Happy reading!
Jangan lupa click bintang 🌟
________
WARNING!
Chapter ini mengandung adegan 18+
Bagi yang menjalankan ibadah puasa, lebih baik membaca part ini setelah berbuka puasa ya(:
Author tidak mau disalahkan dengan tuduhan mengurangi pahala puasa😂
________
AUTHOR POV's
Pukul lima sore, Gea terbangun dari tidurnya dengan Samuel yang masih terlelap dan memeluknya dari belakang. Saat Gea hendak bangkit, Gea baru sadar jika dirinya dan Samuel tidak menggunakan sehelai benang pun pada tubuh mereka.
Gea tersenyum saat mengingat apa yang tadi mereka lakukan. Gea lalu menyingkirkan tangan Samuel yang masih mengurungnya dengan perlahan karena ia ingin mandi. Untungnya Samuel tidak melawan dan masih melanjutkan tidurnya.
Setelah bebas dari kurungan Samuel, Gea langsung berlari menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Gea merendam tubuhnya dalam air hangat untuk merelaxkan tubuhnya.
Setelah menghabiskan tigapuluh menit waktunya dalam kamar mandi, Gea keluar dari kamar mandi dengan menggunakan bathrobe nya dan handuk kecil yang membelit rambut basahnya.
Gea lalu menuju walk in closet yang ada dalam kamar mereka untuk berganti baju. Gea memilih menggunakan setelan baju pantainya yang berwarna donker dengan motif bunga putih.
Setelah selesai dengan dirinya, Gea lalu mengambil baju-bajunya dan Samuel yang berserakan di lantai akibat ulah Samuel lalu mengumpulkannya di tempat baju kotor.
Setelah kamarnya bersih, Gea lalu membangunkan Samuel yang masih tertidur lelap di ranjangnya.
"Wake up, Sam," ucap Gea sambil mendudukkan dirinya di sisi Samuel.
"Hmm," gumam Samuel dan justru melanjutkan tidurnya lagi yang membuat Gea geleng kepala.
"Bangunlah," Ucap Gea lagi, kali ini sambil menata Samuel yang berantakan. Kegiatan favoritnya.
"Kiss me first," ucap Samuel masih dengan mata terpejam.
Selalu saja mencari keuntungan,
dasar otak enterpreneur!
Namun pada akhirnya, Gea memilih mengecup bibir Samuel sekejap agar Samuel mau bangun. Tapi bukan Samuel namanya jika puas dengan sebuah kecupan singkat.
Tepat sepersekian detik sebelum Gea menarik kepalanya mundur, tangan Samuel sudah berada di tengkuk Gea untuk menekan kepala Gea agar memperdalam ciuman mereka.
Gea yang terkejut sontak membelalakkan matanya dan menumpukan tangannya pada dada bidang milik Samuel. Namun keterkejutan Gea hanya bertahan sebentar, karena hal selanjutnya yang dilakukan oleh Gea adalah membalas ciuman Samuel dengan senang hati.
Setelah menikah dan menjadi istri Samuel, Gea sedikit merubah pola pikirnya. Ia tidak bisa selamanya menghindari Samuel, toh mereka memang sudah sah di mata Tuhan dan Negara. Jadi baginya, tidak ada masalah jika dirinya dan Samuel melakukan hal yang biasa dilakukan suami istri pada umumnya. Itu memang kewajibannya sebagai seorang istri.
Namun, Gea segera menarik tubuhnya menjauhi Samuel saat ia mendapatkan kesadarannya kembali. Jika Gea tidak segera menyudahi ciuman mereka, maka dapat dipastikan hal yang terjadi siang tadi akan terulang lagi sebentar lagi.
Samuel menatap Gea dengan tatapan kehilangan. Sejujurnya ia memang sudah menginginkan Gea lagi. Bahkan bagian bawahnya sudah berkedut hebat.
"Princess..." Ucap Samuel berniat untuk memelas tetapi Gea sudah memotongnya dengan pukulan telak.
"No more making love for today."
Ucap Gea dengan tegas yang sontak membuat bahu Samuel merosot.
Samuel lalu menatap Gea dengan pandangan memelas, barangkali Gea mau merubah pikirannya jika melihat tampang melas Samuel.
Dan benar saja, sedetik kemudian tatapan Gea melunak sebelum ia mengatakan sesuatu kepada Samuel yang membuat Samuel bangun dengan sumringah lagi.
"Fine. I mean, no more making love for now." Ucap Gea dengan helaan nafas tidak tega.
Samuel akhirnya langsung bangun dengan tegap dan senyum merekah.
"Thank you, Princess." Ucap Samuel sambil mengecup pipi Gea sebelum berjalan menuju kamar mandi untuk mandi.
Gea hanya geleng kepala melihat sikap Samuel barusan. Setelah Samuel menghilang di balik pintu kamar mandi, Gea mulai merapikan ranjangnya yang berantakan.
Setelah ranjang sudah rapi seperti semula, Gea lalu menuju meja rias untuk memoles wajahnya dengan beberapa alat make up. Tepat setelah Gea menyelesaikan riasannya, Samuel keluar dari kamar mandi dengan menggunakan bathrobe berwarna coklat yang semakin menambah kesan seksi pada dirinya.
"Kau ingin pergi ke mana, Princess?" Tanya Samuel heran karena melihat penampilan istrinya yang rapi.
Cottage in Privat Island.
"Terserah kau saja. Yang penting aku mau mengelilingi pulau ini." Jawab Gea.
"OK. As you wish, Princess." Ucap Samuel sambil mengacak-acak rambut Gea dengan gemas.
"Aku sudah menyiapkan baju untukmu, ada di meja dalam walk in closet." Ucap Gea saat Samuel hendak menuju ke walk in closet.
"Apa kau tidak mau sekalian memakaikan baju ku? Aku kesulitan memakainya sendiri," Goda Samuel saat ia sudah masuk ke dalam walk in closet.
"Aku bahkan hanya mengambilkanmu kaos dan celana pendek, Sam." Ucap Gea jengah. Terdengar suara tawa Samuel dari dalam sana.
Setelah Samuel selesai dengan pakaiannya, Gea lalu menarik lengan Samuel untuk segera keluar dari cottage.
"Sekarang, mau kemana kita?" Tanya Gea dengan antusias saat mereka sudah berada di tepi pantai.
Namun bukannya menjawab, Samuel justru menggandeng tangan Gea dan membawanya mendekati speedboat yang terparkir di bibir pantai. Samuel lalu membantu Gea untuk menaiki speedboat itu sebelum ia ikut naik ke sana.
Setelah dirinya dan Gea berada di atas speedboat, Samuel lalu meminta Gea untuk memakai pelampung seperti yang sudah ia kenakan barusan. Gea hanya menurut saja.
"Kau akan mengendarai ini sendiri?" Tanya Gea dengan sedikit terkejut saat Samuel mulai menghidupkan mesin speedboat.
"Tentu saja." Ucap Samuel dengan tenang sambil memutar posisi speedboat yang mereka tumpangi.
Awalnya Gea memang sedikit takut, dia mengira jika Samuel tidak bisa mengendarai speedboat ini sendiri. Namun setelah speedboat berjalan dengan kecepatan yang lumayan tinggi, Gea jadi yakin jika Samuel memang sudah ahli dalam mengendarai speedboat.
"Apa kau senang, Princess?" Tanya Samuel sambil sedikit berteriak karena angin pantai yang berhembus sangat kencang.
"Ya, ini sangat menyenangkan." Ucap Gea sambil merentangkan tangannya dan memejamkan mata untuk menikmati angin laut yang sangat segar.
"Apa kau mau mengendarai ini?" tanya Samuel lagi, kali ini dengan tangan sudah terlepas dari kemudi.
"Tidak, tidak. Aku tidak bisa mengendarai ini, Sam. Jangan gila." ucap Gea mulai panik karena Samuel tidak kunjung memegang kemudi lagi.
"Aku bisa mengajarkanmu bagaimana caranya." keukeh Samuel sambil menarik tangan Gea sehingga Gea berada di hadapannya dengan posisi membelakanginya.
Namun ternyata ucapan Samuel yang katanya akan mengajari Gea bagaimana caranya mengendarai speedboat hanyalah alibi belaka. Karena kenyataannya, yang terjadi sekarang adalah Samuel yang memeluk Gea dari belakang dan menyandarkan kepalanya di bahu Gea dengan salah satu tangan yang tetap fokus mengemudikan speedboat.
Sesekali Samuel mengecup leher Gea dan memberikan jilatan-jilatan kecil di sana. Gea yang merasa kegelian lantas mengeluarkan sedikit lenguhannya yang tanpa sadar membuat Samuel kalap.
"Hei, kau berbohong ya? Katamu kau akan mengajariku!" Ucap Gea saat terbebas dari bibir Samuel yang laknat itu.
"Setelah ku pikir-pikir lagi, aku lebih memilih memelukmu daripada mengajarimu." Jawab Samuel sambil memeluk Gea kembali.
Gea hanya geleng-geleng kepala dibuatnya.
"Darimana kau belajar mengendarai speedboat, Sam?" Tanya Gea yang mulai nyaman berada dengan posisi dipeluk Samuel dari belakang.
"Tidak perlu belajar, ini sangat mudah." jawab Samuel meremehkan.
"Sombong." Ucap Gea dengan sinis yang hanya di jawab dengan tawa renyah Samuel.
***
Setelah makan malam selesai, Samuel langsung menggendong Gea menuju ke kamar mereka.
Cukup sudah.
Samuel sudah menahan dirinya sejak tadi sore. Dan sekarang saatnya dia mendapatkan apa yang diinginkan oleh juniornya sejak tadi.
Gea yang terkejut karena Samuel yang menggendongnya dengan tiba-tiba hanya bisa memekik kaget dan minta diturunkan. Namun, bukan Samuel namanya jika ia mau mengalah dengan mudah. Samuel tetap menggendong Gea menuju kamar mereka.
Sesampainya di kamar, Gea langsung berpamitan untuk ganti baju sebelum Samuel menahannya di ranjang yang empuk itu. Gea langsung melesat masuk menuju walk in closet.
Sedangkan Samuel langsung duduk di ranjang dan melepas kausnya dan hanya menyisakan celana pendeknya. Kebiasaan Samuel, tidur tanpa menggunakan baju, hanya boxer yang selalu melekat di tubuhnya. Dia duduk bersandar di kepala ranjang sambil terus menatap lurus ke pintu ruangan walk in closet.
Sedang Gea di dalam sana sedang berpikir keras dan berperang dengan pikirannya. Sejak tadi ia hanya mengambil lalu membuang lingerie hitam yang ada di tangannya. Begitu terus sejak tadi.
'Ayo Gea, pakai saja. Dia suamimu. Kau wajib memenuhi haknya. Pakai dan kau akan membuatnya bahagia.' -ucap sisi malaikat dalam dirinya.
'oh tidak, tidak. Kau akan sangat malu jika harus memakai ini di hadapannya. Tidak, kau tidak mungkin memakainya. Kau akan membuat malu dirimu sendiri!' -ucap sisi devil dalam dirinya.
Tapi sedetik kemudian, ia langsung melepaskan pakaian santainya dan menggantinya dengan lingerie hitam yang sejak tadi berada di tangannya. Ya, ini saatnya dia menjadi istri yang baik untuk Samuel.
Setelah selesai mengganti baju nya dengan lingerie, Gea lalu membuka pintu dengan perlahan untuk mengintip keberadaan Samuel. Dan matanya langsung membulat seketika ketika ia melihat Samuel yang menatapnya lurus seakan-akan dia adalah mangsa yang lezat.
Perlahan namun pasti, Gea melangkahkan kakinya keluar walk in closet sambil menguncir rambutnya asal yang menurut Samuel menambah kesan seksi Gea berkali-kali lipat.
Memandang pemandangan di depannya, jakun Samuel jadi naik turun tidak karuan. Ia kesusahan menelan salivanya sendiri.
'Shit Gea!' umpat Samuel pelan.
Sungguh, hanya melihat Gea berjalan dengan menguncir rambutnya sudah membuat milik Samuel berdiri setegak-tegaknya. Mata Samuel tidak pernah lepas memandang Gea yang berjalan mendekatinya.
Dan saat Gea sampai di depannya, Gea dengan beraninya naik ke pangkuan Samuel dan langsung menduduki milik Samuel yang sudah berdiri di balik celana pendeknya lalu mencium bibir Samuel dengan panasnya. Dengan tangan yang aktif menggerayangi rahang Samuel, Gea semakin membuat mata Samuel menggelap.
Bibir Gea mulai turun dan mengecupi rahang Samuel dan terus turun ke leher hingga sampai ke perut sixpack milik Samuel. Gea melukis bebrapa tanda di perut Samuel. Samuel sudah mulai mendesis tidak karuan atas apa perbuatan Gea.
Gea benar-benar berani malam ini.
"You're so damn agressife, Princess." Ucap Samuel dengan suara rendahnya.
Gea tidak mempedulikan itu semua, Gea terus melakukan aktivitasnya menikmati tubuh Samuel hingga sampailah dia di bawah sana.
Gea memberanikan diri untuk memegang milik Samuel dari luar celananya, dan itu sukses membuat Samuel mengeluarkan desahannya. Tidak, Gea tidak menggerayangi benda itu. Dia hanya menaruh tangannya di atas benda itu, tetapi Samuel sudah mendesah.
"Shit! Do it now, Princess." ucap Samuel dengan mata yang terpejam menahan hasrat.
Gea langsung membuka celana Samuel dan sontak terkejut melihat apa yang ada di hadapannya saat ini.
Besar dan berdiri tegak.
"ini benar-benar menggambarkan Samuel." batin Gea dalam hati.
