuan oleh Ayahnya, karna Ayahnya sedang berada diruang tamu.
Setelah membeli rokok, Abyan kembali kekamar, menutup pintu kamar, dan mulai menghisap rokok tersebut
Lama kelamaan Abyan merasa jauh lebih tenang dari sebelumnya, ia pun tertidur.
Keesokan paginya Lisa mamah Abyan, memasuki kamar Abyan, ia kaget melihat kondisi kamar Abyan yang berantakan, dan yang lebih kagetnya lagi ada rokok
"Astagfirullahalazim Abyan?" Ucap Lisa
Abyan membuka matanya "Kenapa mah?"
"Kamu ngerokok? Ini kenapa kamar berantakan?"
"Udah mah Abyan cape, Abyan pengen tidur"
"Udah pagi Abyan, kamu harus berangkat sekolah"
"Gak mau"
"Ayo bangun cepet! Kamu harus berangkat sekolah!!"
"Iya iya!!"
Abyan pergi kekamar mandi, memakai seragam, dan turun ke bawah untuk sarapan.
"Abyan? Sejak kapan kamu merokok?" Tanya Herman
"Udah lah Pah! Aku laper mau makan Pah!"
"Kok kamu sekarang jadi ngebantah gini?"
Abyan berdiri dari tempat duduk, dan pergi untuk berangkat sekolah tanpa sarapan "Aku cape Pah!"
"Abyan kamu mau kemana? sarapan dulu" Tanya Lisa
"..."
Sesampainya Abyan disekolah, Abyan bertemu dengan Dinda
"Abyan?" Sapa Dinda
Abyan hanya tersenyum dan melanjutkan langkah kakinya untuk menuju kelas
Abyan kenapa dah? Gak biasanya kaya gitu-batin Dinda
Sesampainya Dinda dikelas, Dinda memberitahu tentang Abyan yang tadi
"Eh Saf?"
"Heeh?"
"Tadi kan abis gue dari toilet, gue ketemu sama Abyan"
"Trus?"
"Gue panggil dia kan ya"
"Iya trus?"
"Eh dia biasanya nyapa balik atau gak kaya nanya abis dari mana, ini mah dia malah cuma senyum gitu, senyumnya juga kaya senyum orang baru kenal gimana sih? Biasa gitu deh pokoknya, dia kenapa ya Saf?"
"Mungkin dia lagi banyak pikiran kali Din"
"Bisa jadi sih, tapi gimana ya"
"Gimana gimana?"
"Engga deh"
"Hih pea"
Saat jam istirahat, semuanya kumpul seperti biasa tapi tidak dengan Abyan
"Abyan kemana?" Tanya Rafa
"Au, tadi pas gue mau ajak ke kantin kata dia duluan aja, mau ketoliet dulu katanya" jawab Fatih
"Toilet bego bukan toliet" sambar Tyo
"Biasa anj"
Setelah selesai istirahat, Abyan tidak kembali kekelasnya, teman-teman Abyan mencarinya, tapi tidak ketemu, bell pulang tiba, dan mereka semua menuju parkiran.
"Eh Abyan kemana sih? Ada yang liat gak?" Tanya Adit
"Emangnya tadi jam terakhir dia gak masuk kelas?" Tanya Dinda
"Engga Din" jawab Adit
"Coba ditelfon" saran Safa
"Oh iya ya, coba deh gue telfon" ucap Rafa
Abyan POV
Sekarang gue lagi di rooftop sekolah, gue gak istirahat, gak masuk jam pelajaran terakhir juga, bisa dibilang gue madol, gue bener-bener males banget buat sekolah. Gue rasa sekarang udah pada sepi sekolah gue memutuskan buat balik kerumah.
Rafa is calling...
'Hallo Yan?'
"Kenapa?"
'Lo dimana?'
"Dijalan"
'Mau kemana?'
"Balik"
'Lo madol ya Yan?'
"Iya"
'Ko lo gitu sih Yan? Gak biasanya dah, lo kenapa? Ada masalah? Bilang sama gue'
"Gak"
'Serius Yan?'
"Iya"
'Lo dimana sekarang?'
"Bentar lagi sampe rumah, udah y? Bye."
Tuttt... tuttt....
"Apa katanya Raf?" Tanya Gilang
"Dia madol anjir"
"Lo serius?" Tanya Dinda
"Iya tadi dia bilang sendiri ke gue"
Pas gue sampe rumah, baru masuk pintu, udah ada mamah gue, dan ya mamah gue tau kalo gue madol, wali kelas gue Bu Irren nelfon mamah gue
"Abyan? Kamu bolos sekolah ya?" Tanya Lisa
"Udah lah Mah, Abyan cape"
"Kamu kenapa sekarang jadi bandel kaya gini?"
"..."
"Abyannnnn!!!"
Gue gak menghiraukan ocehan Mamah gue, walaupun gue tau gue salah gue dosa kaya gini ke orang tua gue terutama Mamah gue, ya tapi mau gimana lagi? Gue cape bener-bener cape.
Dinda POV
"Gue gak nyangka Abyan madol, sebenernya dia ada masalah apa sih sampe madol kaya gitu, Abyan bener-bener berubah drastis."
Bersambung
📓📓📓
Maaf ya gaes:v author baru apload, soalnya baru pulang mudik wkwk:v ada yang mudik juga gak nih?:v.
See you guys!!!