PERJODOHAN TAK TERDUGA [COMPL...

By novitagr

8.9M 294K 8.3K

DON'T COPY MY STORY! **** Geaveta Mckenzie Deandro. Cantik. Fashionista. Selalu... More

SAMUEL WILLIAM DIMITRI
GEAVETA MCKENZIE DEANDRO
1
2
3
4
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
BUTUH SARAN READERS
16
PENGUMUMAN
5 (RE-POST)
17
18
19
PENTING!
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
ATTENTION
30
SOME OF SAMUEL PROPERTIES
31
32
33
34
35
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
EXTRA PART
INFO SEQUEL

36

93.8K 3.4K 55
By novitagr

Happy Reading!

Jangan lupa click bintang🌟

______

Sementara Gea dan Zein berada dalam perjalanan menuju Luksemburg, Samuel masih diam di tepatnya dengan amarah yang masih menguasainya.

***

SAMUEL POV's

"Sialan! Bisa-bisanya aku dikhianati oleh jalang murahan seperti ini!" geram Samuel sambil menggebrak meja kebesarannya.

(flashback on)

Tepat pukul setengah sepuluh pagi, aku keluar dari ruanganku karena pagi ini aku ada meeting penting dengan salah satu kolegaku yang bertempat di kantor mereka mereka. Aku turun sendirian karena sekretarisku sudah turun lebih dulu dan menungguku di lobby.

Setelah beberapa menit berada di dalam lift, akhirnya aku sampai di lantai pertama gedung perusahaanku. Aku langsung berjalan keluar dari lift dan berniat untuk menemui sekretarisku yang sudah menunggu.

Namun, baru beberapa langkah kakiku   berjalan, mataku menangkap sosok yang sangat familiar di ingatanku. Geaveta, istriku itu ada di sofa tunggu lobby dan sedang berpelukan mesra dengan seorang pria yang ku kenal, James Conner. Ya, dia adalah salah satu kolega ku.

Sialan! Apa yang mereka sedang lakukan?! Dan apa lagi itu, kenapa James Sialan itu memeluk Gea dan bahkan mengelus punggungnya?! what the fuck!— batinku geram.

Tanpa pikir panjang, aku langsung kembali memasuki lift dan melenfon sekretarisku.

"Re-schedule meeting ku. Aku sedang tidak ingin diganggu." ucapku ketus dan langsung mematikan panggilan bahkan sebelum ia membalas ucapanku.

Setelah lift sampai di lantai ruanganku, aku langsung keluar dari lift dan kembali memasuki ruangan kebesaranku. Aku menutup secara kasar pintu kayu besar itu dan membanting tubuhku di kursi nyaman di balik meja kerjaku. Aku masih berusaha untuk tidak menghancurkan apapun yang ada di atas meja ini, sampai akhirnya Gea datang dengan senyum merekahnya.

Cih! Bisa-bisanya ia tersenyum setelah berkhianat! Dasar jalang. — batinku sambil menatapnya remeh.

Dia mengajakku berbicara seperti tidak terjadi apa-apa diantara aku dan dia. Dan dia  berhasil membuatku muak dengan tampak sok berlagak tidak tau yang ia tampilkan. Bitchy.

Tidak berapa lama kemudian, aku sudah tidak bisa menahan emosiku. Aku sudah tidak bisa mengontrol ucapan yang keluar dari mulutku, dan aku...membuatnya menangis. Ada sedikit rasa sakit di ulu hati ku saat melihat air matanya turun, tapi rupanya amarah lebih menguasai diriku.

Persetan dengan tangisannya, dia bahkan telah berkhianat kepadaku. Aku tidak peduli lagi dengan air mata buayanya. Hingga di akhir pertengkaran kami, dia mengakui jika dia memang jalang. See? Benar kan apa kataku. Aku tidak menyangka aku telah jatuh cinta pada seorang jalang murahan.

"Fine, aku memang jalang. Maka biarkan jalang ini pergi jauh dari kehidupanmu." ucapnya lantang.

Pergi jauh dari hidupku? Silahkan! aku tidak peduli.

(flashback off)

***

"Argh! Sialan kau Gea!" teriakku marah seraya membanting semua barang yang ada di atas meja kerjaku.

