THEA

By TifaIndah

8.2K 2K 1.5K

Maaf sedang Hiatus :) Cerita ini khusus untuk orang-orang berselera humor tinggi nan retceh! Mari saling memb... More

Prolog
Bab 1
Bab 3
Bab 4
Bab 5
Kenalan biar sayang
Bab 6
Bab 7
Bab 8
Bab 9
Bab 10
Bab 11
Bab 12
Bab 13
Bab 14
Bab 15
Bab 16
Bab 17
Bab 18
Bab 19
Bab 20
Bab 21
Bab 22
Bab 23
Bab 24

Bab 2

436 149 70
By TifaIndah

Happy reading, jangan lupa voment.

"Tak terlihat tapi selalu dekat. Enggak selamanya yang selalu ada itu erat."

***

"Bintang!"

Cowok tinggi dengan senyuman paling menawan sejagat raya itu menatap datar orang yang baru saja memanggilnya. Rio yang masih setia menenteng amplop putih yang isinya tampak begitu menonjol, dengan segera memberikannya pada Bintang. Kedua sudut bibir Bintang tertarik ke atas saat ia berusaha mengeluarkan isi amplopnya. Voice Recorder berwarna hitam yang masih aktif merekam.

"Eh vidionya matiin dulu dong Yo. Lo mah bener-bener deh. Gue kan suruhnya rekam Thea doang, ini malah gue juga kebawa-bawa," protes Bintang sembari mengambil alih ponselnya dari saku seragam Rio.

Rio nyengir tanpa dosa sambil menggiring Bintang untuk segera jalan.

"Thanks ya Yo, lo emang terbaik."

Seseorang kalau sudah jatuh cinta pasti tingkahnya jadi berubah. Berbeda dari biasanya. Orang lain pasti mikirnya, "Ah ada-ada aja."  tapi itu terserah. Setiap orang bebas berpendapat, bebas menyuarakan isi kepalanya. Apapun pendapat orang, Bintang tak mau ambil pusing. Mau dikatain aneh, atau bahkan gila sekali pun kalau niatnya demi Thea itu tidak jadi masalah.

Mungkin bagi Thea dan teman-temannya kedatangan Rio tadi adalah keisengan orang asing yang kurang kerjaan. Tapi sebetulnya ada tujuan lain di balik itu semua. Ada yang menginginkan membawa pulang suara cempreng Thea, mengabadikan wajah kesal Thea yang nantinya bisa ia putar ribuan kali tanpa bosan. Seseorang itu Bintang. Bintang A Javioero, lahir di bulan Januari delapan belas tahun yang lalu.

"Kalo suka kenapa gak langsung samperin aja sih Tang? Kan kalo lewat perantara, bisa kebingungan Tang si Theanya." Rio mendadak memberhentikan langkahnya, spontan Bintang mengikutinya.

"Terus cuma karena dapet vidio sama rekaman suara Thea lo merasa udah lebih baik? Udah segitu doang kemauan lo? Gak mau Thea jadi milik lo gitu Tang," cecar Rio sambil memperhatikan raut wajah Bintang yang masih terlihat santai-santai saja.

"Saat gue tau Thea sekolah di sini, dia jadi alasan gue masuk sekolah." Bintang menengadah ke atas sambil tersenyum kecil. Memang sih sebelum Thea masuk ke SMA Suka Harapan, Bintang rajin nyelengin poin alpa di sekolah.

"Gue selalu luangin waktu buat ketemu dia, walau dari jauh. Karena gue takut Thea bakal bilang enggak kenal gue Yo." Jeda sebentar, Bintang menghela napas. "Bahkan gue suka ngikutin dia ke mana pun dia pergi, karena gue takut dia jatuh dari sepeda sialan itu Yo."

