Bab 13

67.1K 2.9K 16
                                    

ziyan pov

wanita itu sangat berbeda dari 4 tahun yang lalu, entah apa tapi aura nya sangat berbeda. apa dia udah punya suami? makanya aura nya sangat berbeda.

aku sangat penasaran dan dengan cepat aku mencari map dan membaca cvnya kembali.

"ternyata dia belum punya suami" kataku setelah membaca catatan cv nya.

sorenya setelah semua pegawai pulang aku memanggil dan menyuruh pengurus kantor untuk memasangkan cctv diruangan dimana queen akan aku tempatkan. aku menyuruh mereka memasang ditempat yang tidak akan ada yang tau dimana cctv itu dipasang.

entah kenapa aku ingin mengikuti semua kegiatannya di kantor.

esok harinya aku sengaja berangkat ke kantor setelah mengantar riana ke sekolahnya dipagi hari. biasa aku datang jam 10 atau jam 11, tapi hari ini aku sengaja datang jam 8, karena 1 alasan yaitu queen.

aku mengawasi semua gerak geriknya melalui cctv yang terhubung langsung dengan ruanganku.

ketika asyik memperhatikan gerak gerik queen, pintu kantorku di ketuk dan dengan cepat aku melihat siapa yang datang.

"woy bro serius amat natap pc nya, lagi nonton bokep ya lo" kata 2 orang pria rese.

"emangnya gue lo ini kantor woy masa nonton gituan disini, sarap lo" kataku setelah mengetahui yang datang si zaki dan tio.

"ngapain kalian pagi2 kesini, ganggu gue aja"

"ceileh belagu lo, habis lo susah sih di hubungi sibuk banget nampaknya"

"lo tau kan semenjak kakek meninggal 1 tahun lalu gue terikat dengan kantor ini, jangankan hang out atau refreshing, untuk kasih waktu buat riana saja gue jarang"

"nah itu yang mau kami omongin" tanya zaki.

"apaan?"

"lo tau kan daniel dan riana 1 sekolah?, nah daniel cerita sama gue kalo riana beberapa hari ini suka termenung"

aku kaget mendengar kabar dari zaki.

"loh memangnya kenapa? kok riana sampai kayak gitu"

"kata daniel sih semenjak pindahnya dia kesekolah baru dan berkenalan dengan seorang ibu dari temennya, kata daniel dia sangat suka dengan onty itu, dan bertanya mau gak ya onty itu jadi maminya riana"

aku kembali terkejut mendengar pernyataan dari zaki.

"btw lo gak tau anak siapa riana itu?"

"gak tau, gue nemuin diteras 3 tahun lalu"

"lo sudah pernah cari tau atau selidiki dia anak siapa?" tanya tio

"gak sempat, emang kenapa sih kalian berdua nanya itu"

"jangan2 itu riana anak lo, lo kan sering nebar benih tapi gak mau tanggung jawab, makanya itu anak diletak dirumah lo" tebak tio.

"elo kali cong, gue gak sering2 amat, apalagi sekarang sudah 2 tahun jomblo bro"

"makanya cari bini lagi, kasian kan riana gak ada ibu yang ngurus"

"iya deh yang awet dengan bininya, tahan juga ya lo salut gue"

"lo akan ngerasain setelah jatuh cinta bro, lo akan lakuin apapun untuk pasangan lo"

"iye deh iye, belagu amat" kataku kesal.

"nah mr. tio gimana dengan lo, kapan nih nikahnya, gak bosen apa jadian dia temen tidur lo  mulu"

"silvi? hahhahahah gak lah, entah lah bro gue susah pisah dari dia,"

"gak kasian lo cuma jadiin dia pemuas nafsu lo 4 tahun ini, sudah kasih status lagi dia, kasian kan masa jadi pelayan lo mulu" kata zaki

"entar lah bro, takut gue dia di siksa kakek, lo tau sendiri kakek gue sadisnya gak ketulung"

kami pun menghabiskan waktu dengan ngobrol tentang anak, istri ataupun pekerjaan, tapi aku tidak menyinggung masalah queen yang bekerja disini.

setelah kepergian 2 cowok rese itu aku kembali memperhatikan queen dilayar. aku melihatnya sedang sibuk berbicara dengan teman 1 bagiannya.

