Bab 2 - Penolakan

93K 3.5K 41
                                    


Ziyan Pov

hari ini aku berencana untuk bertemu dengan queen. setelah mendapatkan nomor hp dari kakek, aku menghubunginya.

"halo ini queen? saya ziyan" sapaku.

"oh pak ziyan, ada apa bapak menelpon saya"

"kakek saya dan papi kamu menginginkan kita untuk bertemu, apa bisa?"

aku mendengar helaan nafasnya.

"bisa2 saja, kapan  baiknya kita bertemu?"

"hari ini bisa kah? kalo bisa nanti saya jemput"

"bisa, ya sudah jemput saja saya jam 7 ya, nanti alamatnya saya sms pak"

"oke terima kasih" lalu aku menutup telepon nya.

hari sudah menunjukkan jam 6 sore, aku bersiap untuk menjemput queen.

setibanya di rumahnya, aku bertemu dengan orang tuanya dan meminta izin untuk membawa anak gadisnya dan akan mengembalikannya ke rumah dengan selamat.

aku melihat dia turun dari kamarnya, dia terlihat anggun, memakai gaun selutut berwarna baby pink, aku terpana. dia berbeda sekali pas aku mengajarnya di kampus, dulu dia tomboy, hanya memakai kaos, jeans dan tanpa make up.

sekarang dia berubah menjadi wanita matang dan sangat cantik.

"ayo kita jalan pak, takut kemalaman" katanya mengajakku pergi dan kami pun berpamitan dengan orang tuanya.

aku dan queen akhirnya pergi, selama di perjalanan aku hanya diam dan diapun hanya diam.

aku meliriknya disamping dan mengajaknya bicara.

"kenapa diam queen, apa gak ada pertanyaan yang mau kamu tanya?"

"nanti saja pak" jawabnya singkat.

kami akhirnya sampai di resto yang sudah aku pesan. aku mengajaknya masuk dan  kami mulai memesan makanan.

"queen kamu mau makan apa? silahkan pesan apapun yang kamu mau" tawarku

dia mulai memilih makanan dan akupun meminta makanan yang sama.

"kegiatan kamu sekarang apa saja queen" tanyaku

"sekarang aku hanya dirumah saja pak, pengangguran... kemarin baru berhenti dari kantor, capek kerja pengen istirahat" jawabnya.

"oh ya, kenapa berhenti, bukannya kata papi kamu ingin jadi wanita karir yang sukses"

"iya sih, tapi aku berencana untuk membuka usaha saja pak dan insyaallah aku akan membuka butik, kira2 minggu depan sudah buka"

"bagus donk, kayaknya kamu lebih cocok buka usaha ya daripada bekerja dikantoran"

kami pun berbincang tentang dirinya, diriku, keluarganya dan keluargaku.

ketika sedang asyik bercerita, aku mendapat telepon dari yudha temanku di club.

"halo....kenapa yud"

.........

"qw gak bisa kesana, lagi ada acara sama teman"

........

"gak bisa, gak mungkin qw ajak temen qw ke sana"

........

"bawel ah lo, besok saja"

.........

akupun  menutup telepon gak penting itu.

2. Queen Story'sWhere stories live. Discover now