Bab 6 - Hari Bahagia

65.6K 2.7K 13
                                    


ziyan pov

malam ini aku berencana untuk menyatakan cinta ke queen, tujuannya sih supaya dia bisa menjadi pacar, biar rencanaku lebih mudah dilaksanakan jika kami mempunyai hubungan atau status yang jelas gak seperti sekarang yang hanya bisa dibilang TTM.

aku memainkan piano dan menyanyikan sebuah lagu yang menurutku pasti queen akan suka dan menerimanya.

"gimana queen, mau gak kamu jadi pacar aku?, walau kita baru kenal?" tanyaku

aku melihatnya merona dan malu tapi ku akui hari ini dia sangat cantik dan anggun apalagi punggungnya, wahh aku tergila2 melihat punggungnya yang terbuka karena gaun hitam yang aku pilihkan kemarin, aku harus membuatnya menerima dan menjadikan aku kekasihnya, karena jika sudah menjadi kekasih maka aku akan sangat mudah menaklukkannya di atas ranjang.

"ayo apa jawabannya, aku gak nerima penolakan loh, cukup waktu kamu menolak aku ketika perjodohan kita, sekarang hanya jawab ya dan oke" kataku memaksanya.

aku mendengar tepukan riuh dari para pengunjung termasuk tio yang dari wajahnya tertulis "hebat lo yan, romantis abis"

aku kembali melihat wajah wanita itu dan dengan reflek dia mengangguk.

"aduh queen jangan anggukan aja donk jawabannya, suaranya mana aku gak denger" kataku menggodanya.

"ciyeeee diterima tuhhh" kata yudhi, zaki, priska dan tio menimpali.

aku mendekatinya dan bertanya sekali lagi.

"maukah kamu menjadi pacar aku queen? ayo dijawab"

"ma.... mau mas"

dengan reflek aku memeluk dan menggendongnya, seakan2 ini yang paling aku inginkan, tapi sebenarnya hanya tuhan yang tau tujuan aku mendekati dan mau menjadi pacarnya

"turunin mas, maluuuuuu" katanya menutup mukanya yang masib merona.

"wah selamat ya queen, gak jadi jomblo akut lagi" kata priska.

"sialll lo, lo juga baru dapat pacar belaguuu!!!" balasnya dengan sengit.

lalu mereka berdua tertawa bahagia.

"kapan nih kalian married nya, jangan pacaran kelamaan ntar setan merajalela" tanya zaki

ya elah ni anak pake nanya kata2 itu pula.

"lo bedua dulu deh, gue masih ingin dekat2 dulu dengan pacar gue"

aku dan queen melihat kearah priska yang tersenyum malu.

"wah wah wah, ada kabar berita kayaknya nih" kata queen ke arah priska

"apasih queen, kabar bahagia apa?"

"lo mau nikah ya zak?" tanyaku menebak

"hehehehhehehehe iya nih, udah capek pacaran mulu, mau punya istri dan anak, kasian nyokap dan bokap keburu tua nunggu punya cucu, maklum anak tunggal" jawabnya dengan bangga.

"ciyeeee lo yakin bisa kasih cucu sama bonyok lo?" tanya tio

"ya bisalah, tunggu aja tanggal mainnya" katanya lagi

"apasih zak, malu tau" kata priska

kami tertawa dan mengucapkan selamat atas pernikahan zaki dan priska yang akan dilakukan bulan depan. aku turut bahagia mendengar sahabatku yang dulunya playboy bisa berubah semenjak kenal dan pacaran dengan priska.

hari semakin larut dan sudah waktunya aku mengantar queen pulang.

"Kami duluan ya, udah malam gak enak sama keluarga queen kalo pulang kemalaman, nanti gue balik lagi kesini"

"oke bro hati2"

"ayo sayang, kita pulang" kataku ke arah queen.

sesampainya di rumah aku melepaskan seatbell yang dipakai oleh queen dan memberi ciuman ringan di kening sebagai tanda perpisahan.

"kamu jangan tidur kemalaman ya, kalo mandi dengan air panas, nanti aku telepon ya kalo sudah dirumah" kataku memberi pesan.

"iya mas ziyan sayang, kamu jangan nakal ya di club, jangan minum sampai mabuk dan jangan macam2"

"hahahahaa gak lah yank, kan sekarang aku sudah punya pacar yang manis ini, kenapa pula cari lagi, gak ada kerjaan banget"

"iya sih, pokoknya awas aja ya kalo nakal"

"ya sudah masuk dulu, udah malam"

"bye mas"

lalu dia mencium pipiku dengan cepat dan berlari masuk kedalam rumahnya.

aku tersenyum senang karena dia udah mulai berani membalas ciuman ku ya walaupun hanya di pipi saja.

setelah memastikan dia masuk, akupun beranjak pergi kembali menuju club dan menghabiskan sisa malam disana bersenang2 dengan sahabat dan wanita2 lainnya.

queen pov

aku memasuki rumah dengan perasaan sangatttt bahagia karena hari ini aku jadian atau sudah sah menjadi pacarnya mas ziyan.

"wah anak mommy bahagia banget sepertinya"

"iya donk mi, queen bahagiaaaa banget malam ini, soalnya akhirnya mas ziyan nyatakan cinta mi"

"ciyeeee akhirnya kamu punya pacar juga, hahahhaah mommy kira kamu gak bakalan mau pacaran makanya dulu mommy jodohkan dengan dia, dulu nolak eh sekarang malah jadian, anak muda sekarang lain di mulut lain dihati"

"mommy ih rese deh, dulu kan belum kenal mi ya mana mau nikah tanpa kenal terlebih dahulu, sekarang kan beda"

"ah sama aja, mommy dulu nikah sama papi juga gak kenal2 dekat tapi langsung nikah, buktinya sampai sekarang masih awet dan malah punya 4 anak"

"hahahhaa dulu beda kali mi dengan sekarang"

"terserah kamu deh, ada aja jawabnya pokoknya jangan lama2 pacaran, mommy pengen kamu nikah dan kasih mommy cucu"

"baru juga jadian mi malah nagih nikah, jalanin dulu aja kedepannya kita serahkan ke allah" kataku sok bijak.

"ya sudah kamu naik dulu keatas dan istirahat"

lalu aku mencium mommy dna berlalu menuju ke kamar.

hari sudah menunjukkan pukul 3 dini hari, mas ziyan belum menghubungiku.

akupun mengirim sms "mas masih di club ya?"

tak lama hpku berdering.

"halo mas, masih belum pulang ya?"

.......

"oh sudah dirumah? kok gak hubungi aku?"

.....

"aku belum tidur kok"

.....

"lagi nunggu seseorang yang janji nelepon"

.......

"ya sudah mas bobo ya, sudah pagi aku juga mau istirahat"

.......

"bye mas, luv u" dengan buru2 aku memutuskan percakapan kami setelah aku mengeluarkan kata2 cinta.

"ya ampun queen kok sekarang jadi agresif sih" kataku sambil memukul kepala.

hari ini sangat indah dan aku sangat bahagia. aku berharap ini akan selamanya, karena aku sudah jatuh cinta dengan mas ziyan. pria pertama yang menjadi pacarku dan aku berharap dia lah imam ku nanti jika aku mempunyai sebuah keluarga.


2. Queen Story'sDove le storie prendono vita. Scoprilo ora