Dumb-Dumb ✓

By Lignenoiree

327K 38.3K 8K

Bermula dari kebencian berubah saling menyayangi.. Awal dua geng yang sering kelahi dengan satu pihak yang me... More

Prolog + Intro
Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11 / Wenga Part
Chapter 12
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28 / Wenga & Jungri Part
Chapter 29 / Vrene Part
Chapter 30
Chapter 31 / JinRose Part
Chapter 32 / Seulmin Part
Chapter 33
Chapter 34
Chapter 35
Chapter 36
Chapter 37
Chapter 38
Chapter 39
Chapter 40
Chapter 41
Chapter 42
Chapter 43
Chapter 44
Chapter 45
Chapter 46
Chapter 47
Chapter 48
Chapter 49
Chapter 50 (Last Chapter)
Epilog

Chapter 13

6K 726 27
By Lignenoiree

°°°

"Yer, jangan tinggalin gue," ucap Jungkook. Saat itu juga Jungkook memeluk Yeri dengan erat tanpa ingin untuk melepasnya.

"Gue cuma mau ambil antiseptik. Lo diam di sini sebentar." Yeri berusaha melepaskan pelukan itu, namun Jungkook kembali berucap hingga ia sedikit tersadar.

"Yer, gue mohon, jangan pergi dari kehidupan gue."

Sekarang Yeri mengerti ke mana arah pembicaraan Jungkook sedari tadi. Dia menghela napas sebentar, lalu berlutut dihadapan Jungkook sambil membelai pipi cowok itu dengan lembut agar tidak menyakiti lebam yang membekas di wajah itu. "Kita obati dulu luka lo ya... Setelah itu baru kita bicarakan masalah ini." 

At school

"Irene!" panggil Taehyung sambil mengejar Irene yang berjalan dengan cepat.

Tanpa menoleh sedikit pun Irene terus berjalan terburu-buru yang tentunya untuk menghindari cowok yang memanggilnya.

"Rene, tunggu!" Taehyung tidak hentinya mengejar Irene hingga akhirnya dia dapat menyentuh bahu Irene dan membalikkan tubuh kecil itu agar menatapnya.

"Irene, dengarin gue dulu, bukan gitu maksudnya."

"TERUS APA! GUE BUKAN IRENE YANG DULU LAGI, YANG BISA LO PERLAKUIN SEENAK JIDAT LO! LO PIKIR! LO SIAPA, HAH!"

"Ini semua bukan kemauan gue. Sumpah, Rene! bukan gue yang mau."

Irene menatap Taehyung dengan tatapan membunuhnya. Napasnya memburu saking marahnya dengan cowok yang ada di depannya sekarang. "Walaupun bukan lo! gue tetap salahin lo!"

"Tapi, Rene—"

"SAMPAI KAPAN PUN GUE GAK BAKAL SUDI SAMA LO!"

Irene meninggalkan Taehyung yang terlihat bingung dan frustasi. Berkali-kali memukul tembok sekadar melampiaskan rasa kesal yang dia rasakan. Ini semua bukan kemauan dia, ini bukan salahnya. Dia berjongkok sambil mengacak-acak rambut dengan kasar, mencoba memejamkan matanya sejenak sampai seseorang menepuk bahunya pelan.

"Lo kenapa, bro?" tanya Jimin. Bukan hanya ada Jimin saja melainkan member bts yang lain pun datang mendekati Taehyung.

"Gak papa."

"Kita gak sengaja denger percakapan lo sama Irene. Emang ada apa? Ada masalah?" kini Namjoon selaku ketua yang bertanya, sekaligus khawatir.

Taehyung lalu berdiri dan menghempaskan napasnya kasar.

"Cerita deh sama kita, siapa tau kita bisa bantu," ucap Namjoon lagi.

"Memang ada masalah sih. Tapi ini masalah gue sama Irene, jadi gue bakal selesaiin sendiri." 

Teman-temannya saling pandang tampak khawatir dengan Taehyung yang kini mulai memperbaiki mood-nya. 

"Santai aja. Cukup semangatin gue dengan traktiran lo pada, gue bakal fine-fine aja." ucap Taehyung sambil cengengesan seperti biasanya.

"BODO AMAT! buang-buang energi buat khawatir."

"Yer, ke sambet apa sih dari tadi senyum mulu sambil liatin hp? Kurang makan sabun lo?" celetuk Joy bingung sama kelakuan Yeri. Seharian ini Yeri tuh bawaannya senyum mulu, gak ada yang lucu aja malah ketawa sambil liat HP-nya. Joy jadi penasaran jangan-jangan... Jangan suudzon, batin Joy.

"Gak papa kok," sahut Yeri. 

Joy makin curiga. "Sini deh, gue juga mau liat! apa sih yang lo senyumin." Dia lalu merampas HP Yeri dengan paksa.

Yeri tiba-tiba kaget. Gimana, engga? Joy rebutnya cepat banget, baru aja kedip HP-nya Yeri udah pindah tangan.

"Joy! jangan!"

"Gue pinjem bentar, pelit amat lu."

"Tapikan itu privasi gue!"

"Yah... Pakai kode segala. Bukain!"

"Kaga, males," ucap Yeri sok ngambek.

"Dasar lo bocah ngambekan!" ejek Joy sembari mengembalikan HP yeri.

Yeri hanya memajukan bibirnya, kesal.

Selesai dengan Yeri. Joy mengalihkan perhatiannya pada Rose yang sibuk memikirkan sesuatu. "Lo juga kenapa, Rose?" tanya Joy. Joy heran geng-nya hari ini gak kayak biasanya. Biasanya ada aja yang mereka lakukan, entah membully adek kelas, kelahi dengan geng bts, atau ngerusuhin kantin. Tapi hari ini mereka semuanya hanya diam di kursi masing-masing, gak seperti geng blackvelvet pada umumnya.

"Gue bingung, Joy," ucap Rose sambil menompang dagu di tangan kirinya.

"Bingung kenapa?"

"Gue udah terlalu lama tinggal sama Irene." Mumpung lagi gak ada Irene, Rose berniat untuk berbagi perasaannya.

"Terus?"

"Gue kaga enak elah, makan tidur di rumahnya mulu. Kaga mungkin kan gue selamanya tinggal di rumah dia. Kalau gue keluar dari rumah Irene, gue bakal tinggal di mana... itu yang dari tadi gue bingungin."

"Kenapa gak pulang aja ke rumah lo sendiri sih. Punya rumah, kan?"

"Ya punyalah, bego! Sumpah ya gue gak tahan sama ortu gue. Kelahi mulu, peduli sama gue aja engga. Buktinya sampai sekarang mereka gak ada cariin gue tuh. Benaran terasa terbuang gue." Rose sedikit menahan air mata yang gak pengen dia keluarin. 

Melihat mata Rose yang berkaca-kaca, Joy berusaha menyabarkan dengan mengelus-elus punggung Rose sembari berucap, "Lo mesti bersyukur karena masih punya orang tua. Sedangkan gue, ngeliat mereka aja gak pernah," ungkap Joy dalam. Ingin rasanya dia membantu Rose karena dia tau bagaimana perasaan saat tidak mendapatkan kasih sayang. Tapi dengan apa juga Joy membantu, dengan cara menyuruh Rose tinggal dengannya? dengan Hoseok juga? Itu gak mungkin, sama aja dia gali kubur sendiri.

Seulgi yang awalnya cuek bebek dengan percakapan Joy dan Rose merasa tertarik lalu mendekat pada mereka. "Gimana kalau lo tinggal di rumah gue aja?" Seulgi menawarkan.

Rose melirik Seulgi dengan berbinar. "Gak masalah nih? nyokap lo terkenal bawelnya, Seul."

"Ya gak papa sih, tapi gue jarang di rumah, kasian lo entar gak ada temen."

"Iya bener juga sih," ujar Joy.

"Ya udahlah. Gak usah dipikirin, gue bisa kok mikir sendiri." Rose menyakinkan teman-temannya dengan menepuk punggung dua temannya itu.

"Oh iya, gue baru sadar. Irene sama Wendy ke mana?" tanya Seulgi.

"Kalau Irene sih tadi bilangnya ada urusan sebentar. Tapi kalau Wendy, gak tau tuh ke mana," ucap Yeri yang masih sibuk dengan HP-nya.

"Yer, bisa gak, gak usah main HP mulu?" kayaknya sih Joy masih dendam gara-gara tadi.

