Ketos VS Waketos [SUDAH TERBI...

By BTRICE_

2M 117K 3.9K

[SUDAH TERBIT-PART MASIH LENGKAP] ... Kata orang, jangan terlalu benci. Nanti bisa jadi cinta. Bener gak sih... More

Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 4
Bab 5
Bab 6
Bab 7
Bab 8
Bab 9
Bab 10
Bab 11
Bab 13
Bab 14
Bab 15
Bab 16
Bab 17
Bab 18
Bab 19
Bab 20
Bab 21
Bab 22
Bab 23
Bab 24
Bab 25
Bab 26
Bab 27
Bab 28
Bab 29
Bab 30
Bab 31
Bab 32
Bab 33
Bab 34
Bab 35
Bab 36
Bab 37
Bab 38
Bab 39
Bab 40
Bab 41
Bab 42
Bab 43
Bab 44
🎉 HAPPY 1K READERSSSSSSS 🎉
Bab 45
Q&A >> DIJAWAB
Bab 46
Bab 47
Bab 48
Bab 49
Bab 50
Bab 51
Bab 52
Bab 53
Bab 54
Bab 55
Bab 56
Bab 57
Bab 58
Bab 59
Bab 60
Bab 61
Dibaca, yaaa
haiii
!Extra Part!
Cerita baru!!
PENTING! WAJIB BACA!
SEGERA TERBIT?
INFO BARU!
QnA yuk!
VOTE COVER!
Q n Answer 👇
Open Pre-Order!
KETOS VS WAKETOS ADA DI SHOPEE??
KABAR BAIK!

Bab 12

37K 2K 50
By BTRICE_


Tidur Kinara terganggu karena bergetarnya ponsel dan berbunyinya notifikasi pesan masuk yang sejak tadi tak berhenti.

Kinara meraba meja kecil di sebelah tempat tidurnya. Berusaha mendapatkan ponsel miliknya.

Ia membuka matanya dengan malas sambil sesekali mengucek matanya karena terpapar sinar ponsel secara langsung membuatnya silau.

AlikaKaylovi:
Kin, gue udah kirim data pemenang ya. Yang lain bilang juga udah. Tolong di cek ya..

Kinara menggeram kesal. Masih sepagi ini saja teman-temannya sudah menyuruhnya untuk mengecek pekerjaannya.

Kinara melirik jam di atas meja kecilnya. Jarum jam menunjukkan pukul 09.30. Pantas saja temannya sudah menyuruhnya membuka e-mail.

Kinara buru-buru bangun dari tempat tidurnya dan masuk ke dalam kamar mandi.

Setelah selesai mandi, Kinara memutuskan untuk turun ke bawah dan memulai sarapannya.

"Pagi semua.." sapanya sambil menarik kursi dan duduk kemudian mengambil nasi goreng yang sudah sangat menggoda di atas meja.

"Kok tumben masih pada di sini?" tanya Kinara lagi sambil melahap nasi gorengnya.

"Tadi habis ngobrol sebentar sama teman kamu yang kemarin antar kamu pulang," jawab Mama membuat Kinara mengernyitkan dahinya bingung.

Yang kemarin mengantarnya pulang, Aldo. Itu artinya, tadi Aldo datang ke sini.

"Ngapain?" tanya Kinara terdengar tidak senang.

"Ngasih ini," jawab Didit sambil menyodorkan beberapa lembar kertas kepada Kinara.

Kinara mengambil kertas itu dari tangan kakaknya. Kinara membaca judul yang tertera pada kertas bagian depan. Undangan Perlombaan Basket Putra dan Putri antarsekolah.

Kinara kembali mengernyitkan dahinya bingung. Untuk apa Aldo memberikan undangan ini kepada Kinara. Saat Kinara melihat lembar selanjutnya, terdapat berlembar-lembar formulir pendaftaran.

Setelah selesai makan, Kinara memutuskan kembali ke kamar dan bertanya langsung kepada sang ketos yang menyebalkan.

KinaraZevanya:
Ngapain lo ngasih undangan sama formulir ke gue? Pake titipin ke nyokap sama kakak gue. Nyari muka lo?!

Kinara meletakkan ponsel dan kertas yang tadi ia bawa di atas tempat tidur, tepatnya di sampingnya. Sambil menunggu balasan, kini ia membuka laptop miliknya. Dia memutuskan untuk membuka e-mail dan melaksanakan tugasnya. Bagaimana pun itu juga kewajibannya sebagai OSIS.

Ia mulai mengetikkan sesuatu di layar laptopnya. Dan tidak lama, notifikasi pesan masuk berbunyi. Kinara dengan cepat mengambil ponsel yang ia letakkan di sampingnya tadi.

AldoPratama:
Pertama. Gue mau lo isi formulir itu, data seluruh anak. Dan kedua, gue gak nyari muka. Muka gue masih aman di sini.