Jujur saja Rio sudah muak mendengarkan cerita yang sudah ribuan kali Bintang ceritakan ini. Ya habisnya Bintang itu payah, sudah tahu suka tapi enggak mau usaha. Sekali-kali muncul depan muka Thea sambil kasih senyuman, kan mungkin bisa buat Thea klepek-klepek. Tapi bukan Bintang namanya kalau tidak rumit, hidupnya penuh dengan teka-teki yang cuma dirinya saja yang bisa pecahkan itu.

***

Derita seorang jomblo itu lebih berasa kalau malam sudah tiba. Kenapa? Ya karena sepinya makin berasa. Seperti halnya dengan Thea, disaat teman-temannya pada berlomba-lomba posting screenshots hasil vidio call bersama pacarnya, Thea cuma bisa bilang iri dalam hati.

Di kamar yang bernuansa biru dengan sedikit stiker bergambar Doraemon, Thea duduk bersilah di atas kasurnya. Melihat ke arah luar lewat kaca jendela, berharap Ayahnya segera pulang. Sebagai dokter spesialis jantung yang kini penyakitnya sudah semakin banyak di derita orang Indonesia, membuat Ayahnya sering pulang larut.

Sampai akhirnya satu bunyi pesan mengagetkan lamunannya.

Isnaka Agatha : Woy.

Yunita Nakeysha : Kenapa woy?

Isnaka Agatha : Thea mana gaes?

Nirmala Ayunindhia : Kenapa cari yang gak ada? Kan ada gue?

Yunita Nakeysha : Si Thea mah sider sejati. Jomblo jam segini pasti udah mimpi.

Isnaka Agahta : Gue dapet kandidat baru buat Thea.

Yunita Nakeysha : Serius bre?

Nirmala Ayunindhia : Serius Na?

Isnaka Agatha : Serius gue. Mana sih Thea?

Nirmala Ayunindhia : THEA!

Isnaka Agatha : Te, gue punya cogan buat lo.

Thea Calistha : Eh rame, udah pada makan belum?

Yunita Nakeysha : Nah itu dia si tuyul baru nongol.

Nirmala Ayunindhia : Thea pokoknya yang ini lo harus mau.

Thea Calistha : Apa kata yang kuasa aja gue mah.

Isnaka Agatha :


Isnaka Agatha : Namanya Adrian Keano Novarel seumuran sama kita.

Nirmala Ayunindhia : Anjir cogan

Yunita Nakeysha : Ganteng, tapi lebih ganteng Adit pacar gue.

Thea Calistha : Gue meleleh.

Isnaka Agatha : Udah fik ya lo mau Te.

Yang namanya jatuh, kita enggak bisa milih-milih tempat. Mau jatuh di tanah atau jatuh di hati orang sekali pun, itu semua perkara ketidaksengajaan. Karena kalau jatuh ya jatuh saja. Kalau harus milih tempat dulu, kita tidak akan pernah mengenal yang namanya luka. Thea tidak mengira bahwa hatinya akan jatuh pada pria yang baru dilihatnya itu. Entah mengapa ada daya tarik tersendiri yang dimiliki Adrian, sampai-sampai potret wajahnya saja sudah bisa membuat Thea deg-degan. 

Bertepatan dengan itu, suara mesin mobil terdengar dari luar. Mau tidak mau Thea harus meninggalkan obrolan chatt-nya dengan geng absurdnya. Tak lama setelah itu telinganya mendengar ketukan pintu dari luar. Dengan secepat kilat, Thea mengibaskan selimutnya dan berlari ke arah pintu kamarnya. Thea juga meninggalkan benda pipih kesayangannya itu, karena buru-buru.

Thea membuka pintu kamar yang menjadi penghalang antara Thea dan Ayahnya. Menampakkan sosok yang kini usianya tak lagi muda, sedang berdiri menunggunya dengan barang bawaannya berupa kresek berukuran sedang.

"Itu apa Yah?," tanya Thea penasaran.

"Buka sendiri, jangan manja."

