Our Page | NCT 00Line ✔

By yurisaya

66K 9.5K 959

"Kalau Hina jadi Geum Jandi, kita berempat jadi f4-nya." "Nggak, nggak usah. Nilai matematika sama inggris ka... More

First Page
Page 01 - A. Pindah Kelas
Page 01 - B. Asrama Hina
Page 02 - Thank You
Page 03 - Kerja Kelompok
Page 04 - A. Nenek Gong
Page 04 - B. Pohon Granat
Page 05 - Kunjungan
Page 05 - A. Rumah Jaemin
Page 05 - B. Rumah Haechan
Page 05 - C. Rumah Jeno
Page 05 - D. Rumah Renjun
Page 06 - Teman Sekelas
Page 07 - Kelas Unggulan
Page 08 - A. Hari Minggu
Page 08 - B. Hari Minggu
Page 08 - C. Hari Minggu
Page 09 - Ekskul
Page 10 - A. Curhat
Page 10 - B. Cinta Pertama
Page 11 - Telephone
Page 12 - Anak Blok Sebelah
Walk You Home
Page 13 - A. Masak
Page 13 - B. Saudara
Page 13 - C. Senja
Page 14 - A. UAS
Page 14 -B. UAS
Page 14 - C. UAS
Page 14 - D. UAS
Page 15 - A. Tanda Tanya
Page 15 - B. Luka
Page 16 - Janji
Page 17 - Huang Renjun
Page 18 - Lee Jeno
Page 19 - Lee Haechan
Page 20 - Na Jaemin
Page 21 - A. Festival
Page 21 - B. Present
Page 21 - C. Wonderful Day
Page 22 - A. Study Tour
Page 22 - B. Roomate
Page 23 - A. Photograph
Page 23 - B. She Is Us
Page 24 - Malam
Page 25 - A. Brother
Page 25 - B. Ikatan
Page 26 - Concern
Page 27 - A. Patah Hati
Page 28 - A. Pulang
Page 28 - B. Kenyataan
Page 29 - Adik Ipar
Page 30 - Gong Hina
Work at Home
Page 31 - Happy For You
Page 32 - Precious F4
Page 33 - Miracle
Ending Page
special : P
special : A
special : G
special : E

Page 27 - B. Kaget

721 112 3
By yurisaya

Renjun dan Jeno yang habis bongkar-bongkar tas, mengeluarkan setumpuk cemilan untuk mereka makan bareng-bareng.

Jeno menghampiri teman-temannya yang lain, dan ikut nonton tv bareng mereka berempat.

Jeno : "Jaemin mana?"

Haechan : "Di kamar mandi. Sikat gigi."

Renjun : "Mampus tuh. Hyunjin beli pasta gigi rasanya mint. Pas gue sikat gigi, perih banget anjir di mulut!"

Haechan : "Iya, bener! Gue kumur-kumur aja susah. Mana besok sarapannya sama daging lagi. Sial banget nggak bisa makan daging..."

Seungmin : "Bekel aja, Chan. Masukin ke plastik."

Haechan : "Kurang ajar. Emangnya gue nggak mampu beli daging?"

Seungmin cuma terkekeh geli dan kembali sibuk ngemilin ciki.

"Eh, gue nemu quotes bagus nih!" pekik Jisung antusias sambil nunjukin layar ponselnya.

"Quotes apaan?" tanya Jaemin yang baru keluar dari kamar mandi. Anak itu masih membuka mulutnya karena perih sehabis sikat gigi.

"Cowok itu bisa dibilang sahabat sejati, kalau udah pernah suka sama cewek yang sama. See? Kalian berempat sama-sama suka ke Hina, berarti kalian udah jadi sahabat sejati. Ada bagusnya 'kan?"

Renjun, Jaemin, Haechan dan Jeno kompak terdiam. Omongan Jisung memang ada benarnya. Mereka berempat suka sama Hina, bukan berarti mereka berempat harus merusak persahabatan. Mereka lebih nyaman mengobrol santai bareng Hina, karena mereka adalah teman.


"Eh, pengen nanya." kata Seungmin tiba-tiba. Jeno langsung jawab, "Nanya apaan?"

"Baju kalian tuh emang sengaja couple-an atau gimana sih? Pengen ngakak tau liatnya..." kata Seungmin dengan geli waktu melihat piyama garis-garis yang dipakai anak blok tujuh.

"Iya nih. Oleh-oleh dari papih-nya Haechan. Gemes, ya?" kata Renjun sambil bergaya ala model.

"Iya, gemes. Lucu. Oleh-oleh dari rumah sakit, ya?" tanya Jisung dengan bercanda.

"Sialan!" umpat Haechan dengan kesal. Jisung dan Seungmin malah cengengesan karena berhasil godain mereka.


"Anjir, mampus!"

Seungmin yang lagi diam, tiba-tiba kaget karena Jaemin melempar hapenya ke depan muka dia.

