Bab 4 - Rencana Jahat

68.8K 2.9K 32
                                    

ziyan pov

"astaga, kamu hampir membuat aku mati berdiri" kataku.

"hehehheh maaf mas, aku gpp kok jadi tenang aja, aku bisa berenang kok, malah pas sma aku pernah ikut kejuaraan renang dan aku gak dapat juara loh" katanya mencoba mencairkan suasana.

"hahahhaha gak dapat juara malah bangga"

"sekarang kamu ganti baju dulu nanti masuk angin"

"mas gimana, nanti masuk angin juga"

"aku ada bawa persiapan baju di mobil, sementara pake itu saja dulu, nanti kita cari pakaian di rest area"

"ya udah aku ganti dulu ya"

dia pun pergi menuju ruang ganti pakaian.

aku melihat kepergiannya.

"apa taruhan ini akan berhasil? apa gak akan menyakitinya, sedangkan dia menurutku wanita yang anggun dan baik"

aku menggelengkan kepala

"gak, rencana itu harus berhasil lumayankan dapat club dan dapat mencicipi perawan seperti queen, gadis kampus yang terkenal alim" kataku dalam hati dengan senyum iblis.

selesai menukar baju dan makan, kami kembali menuju jakarta, hari sudah menunjukkan pukul 3 pagi.

"queen apa gak masalah kamu pulang pagi? nanti mom dan papi marah"

"mmmmm iya sih, tadi sih aku sudah bilang sama mommy gak akan pulang dan nginap di rumah priska"

"kalo gitu kamu tidur di rumah kakek aku aja, gpp nanti aku tidur di apartemen aja, gak mungkinkan aku ajak kamu ke apartemen"

"gpp mas aku ke rumah priska aja, gak enak sama kakek"

"kakek lagi ke jerman queen, jadi gak masalah"

"oh gitu, ya udah aku numpang tidur di rumah kakek mas aja"

"rencana ku berhasil, dia mulai mempercayai semua perkataanku" kataku dalam hati.

setibanya di rumah kakek yang sebenarnya adalah rumah pribadiku, aku memberi kode ke penjaga rumah seakan2 rumah ini rumah kakek.

"pak tolong siapkan 1 kamar buat tamu saya ya, nanti dia tidur disini"

"baik tuan"

"ya sudah queen, mas pergi dulu ya, kamu disini aja sama pak ujang"

"mmmmm apa gak bisa mas disini saja, aku takut juga sendirian disini, rumahnya gede dan aku gak kenal lingkungan disini"

berhasil lagi rencanaku, dia mulai membutuhkan kehadiranku disisinya.

"ya sudah, mas tidur di kamar mas dan kamu disini, jangan lupa pintu dikunci"

"baju tidur sudah aku siapkan, maaf hanya baju kaos dan celana pendek, hanya ada itu yang bisa kamu kenakan di rumah ini, maklum gak ada cewek disini"

"gpp mas, makasih banyak sudah banyak membantu"

"biasa aja queen, kitakan temenan"

aku tertawa dalam hati, sampai suatu saat que dapat tubuh lo dan dapat memenangkan taruhan ini, kita akan berteman. setelah itu que akan campakin lo.

pagi harinya aku terbangun setelah mencium bau masakan yang sangat harum.

"pak ujang masak apa....." aku berhenti bertanya setelah melihat ternyata queen yang memasak bukan pak ujang.

ya ampun dia manis dan sexy sekali mengenakan baju kaos dan celana pendek itu, aku harus secepatnya mencicipi tubuhnya itu.

"loh pagi banget bangunnya queen, gak ngantuk?, ngapain kamu nyiapin sarapan, pak ujang kan ada"

"gpp mas aku sudah terbiasa bangun pagi, dan biasa juga nyiapin sarapan di rumah, ayo sini duduk kita sarapan"

aku melihatnya masak dengan cekatan, dia menyerahkan sepiring nasi goreng sosis.

"wah wangi banget queen, pasti enak nih, pinter ya kamu masak, udah cocok ni jadi istri" kataku keceplosan

"eh maaf"

"heheheh santai aja mas, gak masalah kok"

"ayo dimakan mas, enak gak rasanya" tanyanya dengan antusias.

aku menyuap sesendok dan astaga ini enak banget.

"enak banget queen, kalah ni chef2 di restoran terkenal" kataku memuji masakannya.

"haahahahah mas bisa aja"

"beneran kok, enak banget dan gak pedas"

selesai sarapan aku bersiap untuk pulang.

"mas antar ya kamu pulang, sekalian mau ke kampus"

"gpp mas nanti aku pulang sendiri saja, nanti ngerepotin mas"

"gak kok kan sekalian satu arah, jadi jangan sungkan ya"

"ya sudah aku siap2 dulu"

setelah mengantar queen dan mengajar 1 mata kuliah, aku berniat menemui tio di clubnya.

"hai bro, wah cerah amat muka lo" katanya mengejek ku

"biasa aja kok, cerah apanya"

"hahahaha gimana nih rencana penaklukan si queen, udah sampai tahap apa, gak sabar que denger lo kalah dan membuatkan que cabang club ini"

"wo wo wo sabar donk, que yang akan menang, lo siap2in aja bentar lagi ni club jadi milik que" kataku dengan percaya diri.

"sialll lo, percaya diri amat, emangnya sudah tahap apa, ciuman? atau udah....."

"belom lah, untuk menaklukkan gadis perawan ya gak bisa buru2 harus pelan dan lembut"

"gila lo yan, jadi juga kalian taruhan" aku melihat zaki dan yudhi mendekatikh dan tio.

"jadi donk"

"queen itu sahabatnya priska yan, gila lo que bisa diputusin priska kalo tau lo mainin sahabatnya, que gak ikut campur ya"

"iye bawel deh, lo diem aja... que gak akan bawa2 lo, jadi lo bisa tenang"

"sebaiknya lo tutup mulut, nanti que kasih gold member disini" balas tio

"hati2 main api lo yan, ntar terbakar. sakit loh" kata zaki geleng2 kepala.

"apasih tujuan lo mainin dia?"

"que ditolak zak, DITOLAK cewek, mana pernah ada cewek yang nolak que, jadi que tertantang buat nyobain tu cewek, apa bener dia sealim itu"

"rencana lo jahat amat yan, ckckck" katanya menggeleng heran.

"bodo dah, yang penting que udah ingetin, jangan sakiti dia terlalu dalam" pinta zaki

"gak kok, que gak akan sakitin, que akan membuat dia merasakan indahnya dunia ini, setelah itu baru que campakin dia" kataku dengan senyum licik.

"jahat amat lo, ngerusak anak gadis orang, inget dosa dan karma pak dosen" katanya mengguruiku.

"wah tumben lo jadi ustad, sejak pacaran sama priska lo jadi alim gini sih zak"

"que kemakan karma yan, dulu que seperti lo, tapi setelah mengenal dan dekat dengan priska, que jadi gak tega nyakitin hati wanita sebaik dia"

"iye iye deh yang sedang jatuh cinta" goda tio

"pokoknya lo diam saja, gak akan ada karma2 ataupun penyesalan. yang que tau que harus bisa tidurin dia" kataku berapi2 dan aku meminum segelas wine.

rencana ini harus berhasil.

tbc

maaf ya lama update, tiba2 setelah membuat part davin, keingat queen. makanya aku buat ini walau pendek.

2. Queen Story'sHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin