2. Queen Story's

By ratihwul20

3.2M 135K 1.2K

Queen Sagara : "Mommy dan papi apa2an sih, umurku baru 23 tahun, masa dipaksa nikah sih, dengan cowok gak jel... More

Pendahuluan
Bab 1 - Dosen Killer
Bab 2 - Penolakan
Bab 3 - Pedekate
Bab 4 - Rencana Jahat
Bab 5 - pernyataan cinta
Bab 6 - Hari Bahagia
Bab 7 - Rencana akhir
Bab 8
Bab 9
Bab 10
Bab 11
Bab 12
Bab 13
Bab 14
Bab 15
Bab 16
Bab 17
Bab 18
Bab 19
Bab 20
Bab 21
Bab 22
Bab 23
Bab 24
Bab 25
Bab 26
Bab 27
Bab 28
Bab 29
Bab 30
Bab 31
Bab 32
Bab 33
pemberitahuan
Bab 34
Bab 35
Bab 36
Bab 37
Bab 38
Bab 39
Bab 40
Bab 41
Bab 42
Bab 43
Bab 44
Bab 45
Bab 46
Bab 48 - End

Bab 47

64.6K 2.3K 16
By ratihwul20

Mohon maaf bab ini  warning 17+ keatas ya… jadi mending bacanya setelah berbuka….

Queen Pov

“jangan tinggalin aku sayang…” katanya masih dengan wajah sedihnya dan amplop itu belum juga dibukanya.

“aku gak bisa… kamu sudah menipu aku…, buka amplop itu dan cepat tanda tangani” kataku dengan pasti.

“gak mau… aku gak akan tanda tangani, aku gak akan pernah menceraikan kamu”

“ya sudah sepertinya percuma…. Aku tunggu diluar silahkan kamu baca apa isi surat cerai itu, aku akan mempersiapkan barang anak – anak” aku bangkit dan melangkahkan kakiku keluar dari kamar dengan perasaan hampa.

“queen… please… aku sangat mencintai kamu sayang, tolong maafin semua kesalahan aku” katanya lagi.

“aku juga sangat mencintaimu, tapi….tapi semuanya terlambat, lebih baik kita pisah… jangan lupa baca surat itu dan jangan pernah merobekkannya, karena beribu kalipun kamu merusaknya aku akan tetap memberikan surat itu kepada kamu, jadi lebih baik kamu membacanya dengan benar” aku berjalan keluar dan menutup pintu. Aku berusaha tegar dan menahan air mata supaya tidak jatuh, aku gak mau anak – anak melihat orang tuanya bertengkar yang akan merusak jiwa mereka.

Aku duduk di kursi yang ada di kamar anak – anak, aku menunggu dia datang sambil menyerahkan surat cerai itu.

30 menit…. Belum juga ada tanda – tanda dia keluar. Aku masih menunggu dengan sabar.

1 jam… aku mulai bosan dan mengantuk, tetapi aku harus tetap menunggu.

2 jam… aku gelisah, aku takut dia berbuat bodoh, ketika aku akan bangkit aku melihat pintu kamar dibuka, aku pura – pura duduk dan menatapnya dengan tatapan dingin.

“ini maksudnya apa?” katanya menyerahkan surat yang aku kasih tadi.

“surat cerai, kok Tanya lagi, jadi aku ngomong tadi gak didenger ya?”

“QUEEN WIJAYA” teriaknya

“jangan teriak – teriak anak – anak lagi tidur, berisik tau gak… oh iya…nama aku Queen Sagara karena sebentar lagi kita cerai”

Dia mendekatiku dan menggendongku bagai membawa karung beras.

“apasih lepas gak… atau aku teriak”

“teriak aja, lagian aku masih suami kamu, mau teriak juga gak bakal ada yang menyelamatin kamu”

“lepass…… ZIYANNNNN lepas….”aku meronta supaya dia melepaskanku.

“berisik… anak – anak tidur, kita harus bicara dan bukan disini tapi di kamar kita”

“gak usah banyak omong, ceraikan saja aku”

“gak bakal… aku akan buat kamu menyesal sudah mengucapkan kata – kata itu dan sudah membuat aku stress”

“kamu mau apa… jangan harap bisa sentuh aku… aku gak mau… berani kamu sentuh aku akan laporkan kamu memperkosa aku” kataku setelah dia melemparkan aku keatas tempat tidur.

