Bab 43

51.1K 2.1K 13
                                    

Ziyan pov

Suasana rumah tanggaku dan queen diambang kehancuran, pertengkaran demi pertengkaran tidak dapat terelakkan, queen keukeh dengan sikap keras kepalanya sedangkan aku mulai lelah dengan keadaan dan mulai melarikan diri dengan minum2an beralkohol. Davin yang melihat rumah tangga adiknya hampir karam membuat keputusan menyuruhku untuk berpisah sementara sampai keadaan queen membaik, bukannya davin menyuruhku untuk bercerai, tapi dia menyuruh kami untuk menenangkan diri masing – masing. Dia gak mau salah satu dari kami menjadi kalap dan melakukan perbuatan yang akan disesali nanti.

Awalnya aku gak mau dan sempat marah kepada davin, kok tega2 nya dia menyuruh kami berpisah, tetapi setelah aku pikirkan memang benar semua kata2nya, biarlah aku mengalah kali ini.

Aku memutuskan untuk meninggalkan apartemen dan tinggal di sebuah hotel. Aku sengaja menyuruh queen di apartemen dan tidak di rumah papi atau davin, aku gak mau menyusahkan mereka, biarlah aku yang mengalah dan tinggal di apartemen.

“aku pergi dulu… kamu baik2 disini, aku sudah sewa suster untuk menjaga kamu dia diluar jika butuh sesuatu  panggil saja dia, jangan lupa makan walau sedikit… aku pergi jika itu bisa buat kamu seperti dulu lagi… mudah2an perpisahan kita ini buat kamu jadi tenang dan mulai menerima keadaan” aku cium keningnya tapi ditolaknya dan itu membuat pertahananku luruh, sepertinya ini memang akhir dari segalanya.

“segitu bencinya kamu sama aku queen?, sampai aku cium pun kamu menolak?, apa ini yang kamu inginkan? Rumah tangga kita hancur?”

“iya” katanya dengan dingin

“baiklah, mudah2an kamu bahagia dengan semuanya, aku akan selalu cinta dan sayang sama kamu walau mungkin kamu tidak ada rasa dengan aku lagi, masalah anak2 aku yang akan mengurus mereka, kamu yang penting istirahat dan jaga kesehatan, putri kita aku akan tetap cari, jika ketemu aku akan antar langsung ke kamu”

“tutup pintu jika pergi, aku mau tidur” katanya sambil menutup diri dengan selimut.

Dengan berat aku melangkahkan kaki meninggalkannya, meninggalkan hatiku yang sudah hancur berkeping2 atas penolakannya dan ketidak peduliannya atas kepergianku.

Queen pov

“tutup pintu jika pergi, aku mau tidur” kataku sambil menutup diri dengan selimut.

“jangan pergi mas, jangan tinggalin aku sendiri” kataku dalam hati, tapi terlambat pintu sudah tertutup dan aku mendengar langkah kakinya meninggalkan aku.

Hikssss kenapa kamu pergi….

“ini kan yang kamu mau queen, mengusir suami kamu dengan cara membuatnya marah… melakukan perbuatan yang menyakiti diri kamu dan anak kamu… jadi terima saja jika dia pergi dan meninggalkan kamu, rumah tangga kamu sudah hancur…. Hahahhahahahah hancur!!!! Anak hilang suamipun pergi…. Apa kamu yakin dia akan setia menunggu wanita depresi seperti kamu” kata setan yang ada di hatiku.

“gak…. Gak…. Aku gak mau keluarga aku hancur!!!”

“percuma dia sudah pergi… tinggallah kamu sendiri dan ratapi terus nasib kamu yang jelek ini, buanglah suami kamu dan ratapi anakmu setiap hari, gimana rasanyanya di tinggal? Hahhahaha itu semua akibat perbuatan kamu”

“TIDAKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK………………………………”

Prankkkkkk,,,,, aku lempar kaca dimana aku berdiri dan melihat bayanganku.

“HAHHAHHAHA, kalo dia mau pergi silahkan!!! Aku gak butuh suami pengecut yang hanya bisa meninggalkan istrinya…. Pergi…. Pergilah….hiksss… Mas  Ziyan…. Maafin aku…maafin aku” kataku sambil memegang dadaku yang sesak.