Perlahan tapi pasti, tangannya mulai memegang junior Samuel dan mulai bergerak naik turun. Sesekali bibirnya mengecup puncak junior Samuel yang membuat Samuel mendesis hebat.
"Shhh, now Princess." ucap Samuel dengan mata yang menggelap.
Dengan yakin, Gea mulai memasukkan junior Samuel ke dalam mulutnya dan sesekali menjilati ujungnya. Samuel yang sudah tidak kuat akhirnya langsung merubah posisi mereka menjadi Gea berada di bawahnya.
Dengan tidak sabaran, Samuel langsung merobek lingerie yang Gea pakai dan menampakkan dua bukit kembar kesukaan Samuel. Samuel langsung mencium bibir Gea dengan satu tangannya yang memainkan ujung puting Gea yang sukses membuat Gea mendesah tidak keruan.
"Ahhh..." desahan Gea.
Setelah puas bermain dengan bibir Gea, bibir Samuel turun menjelajahi dua bukit kembar Gea. Bibirnya menghisap kuat milik Gea yang langsung membuat Gea meremas-remas rambut Samuel.
Bibir Samuel menghisap dan menggigit seperti bayi sedangkan salah satu tangannya sudah turun ke bawah dan menggerayangi daerah intim Gea. Samuel mulai memainkan jari-jarinya di dalam sana dan sesekali memainkan klitoris milik Gea yang membuat Gea mengelijang hebat. Gea sudah benar-benar basah di bawah sana.
"Do it now Sam, please!" Ucap Gea mulai tidak sabaran.
Tubuh Gea sudah bergoyang gelisah kesana kemari menahan hasratnya yang sudah membuncah.
"Kau mau aku melakukan apa, Princess?" ucap Samuel yang masih sempat-sempatnya menggoda Gea.
"Ahh, please..." ucap Gea mulai memelas sambil mencondongkan dadanya ke atas.
"My pleasure," ucap Samuel sebelum memasukkan miliknya ke dalam milik Gea.
Namun bukannya langsung memulai inti dari permainan, Samuel justru hanya menggesekkan ujung juniornya pada milik Gea tanpa berniat untuk memasukka semuanya. Gea semakin dibuat frustasi dengan apa yang Samuel lakukan. Samuel tersenyum senang melihat raut wajah gea yang sudah benar-benar tidak bisa menahan nafsunya.
"NOW!" ucap Gea dengan frustasi.
Samuel akhirnya terkekeh dan mulai benar-benar memasukkan miliknya ke dalam milik gea. Saat Samuel sudah memasukinya, Gea merasa dirinya benar-benar penuh. Samuel benar-benar memenuhinya.
Samuel mulai menggerakkan miliknya maju mundur secara perlahan. Gea sudah tidak tau lagi berapa banyak cakaran yang ia buat di punggung Samuel. Samuel benar-benar membuatnya frustasi.
"Nghhh, faster Sam, do it faster ahh.." ucap Gea kembali memohon karena Samuel benar-benar menyiksanya.
"Sshh nghh," desis Samuel seraya mempercepat ritmenya.
Satu tangannya ia gunakan untuk menumpu badannya agar tidak menimpa Gea, sedangkan satu tangan lainnya sibuk meremas kedua bukit kembar milik Gea. Dan bibirnya sejak tadi bermain di sekitaran leher Gea dan memberikan banyak tanda kepemilikan di sana.
Tak perlu waktu lama, Samuel dan Gea sudah hampir mencapai ujung surga duniawi mereka.
"I'm out..." Lirih Gea saat ia hendak mencapai puncaknya.
"Wait for me, Princess." ucap Samuel sambil mempercepat ritmenya.
"Ahhhhh, Samuel! - shhh Gea.." ucap keduanya saat sama-sama memcapai puncak mereka bersamaan.
Samuel langsung ambruk di atas Gea. Kepalanya sengaja ia taruh di atas kedua bukit kembar milik Gea, bantal favoritnya.
"Terimakasih, Princess. Aku mencintaimu." ucap Samuel sesaat sebelum jatuh tertidur.
Sedangkan Gea yang benar-benar lelah, sudah tidak mampu membalas ucapan Samuel yang membuat hatinya berdebar tadi. Akhirnya Gea memutuskan untuk menyusul Samuel ke alam mimpi.
________
Surabaya, 2 juni 2018
2:19am
Novitagr
________
Semoga kalian suka dan puas ya!
Ini pertama kali aku buat adegan seperti ini, jadi maaf kalau kurang memuaskan hehe.
150 vote and 15 comment untuk update chapter selanjutnya!!
Sedikit kecewa dengan vote dan comment chapter 29(':
________
Jangan lupa tinggalkan jejak, luv!
🌟