Thea menerima kantong plastik yang Ayahnya ulurkan. Mata Thea berbinar seketika, tidak ia sangka Ayahnya memberi ini sebelum Thea memintanya.

"Kamu suka?"

"Suka banget. Kapan sih Thea gak seneng kalo Ayah ngasih ikan cupang. Makasih Ayah." Lalu Thea mencium pipi Ayahnya.

Thea memiliki hobi yang antimeanstream yaitu, mengoleksi ikan cupang. Ayahnya sering membelikannya meski Thea tidak memintanya. Sudah terhitung sekarang jumlah ikan cupang miliknya ada puluhan lebih, tak jarang mereka mati akibat bergulat dengan ikan lainnya yang kebetulan satu aquarium.

"Udah, taruh dulu ikannya. Kita makan dulu,"

"Siaaaapp," jawab Thea bersemangat, sambil berjalan masuk ke kamar menaruh plastik berisi ikan cupang itu di meja belajarnya.

Thea mengekori tubuh Roni yang masih mengenakan jas dokter yang mungkin beliau lupa melepasnya. Kedua sudut bibirnya tertarik ke atas manakaka ia memperhatikan sepasang kaki lelah Ayahnya yang masih mengenakan sepatu hitam yang sedikit kotor. Beruntung. Satu kata paling tepat bagi Thea karena memiliki seorang Ayah seperti Roni. Walau sering marah-marah tidak jelas karena sifat protektifnya, tapi Roni tidak pernah absen membuat putrinya bahagia. Seperti membelikan ikan cupang kesukaan Thea, atau menyuruh Bi Ratri nyiapin es krim di kulkas tanpa sepengetahuan Thea.

"Ayah," panggil Thea, spontan Roni berhenti melangkah sembari menoleh.

"Kenapa Te? Ada masalah?"

Bibir Thea cemberut, lantas ia menunduk sambil mengangguk-anggukan kepalanya.

Roni mengusap puncak kepala Thea pelan, "Berantem sama temen?" tanyanya risau dengan nada lembut.

"Bukan," protes Thea. "Yah, sebenernya Thea itu udah makan, terus kan Thea lagi diet tau. Ayah pulang-pulang bawa ayam pop masa. Thea mana bisa gak makan itu."

Secapek apa pun ia, sesakit apa pun yang ia rasa, kalau sudah ketemu Thea pasti rasa itu tergantikan dengan rasa bahagia. Seperti dapat sumbangan energi baru.

Tangan Roni turun ke bawah, tepat di daun telinga Thea, lantas ia menarik pelan telinga Thea. "Gak usah diet. Mau disebut tulang berjalan?"


Bintang Alister Javiero.

####

Hallo, ketemu lagi dengan cerita absurd ini.
Semoga suka sama bagian ini.
Semoga tambah sayang sama aku, *eh.
Ohiya yang terpenting jangan lupa voment yee.
See u

Salam,
Tress

Continue Reading

You'll Also Like

474K 5.2K 6
JANGAN DISIMPAN, BACA AJA LANGSUNG. KARENA TAKUT NGILANG🤭 Transmigrasi ke buku ber-genre Thriller-harem. Lantas bagaimana cara Alin menghadapi kegi...
3.8M 302K 50
AGASKAR-ZEYA AFTER MARRIED [[teen romance rate 18+] ASKARAZEY •••••••••••• "Walaupun status kita nggak diungkap secara terang-terangan, tetep aja gue...
MARSELANA By kiaa

Teen Fiction

761K 37K 51
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...
ARSYAD DAYYAN By aLa

Teen Fiction

2.3M 122K 60
"Walaupun وَاَخْبَرُوا بِاسْنَيْنِ اَوْبِاَكْثَرَ عَنْ وَاحِدِ Ulama' nahwu mempperbolehkan mubtada' satu mempunyai dua khobar bahkan lebih, Tapi aku...