"Lu ngapain sih? Nih hape mahal, main lempar aja!"

"Mampus, gue mampus!"

"Mampus apaan sih, Jaem?"

"Kak Jaehyun nge-video call...!"


Deg!


Kalau video call, kak Jaehyun bisa ngeliat muka mereka yang babak belur dong?

"Anjir, lu berdua aja yang ngangkat! Bahaya kalau kak Jaehyun liat kita babak belur begini!" suruh Jaemin pada mereka berdua.

Jisung dan Seungmin saling pandang-pandangan dengan bingung. Karena takut kak Jaehyun marah, akhirnya diangkat juga sama mereka.


"Loh? Lo salah mencet nomer ya, Win? Kok mereka berdua yang ngangakat?"

"Apaan? Bener kok gue manggil Jaemin!"

Dari layar ponsel, Jaehyun terlihat bingung saat melihat muka Seungmin dan Jisung yang ada di hadapannya.

"Hei, kak Jae!" sapa Seungmin dengan gugup. Keempat anak lainnya lagi sembunyi di balik layar.

"Jaemin-nya kemana? Kenapa kalian berdua yang ngangkat?"

"Hape-nya Jaemin lagi kita colong sebentar, kak! Penting nih buat foto-foto! Kamera hape-nya Jaemin 'kan bagus, kak!" jawab Jisung dengan asal. Jaemin menepok jidatnya dengan kesal.

"Oh... Renjun ada nggak?" tanya Winwin yang ada di samping Jaehyun. Jisung langsung keluar dari frame dan memberi kode ke mereka kalau kak Winwin nanyain Renjun.

"Jisung ngapain?" tanya Jaehyun penasaran.

"Eh? Tadi ada OB nanya ke kita, kak. Kalian maling, ya? Terus aku jawab, bukan, om. Kita cuman bercanda. Hehe~"

Celetukan Jisung sukses membuat Winwin dan Jaehyun ngakak di ujung sana.


"Ya udah. Nanti kita hubungin lagi besok. Hapenya balikin, jangan dijual!" kata Jaehyun ngasih peringatan.

"Hehe~ iya, kak siap!"


Tut!


"Sialan lu! Bikin gue jantungan!" kata Seungmin emosi, sambil melempar handphone Jaemin ke atas sofa.

"Thanks, bro! Kalo nggak ada kalian, kita bisa mati diinterogasi!" kata Jaemin tersenyum lega.

"Kak Jaehyun mau video call lagi besok." ucap Seungmin mengingatkan.

"Gampang lah. Matiin aja hapenya. Kita babak belur begini, gue males ngejelasinnya." jawab Jaemin ngasih alasan.


Setelah insiden video call, Jisung dan Seungmin kembali lagi ke kamar mereka. Untuk malam ini, mereka sepakat tidur bareng teman satu blok aja. 

Soalnya kasian, kalau mereka berempat tidurnya nggak nyenyak.


Kebayang 'kan kalau anak blok tujuh yang tengah babak belur ini tidur seranjang sama Seungmin?

Bangun-bangun, mereka bisa lebih babak belur.

Renjun yang tengah memperhatikan layar ponselnya cukup lama, membuat Haechan heran sendiri.

"Lo kenapa?" tanya Haechan dengan bingung. Tumben banget nih anak diem.

"Eh? Enggak, enggak. Gue lagi searching aja..." jawab Renjun dengan bohong. 

Sebenarnya, dia lagi galau sambil memperhatikan tombol send di layarponselnya.


Ada kontak Saeron di sana, yang sempat Renjun minta ke Hina, saat mereka di desa Jerman.


Setelah berpikir cukup lama, Renjun akhirnya menekan tombol send dengan gugup dan melempar handphone-nya ke sofa. Anak itu langsung berlari ke kasur dan tidur sambil ditimbun oleh selimut.

.

.

.

"Saeron, ini Renjun. Maafin kita karena belum bisa jaga Hina."

Kalau suka sama ceritanya, jangan lupa kasih bintang~ ^o^

Continue Reading

You'll Also Like

4.7K 762 7
Semuanya belum benar-benar berakhir. Ada banyak hal yang harus diungkapkan. Start: 23 Februari 2021 End: VOTE AND COMMENT-NYA JUSEYO! FOLLOW AUTHOR B...
155K 25.4K 59
Dark Web 2/2 [COMPLETED] Kisah Mark terus berlanjut, masih banyak misteri di dalam hidupnya yang tidak ia ketahui. Ditambah lagi ia harus menjalani...
30.3K 2.4K 20
Mempunyai latar belakang keluarga yang luar biasa, pergi ke sekolah mahal, juga mendapat pelajaran pribadi dari pelatih terbaik, nyata nya tidak menj...
33.7K 4K 22
Setelah berhasil keluar dari dimensi kerajaan D'Forse, Varischa berniat masuk kembali ke dalam dimensi kerajaan untuk menyelesaikan sebuah misi. Kali...