SEMPITERNAL : [Angkasa & Mika...

By Cintaprita

4.9M 408K 71.5K

Sequel Married with senior Cinta udah Seagama udah Saling percaya udah Tinggal satu yang belum Restu orang tu... More

PRAKATA
[01] The begins
[02] Meet the gengs
[03] Gue ikut
[04] Festival
[06] Minggu, Mika dan Angkasa
[07] Rencana Angkasa dan Mika
[08] Lamaran
[09] Dilema
[10] Dinner
[11] Pengusiran
[12] Kangen Angkasa
[13] Angkasa pulang
[14] Rencana yang gagal
[15] Ketahuan?
[16] Kejelasan
INFO
[17] Kekesalan Mika
[18] Angkasa Sakit
[19] Liburan?
[20] Berangkattt!
Jadi gini....
[21] BBQ
[22] Tunangan
[23] Hamil?
[24] Putus
[25] Kawin Lari
[26] Rencana
[27] Bimbang
[28] Sebuah Keputusan
[29] See You, Mom
[30] Welcome, kebahagiaan!
[31] Bersamamu
[32] Hampir Ketahuan
[33] Gagal?
[34] Sedetik
[35] Lagi?
[36] Berakhir?
[37] Akhirnya
[38] We Don't Talk Anymore
[39] Sumber Patah Hati
[40] Hari Yang Buruk
[41] Rencana Balas Dendam
[42] Hari Pernikahan Mika

[05] Because, You

120K 10.8K 1K
By Cintaprita

Selamat berbuka dari aku yang baru balik ngampuss😢

Happy reading guyss❤








Setelah keduanya berada di dalam mobil, atmosfir akward sangat kental terasa. Aplagi Mika yang tidak tahu harus berbuat apa, masalahnya Angkasa tak lagi berbicara setelah menariknya masuk kedalam mobil tadi.

Angkasa juga hanya menyalakan mobil tanpa berniat untuk menjalankanya.

"Sa." Panggil Mika takut-takut.

"Apa!" Sergah Angkasa.

Sontak Mika kembali menunduk, Mika sangat takut kalau Angkasa sudah marah.

"Lo marah sama gue?" Tanya Mika dengan memberanikan diri menatap Angkasa yang sama sekali tak menatapnya.

Angkasa tak menjawab ia hanya mencengkram erat kemudi untuk melampiaskan amarahnya. Gimana gak marah, kalau nyatanya tadi Mika disentuh-sentuh dengan kurang ajarnya oleh cowok brengsek dan yang makin membuat Angkasa naik pitam adalah kenyataan bahwa Mika yang malah gak menghindar dari cowok itu. Rasa-rasanya Angkasa akan meledak saat itu juga.

Angkasa menghadap Mika. "Lo fikir aja sendiri." Ketusnya.

"Gue kan udah bilang, gue gak suka lo kayak begini lagi." Lanjutnya.

"Tapikan tadi ke enggak sengajaan." Bela Mika.

"Terus kenapa enggak berusaha ngehindar?"

"Udah, lo aja yang gak liat."

"Kapan? Gue dari tadi liatin lo, dan lo gak berusaha ngehindar."

Mika menatap Angkasa tak percaya, Angkasa tetaplah Angkasa yang gak akan mau kalah kalau berdebat.

"Yaudah kalo lo gak percaya sama gue, tanya aja sama orangnya."

"Kenapa mesti tanya orangnya? Lo mau ketemu dia lagi?" Tanya Angkasa dengan sinis.

"Lo apa'an sih, gak jelas banget." Rutuk Mika.

"Kurang jelas apalagi, gue gak suka lo di pegang-pegang cowok lain dan lo diem aja."

"Diem aja apanya sih! Gue tadi ngehindar." Ujar Mika.

"Ngehindar apanya, kalo gue gak dateng bisa aja lo ud__

"Udah ya Sa!" Potong Mika dengan cepat. "Bisa gak sih gak usah diperpanjang."

