Bab 16

68.1K 3K 40
                                    


ziyan pov

ketika makan siang di kantin dengan kepala divisi iklan, tanpa sengaja aku melihat queen duduk berdua dengan denny kepala HRD, mereka kelihatan sangat akrab, senyum dan tawa tak pernah hilang dari wajahnya. hal yang sangat berbeda saat dia bersama ku.

"apa mereka pacaran? kenapa dia bisa tertawa lepas sedangkan jika dekat dengan ku hanya kemarahan yang ditampilkan"

"pak bagaimana rencana pembuatan iklan kita di puncak?"

mataku tidak lepas dari pandangan ke meja mereka sehingga pertanyaan tidak aku tanggapin.

"pak ziyan"

"eh apa tadi pertanyaannya?"

"pak bagaimana rencana pembuatan iklan kita di puncak?"

"lakuin sesuai rencana, saya akan melihat langsung proses pembuatannya, karena klien ini sangat mengharapkan saya turun tangan langsung melihat proses pembuatannya"

"oke pak saya dan tim a akan berangkat menuju puncak hari sabtu ini, kami akan disana satu hari dan akan kembali minggu malam"

"apa semua anggota tim a akan ikut?"

"iya pak, ada apa pak?"

"oh gpp saya hanya bertanya, kita akan bertemu sabtu ini di villa saya di puncak, jadi semua anggota tim bisa menginap disana saja, karena vilanya sangat besar"

"baik pak saya akan mengatur semuanya"

ketika pembicaraan kami selesai, mataku kembali menatap meja itu, tetapi sudah kosong sepertinya mereka sudah pergi"

aku tidak menyelesaikan makan siang, karena hilangnya nafsu makan.

tiba2 hpku berdering.

"halo cantiknya papi, ada apa kamu menelpon"

......

"oh kamu mau jenguk arga ya?"

......

"ya udah pergi sama suster ya, papi gak bisa nemenin karena ada rapat, gpp kan?"

.......

akupun mengakhiri percakapan dengan riana.

riana memang cepat dekat dengan orang, tapi aku gak tau kenapa dengan arga dia sampai perhatian banget ya. ah namanya juga anak2 masih galau.

aku pun berjalan menuju ruangan, ketika melewati ruang kerja tim a aku melihat queen dan denny sedang berbicara, karena kepo dan ingin tau apa yang mereka bicarakan aku bersembunyi di samping.

"aku gak bisa jawab sekarang mas"

"aku masih belum bisa menjalin hubungan baru, apalagi hati aku masih sakit setelah dikhianati dan dilukai oleh orang yang aku cintai"

"karena itu aku ingin kamu melupakan pria itu, dia gak pantas kamu tangisi"

"belajarlah untuk membuka hati queen"

"tapi...."

"kamu pikir dulu dengan hati yang tenang ya queen, aku gak akan buru2 ataupun memaksa kamu, apapun jawaban dari kamu akan menerimanya"

siall tu si denny kok berani2nya dia nembak di queen, baru juga kenal.

"eh kok aku jadi kayak gini ya, pengen tau dan ngapain juga ngelarang si denny nembak queen, sedangkan kami gak punya hubungan apapun"

akupun meninggalkan ruangan itu, aku gak mau mendengar percakapan mereka yang tanpa sadar membuatku naik darah.

ketika mau naik ke ruanganku   karena lift direksi lagi dalam perbaikan aku menggunakan lift karyawan, tiba2 denny dan queen masuk berdua. denny memberi salam sedangkan queen menatapku dengan dingin.

2. Queen Story'sWhere stories live. Discover now