Mcbook, lampu, semua berkas, bahkan figura yang berisi fotonya seketika menjadi berserakan di lantai. Ruanganku yang tadinya rapih berubah menjadi kapal pecah dalam sekejap. Setelah membuat kekacauan yang sangat parah, aku memilih keluar dan turun ke basement untuk mengampil mobil. Aku rasa aku butuh sebotol Tequila untuk menenangkan pikiranku yang kelewat kacau ini.

Pilihanku jatuh pada Beverly Club yang terletak lumayan jauh dari kantorku. Setelah menyerahkan kunci mobilku pada valet parking, aku bergegas masuk ke dalam club dan segera duduk di depan bartender untuk memesan tequila kesukaanku.

Satu gelas...

Dua gelas...

Tiga gelas...

...

Lima belas gelas...

dan aku mulai kehilangan kewarasanku. Kepalaku mulai terasa ringan saat seseorang bergelayut manja pada lenganku. Pandanganku sedikit kabur saat aku berusaha untuk melihat wajahnya, tapi aku seakan-akan melihat sosok Gea yang sedang merangkul lenganku dengan gerakan menggoda.

"Gea?" tanyaku sambil terus mengerjapkan mataku. Namun dia tidak menjawab dan justru meremas sesuatu di balik celana panjangku.

Sialan. Gea berhasil membuatku tegang. Tanpa pikir panjang, aku langsung membawanya menuju salah satu kamar yang memang tersedia di club ini dengan jalan yang sempoyongan.

Setelah mengunci pintu, tanpa pikir panjang aku langsung menindihnya dan melakukan sesuatu seperti yang kalian pikirkan. Saat dia mencapai pelepasannya, dia mendesah hebat. Tapi aku tidak mendengar suara Gea, dan saat itulah aku tersadar jika dia bukan Gea.

Shit! Bahkan dalam mabuk ku, aku masih menginginkan dia!

Aku langsung bangkit dan mengenakan kembali semua pakaianku dengan sempoyongan. Jalang yang baru saja ku gunakan terus mendesah untuk menarikku kembali bercinta dengannya. Cih! Nafsuku saja bahkan sudah menguap entah kemana.

Setelah menggunakan semua pakaianku, aku langsung mengambil beberapa lembar uang seratus dollar sebelum ku lemparkan padanya.

"Thank you, honey. Panggil aku jika kau ingin bercinta lagi." ucapnya dengan nada sensual seraya mengedipkan sebelah matanya yang tak ku hiraukan.

Aku langsung keluar dari kamar sialan itu dan kembali pada meja bar. Aku tidak ingin pulang, karena di rumah nanti aku akan melihat wajah jalang yang sialnya kucintai dengan sangat. Aku memutuskan kembali memesan minuman, tapi kali ini martini yang jadi pilihanku. Belasan gelas ku tandas habis tanpa jeda. Persetan dengan semuanya, aku hanya ingin lupa dengan semua hal yang baru ku alami.

Entah sudah gelas ke berapa, aku sudah berhenti menghitung sejak gelas ke dua puluh, dan saat ini aku sudah kembali kehilangan kesadaranku.

***

AUTHOR POV's

Saat makan siang, Dion, sahabat baik Samuel mendatangi kantor Samuel untuk membicarakan salah satu proyek yang sedang dibangun oleh Dimitri International. Namun saat sampai di depan meja sekretaris, Sisca, sekretaris Samuel, memberitahunya jika Samuel tidak ada di ruangannya.

"Maaf, Sir, Mr. Dimitri sedang tidak ada di ruangan." ucap Sisca ramah kepada Dion.

"Oh ya? Memangnya kemana dia?" tanya Dion.

"Maaf, Sir. Saya kurang tau, Mr. Dimitri meninggalkan ruangan sejak satu jam yang lalu dengan tampang uring-uringan setelah Mrs. Dimitri datang kemari." jelas Sisca pada Dion.

"Apa mereka bertengkar?" tanya Dion untuk memastikan.

"Saya kurang tau sir, tapi tadi Mrs. Dimitri keluar  dari ruangan Mr. Dimitri dengan wajah sembab." jawab Sisca.

"Baiklah. Terimakasih, Sisca. Saya akan mencari Samuel dulu." ucap Dion sebelum meninggalkan Sisca.

Kemana bastard ini, bisa-bisanya mangkir di saat akan ada meeting penting yang bernilai ratusan juta dollar. — batin Dion tidak habis pikir.

Setelah berpikir beberapa saat tentang tempat yang mungkin didatangi Samuel, Dion akhirnya memilih untuk mendatangi Beverly Club, Club favoritnya dan Samuel saat Samuel masih doyan berganti one night stand setiap malam.

