Bab 34

54K 2.3K 42
                                    


queen pov

"mas kamu bener2 gak tau siapa orang tua kandung riana?"

"gak babe, aku nemuin dia di teras tanya aja sama bibik di rumah kakek, dia saksi yang masih hidup"

"iya aku percaya kok mas, apa mas gak kepikiran untuk mencari tau siapa orang tuanya"

"iya sih tapi cari dimana?"

"mmmmm misalnya ini misalnya loh, mas lakuin tes dna dulu bagaimana?"

"loh kok aku...."

"ya siapa tau riana itu anak kandung mas yang ditinggalin cewek yang dulu pernah kamu sakitin?"

aku melihatnya termenung....

"masa sih babe riana anak aku, soalnya gak ada mirip2 nya"

"gak mirip gimana, kalian gak suka brokoli, suka tidur megang telings, nah apa gak cukup?, tes dna hanya formalitas aja kok, untuk bener2 memastikan riana anak kamu apa bukan"

"mmmmm seandainya... seandainya riana anak aku, apa kamu akan marah dan gak akan menerima dia?"

"marah sih enggak mas apalagi gak menerima, aku sangat sayang dengan dia, paling kecewa dikittttt dan takut,  kecewa kenapa dulu kamu bisa suka mainin perempuan dan yang jadi korban ya riana dan takut suatu saat mama kandungnya datang meminta dia kembali atau meminta kamu tanggung jawab... aku gak mau dimadu mas, gak rela lahir dan batin"

"ssstttt jangan berpikiran terlalu jauh, gak akan ada madu2an, aku hanya punya istri kamu sampai aku mati, soal riana lebih baik besok kita bener2 melakukan tes dna, agar kita tenang"

"pokoknya aku gak mau riana diambil oleh siapapun"

"iya kamu tenang ya beb, oh iya hari ini jadi ke dokter kandungan buat medical chek up"

"jadi mas ni sebentar lagi di jemput kak davin"

"ya sudah kamu hati2, selesai itu tolong jemput anak2 ya di sekolah"

"iya setelah dari rs aku langsung jemput anak2"

"ya sudah mas berangkat dulu ke kantor, jangan banyak pikiran"

"iya sayang, hati2 yang rajin kerjanya jangan lupa makan"

setelah kepergian mas ziyan, tak lama kak davin datang bersama mbak renata, setelah bersiap kami akhirnya pergi ke rs untuk melakukan tes.

"siang bapak dan ibu, jadi siapa nih yang mau diperiksa?"

"mereka berdua dok, adik dan istri saya, adik saya kepengen punya anak dan istri saya sedang hamil muda" kata kak davin menjelaskan maksud kedatangan kami.

" oke saya akan mulai memeriksa ibu renata, ayo bu tiduran di kasur kita akan lakukan USG"

aku melihat mbak renata tiduran dan dokter itu memberikan gel dingin di perut mbak renata. aku melihat janin yang masih sebesar kacang hijau.

"wah kak dav dan mbak renata, aku juga ingin hamil lagi, jadi iri deh"

"tunggu dulu.." dokter itu kembali melihat kelayar.

"wah selamat sekali lagi pak.... janinnya  ada 2 nih, bapak akan punya anak kembar"

"huwaaaa asyikkkk cita dapat adik 2..." kata kak davin dengan riang.

"kak bagi 1 donk... ya... ya... ya..."

"enak aja bikin sendiri"

"pelit ih sama adik juga"

2. Queen Story'sWhere stories live. Discover now