Kinara memutar bola matanya malas. "Kenapa dia gak kasih besok pagi aja? Kenapa harus sampai nganterin ke rumah," pikir Kinara sambil kembali mengetikkan sesuatu di layar ponselnya. Tapi, belum sempat ia mengirim, Aldo kembali mengirim pesan.

AldoPratama:
Gue anter itu sekarang, karena paling lambat besok dikumpul jam 08.00. Kalau gue kasih pagi, nanti gak keburu. Jadi, tolong diisi, habis itu, kirim ke gue, biar gue cek. Sekalian konfirmasi ke anak basket putra dan putri supaya mereka latihan.

Seakan mengerti apa yang dipikirkan Kinara, Aldo langsung mengkonfirmasi mengapa ia mengantar formulir itu ke rumahnya.

Kinara memutar bola matanya malas. "Kenapa harus gue semua yang kerjain?? Gue yang susun data pemenang, gue juga yang harus ngisi formulir. Sebagai Ketua OSIS, dia ngapain???" gerutu Kinara kesal sambil mengetik dengan kasae pada keyboard laptopnya.

KinaraZevanya:
Kalau gue semua yang kerja. Lo ngapain?? Nunggu selesai? Periksa doang? Enak banget!

Kinara kembali melanjutkan pekerjaannya. Masih banyak data yang harus ia susun. Setelah selesai, ia masih harus mengisi formulir.

AldoPratama:
Lo pikir begitu? Sebagai wakil lo kan bantu gue. Gue juga masih harus periksa pengeluaran dan pemasukkan yang udah dibikin sama Katrina, bendahara itu. Ngoreksi keuangan lebih susah kaliiiii....

Balas Aldo membuat Kinara tidak membalas lagi. Sudahlah. Mungkin ini memang pekerjaannya. "Semangat Kinara. Walau gak ada yang nyemangatin lo."

Baru Kinara selesai bergumam, ponselnya kembali bergetar.

AldoPratama:
Semangat!

"What?! Baru juga gue bilang tanpa penyemangat, langsung disemangatin. Ini anak bisa baca pikiran orang???" kata Kinara dengan suara pelan.

Kinara tidak memperdulikannya lagi. Ia kembali meletakkan ponselnya di samping laptopnya, kemudian kembali melanjutkan pekerjaannya.

☆☆☆

Setelah selesai menyusun data pemenang lomba, Kinara mengirimkannya kepada Aldo. Dan setelah itu, ia melanjutkan pekerjaannya untuk mengisi formulir perlombaan basket itu.

Kinara mulai mengkonfirmasi kepada seluruh anggota basket dan mendata biodatanya. Setelah selesai, ia mengirimkannya kepada Aldo agar di cek. Tahu sendiri betapa bawelnya Aldo.

Kinara melirik jam yang ada di laptopnya. Pukul 14.57. Sudah berapa lama ia duduk terpaku di depan laptopnya. Kini saatnya untuk beristirahat.

Kinara menyingkirkan laptopnya ke atas meja kecil, lalu ia mulai merebahkan tubuhnya di atas tempat tidurnya yang empuk dengan balutan selimut lembut.

Baru ia ingin memejamkan matanya, ponselnya bergetar dan notifikasi pesan masuk berbunyi.

AldoPratama:
Besok jangan lupa dibawa formulirnya, dan minta tanda tangan seluruh peserta. Kalau udah, kasih ke gue biar langsung dikirim ke sekolahnya.

Dugaan Kinara benar. Pesan itu datang dari Aldo. "Anak ini emang selalu mengganggu detik-detik kenyamanan gue. Baru juga mau merem," gerutunya dalam hati sambil mengetik sesuatu membalas pesan Aldo.

KinaraZevanya:
Iya bawel!

Kinara meletakkan ponselnya di samping tubuhnya. Ia kembali memejamkan matanya agar ia bisa beristirahat dengan tenang.

Tiba-tiba ponselnya berdering. Dengan kesal Kinara mengangkat telepon itu dengan mata terpejam.

"Bawel banget sih. Iya! Iya! Gue mau istirahat. Jangan ganggu bisa gak sih? Besok gue bawa!" oceh Kinara dengan matanya yang masih terpejam.

Baru saja ia ingin mematikan teleponnya, suara sahutan terdengar dengan jelas dari seberang sana berhasil membuat mata Kinara membulat sempurna.

"Ini gue, Debi. Sahabat lo yang gak kalah cantik dari Ariana Grande. Lo kok marahin gue?" sahut Debi dengan nada ngambeknya.

"Eh, Deb. Sorry, sorry. Gue kira Aldo," ujar Kinara sambil menyeringai lebar tidak enak.

"Lo mikirin Aldo? Ya ampun, Kin. Kok bisa? Jangan-jangan--"

"Gak usah mikir macem-macem deh. Justru gue lagi kesel sama dia!" potong Kinara kesal dengan sikap Debi yang mulai menjengkelkan.

"Iya deh, sayang.." ujarnya dari seberang sana disusul tawa yang terdengar meledek.

"Kenapa, Deb? Lo kangen sama gue?" tanya Kinara sambil mengucek-ngucek matanya yang masih berat.

