Little Baby (Tamat)

By Alaita23

8M 332K 4K

Sebuah insiden membuat Clara harus kehilangan masa depannya. Gadis yang memiliki sifat baik hati dan juga tid... More

Part 1๐ŸŒบ
Part 2๐ŸŒบ
Part 3 ๐ŸŒบ
Part 4 ๐ŸŒบ
Part 5 ๐ŸŒบ
Part 6 ๐ŸŒบ
Part 7 ๐ŸŒบ
Part 8 ๐ŸŒบ
Part 9 ๐ŸŒบ
Part 10 ๐ŸŒบ
Part 12 ๐ŸŒบ
Part 13 ๐ŸŒบ
Part 14 ๐ŸŒบ
Part 15 ๐ŸŒบ
Part 16 ๐ŸŒบ
Part 17 ๐ŸŒบ
Part 18 ๐ŸŒบ
Part 19 ๐ŸŒบ
Part 20 ๐ŸŒบ
Part 21 ๐ŸŒบ
Part 22 ๐ŸŒป
Part 23 ๐ŸŒป
Part 24 ๐ŸŒป
Part 25 ๐ŸŒป
Part 26 ๐ŸŒป
Part 27 ๐ŸŒป
Part 28 ๐ŸŒป
Part 29 ๐ŸŒป
Part 30๐ŸŒป
Part 31๐ŸŒป
Part 32 ๐ŸŒป
Part 33 ๐ŸŒป
Part 34 ๐ŸŒป
Part 35 ๐ŸŒป
Part 36 The End๐ŸŒผ
Ekstra Part ๐Ÿ•Š
Ekstra Part2 ๐Ÿ•Š
Info sekuel ~

Part 11 ๐ŸŒบ

233K 11.1K 208
By Alaita23

Clara memijat kepalanya yang terasa sakit. Kenapa disaat dia mulai bahagia bersama putri kecilnya, pria itu datang kembali di hidup mereka. Tidak pantaskah Clara untuk bahagia. Dia hanya ingin melupakan masa lalu dan memulai masa depan yang cerah bersama anaknya.

Bagaimana jika pria itu melihat Putri, dia pasti sangat terkejut mendapat wajah yang sangat mirip dengannya. Apakah Clara harus pindah lagi? Tapi dia tidak tega melihat Putri terpisah dari Zidan, Dinda dan juga nenek. Mereka pasti bertanya kepadanya kenapa dia ingin pindah. Clara tidak bisa menjawab pertanyaan itu.

Flashback on

Ketika Clara ingin pergi mengantar bunga pesanan dari pembeli, Clara melihat seorang siswi sedang dirundung oleh teman-temannya. Siswi itu terlihat ketakutan dan memberi mereka uang yang dia miliki. Clara yang melihat itu tepat didepan matanya jelas ingin menolongnya.

Clara menghampiri mereka dan berseru. "Kembalikan uangnya!"

Mereka menatap Clara dari atas sampai kebawah. Salah satu dari mereka maju ke depan dan mencibir. "Siapa kau, apakah kau kakaknya?!"

Clara tidak takut dengan tiga siswi itu, dia melangkah ke depan dan menjawab. "Aku bukan siapa-siapanya tapi aku meminta kalian untuk segera mengembalikan uang yang bukan hak kalian."

Mereka tertawa mendengar perkataan Clara, beraninya orang asing menyuruh mereka untuk mengembalikan uang itu pada si cupu.

"Kalau kami tidak mau memang kenapa hah?"

Clara mengeluarkan telpon didalam tasnya, dia seolah sedang mengetik dan menelpon seseorang. "Halo, apakah ini kantor polisi pusat Bali, saya ingin melaporkan."

Mereka serentak merasa sangat terkejut, mereka tidak percaya kalau perempuan yang tidak dikenal itu mencampuri urusan mereka dan ingin melapor ke polisi. Ketiganya jelas merasa takut, mereka saling memandang dan bingung akan mengatakan apa.

Bos mereka yang memiliki dandanan paling modis akhirnya angkat suara. "Kau! Tunggu saja pembalasan kami! Ayo kita pergi."

Mereka bertiga pergi dengan tergesa-gesa, mereka tidak ingin mendapatkan masalah dengan menemui polisi.

Melihat mereka pergi, Clara menghampiri siswi itu. "Apakah kamu baik-baik saja?"

"Te... Terimakasih kak." Setelah mengucapkan itu dia langsung pergi meninggalkan Clara.

