Verin (vernon & inge)

By dedesWhite

12.1K 927 156

Menceritakan tentang hubungan dini yang terjalin antara inge dan vernon yang harus menyembunyikan status mere... More

❄ Satu
❄ Dua
❄ Tiga
❄ Empat
❄ lima
❄ Enam
❄Tujuh
❄ Delapan
❄ Sembilan
Sepuluh
Sebelas
Dua belas
Tiga belas
Empat belas
Lima belas
Enam belas
Tujuh belas
Delapan belas
Sembilan belas
Dua puluh
Dua puluh satu
Dua puluh dua
Dua puluh tiga
Dua puluh empat
Dua puluh lima
Dua puluh enam
Dua puluh tujuh
Dua puluh delapan
Dua puluh sembilan
Tiga puluh
Tiga puluh dua
Tiga puluh tiga
Tiga puluh empat
Tiga puluh lima(End?)

Tiga puluh satu

299 24 9
By dedesWhite

"Apa-apan ini". Maria membulatkan matanya baru saja menerima sebuah pesan yang ternyata berisi sebuah foto kebersamaan vernon dan inge di sebuah taman.

Sedangkan sanjaya yang duduk di kursi kemudi menaikan satu alisnya  melirik maria yang terlihat geram memandangi ponselnya. "Ada apa mi?".

"Mami gak pernah mikirin ini sebelumnya". Ucap maria frustasi  dengan foto yang dilihatnya.

"Maksud mami apa?". Tak paham dengan kerisauan sang istri yang begitu kesal.

"Vernon jalan dengan cewek miskin itu. Mami baru saja menerima pesan dari orang suruhan mami". Ucap maria geram.

"Papi sudah mengingatkan mami sebelumnya kalau satu-satunya cara yang bisa kita lakukan adalah membawa vernon ke singapore secepatnya". Maria berfikir sejenak dengan keputusan sanjaya namun sesuatu ada satu hal yang mengganggunya dengan foto-foto yang baru saja di terimanya.

"Apa jangan-jangan ingatan vernon sudah kembali?". Mulai khawatir akan hal itu karna dengan kembalinya ingatan vernon rencana mereka tak bisa berjalan sesuai dengan yang mereka inginkan. Sedangkan sanjaya mulai mencerna ucapan maria yang kemungkinan benar tanpa sepengetahuan mereka.

"Mungkin mami benar, tapi sebelum itu kita harus memastikan sesuatu". Menoleh pada maria dengan tatapan penuh arti.

"Pi cepetan kita harus pulang sekarang juga". Mobil yang dikendarai keduanya pun melaju dengan cepat meninggalkan bandara.

Setelah sampai maria dengan cepat bergegas memasuki rumah megah dan besar itu dengan pikiran tak tenang.

"Vina! El! Ellen mami pulang".

Maria berjalan menaiki anak tangga dengan terburu-buru bergegas menuju kamar el dan ellen.

Seorang pembantu terkejut melihat maria yang begitu terburu-buru memanggil nama vina, el, dan ellen. "Gawat nyonya sudah pulang". Menggigit kuku-kuku jarinya ketakutan.  

"Binah!". Teriak maria. Sontak pembantu itu terlonjak kaget mendengar namanya di panggil maria. "Gusti allah apa yang harus aku katakan ke nyonya". Ucapnya ketakutan.

"I-ya nyonya ada apa?". Tergopoh-gopoh Berlari menghampiri maria yang terlihat emosi.

"Dimana anak-anak?". Wajah maria seperti akan terbakar saat ini karna sedang emosi dan marah. Membuat pembantu itu tertunduk takut tak berani menatap wajah maria.

"Itu.... Nyonya.... ". Menunduk ragu untuk menjawab.

"Jawab atau sekarang juga kamu saya pecat". Ancam maria membuat pembantu bernama binah itu tak berkutik.

"Di bawa non vina nyonya".

"Ke mana vina membawa mereka? Apa mereka sudah lama ke luar?".

"Anu nyonya..... Itu". Meneguk ludahnya takut mengatakan tentang keberadaan el dan ellen.

"Kata non vina mereka sudah kembali pada ibunya".

"Apa? Tidak, ini tidak mungkin terjadi. Mereka cucu-cucuku. Aku tidak akan membiarkan gadis miskin itu mengambil mereka. Tidak akan". Teriak maria murka.  

"Cepat ambilkan minum untukku".

"Ba-ik nyonya".

"Vina anak bodoh itu apa yang dia lakukan".

Maria mengambil ponselnya mencoba menghubungi vina. Namun suara vina menghentikannya.

"Mami udah pulang? Tapi mobil papi gak ad--". Maria berbalik dan langsung melayangkan tamparan pada vina. Vina menatap maria kaget dan tak percaya.

"Mi?". Memegang pipinya dengan muka memerah.

"Kamu anak tidak tahu diri, apa yang kamu lakukan hah?". Teriak maria dengan suara melengking. "Apa kamu tau seberapa besar usaha mami dan papi nemuin mereka dan sekarang kamu membawa mereka pada ibunya. Apa yang ada dipikiran mu hah?".

"Mami nampar aku karna perbuatan jahat mami dan papi?".

Plak

Satu tanparan kembali mendarat di pipi mulus vina. Vina meneteskan air matanya merasakan perih dan sakitnya perlakuan maria ibu kandungnya sendiri dan itu tak pernah ia duga sebelumnya.

