Bab 28

60.5K 2.6K 21
                                    


queen pov

kalo tau secepat itu kak davin merestui kami jika aku hamil, kenapa gak dari dulu ya aku pura2 hamilnya, kami harus menikah secepatnya jadi misalnya kebohongan ini terbongkar kak davin gak akan misahin aku dengan mas ziyan.

malam itu terjadi pertemuan keluarga untuk membahas pernikahan kami, semua saudaraku dan istri2 berserta anaknya datang.

mas ziyan pun membawa riana, keluarga ku sudah tau siapa riana dan mereka menerimanya karena mereka sangat menyukai anak2.

"jadi kalian kapan nikahnya?" tanya kak dav.

"sabtu ini kak" jawabku.

"oh bagus deh lebih cepat lebih baik"

"kalian akan tinggal dimana setelah menikah?"

"diapartemen saja dav, queen gak mau tinggal di rumah terlalu besar katanya"

"kalian damai2 ya jangan berantem dan awas kalo lo nyakitin hati adek gue"

"gak bakal dav, gue jamin"

"dek kamu bulan madu kemana?, kalo jadi kamu bisa nitipin arga dan riana di rumah mbak?" tanya kakak iparku itu.

"kami cuma ke bali aja mbak, gak jauh2"

"ooo"

"oh iya dek, riana ini cantik ya, wajahnya mirip siapa ya" kata mbak renata

"kalian gak cari tau siapa orang tuanya?, kasian kan masih kecil sudah dibuang gitu"

"gak mbak, kami gak akn cari tau siapa orang tuanya, riana anak kami gak ada orang yang boleh mengambilnya" kataku dengan pasti.

ya, aku gak akan menyerahkan riana meskipun suatu saat orang tua kandungnya menjemput. riana anakku dan mas ziyan walau kami bukan orang tua kandungnya.

hari pernikahan kami akhirnya datang, jantungku berdetak dengan cepat. sekaranglah waktunya aku menjadi istri ziyan wijaya, pria pertama dan mudah2an menjadi pria terakhir.

"aduh mbak aku kok deg2an yah"

"hihihi wajar dek, namanya mau jadi istri orang"

"mas ziyan udah datang belum ya..."

"udah jadi kamu tenang aja, gak akan lama lagi kamu akan jadi istri pria yang kamu cintai"

"hihihihi iya mbak aku gak sabar"

tak lama aku mendengar pintu diketuk dan terdengar suara istrinya devan.

"mbak acara sudah mau dimulai, sekarang mbak queen sudah boleh turun"

aku memegang tangan iparku dan berjalan menuju tempat akad nikah.

jantungku gak berhenti berdetak, berharap ini akan cepat selesai.

kemudian kedua iparku menyuruhku untuk duduk disebelah mas ziyan yang hari ini dia sangat sangat sangat tampan.

"baiklah karena pengantin wanitanya sudah datang, acara akan kita mulai sekarang" kata penghulu yang sedang duduk di samping mas ziyan.

"ayo nak ziyan di pegang tangan papi kita akan melaksanakan akad nikah"

"ananda ziyan wijaya bin alm hendra wijaya saya nikahkan dan kawinkan engkau dengan anak saya queen sagara binti yukki sagara dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan uang sebesar 999.999"

"saya terima nikah dan kawinnya queen sagara binti yukki sagara dengan mas kawin sebagaiana tersebut dibayar tunaiiiii"

"gimana saksi sah?"

"sahhhhhhh"

"alhamdullilah"

"sekarang istri sudah boleh mencium tangan suaminya"

aku pun menyalami tangan suami tampanku ini.

setelah selesai melaksanakan akad, kami menemui para undangan yang menghadiri akad itu, kami memutuskan tidak melakukan resepsi karena menurut aku itu sangat buang2 uang dan untungnya mas ziyan selalu menuruti maunya aku.

"woy bro selamat yah.... ciyeee sah juga akhirnya" kata zaki dan tio memberi selamat

"hihihi makasih bro, kalian emang temen gue yang baik walau resenya ngalahin rese nenek2"

"sial lo enak aja, gue bukan rese bro tapi usil gangguin lo"jawab tio.

aku melihat suami ku dan teman2 nya tertawa bahagia. tak lama aku melihat tio membisiki sesuatu ke telinga mas ziyan.

"hahhahahahahahha udah donk, udah siap tempur nanti malam, tadi udah minum jus buah pinang plus telor bebek" jawab ziyan.

ya ampun omesnya kaambuhhhh.

"ish apaan sih mas kan malu"

"ya elah queen jangan malu, gue yang kasih saran minum itu, bermanfaat loh tuh hasilnya" katanya menunjuk sisil

"loh emang kenapa dengan sisil?, jangan bilang....sini sil kita bicara" kataku.

aku mendengar tio tertawa.

aku membawa sisil menjauhi 3 pria mesum itu dan menanyakan apa maksud tio tadi.

"jangan bilang sama mbak kalo rencana kemarin berhasil?"

aku melihat wajahnya merona bahagia.

"hahahahah selamat ya sayang... sudah berapa lama?"

"2 minggu mbak, masih muda banget"

"trus tanggapan tio apa?"

"dia sangat bahagia mbak dia bilang dari dulu pengen aku hamil, cuma dia gak berani meminta karena takut aku gak mau"

"trus kalian gak akan menikah?"

dia kembali merona.

"sebenarnya.... sebenarnya kami sudah menikah mbak..."

"kapan? kok mbak gak tau?"

"4 tahun yang lalu, kami sengaja menutupinya karena kakeknya belum bisa menerima aku, dan mas tio gak mau aku disakiti kakeknya jika dia tau kami sudah menikah, makanya kami menjaga rahasia ini selama 4 tahun"

"terus kok sekarang kamu bongkar, sudah gak takut dengan kakeknya?"

"mas tio sudah gak mau nutupin lagi karena dia gak mau nanti anaknya di bilang anak hasil kumpul kebo"

"mbak bahagia mendengarnya, tio itu ternyata emang cowok baik walau mulutnya kadang2 kelewatan"

"hahahahahaha iya mbak dan aku sangat sayang sama dia dan calon anak kami"

aku memeluknya dan bersyukur dia bisa menikah dengan orang yang dicintainya.

"babe ngobrol apa sih serius banget" tanya mas ziyan setelah aku kembali menghampirinya

"ada deh rahasia wanita!!!, tanya aja tio" kataku melirik tio.

"ada apa sih bro misterius banget"

"hihihihi gue bentar lagi jadi ayah donk, sama seperti kalian"

"wahh selamat ya bro, gue kira lo mandul makanya si sisil gak hamil2, jangan lupa diresmikan"

"udah donk udah lama...."

"lah lo udah nikah? kapan?"

"4 tahun yg lalu"

"astaga, lo selama ini udah nikah ternyata.... pantasan setia banget sama sisil, kok nikah diam2 lo"

"biasa kakek..., dulu gue takut dia nyakitin sisil, tapi sejak sisil hamil gue gak akan takut lagi, karena dia gak akan nyakitin keturunannya yang sedang dikandung sisil"

"wah selamat bro gue kira lo akan selamanya kumpul kebo"

"gak lah dosa tau"

kamipun tertawa dan menikmati pesta yang sederhana ini. aku cuma berharap kebahagiaan  ini akan kekal dan tidak akan ada lagi cobaan di rumah tangga kami.

tbc

2. Queen Story'sOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz