THEA

By TifaIndah

8.2K 2K 1.5K

Maaf sedang Hiatus :) Cerita ini khusus untuk orang-orang berselera humor tinggi nan retceh! Mari saling memb... More

Prolog
Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 4
Bab 5
Kenalan biar sayang
Bab 6
Bab 7
Bab 9
Bab 10
Bab 11
Bab 12
Bab 13
Bab 14
Bab 15
Bab 16
Bab 17
Bab 18
Bab 19
Bab 20
Bab 21
Bab 22
Bab 23
Bab 24

Bab 8

235 79 35
By TifaIndah

Happy reading. Gimana? Semakin ke sini semakin merasakan apa? Bosan apa penasaran? Jangan lupa kasih voment. Selamat bergalau ria!

"Belajarlah dari daun yang rela meranggas demi tumbuh tunas. Biarkan hati belajar arti kata ikhlas."

***

Thea mengangkat kantung plastik berisi ikan cupang sampai di atas kepalanya, menyaksikan ikan cantik itu berenang tanpa beban. Sambil memikirkan siapa pengirimnya, Thea berjalan menuju akuarium kecil yang masih kosong. Di dalam kamarnya ada rak khusus yang berisi akuarium kecil atau botol kaca yang berisi ikan cupang miliknya. Entah jumlahnya ada berapa tapi yang jelas ada banyak.

"Mungkin gak ya ini dari Ayah?" katanya sembari menuangkan air beserta ikan cupangnya ke dalam akuarium tersebut.

Seakan mengingat sesuatu, tubuh Thea berbalik. Pandangannya jatuh pada sebungkus coklat dan secarik kertas putih yang dilipat tanpa amplop.

"Oh iya kan ada surat dari pengirimnya ya. Kok bisa lupa gini," cerocosnya sambil meraih kertas putih itu dari nakasnya.

Cepat-cepat Thea membuka lipatan kertas itu. Mata Thea membelalak, tak lama suara kekehan terdengar dari mulutnya. Cuma ada kata "HAI" di dalamnya.

"Hahaha ... kalo cuma mau ngomong hai kenapa mesti repot-repot bawa coklat segala. Bikin greget aja." Dengan sisa suara tawanya, Thea membaringkan tubuh mungilnya di kasur.

Kini rasa penasaran mulai menguasai seisi otaknya. Pasalnya setahu Thea, ia tidak pernah punya pengagum rahasia. Ini pertama kalinya ia mendapat hadiah dari orang yang tak dikenalinya. Kecuali saat hari itu, saat usianya masih belia, ketika dirinya masih sering ikut Ayahnya ke rumah sakit sewaktu Bundanya baru meninggal, ada seorang pria kecil yang sering menemuinya. Entah ia siapa, tapi sampai sekarang Thea masih mampu mengingat senyum tipisnya.

Sosok anak laki-laki itu memberikannya sebuah gantungan kunci berbentuk boneka peri. Sebenarnya gantungan kunci itu sepasang, yang peri dikasih ke Thea sedangkan yang patterpan ia simpan. Thea ingat, ia pernah bilang, "Boleh ya aku jadi patterpan kamu."

Kedua sudut bibir Thea tertarik ke atas, sampai sekarang ketika ia mengingat kejadian itu lagi, ia masih suka senyum-senyum sendiri. Thea mengubah posisi tidurnya menjadi duduk bersilah menghadap deretan foto polaroid yang di tengah-tengahnya ada gantungan peri dari pria itu. Thea masih menyimpannya, karena Thea berharap supaya bisa menemui sosok itu lagi di usianya yang sekarang.

"Kamu masih inget aku gak ya? Patterpanku."

***

Lapangan sedang ramai saat ini, dipenuhi siswa yang kelasnya dijadwalkan olahraga. Tak terkecuali kelas Thea. Dalam sehari, ada tiga atau lebih kelas yang kebagian jam olahraga, jadi wajar kalau setiap pagi lapangan selalu ramai.

Untungnya hari ini guru pengajar penjaskes sedang izin. Alhasil kelas Thea hanya melakukan pemanasan dan selebihnya terserah mau ngapain. Seperti cewek kebanyakan, Thea pun tidak terlalu suka panas-panasan, jadi kegiatannya hanya menonton anak cowok main bola di bawah pohon. Sambil ngegosip tentu saja.

"Eh, itu yang di sebelah situ kakak kelas kan?" tanya Isna.

Semua pandangan tertuju pada bagian lapangan yang dimaksud Isna. Memang benar itu kelas sebelas yang sedang bermain lompat tinggi.

"Gila, ganteng banget woy!" seru Yuni heboh saat melihat cowok tinggi sedang berancang-ancang mau melakukan lompatan.

Thea memperhatikan cowok itu seksama, nampak tak asing baginya. Sebisa mungkin ia mengingat-ingat siapa cowok itu. Sampai akhirnya otaknya mengingat satu momen menyakitkan hari lalu, saat ia ditabrak mobil. Tanpa sadar tangan Thea menepuk-nepuk kasar pundak Ayu.

Berang, Ayu menghempas tangan Thea. "Apa sih Te?"

"Itu cowok yang nambrak gue woy!" ucap Thea penuh semangat.

Raut wajah kagum ketiga sahabatnya mendadak berubah jadi amarah. Sorot matanya berapi-api menyaksikan Bintang berguling setelah melakukan lompatan. Yuni hendak melangkah menuju ke tempat Bintang, tapi dicegah Thea karena Thea tidak mau ada keributan.

"Gak usah cegah gue Te!" ketus Yuni.

"Yun, gue gak mau kita buat keributan sama kakak kelas, nanti bisa panjang kisahnya. Lagian kaki gue udah mendingan kok. Buktinya bisa ikut jam olahraga kan meskipun cuma pemanasan," papar Thea mencoba menenangkan.

Mendengar Thea yang mulai mengoceh, Yuni memandangngnya jengah. Ia akhirnya menggugurkan niatnya untuk melabrak cowok itu.

Kening Isna berkerut sesaat, "Tapi sepeda lo belum balik kan?"

Gadis mungil itu mengembuskan napas lemah sambil mengangguk. Sialnya memang sepedanya belum kembali padanya.

Saat situasi sedang memanas ini, tiba-tiba saku celananya bergetar. Buru-buru ia meraih ponselnya dari dalam sana dan langsung menyalakan tombol power penuh semangat. Tak lama bibirnya tersenyum sumringah.

Dalam hati Thea membaca isi WhatsApp dari Adrian yang tak terduga ini.

Adrian Keano N
Ada pepaya dimakan gagak, si Thea kangen gue gak?

Senyum kembali menghiasi wajahnya, tanpa sadar temannya yang sedari tadi mengajaknya berbicara mendadak dongkol menyaksikan Thea yang hanya senyum-senyum sendiri.

"Thea!" sembur Ayu yang berada tepat di sebelahnya.

Merasa tak ada yang salah, dengan santai Thea menjawab dengan gumaman pelan tanpa mengalihkan pandangan.

Sebal, akhirnya Yuni merampas ponsel yang sedang digenggam Thea. Padahal Thea baru saja menemukan pantun untuk membalas pesan dari Adrian. Tapi ponselnya keburu diambil si Yuni.

Thea memundurkan wajahnya, tidak terima. "Apaan si lo! Balikin gak!"

Yuni masih enggan bergerak, ia masih saja setia menggenggam ponsel Thea. "Gue gak suka ya terus-terusan dikacangin sama lo. Gue yang punya pacar aja gak songong kayak lo. Lo pikir Adrian siapa lo? Sampai-sampai lo gak mau dengerin omongan sahabat lo. Tau gini mending lo jomblo aja Te," omel Yuni menuai luka di hati Thea.

Sepersekian detik Thea tidak menggubris ucapan Yuni, sampai akhirnya kata maaf keluar dari mulutnya.

"Gue tadi nanya serius ke lo. Lo malah asik sendiri, lo pikir itu gak sakit?" Yuni kembali menyerocos. "Cowok yang nabrak lo namanya siapa?"

"Bintang," jawab Thea singkat sembari menodongkan tangannya, berusaha meminta kembali ponselnya.

Namun saat ponsel di genggaman Yuni hendak diberikan kembali, lengan Yuni tertimpa bola. Jadilah ponsel Thea melayang di udara. Berantakan. Ponselnya berserakan di lantai lapangan.

"Yuni!" Thea teriak sambil mengais-ngais setiap bagian ponselnya yang berserakan di bawah kakinya.

"Lo gak tau betapa pentingnya hp ini buat gue Yun," ucap Thea kali ini dibarengi dengan air matanya yang mulai berjatuhan.

Yuni ikut berjongkok di hadapan Thea, dipegang lengan Thea ragu-ragu. "Maaf Te, ini kecelakaan," ucap Yuni dengan intonasi penuh penyesalan.

Dihempas kasar tangan Yuni dari lengannya, lalu ia berlari menjauhi ketiga sahabatnya yang saling beradu pandang. Kenapa sahabatnya tidak bisa ikut senang saat ia merasakan senang? Satu hal yang Thea pikirkan sekarang, Adrian pasti menunggu balasan pesan darinya. Thea gelisah memikirkan itu.

Thea terisak sendirian di kelas menyaksikan ponselnya yang terbelah menjadi tiga bagian. "Ini kalo dibawa ke konter masih bisa sembuh gak ya?"

Lumayan, buat cuci mata kaleannn. Yang silent readers, yang kalo baca non aktifin data seluler, mana tau rupawannya si abang Bintang tercintah ....

***
Haii readers baik
komen yang banyak ya, gratis kok

Gimana  nih gaess? Thea bisa tahan gak ya gak megang hp?  Duhh, ada yang sama-sama kecewa kayak aku?

Terima kasih yang udah setia nungguin Thea
papay ....

Salam,
Tress

Continue Reading

You'll Also Like

356K 4.1K 19
Klik lalu scroolllll baca. 18+ 21+
622K 49.9K 29
ace, bocah imut yang kehadirannya disembunyikan oleh kedua orangtuanya hingga keluarga besarnya pun tidak mengetahui bahwa mereka memiliki cucu, adik...
5.8M 249K 57
On Going [Revisi] Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan ya...
886K 75.8K 47
Setelah kematian ibunya Rayanza yang tadinya remaja manja dan polos. Berubah menjadi sosok remaja mandiri yang mampu membiayayi setiap kebutuhan hidu...