"Astaga.. Pedenya kamu Kinara. Gue telepon mau ajak jalan nih. Jalan, yuk.." ajak Debi sedikit memelas.

"Duh, males gue. Capek. Kerjaan gue banyak nih dari ketos lo!" sahut Kinara malas sambil kembali meringkuk di balik selimutnya.

"Ketos lo juga kali! Lagian sebentar doang kok. Cuman jalan-jalan aja. Timezone gitu," ajaknya lagi setengah memaksa.

"Sumpah deh. Gue capek banget, Deb."

"Ahhhhh. KINARAAA. Ayolah..." paksanya lagi membuat Kinara tak tega untuk menolak. Debi memang tahu kelemahan Kinara.

"Iya deh, iya. Lo jemput ya," kata Kinara akhirnya membuat Debi bersorak senang.

"Oke. Otw!" sahutnya setelah itu Debi mematikan telepon.

Dengan malas Kinara bangun dari tidurnya, dan masuk ke kamar mandi untuk mempersegar tubuhnya dan berganti pakaian.

Kinara memilih memakai yang santai saja. Celana jeans, dengan kaos merah polos dan sepatu sneakers putih miliknya.

DebiAgustina:
Gue udah di depan.

Setelah membaca pesan dari Debi, Kinara dengan cepat menyambar tasnya yang terletak di atas kasur dan langsung berlari kecil menuju bawah.

Setelah pamit kepada Mama dan Kakaknya, Kinara langsung berlari keluar menghampiri Debi yang sudah menunggu di dalam mobilnya.

"Ke mana kita?" tanya Kinara begitu mobil melaju meninggalkan rumahnya.

"Lagi ada festival balon di sekitar sini. Kita ke sana aja ya.." jawab Debi sambil mengarahkan sopirnya ke alamat yang ia berikan.

"Hah? Ngapain? Liat-liat balon doang, kan?"

"Ada hiburannya juga. Tenang aja. Seru kok," ujar Debi meyakinkan Kinara.

Kinara hanya mengiyakan. Tidak apalah. Dari pada ke mall, ia juga tidak punya tujuan.

Sesampainya di tempat yang dimaksud Debi. Mereka disuguhkan pemandangan yang cukup luar biasa. Mereka disambut dengan berbagai dekorasi bertema balon yang cukup instagramable.

"Foto, yuk. Bagus nih," ajak Debi dibalas anggukan oleh Kinara.

Mereka berdua pun melakukan ritual layaknya perempuan seperti biasa. Selfie.

Setelah puas, mereka memutuskan untuk masuk. Mereka terlihat sangat takjub dengan pemandangan seluruh taman yang dihias berbagai jenis balon. Bahkan ada banyak tempat yang menjual balon dengan jenis berbeda.

"Kin, beli minuman, yuk. Lucu tuh, ada hiasan balonnya di pinggirnya," ajak Debi sambil menggandeng Kinara.

"Ihh, permennya lucu," kata Debi antusias saat melihat permen berbentuk balon yang berjejer terapung di minuman mereka.

"Kita cari tempat duduk, yuk. Pegel nih," celetuk Kinara dengan wajahnya yang sudah tampak lelah.

"Iya, gue juga. Capek juga muter-muter di sini. Tuh ada kursi. Di sana aja," kata Debi sambil menunjuk sebuah kursi panjang yang ada di depan mereka.

Kinara mengangguk berjalan lebih dulu disusul Debi dari belakang. Setelah duduk, Kinara merasa sangat lega. Ia membuka ponselnya, dan memasang story di instagramnya dengan foto Debi dan Kinara tadi di depan.

"Mari kita sambut, cowok tampan satu ini yang akan membawakan lagu-lagu indah di sore yang indah ini..." ucap sang pembawa acara yang tiba-tiba bersuara.

Kinara menghiraukannya, ia tetap memainkan ponselnya. Begitu juga dengan Debi.

"Kita sambut Aldo Pratama, yang akan membawakan lagu Perfect dari Ed Sheeran..."

_________________________________________

Aldo nyanyi?

Kok bisa?

Hayooo..

Continue Reading

You'll Also Like

1.1M 83.9K 80
Azka Allisya Smith, seorang gadis yang menjabat sebagai ketua osis di sekolahnya. Sifatnya yang dingin terhadap orang - orang membuatnya menjadi inca...
423K 11.5K 65
#1 in thewattys2020 (Mei 2020) #1 in benci (agt 2020) [SEBAGIAN CHAPTER DI PRIVATE, FOLLOW DULU BARU BISA BACA] Kinan sangat benci Farel. Setiap hari...
733K 20.2K 63
Bukan penulis beneran, ok;) Jangan lupa tambahkan ke reading list kalian ya... Happy reading !! cover by pinterest.
19K 1.6K 18
(12 tahun) "Gak usah nyari ribut mulu lo, Anya cebol!" "Diem lo bocah tengik" "Hah?!" ...... Damian sama Anya itu gak pernah akur. Soalnya me...