Happy reading!
Jangan lupa click bintang 🌟
__________
AUTHOR POV's
Setelah pergelutan hebat mereka berdua, Samuel dan Gea tidak langsung tidur. Samuel ingin menanyakan sesuatu penting kepada gea.
"You're still virgin?" Tanya Samuel menatap Gea denga tidak percaya.
Gea hanya diam dan tidak menjawab pertanyaan Samuel.
"Awalnya aku sangat tidak percaya jika masih ada wanita virgin di jaman ini, apalagi seusiamu, Gea. Tapi, aku sangat berterimakasih kepadamu yang mampu menjaga dirimu dengan baik dan menyerahkan semuanya pada suamimu. Dan itu aku. Aku sangat bahagia malam ini. Terimakasih," ucap Samuel lalu memeluk Gea dengan erat dan terus mengucapkan terimakasih tanpa henti.
Gea hanya bisa tersenyum manis dan membalas pelukan Samuel, dia masih belum menemukan kata-kata dalam otaknya setelah kegiatan tadi.
Setelah itu, mereka tidur dengan posisi saling memeluk.
_________
AUTHOR POV's
Gea terbangun di pagi hari masih dengan keadaan naked dan hanya ditutupi selimut tebal dan juga tangan Samuel yang masih memeluknya. Gea lalu menyingkirkan tangan Samuel dari tubuhnya lalu berniat menuju kamar mandi untuk mandi.
Namun, saat Gea ingin melangkahkan kakinya, dia merasakan nyeri yang teramat sangat di bagian selangkangannya. Gea akhirnya terduduk kembali di ranjang. Samuel yang merasakan adanya pergerakan di ranjang akhirnya membuka matanya dan mendapati Gea sedang terduduk dengan raut wajah seperti menahan sakit.
"Apa rasanya sakit sekali?" Ucap Samuel saat sudah terduduk di samping Gea dengan raut wajah khawatir.
"Ehm, cukup sakit. Aku tidak kuat berjalan," Ucap Gea masih dengan wajah menahan sakit.
"Maaf. Maaf kalau aku menyakitimu, Princess. Kalau tau seperti ini, lebih baik aku tidak meminta hakku," ucap Samuel sambil menggenggam tangan Gea.
"Hei, aku tidak apa Sam. Itu semua memang hak mu yang harus ku penuhi." Ucap Gea sambil mengelus raham Samuel, berusaha menenangkannya.
"Akan ku antar ke kamar mandi, bahkan aku bisa memandikanmu juga, Princess." Ucap Samuel sambil mengangkat tubuh Gea menuju kamar mandi.
"No! Aku bisa mandi sendiri." Tolak Gea dengan cepat.
Gea tidak ingin terjadi hal yang iya iya lagi nantinya.
Yang ini saja sakitnya masih terasa, bagaimana kalau Samuel minta lagi.
Samuel hanya membalas perkataan Gea dengan tertawa renyah.
Setelah mendudukkan Gea di bathtube, Samuel keluar dari kamar mandi dan Gea melakukan ritual mandinya. Ia berendam di air hangat untuk merelaxkan tubuhnya yang terasa remuk.
Setelah tigapuluh menit berada dalam kamar mandi, Gea keluar dengan keadaan yang lebih baik. Ia berjalan perlahan-lahan menuju meja riasnya, sedang Samuel sibuk menonton berita pagi di televisi.
"Kenapa tidak minta tolong?" Tanya Samuel sambil berjalan menghampiri Gea.
"Aku bisa berjalan, Sam. Hanya saja rasanya sedikit sakit." Jawab Gea menanggapi sikap Samuel yang sangat protective.
"Maaf," Ucap Samuel dengan tatapan bersalahnya.
"Kau tidak perlu meminta maaf terus, Sam. Bahkan kau tidak mempunyai salah," ucap Gea dengan tersenyum menatap Samuel.
"Karenaku, kau jadi merasakan sakit seperti ini, Princess." Jawab Samuel.
