Bab 11

66.2K 2.9K 20
                                    


queen pov

4 tahun kemudian....

aku berjalan menuju seorang balita yang sedang bermain ayunan di sebuah tempat penitipan anak sekaligus play group.

"mamaaaaa" teriak anak itu setelah melihatku.

aku tertawa dan memeluk anak kecil yang masih berusia 3 tahun.

"arga" aku membaca tagname yang tertulis dibaju anak itu

ya, dia arga kusuma winata putra ku dan pria brengsek itu. umurnya 3 tahun.

flashback on

setelah aku meminta mommy menguliahkanku di amerika, aku bertekad melupakan pria itu.

tapi sekuat apapun aku mencoba, bayangan dirinya gak bisa aku hapus.

sebenarnya aku keamerika ini bukan untuk kuliah, tapi untuk melarikan diri karena aku gak sanggup berada 1 kota dengan pria yang telah melukai hati dan jiwaku.

aku jarang memberi kabar kepada keluarga yang ada di indonesia, aku merasa gak pantas menjadi anak mereka karena gak bisa menjaga amanat yang di tanam mommy semenjak aku kecil.

2 bulan kemudian aku ketika lagi bekerja disebuah kantor, aku jatuh pingsan, dan teman2 kantor membawaku ke rs.

ketika aku sadar, aku diberitahu oleh dokter bahwa aku sedang hamil 2 bulan.

ya, allah menghukum ku dengan menghadirkan janin milik pria itu. aku syok dan tidak menerima aku hamil anak pria brengsek itu. aku memukul2 perutku agar bayi itu tidak tumbuh di rahimku.

"aku gak mau punya anak pria itu, aku gak mau ada hasil perbuatannya" kataku dengan isakan tangis.

"aku mau gugurin bayi ini dok" kataku dengan pasti.

"apa nyonya sudah pasti? apa gak mau berdiskusi dengan ayah bayi nya dulu?" tanya dokter itu.

"gak, dia gak punya ayah"

"baiklah nyonya besok kita akan melakukan operasi pengguguran bayi ini"

akupun pulang dengan hati hancur, kenapa harus ada bayi yang tumbuh di rahimku, aku gak mau... aku gak mau punya anak dari pria itu.

esoknya dengan perasaan masih kalut aku pergi ke rs untuk menggugurkan anak ini.

ketika memasuki ruang operasi, dan ketika dokter menyuruhku untuk berbaring dan mengangkat kedua kaki. jantungku tidak berhenti berdetak.

apa ini jalan yang benar? aku sudah berbuat dosa dengan melakukan sex sebelum menikah, sekarang aku juga akan membuat dosa lagi dengan membunuhnya, sedangkan pria brengsek itu tidak mendapat hukuman apapun dari hasil perbuatannya.

"tidak.... aku tidak mau membuat dosa lagi" aku bangkit dan membatalkan rencana menggugurkan bayi ini.

bayi ini tidak berdosa, dia hanya hasil kelalaianku sebagai seorang wanita yang tidak bisa menjaga kehormatannya, dan aku tidak akan membiarkan pria itu bisa hidup tenang, sedangkan aku menderita disini.

ya, aku harus kembali ke jakarta dan akan meminta pertanggung jawabannya, aku hanya ingin membalasnya dengan memberinya anak karena aku tau dia tidak suka bayi.

setelah mengundurkan diri dari pekerjaan ku aku berangkat menuju jakarta, tanpa memberitahu keluargaku. aku sengaja menghilang, apalagi semenjak kehamilanku ini, aku gak mau keluargaku tau aku sedang hamil tanpa suami.

aku mengontrak sebuah rumah yang tidak terlalu besar di jakarta. setelah membereskan semua barang, aku pergi menuju club dimana pria itu sedang bekerja.

aku sengaja mencarinya dan memintanya bertanggung jawab atas kehamilanku ini.

aku masuk dan bertanya kepada pelayan yang aku ingat bernama silvia.

"bapak ziyan ada silvi?" tanyaku.

"oh pak ziyan ada mbak diruangannya, silahkan masuk saja mbak"

aku berjalan dengan gugup dan ketika aku sampai dipintu yang tidak tertutup, aku melihat pria itu sedang mencium seorang wanita yang aku gak tau siapa.

"kamu tetap gak berubah ziyan, tetap pria bajingan!!!!" kataku dengan pelan tanpa sepengetahuannya aku pergi dengan hati hancur.

ketika melangkah menuju pintu keluar, pandanganku gelap dan aku kembali pingsan.

ketika sadar aku bangun disebuah ruangan sempit yang aku gak tau ini berada dimana.

"mbak sudah sadar?" kata wanita muda yang ternyata adalah silvia,

"aku ada dimana sil? kok bisa ada kamu"

"mbak di kamar kos ku mbak, maaf tempatnya sempit tadi aku menemukan mbak pingsan di depan club, aku bingung mau bawa kemana, makanya aku bawa kesini saja"

"terima kasih banyak ya sil, kamu kok tinggal disini, orang tua kamu kemana?"

"dikampung mbak, ya cuma tempat ini yang sanggup aku membayarnya"

"mmmmm karena kamu udah nolong mbak, bagaimana kalo kita tinggal serumah?, aku juga lagi tinggal sendiri, apalagi aku sedang hamil, jadi takut kenapa2 kalo tinggal sendirian"

"jangan mbak, kita baru kenal"

"gpp aku akan mengganggap kamu adik aku"

"baiklah mbak kalo itu sudah keputusan mbak, aku akan menjaga mbak dan akan menganggap mbak sebagai kakak aku"

aku memeluk wanita muda ini, aku akan hidup bertiga dengan silvia dan calon anak aku.

aku gak akan pernah mau bertemu pria itu lagi setelah apa yang aku lihat tadi.

flashback end

sekarang anakku sudah berumur 3 tahun, dia sangat tampan dan manis, wajahnya sangat mirip pria itu, walau begitu aku sangat menyayangi anakku ini. aku hidup dan bertahan hanya karena arga.

tbc

nah lo, queen juga ada anak, jadi anak siapakah riana itu?

jeng jeng jeng....

hahahahhaa authornya alay nih

2. Queen Story'sWhere stories live. Discover now