Angkasa terdengar menghela napasnya. Lalu menoleh pada Mika. "Tau gak sih segimana khawatirnya gue tadi." Ujarnya dengan nada yang lebih woles dari tadi.

Mika ikutan menarik napasnya. "Tahu." Ujarnya ketus. Kadang Mika tuh kesel sama Angkasa, apa-apa bawaannya marah-marah, apa-apa diperpanjang. Kadang Mika tuh butuh dipercaya juga.

"Kalo tahu, plis jangan selalu buat gue khawatir."

"Apa susahnya sih percaya sama gue Sa, sama halnya kayak gue yang percaya sama lo."

"Kurang percaya apalagi gue sama lo. Gue enggak nuntut ini itu walaupun Lo se-tempat kerja sama Reno." Ujar Angkasa yang kembali nge-gas.

"Reno lagi disalahin, kenapa sih gak intropeksi diri aja ketimbang nyalahin orang." Ujar Mika sembari menatap Angkasa dengan kesal.

"Jadi semuanya salah gue?" Sinis Angkasa.

"Tuhkan, elo mah emang gak bisa banget diajak kompromi."

"Kompromi apa'an, jelas-jelas lo belain si Reno itu ketimbang gue."

Mika tak habis fikir dengan Angkasa dan pemikirannya. "Mending gue balik sendiri." Ujar Mika lalu merapikan tasnya san meraih handle pintu mobil, tapi,

KRAK..KRAK...KRAK

Tapi, mobil malah dikunci dari dalam.

Mika berbalik arah menghadap kembali pada Angkasa dengan raut emosi yang ketara.

"Maksud lo apa?!"

"Kita selesain semua ini dulu." Ujar Angkasa.

"Selesai apa lagi! Gue males lo yang nge-gas mulu." Ujar Mika bt.

"Gue nggak akan nge-gas kalo lo gampang diatur."

"Ngapain ngatur-ngatur gue? Lo siapa gue? Suami gue? Bukan kan." Ujar Mika dengan sinis.

Terlihat Angkasa yang tengah mengatur napasnya yang tiba-tiba memburu, rasanya emosinya sudah berada pada titik paling tinggi untuk saat ini.

"Jadi lo anggep gue apa?" Tanya Angkasa dengan tenang tapi dengan tatapan tajam.

"Lo aja ngerasanya gue apa buat lo."

"Pacar."

"Cuma pacar kan? Gak lebih." Ujar Mika menohok.

Angkasa memejamkan matanya berusaha mengeyahkan emosi yang menggebu di dalam dirinya.

Setelah merasa emosinya telah reda ia kembali menatap Mika. "Yang." Ujar Angkasa sembari berusaha mencekal sebelah tangan Mika.

"Gak usah pegang-pegang." Ketusnya sembari menarik tangannya yang digenggam oleh Angkasa.

"Liat gue." Ujar Angkasa sembari meraih kedua pipi Mika yang hal tersebut juga lantas di tolak oleh Mika.

"Gue sayang sama lo, dan gue rasa lo juga tau." Ujar Angkasa sembari menatap Mika walaupun tak ada tanda-tanda kalau cewek itu akan berbalik menatapnya.

"Gue enggak mau bersikap bodoh dan berakhir dengan ngelepasin lo lagi, gue gak akan pernah mau. Selama ini gue selalu paranoid kalau nyatanya lo cuma jadi ilusi gue doang, kalau nyatanya lo cuma ada di dalam fikiran gue doang. Dan kalau nyatanya lo cuma tercipta dalam khayalan gue, gue takut itu semua terjadi." Lanjutnya.

"Lo cuma satu-satunya cewek yang bener-bener bisa bikin gue jatuh cinta sampe sedalam ini. Sampe rasanya gue hampir mati tanpa adanya lo disisi gue."

"Yang." Angkasa menggapai lengan Mika dan menggenggamnya erat dan Mika pun membiarkannya saja.

"Maafin gue ya, kalau gue terlalu ngekang ini itu sama lo, kalau gue bikin lo gak nyaman. Gue percaya sama lo, selalu percaya." Ujar Angkasa semari menatap wajah Mika.