“hahahahhahaha ya ampun Nyonya queen WIJAYA… mana ada suami yang memperkosa istri… polisi akan ketawa tau gak… “ katanya sambil ketawa terbahak – bahak….

“jadi sebelum kita berperang…. Lebih baik kamu jelaskan apa maksud surat ini?” katanya sambil memperlihatkan surat itu.

“perang… perang…. Kamu seperti Amien Rais aja bilang sekarang Perang Badar… gak lucu tau gak”

“ya elah yang melucu juga siapa, yang perang badar juga siapa… yang ada perang kenikmatan…”

“mesummmm…. Jangan harap aku mau kamu sentuh”

“aku paksa”

“aku tolak”

“aku cium”

“aku hapus”

“aku gigit”

“aku gigit balik”

“ahhhh lamaaa… aku kangen sama kamu…” katanya sambil mendekatiku…

“ziyan jangan macam – macam deh”

“jadi bilang dulu apa arti surat itu”

“bisa bacakan atau mau aku masukkan kamu satu sekolah dengan arga dan riana?”

“QUEEN aku serius?”

“aku juga serius”

“ishhh lamaaa… sepertinya kamu memang mau mincing aku buat paksa kamu ya”

“hahahhahahaha coba aja deket – deket, aku tendang itu barang…”

“silahkan apa gak akan menyesal, jangan salahkan aku jika seumur hidup kamu gak akan pernah mendapat kepuasan dari aku”

“yeeee percaya diri banget aku mau hidup selamanya sama kamu”

“iya donk, aku kan cinta mati sama kamu… jadi kamu hanya bisa lepas dari aku jika  aku mati… karena sama saja aku mati jika kamu gak ada disamping aku” dia membaca surat itu lagi.

“jadi… jadi… riana memang anak kamu?, riana anak kita?”

“bisa bacakan emang tertulis disana apa?”

“iya aku bisa baca, aku Cuma gak percaya… apa ini benar?”

“ya benar lah, kemarin aku mendengar pembicaraan kamu dengan tio dan aku langsung melakukan tes DNA, dan aku sangat bersyukur riana ternyata memang anak kita yang hilang, aku gak tau kenapa allah membuat garis takdir kita seperti ini”

“terus jika kamu tau kalau riana itu anak kita, kenapa kamu dari tadi tidak jujur dan malah membuat aku syok dengan memberi amplop ini dan mengatakan bahwa itu surat cerai, kamu tau aku hancur  melihat amplop itu, aku berpikir daripada aku kehilangan kamu lebih baik aku yang hilang”

“aku kecewa mas berbohong…. Aku mau mas merasakan hukuman karena tidak jujur… kita ini suami istri… anak kita sudah 4… gak bisakah kamu memberikan sedikit beban yang ada di pundak kamu ke aku… istrimu… jangan menanggung semuanya sendiri”

“aku… aku gak mau kamu sedih lagi sayang… aku rindu senyum dan tawa kamu”

“tapi gak begini juga caranya”

“maafin mas ya… mas janji gak bakal bohong lagi…jadi jangan tinggalin mas ya”

“gak bisa”

“jadi kamu tetap mau kita cerai??” katanya dengan wajah tertunduk

“iya”

“gak bakal…” dia kembali mendekatiku… aku beringsut kebelakang… tapi aku terhenti karena adanya dinding dibelakang.

“kamu hanya milik aku… gak akan pernah aku lepaskan… walau aku harus membuat kamu hamil lagi… aku gak peduli… yang penting sekarang aku akan mengikat kamu”

“hahahhahaha serem amat kata – katanya”

“aku gak bercanda sayang!!! Ayo kita buktikan, 1 tahun lebih aku tidak olah raga ranjang, stamina aku masih kuat buat ratusan ronde… jadi kamu siap – siap saja, aku gak bakal biarin kamu keluar dari kamar ini, sampai kamu menyerah”

“gila…. Maniak banget sih suamiku ini” aku tertawa sambil mendekatinya dan memeluknya. Dia kaget dan memelukku dengan erat.

“aku juga gak bisa tanpa kamu tuan Ziyan Wijaya, aku gak mau juga ninggalin kamu, tadi itu aku hanya menghukum kamu, agar kamu menyesal dan gak akan pernah bohongin aku lagi”

“jadi… jadi kita gak bakal ceraikan?”