Clara tidak keberatan, dia membiarkan siswi itu pergi, Clara merasa lega saat berhasil membantu seseorang. Sebenarnya dia tidak menelepon polisi itu, dia hanya menakut-nakuti mereka agar cepat pergi. Clara hanya bisa menggelengkan kepalanya, anak muda jaman sekarang semakin menghawatirkan.

Namun Clara tidak sadar jika di ujung jalan, seorang pria sedang melihat kearahnya dengan tatapan terkejut, bukankah perempuan itu yang dia lihat lima tahun yang lalu ketika dia kembali ke Indonesia. Kenapa dia ada di Bali, bukankah bi Minah mengatakan kalau di pulang kampung ke desanya, lalu kenapa dia disini.

Clara merasa ada seseorang yang menatapnya, dia melihat sekeliling dan sontak matanya membulat sempurna, Clara merasa terpaku di tempat dan tidak bisa bergerak. Dia melihat pria yang telah lama ingin dia lupakan. Dan sekarang pria itu berdiri di sebrang, tepat di hadapannya. Kenapa dia bisa ada disini? Kenapa tuhan harus mempertemukan mereka.

Keduanya saling menatap satu sama lain cukup lama. Tetapi Clara langsung tersadar, dia segera berlari untuk menghentikan Taksi dan ingin melarikan diri.

Sedangkan Valdo merasa terkejut, kenapa perempuan itu lari seolah takut dengannya, ataukah jangan-jangan dia adalah perempuan yang telah dia renggut kesuciannya. Benar! Itu mengapa Valdo tidak pernah melihatnya sejak dia sampai di kediaman Dirmawan. Jika tidak ada sesuatu kenapa dia mengundurkan diri begitu saja dan kenapa dia takut melihat dirinya.

Valdo tanpa sadar mengejar perempuan itu tetapi dia terlambat, perempuan itu sudah menaiki Taksi dan melaju begitu saja.

"Shitt!" umpat Valdo.

Valdo tidak merencanakan pertemuan ini, semula dia akan pergi untuk menemui klien di Bali setelah mengadakan pesta, malah bertemu dengan Clara yang sedang membantu seseorang. Valdo tidak menyangka kalau dia akhirnya mengetahui siapa perempuan itu.

Valdo mengambil telpon yang setia menemaninya untuk menghubungi Rio. "Rio, sepertinya kita akan lebih lama di sini. Aku ingin kau mencari tahu informasi seseorang!" Perintah Valdo kepada Rio.

Flashback off

"Mama!" Teriak Putri.

Seketika Clara terbangun dari lamunan setelah merasakan goncangan lembut di lengannya. Clara melihat Putri yang mengerucutkan bibirnya marah karena diabaikan.

"Ehh Putri, ada apa sayang?" Clara membelai rambut Putri dengan sayang. Dia tidak bisa membayangkan bagaimana masa depan mereka. Pria itu pasti akan mencaritahu tentang mereka. Sebaik-baiknya Clara menyembunyikan Putri, pria itu pasti akan mengetahuinya.

"Mama kenapa Putri panggil-panggil tidak menjawab Putri?" Putri semakin mengerucutkan bibirnya dan membuat dia terlihat sangat mengemaskan.

"Maaf sayang, Mama sedang memikirkan sesuatu. Bagaimana kalau Mama membelikan ice cream yang enak buat Putri, bentuk maaf Mama karena mengabaikan Putri, bagaimana mau tidak?" Bujuk Clara kepada Putri.

"Wahhhh ice cream! Putri mau Mah. Ye ye ice cream." Putri melompat-lompat kesenangan, gadis itu sangat menyukai ice cream.

Melihat betapa bahagianya Putri, Clara merasa berat dihatinya.

Putri, apakah dia akan merebut mu dariku. Bagaimana jika dia membawamu pergi dari Mama. Aku tidak bisa melepaskan mu Putri. Kamu adalah satu-satunya yang aku miliki. Aku tidak akan bisa hidup tanpamu nak.

"Mama, ayo~" Putri menarik tangan mamanya itu.

"Iya sayang, hati-hati nanti kamu jatuh bagaimana?" Clara mengenggam tangan kecil dan halus milik Putri untuk menuju kedai ice cream yang berada tepat di sebelah apartemen miliknya.


