-Author POV-
Selamat membaca:).
Sore ini Dinda sedang dirumah duduk-duduk santai, dan melamun. Tiba-tiba lamunan Dinda disadarkan oleh mamahnya.
"Din?" Panggil mamah sambil menepuk pundak Dinda.
"Eh Mah, kenapa Mah?" Tanya Dinda
"Kok kamu malah nanya kenapa sih ke mamah, ada juga kamu yang kenapa kok ngelamun, nanti kesambet loh, emang ngelamunin apa sih?"
"Engga ko aku ngga ngelamun."
"Bohong ya sama Mamah? Cerita aja sama Mamah. Kamu kenapa?"
"Engga mah aku gapapa"
"Yaudah kalo emang gapapa tapi kalo ada masalah cerita aja ke mamah jangan malu-malu mau itu masalah sama temen kamu atau pun pacar kamu"
"Pacar aja ngga punya Mah." ucap Dinda sambil terkekeh.
"Kali aja kamu ada masalah sama pacar kamu atau orang yang lagi deket sama kamu"
"Engga kok mah yaudah aku ke kamar dulu ya." ucap Dinda lalu dianggukan oleh mamahnya
Di dalam kamar Dinda melanjutkan melamunnya, sambil memikirkan kejadian tadi pagi di kelas
***
Pagi telah datang, matahari sudah pada tempatnya. Kicauan burung terdengar.
"Dindaaa" teriak mamah dari luar kamar Dinda sambil menyiapkan sarapan
"Iya mah bentar, lagi pake sepatu"
***
-Author POV-
Selesai sarapan Dinda bergegas menaiki mobil yang di kendarai oleh papah nya dan Dinda tiba disekolah, sebelum turun dari mobil tak lupa ia mencium tangan papah nya.
"Hei Din" panggil seseorang dari belakang .
Dan Dinda menoleh ke belakang, ternyata yang memanggilnya Nara.
"Hei." balas Dinda.
"Lo baru dateng?"
"Iya nih"
"Yaudah ayo ke kelas bareng."
"Iya."
Di perjalanan menuju kelas ada seseorang yang memanggil dari belakang yaitu Abyan dan Gilang.
"Nar, Din" panggil Abyan .
"Hei" jawab Nara.
Dinda hanya tersenyum simpul.
"Lo baru dateng Nar?" Tanya abyan.
"Iya." jawab Nara.
"Yaudah yuk ke kelas bareng" ajak Abyan.
"Hm.. tapi kan kelas kita beda" jawab Nara.
"Kan sebelah-sebelahan."
"Eh iya yaudah ayoo."
Nara dan Abyan jalan berdua di depan tanpa pedulikan Dinda dan Gilang. Ya walaupun Dinda agak senang bisa jalan bareng sama Gilang, ya karena Dinda memang ada rasa suka juga sedikit ke Gilang, ya tapi gitu Gilang nya cuek banget.
"Parah banget sih lo berdua ninggalin gue dibelakang gini gue udah kaya ga dianggap sama kalian"-batin Dinda
Sekejap Dinda diam dan berdiri di tempat ia berdiri tadi bersama Nara dan melamun, matanya pun mulai berkaca-kaca.
"Din?" panggil Gilang.
Seketika air mata yang tadi masih bisa ditahan kini sudah tidak bisa ditahan dan jatuh ke pipinya.
"Lo nangis? Kenapa?" Tanya Gilang
Dengan cepat Dinda menghapus air mata yang ada di pipinya.
"Eh engga kok gapapa"
"Serius gapapa?"
"Iya gapapa."
"Ada masalah lo?"
"Engga."
"Lo cemburu liat Nara sama Abyan?"
"Hah? Cemburu? Engga lah."
"Kaya ada something, tapi kenapa ya?"-batin Gilang
"Yakin lo gapapa?"
"Iya gapapa kok, yaudah ayo ke kelas." ajak Dinda sambil menggandeng tangan Gilang sehingga Dinda tersadar karna ia menggandeng tangan Gilang.
"Sorry sorry gue ga bermaksud megang tangan lo." ucap Dinda sambil melepas gandengan itu.
"Iya gapapa, yaudah ayo." ajak Gilang dan di anggukan oleh Dinda.
Akhirnya mereka sampai di kelas Dinda dan di dalam kelas Dinda ternyata ada Nara dan Abyan yang sedang duduk bersebelahan di bangku Dinda dan safa.
"Lah kok berenti? Lo ga masuk?" Tanya Gilang.
"Eh iya." jawab Dinda melangkahkan kaki ke kursinya diikuti oleh Gilang.
"Kok kalian bisa barengan?" Tanya Riani.
"Iya kebetulan aja tadi" jawab Dinda.
"Ohhhh gituu..." jawab Riani.
"Misi dong gue mau naro tas." ucap Dinda lalu Abyan bangun dari tempat duduknya.
"Santai Din."
"Berisik!!" ucap Dinda sanbil Menaruh tas dan segera menuju keluar kelas. Saat ia keluar pintu kelas tiba-tiba Dinda menabrak seseorang yaitu Rafa. Dan mereka berdua jatuh, sambil bertatap-tatapan.
"Aduhhh." teriak Dinda dan Rafa bersamaan.
Mereka berdua bertatap-tatapan
1 detik
2 detik
3 detik
"Ekhm" Batuk disengaja oleh Abyan.
Dan akhirnya mereka berdua tersadarkan dan langsung berdiri.
"Sorry sorry Din gue ga liat."
"Iya gapapa" ucap Dinda sambil melihat ke arah teman-temannya dan teman-temannya mengucapkan kata "cieeeeee......" bersamaan.
"Ngga jelas lo semua." ucap Dinda ketus karena memang dia lagi kesal dengan Nara dan Abyan. Dinda meninggalkan ruangan kelas dan segera menuju tempat yang sepi, karena bel masuk masih 15 menit lagi.
"Dinnnn" teriak Safa.
"Lo sih." ucap Rafa.
"Tapi seneng kan bisa pandangan pertama sama Dinda?" Tanya Tyo.
"Ga jelas banget lo Yo." jawab Rafa.
"Itu si Dinda kemana? 10 menit lagi bel masuk dia kemana?" Tanya safa.
"Tau lo sih pada bilang ciee." ucap Jihan.
----