“gak donk… nanti anak – anak aku gak punya orang tua utuh, aku gak mau bikin mereka kecewa dan sedih”

“jadi tadi itu kamu kerjain aku?”

“iya…. Ya elah lemotnya kambuh…”

“queennnnn aku makan kamu sekarang, ayo bilang ampun gak…,” dia menggelitiku dengan kuat

“gak… wekssss gak bakal….”

“oh ya… jadi gak takut aku gelitik nih”

“gak…. Aku kuat nahan kok”

“oh ya… ayo kita buktikan, kalo kamu kalah dan mengeluarkan kata ampun aku akan mengurung kamu di kamar 1 minggu dan jangan harap bisa keluar, kalo kamu yang menang aku akan rela jadi budak kamu selama 1 minggu”

“oke deal”

Dia tetap berusaha menggelitiku… aku gak takut karena aku bisa menahannya. Setengah jam dia mencoba membuat aku mengatakan kata ampun, kata – kata itu tidak juga aku keluarkan.

“oh bisa tahan ya… oke aku akan ubah caranya” katanya sambil berusaha melepaskan tangannya dari pinggangku.

“hahhaha mas gak bakal bisa menang dari aku”

“oh ya??? Kalo ini bisa tahan gak?”

Cup

Dia menciumku dengan lembut dan meminta aku membalasnya dengan cepat. Aku Cuma diam dan tidak menunjukkan reaksi apa pun. Aku harus memenangkan taruhan ini.

Dia tetap menciumku, setelah dari mulut aku juga tidak mengeluarkan kata ampun… dia berpindah kebagian leher… ya ampun dia tau dimana letak bagian sensitifku… kalo kayak gini aku yang akan kalah. Aku berharap aku kuat.

“ayo jangan di tahan sayang…. Keluarkan desahan – desahan nakal kamu yang selama ini andalan kamu… aku kangennnn” katanya sambil tetap mencium leherku, entah berapa banyak tanda yang di buatnya di leherku….

“gak bakal….. aku harus memenangkan taruhan ini”

“oh ya??? Tapi kok kamu ngomongkan sambil mendesah2 gitu sih.. udah horny ya… mau aku masukin?”

“ehhhh…” aku menutup mulutku…. Ya ampun ini mulut dengan hati kok ya gak sinkron.

“hahahha ayo bilang ampun gak….”

“gakkkkkkkk ahhhh mas jangan gigit” astagaaaaa itu desahan kok ya gak bisa ditahan yahhhh

“bilang ampun gakkkk? Susah amat bilang itu… mau kamu aku ginikan terus?”

“gak mau….. massssss aku gak kuat nih… aku ka……. Aduhhhhhhh jangan gigit lagi”

“ayo mau bilang apa tadi….”

“iya iya kamu menang… ampunnnnnnn….. aku gak kuat.. ayo lanjutin mas… nanti kita bicara lagi”

“nah gitu donk… itu baru sayangnya aku”

Tbc

Nah sekian pemirsa… selanjutnya silahkan karang sendiri….. berhubung bulan puasa jadi mohon maaf ya bab ini agak mesum…. Ini Cuma pemanis aja kok… bab berikutnya benar – benar endingnya.., rencana bab ini mau di end kan tapi nanti dulu lah… bab berikutnya benaran akan ending.

*kisskiss makasih buat yang udah vote n comment… jangan lupa baca cerita aku yang lain ya… davin story janji nanti malam akan aku share.

byeee


Continue Reading

You'll Also Like

316K 11.3K 48
Kisah cinta yang sulit di percaya antara seorang followers dan idola. Seorang gadis manis begitu mengagumi seorang selebgram yang berprofesi sebagai...
1.5M 68.2K 37
Marriage Life (18+) Nggak ada adegan "berbahaya", hanya saja ceritanya tentang kehidupan pernikahan. Kalian yang belum cukup umur mungkin akan pusing...
251K 6.8K 53
Pernahkah dalam hidup kalian semua hal terasa begitu sederhana tapi nyaris sempurna ? Keluarga kecil yang tidak kaya tapi dipenuhi cinta, semua teman...
2.3M 105K 47
⚠️ Jangan menormalisasi kekerasan di kehidupan nyata. _______ Luna Nanda Bintang. Gadis itu harus mendapatkan tekanan dari seniornya di kampus. Xavie...