Dan benar saja, tepat saat Samuel menjatuhkan kepalanya di atas meja, Dion baru saja memasuki Beverly Club dengan pandangan mencari seseorang yang ia kenal.

"Dimana si gila itu," geramnya sambil meneliti setiap sisi ruangan untuk mencari keberadaan Samuel.

Hingga akhirnya matanya menangkap sosok yang ia cari sedang menempelkan kepalanya di meja bar dan telah kehilangan kesadarannya. Dion langsung menghampiri Samuel untuk mengajaknya kembali.

"Wake up, dude. Apa yang kau lakukan di sini?" ucap Dion sambil mengguncangkan tubuh Samuel.

Tetapi Samuel yang telah mabuk berat, tidak mampu menjawab ucapan Dion. Samuel hanya menatap Dion bingung sambil mencoba menajamkan penglihatannya. Samuel menatap Dion bingung karena matanya masih tidak bisa di ajak berkompromi. Tanpa menunggu lama, Dion langsung menyampirkan satu tangan Samuel ke lehernya dan membopongnya menuju mobil yang ia bawa. Tidak lupa, Dion membayar total minuman yang telah diminum oleh sahabat gila nya ini.

"Oh fuck, sudah sejak kapan bastard ini duduk di sini. Ia bahkan sudah menghabiskan tiga puluh gelas lebih." gumam Dion pada dirinya sendiri saat bartender menyebutkan nominal yang harus dibayar.

Setelah mendudukkan Samuel di kursi samping kemudi, Dion masuk ke dalam kursi kemudi sebelum menjalankan mobilnya menuju mansion pribadi Samuel.

***

Setelah mobilnya berhenti tepat di depan pintu utama mansion pribadi Samuel, Dion langsung membopong kembali tubuh Samuel dan memencet bel yang ada di samping pintu. Tidak beberapa lama kemudian, salah seorang maid membukakan pintu dengan tatapan terkejut melihat Samuel yang dibopong dengan badan lemas.

"Silahkan masuk, Tuan." ucap maid tersebut setelah sadar dari keterkejutannya.

Dion kembali menuntun tubuh Samuel untuk memasuki rumahnya sendiri. Dion mendudukkan Samuel di sofa yang ada di ruang tamu sebelum berbicara pada maid yang mengikutinya di belakang.

"Dimana Gea?" tanya Dion.

"Ng...Nyonya tidak ada di rumah, Tuan." Jawab Lisa seadanya.

"Kemana?" tanya Dion untuk mendapat kejelasan.

"Saya tidak tau, Tuan. Yang saya tau, Nyonya pergi dengan membawa koper, tapi saat saya bertanya kemana Nyonya akan pergi, Nyonya tidak mau menjawabnya." jelas Lisa kemudian.

oh shit. Rupanya mereka berdua benar-benar bertengkar. — batin Dion

"Baiklah. Dia mabuk berat, jika dia bangun nanti tolong beri dia sesuatu yang hangat." ucap Dion sambil menunjuk Samuel yang masih tidak sadarkan diri.

"Baik, Tuan." jawab Lisa.

"Yasudah kalau begitu, aku akan kembali. Kalau dia bertanya siapa yang membawanya ke sini, jawab saja, Dion." ucap Dion sebelum berbalik meninggalkan mansion pribadi Samuel.

______

Surabaya, 13 April 2019
17:42

novitagr

______

Jangan lupa tinggalkan jejak, luv!

🌟

Continue Reading

You'll Also Like

3.7M 235K 58
Di kantor manggilnya Pak Di rumah manggilnya Sayang *** Nasip buruk sepertinya menimpa Realine atau yang sering di sapa Rea. Dia yang sedang training...
15M 597K 70
[COMPLETED] [#2 in Romance (23/9/2018)] David August Addison Seorang CEO dari perusahaan terbesar pertama didunia. Dia sudah banyak menerima pengharg...
2.5M 74.3K 12
[Kalian bisa baca di Karyakarsa. Ada voucher sebesar 20k untuk 20 orang pertama khusus paket FULL EDITION. Kodenya K20GTF. Semoga suka.] Mourena Que...
6.5M 576K 73
•DILARANG PLAGIAT DALAM HAL APAPUN! •NAVYA telah terbit di penerbit Galaxy Media. •Temukan novel Navya di TBO kesayangan kalian. @tokotmindo @novely...