"Aku harap mami dan papi bisa bertobat sebelum karma menghampiri mami dan papi". Menatap maria dengan tatapan mata yang terus mengalirkan rasa sakit dihatinya lalu berbalik meninggalkan maria yang menatap tangannya tak menyangka bisa melakukan itu pada putrinya.

"Ver mami dan papi udah pulang, kamu harus bersiap untuk menghadapi mereka. Kakak akan selalu mendukungmu meskipun tidak bisa berada dinsampingmu". Batin vina setelah mengirim sebuah pesan untuk vernon. Air mata terus membasahi pipinya. Lalu mengemasi barang-barangnya satu-persatu.

Saat ini di SMA Trisakti sedang diadakan rapat untuk menghadapi UAN kelas dua belas. Dan banyak siswa siswi yang memanfaatkan waktu tersebut untuk santai tanpa belajar seperti yang terjadi dikelas vernon yang kebanyakan bermain ponsel mereka mulai dari mengunggah foto selfie, menonton youtube, bermain game dan melakukan siaran langsung di instagram.

Vernon mengambil ponselnya lalu mengetik sesuatu di ponselnya.

Maaf membuatmu kecewa pagi ini. Tapi saat melihatmu tersenyum karna candaanku aku merasa sangat lega. Terima kasih. Aku tau aku bukan dilan tapi vernonmu. ❤❤

Vernon tersenyum membaca isi pesan yang baru saja ia kirim untuk inge. Senyum bahagianya pun di saksikan oleh surya yang duduk di sampingnya.

Vernon menyimpan ponselnya membuat surya buru-buru mengalihkan pandangannya ke arah lain. Vernon mengerutkan keningnya menyadari ada yang aneh pada sahabat-sahabatnya.  

"Lo semua kenapa? Ada masalah?". Menatap edo, surya dan dion heran. "Kita? Gak apa-apa lagi males aja". Ucap edo terus menatap ponselnya.

"Iya kita gak ada masalah kok, justru kita mau nanya sesuatu sama lo". Tanya dion melirik sekelilingnya.

"Curut lo mau ngomong apaan?". Bisik edo pura-pura tersenyum pada vernon.

"Nanya apa?". Menyipitkan kedua matanya hingga membuat kedua alis tebalnya saling menaut. Sedangkan surya tak mengatakan apapun namun tetap menyimak percakapan mereka.

"Tentang lo dan in------".

Akh!

Tiba-tiba ponsel vernon bergetar bersamaan dengan teriakan dion karna kakinya diinjak edo. Membuat vernon mengalihkan perhatiannya pada ponselnya yang berada di atas meja. "Jangan sekarang bego, lo gak liat di sini banyak orang". Bisik edo kesal.

Vernon terdiam membaca pesan di ponselnya yang ternyata berisi pesan dari vina. "Pesan dari siapa rel?". Tanya edo penasaran akan ekspresi vernon.

"Ini pesan dari kakak gue". Jawab vernon jujur dengan ekspresi datar.

"Dari kakak lo atau dari pacar lo". Ucap surya dengan nada sindiran. Vernon menoleh pada surya tak mengerti.

"Maksud lo apa?".

Surya tersenyum sinis melihat ekspresi vernon yang terlihat tak mengerti. Edo dan dion pun terkejut dengan sikap surya yang tak seperti baisanya

"Sampai kapan sih lo mau nyembunyiin pacar lo dari kita semua?". Berdiri dari bangkunya dengan suara yang cukup keras hingga terdengar oleh teman-teman sekelas mereka.

Vernon terkejut mendengar ucapan surya yang sepertinya tahu tentang hubungannya dengan inge. Apalagi saat ini teman-teman sekelasnya mulai berasumsi tentang ucapan surya barusan.

"Kalian salah paham". Ucap vernon ikut berdiri namun tetap tenang.  "Salah paham? Kita bertiga jelas-jelas liat lo jalan sama inge. Lo bilang itu salah paham?". Surya menatap vernon dengan ekspresi menantang.  Jika ucapannya tepat tak meleset.

Seisi kelas sontak riuh karna pernyataan surya. "Do, gawat nih. Surya kenapa coba ngomongin itu yang lain pada tau kan sekarang". Bisik dion khawatir melihat surya dan vernon yang saat ini saling berhadapan.

"Sur lo tau apa yang lo lakuin barusan?". Menatap surya dengan tatapan penuh emosi karna membawa-bawa nama inge. "Udah deh rel. Emang kenyataannya gitu kan kalau lo emang pacaran sama dia"

"Lo salah besar sur, kalau emang lo sahabat gue. Simpan ucapan sok tau lo itu". Memilih keluar kelas meninggalkan kesalapahaman yang terjadi.

Surya terdiam mencerna ucapan vernon. "Inge bukan pacar karel? Terus apa hubungan mereka?". Batin surya menatap punggung vernon yang semakin menjauh. 

To be continue

Sampai jumpa the next chapter

Jgn lupa vote 👌

Continue Reading

You'll Also Like

1.5M 129K 61
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...
2.7M 133K 59
LO PLAGIAT GUE SANTET 🚫 "Aku terlalu mengenal warna hitam, sampai kaget saat mengenal warna lain" Tapi ini bukan tentang warna_~zea~ ______________...
996K 14.9K 26
Klik lalu scroolllll baca. 18+ 21+
833K 101K 13
"Gilaa lo sekarang cantik banget Jane! Apa ga nyesel Dirga ninggalin lo?" Janeta hanya bisa tersenyum menatap Dinda. "Sekarang di sekeliling dia bany...