Bab 12

66.5K 2.9K 15
                                    


ziyan pov

3 tahun berlalu semenjak penemuan bayi didepan rumah kakek. bayi perempuan bernama riana, karena permintaan kakek, aku terpaksa merawatnya. walau semula aku tidak menyayangi bahkan tidak suka kehadirannya, hari demi hari kepolosan dan keluguannya membuatku makin menyayanginya, walau aku tidak menunjukkannya, karena aku tau riana tidak anak kandungku, sehingga suatu saat ketika orang tuanya menjemput atau mengambil nya aku tidak terlalu  sakit atau merasa  kehilangan.

"papih iyana nanti  gak mau cekolah di tempat lama ya" katanya dengan nada cadel.

"loh kok gak mau kamu sekolah disana, disana sekolahnya bagus dan kak daniel juga sekolah disana" kataku bertanya.

daniel adalah anak dari zaki dan priska dia berusia 1 tahun diatas riana dan mereka sangat dekat.

"gak au, kak daniel mau pindah jadi iyana juga mau ikut"

"memangnya pindah kemana" tanyaku kepada suster pengasuhnya.

"itu pak ke play group fanola, tempatnya di dekat rumah daniel"

"ya sudah kamu urus saja kepindahannya asal riana sekolah"

"baik pak"

"riana sekolah sama suster dulu ya, papi ada rapat" lalu aku mencium keningnya.

"oce pi, bye bye papih love you co much"

"me to honey"

aku pun berangkat menuju kantor karena hari ini akan kedatangan pegawai baru.

aku memasuki ruanganku dan memanggil sekretarisku yang bernama siska.

"sis tolong ke ruangan saya dan bawa semua data2 pegawai baru"

"baik pak"

tak lama siska datang membawa bundelan data2 pegawai baru, jika ditanya kenapa CEO turun tangan langsung memilih pegawai, karena aku ingin memilih pegawai yang mempunyai kemampuan dan kecakapan dalam bekerja, makanya setiap ada penerimaan pegawai qku pasti turun tangan.

aku memeriksa satu persatu data2 yang masuk untuk menjadi pegawai baru.

satu persatu aku periksa dari awal sampai akhir. hingga aku melihat dan membaca data seorang pegawai wanita. aku kaget dan menutup map yang aku baca tadi.

aku memisahkan map itu dan sisanya aku kembalikan kepada siska.

"tolong kamu hubungi pegawai ini, dan bilang waktu wawancaranya dimajukan menjadi jam 11 hari ini" kataku sambil menyerahkan map itu kepada siska.

"baik pak"

"kenapa dia melamar kerja disini? bukannya keluarganya mempunyai perusahaan terkenal di indonesia dan sejak kapan dia kembali ke indonesia, dan tadi di cv nya dia tidak menyatakan dia kuliah di amerika" kataku heran.

ya, data itu adalah data queen wanita yang pernah aku sakiti 4 tahun yang lalu.

aku menunggu di ruangan yang berada disebelah ruang  interview, aku sengaja tidak menampakkan diri dulu, karena ini belum saat nya.

pas pukul 11 aku mendengar suara wanita yang aku bisa pastikan itu suara queen. dia menjawab semua pertanyaan yang aku susun dengan percaya diri.

dia memang pintar, sangat cocok bekerja disini, tapi jika aku terima itu akan membuka kembali tabir gelap antara kami berdua yang susah payah aku lupakan, tapi dari jawaban2 nya dia pantas diterima. jadi satu2nya aku hanya bisa menghindar dan berusaha sampai dia tidak tau aku pemilik perusahaan ini.

aku memberi kode dan menyuruh para penginterview menerima dan menyuruhnya masuk ke perusahaan ini.

queen pov

aku melamar ke perusahaan ZW Group perusahaan dibidang periklanan yang sangat terkenal di indonesia. aku terpaksa pindah dari tempat lama, karena ketidak cocokan dengan bos sebelumnya, sedangkan aku membutuhkan biaya untuk hidup dan biaya untuk keperluan arga, sedangkan silvia tidak terlalu aku kuatirkan karena dia bekerja di sebuah club walau bukan club pria itu. aku sudah melarangnya bekerja di club karena aku tau itu bukan tempat yang baik, karena disitu sarangnya dosa, tapi dia hanya menjawab "Belahan hati aku berada disana mbak, hanya dia yang membuat aku bertahan disana, jadi aku gak bisa meninggalkan dia" mendengar hal itu aku cuma bisa menasehati agar jangan terlibat dengan orang yang hanya memandang wanita itu hanya pemuas nafsu belaka.

aku menceritakan semua masalah yang aku alami ke silvia, diapun tau siapa ayah kandung arga, dan kenapa aku membenci pria itu.

pagi ini aku dihubungi ZW Group untuk interview jam 11, dengan sigap setelah mengantar arga ke sekolahnya aku menuju kantor itu, dengan rasa pede aku memasuki ruangan itu dan melihat 3 orang yang akan menginterview.

aku menjawab semua pertanyaan dengan baik dan aku harap aku dapat diterima diperusahaan ini.

"baiklah nona queen sagara, sagara, sagara... perasaan sagara itu nama keluarga yang mempunyai perusahaan tambang kan?" tanya pria yang aku tebak masih berumur 30 tahun ini.

"oooo gak pak, mungkin namanya sama saja" kataku berbohong.

"oh gitu, ya sudah kata pimpinan saya anda kami terima dan boleh bekerja mulai besok"

"beneran pak?" tanyaku kaget.

"iya, kenapa pula saya bohongin kamu" katanya dengan nada lucu.

aku hanya tersenyum dan mengucapkan terima kasih banyak kepada ke 3 orang itu.

"selamat datang di kantor ini queen, kenalkan nama saya denny, kepala HRD di kantor ini"

"terima kasih banyak pak, saya akan bekerja dengan baik diperusahaan ini"

setelah melakukan interview aku kembali menuju sekolah arga, karena sudah lewat waktunya dia pulang.

dengan buru2 aku berlari mencari arga karena jam sudah menunjukkan jam 3 sore, tanpa sengaja aku menabrak sepasang anak laki - laki dan perempuan.

"maaf sayang tante gak sengaja"

"gpp onty" kata anak laki2 itu.

"makasih sayang, nama kamu dan adik kamu siapa?"

"nama aku daniel dan ini bukan adik aku tapi temen aku namanya riana ziquira"

"aduh namanya lucu banget, salam kenal ya, nama tante queen dan itu anak tante kalian satu sekolah ya"

aku memanggil arga yang sedang berdiri dibelakang anak yang bernama daniel itu.

"kami baru pindah sekolah disini onty, jadi kami belum kenalan"

"ya udah kenalan dulu"

"aku alga umulku 3 taun"

"hai aku daniel umurku 4 tahun"

"aku iyana umul 3 tahun"

"wah kalian seumuran, kalian jadi temen aja ya, daniel jagain teman2 nya ya" kataku melihat 3 balita yang imut ini.

tbc

Nah loh bagaimana selanjutnya... makin complicated nih, trus apa hubungan riana, arga dan queen?

nantikan diepisode berikutnya... besok tapi hahahahahaha

2. Queen Story'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang