2. Queen Story's

By ratihwul20

3.2M 135K 1.2K

Queen Sagara : "Mommy dan papi apa2an sih, umurku baru 23 tahun, masa dipaksa nikah sih, dengan cowok gak jel... More

Pendahuluan
Bab 1 - Dosen Killer
Bab 2 - Penolakan
Bab 3 - Pedekate
Bab 4 - Rencana Jahat
Bab 5 - pernyataan cinta
Bab 6 - Hari Bahagia
Bab 7 - Rencana akhir
Bab 8
Bab 9
Bab 10
Bab 11
Bab 12
Bab 13
Bab 14
Bab 15
Bab 16
Bab 17
Bab 18
Bab 19
Bab 20
Bab 21
Bab 22
Bab 23
Bab 25
Bab 26
Bab 27
Bab 28
Bab 29
Bab 30
Bab 31
Bab 32
Bab 33
pemberitahuan
Bab 34
Bab 35
Bab 36
Bab 37
Bab 38
Bab 39
Bab 40
Bab 41
Bab 42
Bab 43
Bab 44
Bab 45
Bab 46
Bab 47
Bab 48 - End

Bab 24

67.7K 3K 63
By ratihwul20


ziyan pov

"ap...apa kabar queen" kataku dengan gugup.

ya allah, dia semakin cantik... semakin anggun dan keibuan, apa ini benar melepaskannya walau hati ini sangat sakit.

"baik aku baik-baik saja seperti yang bisa kamu lihat"

"oh bagus lah, aku senang mendengarnya, ada apa ya queen kamu kesini"

dia menyerahkan sepucuk undangan berwarna biru.

"aku akan menikah akhir bulan ini, aku harap kamu datang dan memberikan restu, walau bagaimanapun kamu papanya arga"

aku menerima undangan itu, dengan tangan masih bergetar, aku membuka dan membaca isinya.

"queen sagara & denny indrajaya"

"selamat ya queen, semoga kamu bahagia dengan denny, aku pasti datang"

"terima kasih, aku permisi dulu"

aku melihatnya pergi, meninggalkan sepucuk undangan pernikahan, dia akan menikah dengan pria lain, aku kalah!!!! dia gak akan pernah menjadi milikku.

hatiku hancur dan sakit, begini rasanya ditingga nikah oleh wanita yang dicintai.

aku termenung melihat undangan itu.

aku mengingat kejadian 1 tahun lalu dimana aku memilih untuk tidak memaksakan dia menerima ku setelah melihatnya hampir kehilangan nyawa dan setelah melihat penolakan arga, aku gak mau membuat jiwanya terguncang dan semakin membenciku jika aku memaksakan keinginan untuk menikahi ibunya.

"apa semua ini keputusan yang tepat? apa aku bisa datang dan melihat wanita yang aku sayang menikah dengan pria lain, apa aku juga rela arga memiliki ayah tiri?" kataku dalam hati.

entahlah semua pertanyaan ini tidak bisa aku jawab.

ternyata waktu berlalu dengan cepat, pernikahan queen dengan denny tinggal 1 hari lagi, selama ini aku memang tidak pernah bertemu atau bicara dengan queen, tapi aku sering bertemu dengan arga bahkan dia sering menginap dirumahku, walau dia tidak membenciku lagi, cuma dia masih seperti segan atau malu jika bertemu dengan aku.

malam sebelum pernikahan itu aku menyuruh zaki dan tio untuk datang dan menemaniku menghabiskan hari di sebuah club milik tio.

"wah bro tampang lo masyaallah seperti gak keurus, kenapa lo masih patah hati?"

"besok dia nikah bro dengan sepupu lo"

"iya gue tau, dari dulu gue udah bilangkan jangan suka mainin hati wanita"

"iya zak gue tau gue salah, gue pun berusaha melepaskan dia, gue gak mau dia dan anak gue menderita jika gue tetap memaksakan dia menerima gue"

"hati gue hancur zak, yo, apalagi melihat dia memberikan undangan itu"

"kalo lo gak bisa kehilangan dia, kenapa gak lo bawa kabur aja dia besok pas nikah" kata tio memberi saran.

"gak yo, itu akan semakin membuatnya membenci gue, sedangkan lo tau, dia sampai sekarang bahkan belum memaafkan gue apalagi sepertinya dia sudah jatuh cinta dengan denny"

"ya kalo gitu terima nasib aja di tinggal kawin ibu anak lo" kata tio lagi.

aku mengambil sebotol whisky dan meminumnya.

"mungkin lebih baik gue gak datang besok ya"

"gak!!! lo harus datang" kata zaki dengan antusias.

"maksud gue kasian kan arga pasti ngarepin papanya datang"

"entahlah kenapa hidup gue jadi kacau kayak gini ya, semua gara2 lo yo bikin2 taruhan, seandainya dulu gue gak ikut pasti sekarang gue udah nikah dan punya anak sama queen"

"yeee kok malah nyalahin gue, lo nya aja yang cemen gak mau berusaha"

"sial lo.... ayo kita mabuk sampai pagi"

"sorry bro lo aja, priska, daniel dan freyya lagi nungguin ayahnya dirumah"

aku melihat ke arah tio dan menyuruhnya menemaniku malam ini.

"gue juga bro" kata tio

"lo apa pula alasannya, jangan bilang anak lo nunggu dirumah!! karena gue tau lo gak punya anak"

"anak sih emang gak punya, tapi kan calon ibunya ada, kasian kan sisil gue tinggal sendiri di apartemen"

"ckckckck 6 tahun kumpul kebo, kapan sih di resmikan lama banget, ntar keburu karatan baru tau"

"nunggu kakek gue modar dulu bro"

"gila lo cucu durhaka"

"lo sih gak tau, jangankan bilang mau nikah, dia mergokin gue jalan ama sisil aja, besoknya si sisil di damprat habis2an, ngeri gue sapa tau pas gue bilang mau nikahin sisil besoknya sisil di bunuh" katanya dengan nada ngeri.

"iya sih habis kakek lo mafia sih, atau lo cari cara lain biar bisa nikahin sisil"

"apa?"

"buntingin, ya sapa tau kakek lo pas tau lo mau punya anak dia rela nikahin lo dengan sisil"

"hahahhaa tanpa lo bilang gue udah coba, tapi sampai saat ini belum juga tuh"

"hahahhaha mandul kali lo"

"brengsek lo, enak aja"

kami pun tertawa, lumayan membuat kegundahan dn kegelisahanku hilang"

esok hari nya.....

"papi, aku mau ikut pergi ke nikahan mamanya arga ya" kata putri cantikku dengan senyum manis.

"kamu mau ikut pergi? tapi sama siapa kamu pergi, papi sepertinya gak bisa datang"

"loh kok gak datang, arga bilang papi harus datang hari ini"

aku berpikir, anakku mengharapkan aku datang. ya aku harus datang demi arga walau hatiku gak akan kuat melihat queen bersanding dengan pria lain.

"ya sudah papi siap2 dulu"

aku bersihkan diriku, aku gak mau dilihat queen dengan wajah tak terurus, aku kenakan kemeja dan celana yang menurutku pantas dibawa ke pesta pernikahan.

setelah bersiap aku dan riana akhirnya berangkat menuju tempat dimana akan diadakan akad nikah.

aku memasuki sebuah hotel, dan berjalan memasuki aula tempat akad nikah akan diadakan.

aku masuk dan melihat  tio, silvi, zaki dan priska sudah duduk di bangku tamu, aku juga melihat denny sedang duduk di bawah dan ada penghulu di depannya, sedangkan arga tidak nampak.

aku duduk disebelah zaki, badanku gemetar melihat denny sedang duduk menunggu mempelai wanitanya datang.

tak lama aku melihat arga berjalan kearah ku dan dengan sigap jagoan ku itu mencium tanganku.

"hai arga"

"hai papa, hai riana"

"mama kamu mana sayang, kok papa gak lihat dari tadi"

"lagi didalam pa"

"oh gitu" kemudian dia duduk disamping riana dan berbisik2 membicarakan sesuatu, entah apa yang mereka bicarakan.

tak lama aku melihat queen masuk ke ruang aula dengan mengenakan kebàya dan sanggul minimalis dan duduk disebelah denny.

"ya allah, apa ini keputusan yang benar?, menyerahkan wanita yang aku cintai kepada pria lain, apa aku bisa hidup tanpa dia?, apa aku rela dia menjadi milik pria lain, apa aku mau anak aku punya ayah tiri" kataku dalam hati.

aku melihatnya menyalami pria itu, aku mendengar pembawa acara menyuruh denny memegang tangan wali nikah.

"gak.... gak.... ini gak boleh terjadi, aku gak rela queen menikah dengan pria lain, aku juga gak rela kehilangan anak dan wanita yang aku cintai"

aku mendengar penghulu memberikan pituah dan nasehat pernikahan.

"baiklah para hadirin pernikahan ini sebentar lagi akan dimulai, saudara denny pegang tangan saya"

"saudara denny indrajaya bin indra saya nikahkan engkau dengan queen sagara binti yukki sagara dengan mas kawin seperangkat alat sholat"

gak.... gak boleh....

"stoppppppppp" kataku dengan lantang

aku melihat semua tamu termasuk queen dan denny melihat kearah ku.

aku berlari mendekati queen, aku pegang tangannya.

"queen aku mohon jangan menikah dengan dia, aku..... aku gak bisa kehilangan kamu, aku sudah berusaha untuk merelakan dan melepaskan kamu, aku pergi 1 tahun ke jerman untuk melupakan kamu, tapi semuanya percuma, aku gak bisa dan gak mau bisa, aku butuh kamu dan arga untuk hidup queen, aku minta maaf atas semua kesalahan aku di masa lalu, aku rela kamu menghukum aku, aku rela kamu memukul aku asal kamu jangan pernah menikah dengan pria lain" aku bersimpuh di depannya dengan isakan tangis pilu, aku akan lakukan apa saja asal dia membatalkan pernikahan ini.

"aku mohon queen, aku rela seumur hidup kamu siksa atau kamu lakukan apapun asal kamu mau nikah dan jadi istri aku"

aku melihatnya terduduk sambil menangis.

"hikssssss kamu jahat sama aku, kamu.... kamu..... kamu dengan mudahnya melepaskan aku 1 tahun yang lalu, apa kamu tau aku menunggu 6 bulan agar kamu cepat sadar, apa kamu tau aku selalu berdoa agar kamu cepat bangun, apa kamu juga tau aku sudah memaafkan kamu semenjak kecelakaan itu, apa kamu juga tau bahwa aku berniat menerima lamaran kamu jika kamu pas bangun dari koma, tapi apa semuanya percuma, kamu malah dengan mudah melepaskan aku dan pergi meninggalkan aku" katanya dengan diiringi isak tangis pilu sambil memukul2kan tangannya ke dadaku.

"maafin aku queen yang gak peka atas perasaan kamu, aku menyesal meninggalkan kamu 1 tahun lalu, jadi aku mohon jangan menikah dengan dia ya, please, aku rela kamu hukum"

aku memeluknya, aku gak peduli apapun jawabannya, yang aku tau hari ini dia harus membatalkan pernikahan ini.

"kamu janji akan rela jika aku hukum?"

"iya"

"kamu janji gak akan nyakitin aku lagi"

"iya aku janji"

"kamu janji gak akan pernah cium2 wanita lain?"

"iya gak akan, cuma kamu"

"kamu janji akan nikahin aku?"

"iya sekarang juga aku rela"

"kamu janji gak akan mabuk, clubing ataupun sejenisnya?"

"iya aku akan meninggalkan semuanya"

"kalo gitu baiklah, makasih atas bantuannya ya mas denny, rencana kita berhasil, maaf sudah mengganggu acara nikahan mas, ayo silahkan dilanjutkan" katanya sambil menyalami denny dan bangkit dari meja akad nikah.

apa maksud nya ini, jadi siapa yang  nikah?

"apa maksudnya queen? kamu jadi juga nikah dengan dia?" tanyaku bingung

"gak..."

"terus siapa yang nikah"

"tuh liat saja sendiri di layar"

"Shinta & Denny"

"loh kok shinta? kamu ganti nama?"

"ishhh mantan dosen kok odongnya kelewatan banget"

"trus siapa shinta?"

"calon istri mas denny?"

"loh bukannya kamu?"

"gak"

"kok gak, di undangan queen sagara & denny, kok sekarang shinta"

"ya gitu deh"

"gitu gimana"

"habis aku kesal sama kamu, enak aja main pergi2 orang sudah capek nungguin 6 bulan eh pas sadar malah mau ninggalin, ya aku balas deh dengan mengadakan nikah pura2"

aku melihat wajahnya yang sembab karena menangis.

"queeeennnnnn, awassss ya" kataku dengan kesal, tapi aku bersyukur ini hanya jebakan.

tbc

Continue Reading

You'll Also Like

3.1M 95.8K 28
(BELUM DI REVISI!!! JADI MOHON DI MAKLUM APA BILA BANYAK KESALAHAN EYD , TYPO, DLL. SO, KALAU KALIAN MENEMUKAN KESALAHAN TOLONG COMMENT AGAR BISA SEG...
3M 187K 46
Arumi Hania, korban dijodohkan Mamanya. Ia menikahi seorang duda yang mempunyai seorang anak berumur dua bulan. Saat anak tirinya menangis, Arumi men...
508K 20.7K 38
Sequel Of Kasih Tak Sampai Masih ingat dengan Freizha Putri Ananda ?? Yang biasa disapa Echa ?? Siswi yang ditaksir oleh guru sekolahnya ?? Dan ini a...
562K 17.4K 25
Aimer Setiawan, cewek cantik yang terpaksan menjadi istri seorang Gito Gusnantoro karena pertemuan yang tidak disengaja Gito Gusnantoro, cowok tampan...