Aku tau siapa yang akan tahan jika setiap hari hanya pertengkaran dan pertengkaran, 5 bulan aku lalui dengan meratapi anakku yang hilang dan melupakan kodratku sebagai istri dan ibu, aku hanya larut akan kesedihan dan tidak memikirkan perasaan suamiku dan orang2 di sekelilingku.

“apa mama jahat ya nak, apa mama sudah terlalu melukai papa dan kakak2 kamu?”

“awwww…kalian nendang mama, berarti memang mama salah ya? Tapi kakak kalian hilang, mama gak tau keadaannya, apa mama gak boleh mengkuatirkan dia? Awwww… kalian marah lagi? Karena mama gak memperhatikan kalian… gak sayang bukan maksud mama… mama sayang kalian semua apalagi papa kalian, mama kangen meluk papa kalian… tapi…. Tapi… papa kalian tega ninggalin mama sendirian… hikssss”

Tiba2 aku mendengar pintu dibuka dan aku melihat suamiku sedang berdiri, aku tercengang melihatnya dan dengan sigap aku hapus air mataku.

“jadi kamu kangen pelukan aku? Dan gak mau aku pergi?”

“gak….. siapa yang bilang… ngapain pulang sana pergi tinggalin saja aku disini” aduhhhh kenapa dia balik dikeadaan aku kayak gini, malukan tadi sok2 jual mahal, ketika pergi malah meraung2.

“oh gitu, tapi gimana donk aku ternyata gak bisa ninggalin separuh aku disini sendirian…”

“bodooooo…. Mau pergi kek gak kek udah gak peduli”

“ya deh tapi jangan nangis dan lembar2 barang lagi ya jika aku pergi, kasian kan barangnya mahal2 kamu beli tapi kamu hancurin”

Aduh rese juga ini suami, gak tau apa istrinya sedang labil habis.

“terserah aku donk mau lempar apa gak,,, daripada aku lempar situ?”

Dia mendekati ku dan duduk disampingku…. Aduh kok aku jadi deg2an gini sih.

“hahahha aku kangen kamu kayak gini sayang…jangan nangis lagi ya… aku gak kuat lihat air mata kamu terus keluar, sedangkan aku…. Aku dulu berjanji gak akan buat kamu nangis” dia memelukku dengan kuat. Pelukan yang sudah berbulan2 aku tidak rasakan.

Aku perhatikan dirinya dan benar kata kak davin tidak terurus, aku sebagai istri merasa gagal menyia2kan suami yang selalu menjagaku dan rela aku cuekin selama 5 bulan ini.

“sayang…. Kamu mau kan maafin aku dan gak akan sedih lagi?”

“mmmmmm” jawabku masih sok jual mahal

“kok mmmm aja… mau gak nih?”

“ih kok maksa sih kan udah di jawab mmmm artikan aja sendiri”

“iya deh iya,,, sensi amat sih… dedek mama kalian ni lucu walau kadang nyebelin juga”katanya mengelus perutku dan tau gak apa reaksi anak2 ku… dia bergerak dengn tenang dan gak ada tendangan, wah kalian kecil2 aja sudah bela papa ya… awas nanti mama gak kasih susu.

“maksud kamu gak suka aku kayak gini?”

“siapa bilang?, suka banget malah, tapi jangan keseringan… jantung aku gak kuat menerimanya”

“cium mas….” Kataku dengan manja

“sini,,, jangan jauh2 dari mas lagi….tau gak, tiap malam mas curi2 cium kamu ketika kamu tidur”

“tau kok”

“ah kok diam aja, dulu aja pas lagi labil bilang gak boleh cium2”

“habis aku juga kangen ciuman kamu tapi gengsi tinggi kalo minta”

“ckckckck dasar bumil labil”

“oh iya babe, tadi aku terima telepon dari bapak yang dulu suaminya ibu rukmini, dia bilang sudah nemukan pemulung yang mengambil anak kita dan katanya besok akan diantar kesini anak kita”

“benarkah mas? Kamu serius… apa bukan tipuan lagi kayak dulu?...”

“gak sayang… aku sudah pastikan dan besok aku akan lakukan tes dna untuk memastikan”

“ya allah syukurlah aku gak sabar besok bertemu dengan anak kita, mudah2an dia memang anak kita"

Tbc


2. Queen Story'sWhere stories live. Discover now