"Nanti juga sembuh, tidak perlu khawatir seperti itu. Sekarang mandilah, aku akan membuat sarapan untuk kita." Ucap Gea dengan memainkan rambut Samuel yang berantakan.
"Aku akan mandi. Kau tidak perlu membuat sarapan, biar maid yang membuatnya untuk hari ini. Kau tidak boleh kemana-mana, Princess. Kau harus istirahat di kamar." Ucap Samuel dengan tegas sebelum melangkahkan kakinya menuju kamar mandi.
Gea hanya geleng-geleng kepala melihat sifat Samuel yang sangat mengkhawatirkan dirinya.
Saat Samuel masih di dalam kamar mandi, beberapa maid mengantarkan sarapan untuk mereka berdua. Gea meminta para maid untuk meletakkan sarapan mereka di meja yang ada di dekat sofa.
Selesai mandi, Samuel keluar dari kamar mandi dengan menggunakan celana pendek dan juga kaus putih nya. Samuel lalu menghampiri istrinya yang sudah duduk di sofa menunggunya untuk sarapan dan duduk di samping Gea.
Mereka berdua sarapan dengan keheningan dan juga Samuel yang terus menerus memperhatikan setiap gerakan Gea. Setelah mereka menyelesaikan sarapan mereka, Samuel mulai membuka pembicaraan.
"Sebenarnya aku tidak ingin ke kantor untuk hari ini, tapi aku ada meeting penting, Princess. Aku harus pergi, tapi aku tidak tega meninggalkanmu sendirian di rumah," ucap Samuel pada Gea.
"Pergilah, aku baik-baik saja, Sam. Dan lagi, aku tidak sendiri di sini, banyak maid di rumah ini." Ucap Gea sambil tersenyum menenangkan.
"Maaf aku tidak bisa menemanimu, Princess. Jika perlu apa-apa, kau hanya perlu memintanya pada maid. Aku akan langsung pulang setelah meeting selesai." Ucap Samuel dengan segala peraturannya.
"Iya, Sayang." Ucap Gea dengan terkekeh.
"Tunggu di sini sebentar, akan ku ambilkan setelan kerjamu." Ucap Gea lagi sambil berjalan menuju walk in closet. Samuel hanya mengangguk dan mengawasi Gea yang berjalan pelan-pelan.
Gea kembali dari walk in closet dengan membawa setelan jas dan juga dasi yang ada di tangannya. Gea lalu menyerahkan setelan kerja Samuel agar Samuel mengganti bajunya. Samuel mengganti baju di depan Gea tanpa malu, sedang Gea mengalihkan pandangan ke arah lain dengan pipi merona malu.
Setelah Samuel memakai pakaian kerjanya, Gea berdiri dan mulai memakaian dasi ke leher samuel seperti biasanya. Rutinitas yang akan selalu Gea lakukan setiap harinya. Setelah selesai, Gea merapikan kembali kemeja dan jas Samuel agar lebih rapi.
Setelah semuanya selesai, samuel berpamitan pada Gea.
"Aku pergi dulu," Ucap Samuel tanpa beranjak.
"Ada apa lagi? Apa ada yang tertinggal?" Tanya Gea heran karena samuel tidak juga melangkahkan kakinya.
"Iya, ada." Jawab Samuel sambil menatap Gea dengan senyum misterius.
"Apa? Akan ku ambilkan." Tanya Gea kemudian.
"My morning kiss." Jawab Samuel tanpa beban.
Gea yang mendengar jawaban Samuel langsung geleng-geleng kepala. Namun akhirnya, Gea memberikan satu kecupan di bibir Samuel sambil berjinjit.
Namun, setelah Gea memberikan kecupan di bibir Samuel, sang empunya tidak kunjung pergi. Gea yang bingung lalu bertanya lagi kepada Samuel.
"Apa lagi?" Tanya gea bingung.
"Itu tidak cukup." Jawab Samuel sebelum mencium bibir Gea dan memberinya lumatan lumatan kecil.
Astaga, pria ini! Batin Gea.
Setelah puas mencium bibir Gea, Samuel akhirnya benar-benar berangkat ke kantor.
***
Hari ini, di Dimitri International terdapat kejadian langka yang menghebohkan seantero karyawan dan karyawati yang bekerja di sana. Bagaimana tidak, Boss besar mereka yang terkenal dingin dan tidak pernah tersenyum, kedapatan membalas sapaan para karyawan dan karyawati dengan senyum yang sangat menawan.
Ya, seorang Samuel Dimitri sedang berada dalam mood terbaiknya, sehingga dia membalas semua sapaan karyawannya dengan senyum menawan miliknya. Semua itu karena aktivitas semalam yang ia lakukan bersama Gea.
Banyak karyawati yang menahan jeritan saat melihat Samuel tersenyum yang menbuatnya terlihat 90% lebih tampan dari biasanya. Aneh memang, hanya karena Boss yang sangat tampan mereka tersenyum, semangat kerja para karyawati ikut naik sehingga hari ini Dimitri International sangat produktif.
Samuel pun berhasil menggait kolega baru untuk bisnis baru Dimitri International saat meeting tadi.
***
Seharian di rumah tanpa bisa bergerak bebas bukanlah hal yang Gea sukai. Namun, karena kondisinya yang tidak memungkinkan untuk banyak bergerak, Gea akhirnya mengalah. Sejak tadi pagi, Gea hanya berdiam diri di kamar dan melakukan aktivitas monoton seperti menonton televisi dan juga bermain ponsel yang ia lakukan berulang-ulang.
Menjelang pukul lima sore, Samuel sampai di rumah dan membawakan Gea banyak ice cream dan snack kesukaan Gea. Siapa tau dengan ice cream, bosa yang melanda Gea bisa hilang.
"Princess, i'm home!" Ucap Samuel sambil membuka pintu kamar mereka.
Gea langsung bangkit berdiri menyambut Samuel dengan tersenyum lembut. Gea lalu membukakan dasi yang dikenakan Samuel dan juga menyimpan jas Samuel terlebih dahulu.
Setelah menyimpan jas dan dasi Samuel, Gea kembali menghampiri Samuel yang duduk manis di sofa sedang sibuk menggulung lengan kemeja putihnya sampai ke siku.
"Apa yang kau bawa?" Tanya Gea heran karena Samuel datang dengan membawa banyak kantung plastik berukuran besar.
"Aku membelikanmu ice cream dan snack yang kau suka, Princess. Aku tau kau bosan karena seharian ini hanya berdiam diri di kamar," jawab Samuel sebelum mencium pipi Gea dengan gemas.
"Astaga, tapi ini terlalu banyak, Sam! Aku tidak mungkin bisa menghabiskannya. Setidaknya, beli-lah secukupnya, jangan menghambur-hamburkan uangmu untuk sesuatu yang tidak penting." Ucap Gea sambil mencubit perut Samuel karena kesal dengan sikap Samuel yang kelewat berlebihan.
Bagaimana tidak kesal, Samuel membawa lima kantung plastik berukuran besar dan semuanya berisi cemilan-cemilan dan juga ice cream dengan berbagai rasa.
"Uangku tidak akan habis, Princess." Ucap Samuel dengan menampilkan senyuman paling menyebalkan jika dilihat.
"Terserah." Ucap Gea menyerah, bagaimanapun ia memang tidak pernah menang jika berdebat dengan seorang Samuel Dimitri.
"Hahaha, jangan marah, kau terlihat semakin sexy jika sedang marah. Membuatku ingin memakanmu saat ini juga." Ucap Samuel dengan tertawa.
"Samuel!!" Ucap Gea dengan kesal dan mencubit perut Samuel bertubi-tubi.
________
Surabaya, 5 maret 2018
21:09
Novitagr
________
Jangan lupa tinggalkan jejak, luv!
🌟