"Lo ma___

CUP

Mika mencium Angkasa tepat ketika cowok itu akan berucap. Mika gak akan pernah bisa marah kalau udah dilembutin atau kalau Angkasa udah ngalus, Mika tuh gak kuat di giniin.

Angkasa tersenyum dalam ciumannya, ia meraih kedua pipi Mika dan memperdalam ciumannya.

"Lo bikin gue kesel." Ujar Mika ketika ciuman keduanya telah berakhir.

"Tapi sayangkan?" Goda Angkasa.

"Banget." Ujar Mika lalu membawa dirinya ke dalam pelukan Angkasa. Mika selalu merasakan aman ketika berada dipelukan cowok itu. Dadanya yang bidang dan wanginya yang enak dicium membuat siapa saja enggan melepaskan pelukan nyaman Angkasa.

Angkasa mengelus sayang rambut Mika. "Jangan kayak tadi lagi ya." Pintanya.

Mika tak menjawab ia hanya mengangguk-anggukan kepalanya pertanda kalau dia mengiyakan permintaan Angkasa.

"Sa, lo gak akan pernah tinggalin gue kan?" Tanya Mika.

Angkasa menguraikan pelukan keduanya lalu menatap mata Mika dengan serius. "Kalau gue niat buat ninggalin lo, ngapain dulu gue balik lagi." Ujarnya. "Inget ga, gue pernah bilang. Lo itu rumah gue dan mau sejauh manapun gue pergi ya pasti baliknya ke lo lagi. Dan bener kan?"

Mika mengangguk. "Gue takut aja. Gue udah sepercaya ini sama lo da___

"Jalanin aja dulu semuanya. Lo gak harus ngerasa takut sama apa yang belum terjadi. Selama gue masih hidup, gue bakal ada disamping lo selamanya." Ujar Angkasa meyakinkan. "Gak tahu kalo lo nya yang pergi." Ujarnya dengan nada jahilnya.

"Ngapain gue pergi coba. Kalau gue gak cinta sama lo, mungkin sekarang gue udah jadi istri orang." Ujar Mika.

"Mulai deh bahas-bahas itu lagi." Ujar Angkasa

Mika nyengir. "Iya iya, gak lagi."

Angkasa melirik jam yang melingkar di pergelangan tangannya. "Mau langsung pulang atau kemana dulu?" Tanya Angkasa.

"Pulang aja, Mama pasti nungguin."

"Oke."

Lalu mobil mulai melaju membelah jalanan kota yang padat.

"Sa, kita bakal kayak dulu lagi kan?"

Angkasa tak menjawab tapi sebelah tangannya menggenggam tangan Mika, ia seolah mengatakan kalau semuanya akan berjalan sesuai dengan apa yang direncanakan. Dan Mika merasakan ketulusan dan ketegasan Angkasa saat ini hingga membuat hatinya menghangat.







Gimana gimana? Adakah yang kangen Angkasa cemburu? Atau Angkasa yang marah2, hehe😁😁

See ya❤

Continue Reading

You'll Also Like

5.4M 450K 63
"Allahuakbar! Cowok siapa itu tadi, Mar?!" "Abang gue itu." "Sumpah demi apa?!" "Demi puja kerang ajaib." "SIALAN KENAPA LO GAK BILANG-BILANG KALO PU...
1.9M 88.7K 52
Mari buat orang yang mengabaikan mu menyesali perbuatannya _π‡πžπ₯𝐞𝐧𝐚 π€ππžπ₯𝐚𝐒𝐝𝐞
2.3M 253K 45
Bertunangan karena hutang nyawa. Athena terjerat perjanjian dengan keluarga pesohor sebab kesalahan sang Ibu. Han Jean Atmaja, lelaki minim ekspresi...
613K 97.9K 39
Awalnya Cherry tidak berniat demikian. Tapi akhirnya, dia melakukannya. Menjebak Darren Alfa Angkasa, yang semula hanya Cherry niat untuk menolong sa...