dia tersenyum lepas tanpa beban. hari ini dia sangat cantik, walau hanya mengenakan kemeja putih berbahan sifon yang mencetak body dan rok pendek. yang memperlihatkan kakinya yang panjang.

ketika makan siang aku sengaja tidak turun ke kantin, karena takut atau belum siap bertemu dengan dia, tapi perkiraanku salah ternyata dia tidak turun untuk makan,  dia membawa bekal dan memakannya di ruangan kerjanya.

satu bulan berlalu dan selama itu aku tidak pernah bertemu langsung dengan dia, aku sengaja menghindar. sampai akhirnya takdir berkata lain.

hari ini akan diadakan rapat mengenai iklan terbaru dan sekarang waktunya tim pembuat iklan memberikan presentasi dihadapanku.

aku memasuki ruang rapat dan menunggu tim masuk dan mempresentasikan hasil kerja mereka.

aku harus bersiap untuk bertemu queen karena dia adalah anggota dari tim iklan tersebut, karena sepertinya aku tidak bisa menghindar lagi.

"selamat siang pak, kami dari tim a akan memperkenalkan anggota tim" kata pria yang merupakan ketua tim.

aku yang duduk membelakangi mereka dengan pelan aku memutar kursi.

aku berdiri dan memperkenalkan diri dengan satu persatu anggota tim. aku menyalami setiap anggota dan sampailah aku di depan queen yang pucat setelah melihatku.

"ziyan wijaya CEO perusahaan ini, senang bisa berkenalan dengan kalian, semoga kita bisa bekerja sama dalam memajukan perusahaan ini" kataku memperkenalkan diri.

aku melihat tatapan kebencian dan kemarahan dimata wanita itu.

queen pov

"ziyan wijaya CEO perusahaan ini, senang bisa berkenalan dengan kalian, semoga kita bisa bekerja sama dalam memajukan perusahaan ini" katanya memperkenalkan diri.

astagaaaa kenapa aku bisa bekerja di perusahaan pria ini, dan kenapa kami harus bertemu lagi setelah dengan susah payah aku berusaha melupakan kebencian itu, tapi setelah melihat tampangnya hari ini kebencian itu kembali datang dan membuatku sangat marah.

aku gelisah dan keringatku tidak berhenti turun. aku tidak mau ketemu dengan dia lagi, aku akan mengundurkan diri dari perusahaan ini.

"setelah presentasi ini selesai aku akan mencari dan mengundurkan diri langsung" kataku dalam hati.

setelah presentasi iklan yang merupakan ideku, aku berjalan dengan gugup menuju ruangan pria itu.

aku menghampiri meja sekretaris dan bertanya apakah ziyan ada diruangannya. sekretaris itu memberitahu bahwa ziyan ada dan aku dipersilahkan menemuinya.

tok tok tok dengan gugup aku mengetuk pintu ruangannya, sebenarnya aku malas bertemu dengan dia tapi karena aku ingin mengundurkan diri dengan terpaksa aku harus bertemu.

"silahkan masuk" katanya

aku berjalan masuk dan melihatnya sedang sibuk membaca surat2, sampai tidak melihat kedatanganku.

"maaf pak saya mengganggu, saya kesini mau menyerahkan surat ini" kataku sambil menyerahkan surat pengunduran diri.

dia menatapku dan menatap surat itu juga, dia membuka dan membacanya.

"maaf nona queen ketika anda menandatangani kontrak dengan perusahaan ini, apa tidak membaca klausul2 nya?"

"di klausul tertulis jika anda mengundurkan diri sebelum masa percobaan 6 bulan selesai maka akan didenda 500 juta" katanya memberitahu

astaga aku lupa, 500 juta aku tidak mempunyai uang sebesar itu. bagaimana cara membayar denda itu, tapi aku juga tidak mungkin bekerja 1 perusahaan dengan pria ini.

"jadi sekarang lebih baik anda menyelesaikan iklan tadi, jika anda tidak mempunyai uang untuk membayar denda itu"

aku kesal mendengar penghinaannya itu.

"permisi!!!" aku pergi dengan kesal.

tbc

2. Queen Story'sWhere stories live. Discover now