*****

"Tuan, ini semua adalah informasi tentang perempuan yang tuan perintahkan. Dan ini adalah laporan tentang tes DNA yang tuan minta kemarin."

Rio menyodorkan dua map kepada Valdo. Valdo sangat penasaran dengan anak kecil yang mirip dengannya. Dia merasa jantungnya seakan berdetak lebih cepat, ada sedikit harap di hati kecilnya itu. Valdo segera menerima kedua map dan membukanya. Pertama-tama dia membuka map yang memberikan informasi tentang Clara.

Nama: Clara Cahyaningtyas
Tempat Tanggal Lahir: Desa Wita, 23 maret XXXX
Umur: 22 tahun
Orang Tua: Kedua orang tuanya telah meninggal namun jasad sang ayah tidak di temukan.
Tempat Tinggal: Tinggal di sebuah apartemen dan bekerja di toko bunga Beautiful Roses.
Status: Belum kawin, tetapi sudah memiliki satu anak bernama Putri Rosalia Debora.

Valdo mengerutkan keningnya dan mengambil map yang kedua.

Seketika Valdo dibuat terkejut setelah membuka map itu yang dimana di map itu tertulis 99,99% adalah anak kandungnya. Dan nama anak itu adalah Putri Rosalia Debora.

Jantung Valdo seolah ingin keluar dari dalam dadanya, jadi selama ini dugaanya memang benar, bahwa perempuan yang lari ketakutan lima tahun yang lalu adalah perempuan yang telah dia nodai. Dia tidak menyangka kalau kejadian di malam itu telah membuahkan sebuah janin yang tidak diinginkan.

"Akhh!!" Valdo sangat frustasi.

Bagaimana bisa ia menelantarkan ibu beserta anak kandungnya itu. Bagaimana bisa dia tidak mengetahui bahwa perempuan itu telah hamil anaknya. Bagaimana kehidupan mereka selama ini, apakah mereka hidup dengan cukup? Valdo tidak bisa membayangkan bagaimana Clara berjuang seorang diri demi menghidupi dirinya dan Putri.

Kenapa Valdo begitu bodoh. Dia memang tidak mengerti bagaimana mengutarakan isi hatinya, tetapi dia tidak akan begitu tega menghamili seseorang tanpa ingin bertanggungjawab. Valdo bukan pria bejat yang seperti itu.

Tenanglah Putri, aku akan segera menjemput kalian untuk pulang. Aku tidak akan menyerah jika Clara menolak untuk ikut bersamaku, tetapi dengan segala cara aku akan membawa kalian pulang.

Valdo mengambil telpon di meja dan mengetik nomor sang Mama, setelah deringan kedua, telpon itu akhirnya tersambung. Valdo tanpa menunggu pertanyaan Yuli langsung mengatakan tujuan dia menelepon. "Halo Ma, bersiap-siaplah, Mama akan segera mendapatkan seorang cucu."

"..."

Belum sempat Yuli menjawab telfon putranya itu. Valdo sudah memutuskan sambungannya. Dia segera memakai jaket dan mengambil kunci mobilnya.

"Rio kamu di sini bersama mereka, aku akan keluar untuk suatu keperluan!"

"Baik tuan." Rio tidak berani bertanya macam-macam kepada tuannya itu. Dia tidak akan mencampuri urusan sang majikan, dia hanya akan menjalankan perintahnya saja.

Aku datang anakku.....

Dilain sisi Yuli masih bingung dengan apa yang dikatakan oleh putranya. Seorang cucu? Apa dia salah mendengar.







🌺🌺🌺


Lanjut ......

Continue Reading

You'll Also Like

1.6M 82.5K 65
Seorang Thesa ariyana, gadis rapuh yang kehilangan arah tujuan hidupnya karena dikhianati oleh kekasihnya sendiri yang berprofesi seorang polisi. Ta...
1.1M 93.5K 56
"Dek Kakak lapar nih, bagi rotinya dong." Celine menatap bocah laki-laki itu melas. "Kakak gelandangan ya?" ceplos bocah itu dengan tampang watados. ...
1.7M 55.1K 69
Cinta atau Obsesi? Siapa sangka, Kebaikan dan ketulusan hati, ternyata malah mengantarkannya pada gerbang kesengsaraan, dan harus terjebak Di dalam n...
1.1K 80 6
seorang gadis yang tidak mempunyai kedua orang tua yang Kemudian diasuh oleh pamannya. namun siapa sangka ia memiliki kemampuan misterius tapi ti...