"Suka-suka gue," jawab Yeri mengejek yang bikin Joy makin kesal.

tidak begitu lama, Lisa datang dengan menenteng minuman di tangannya. "Ada apa nih?" tanyanya santai.

"Ke mana aja lo?" tanya Rose

"Toilet. Terus ke kantin sekalian beli minum."

Semuanya ber-oh ria.

"Gue tadi liat Wendy di kantin," ujar Lisa dan duduk di depan Seulgi.

"Lah, ke kantin gak ngajak dia."

"Jelas gak ngajak. Dia sama Yoongi gitu."

"HAH!"

"Kenapa pada kaget?" Lisa heran sendiri.

"Yah, si Wendy ke makan omongannya sendiri. Ke pincut kan dia sama si vampire," ujar Seulgi meremehkan.

"Siapa sih yang bakal tahan kalau tiap hari diperhatiin. Pertahanan wendy pasti runtuh juga."

"Gue kaga heran sih," kata Rose cuek.

BRAK!

Kelima gadis yang tadinya asik mengobrol terlonjak kaget akibat dobrakan pintu dari Irene. Cewek yang mendobrak pintu itu masuk dengan wajah yang menunjukkan kekesalan.

Buru-buru Joy, Seulgi, Lisa, Rose dan Yeri berhamburan mendatangi Irene.

"Kenapa?" tanya mereka.

Dengan tatapan yang tajam dan menusuk, Irene memandang geng-nya satu per satu. "Jangan sampai kalian berani berurusan dengan BTS. Kalau kalian berani melanggar, kalian bakal tau akibatnya."

Beberapa dari mereka menelan ludahnya sendiri. Entah ada masalah apa, tampaknya Irene sedang tidak main-main dengan ucapannya.

"Di makan, sayang."

"Jijik."

"Jijik apaan? makanannya?"

"Elo tuh yang bikin jijik, panggil gue sayang segala."

"Lah, kan emang bener gue sayang lo."

"Gak nanya sumpah."

"Gue cuma kasih tau doang."

"Tai. Sejak kapan sih lo jadi sok romantis gini, ilfeel gue."

"Sejak lo takut kehilangan gue."

"Kapan gue bilang gitu?" sewot Wendy.

"Lo gak ingat, waktu di kamar....."

"IYA-IYA GUE INGAT! PUAS LO!" 

"Jangan teriak-teriak malu gue dilihat yang lain."

"Yang ada gue yang malu gara-gara beduaan sama lo di sini."

Nah kan, Wendy sebenarnya malu makan di kantin beduaan bareng Yoongi kayak orang pacaran. Ya kali pacaran padahal udah tunangan. Ini sih bukan kehendak Wendy makan bareng sang tunangan. Siapa lagi yang mau kalau bukan si Yoongi. Dengan berat hati Wendy menuruti kemauan cowok itu. Yoongi mah sekarang punya kelemahannya, tinggal bahas dikit aja, Wendy langsung nurut.

Apa sih kelemahan Wendy?

"Lo bahas aja tentang dia yang mau nangis gara-gara khawatirin gue. Gak ketemu gue seminggu. Dikit aja lo bahas tentang itu, Wendy langsung nurut apa kata lo. Soalnya dia malu sendiri plus gak tahan kalau gue bahas tentang itu. Biasa gengsinya selangit, gak mau ngaku kalo dia juga mulai sayang sama gue." - tercatat Yoongi.

"Elo yang bayar, kan?" kata Yoongi sambil memakan suapan terakhir.

"Enak aja. Elo yang ngajak lo yang bayarlah. Gak liat gue gak ada nyentuh makanan gue?"

"Hari ini gue ulang tahun masa gak mau traktir."

"Yang ada, yang ulang tahun yang traktir. Dasar bego!"

"Bener juga. Kado gue mana?" dengan lempengnya Yoongi mengulurkan tangannya ke depan Wendy.

"Gak ada."

"Tunangan apaan yang gak ngasih calon suaminya kado waktu ulang tahun?"

"Ulang tahun lo tuh gak penting."

Haruskah Yoongi mengeluarkan jurus andalannya?

"Siapa ya... yang mau nangis gegara..."

"IYA-IYA!" teriak Wendy menyuruh Yoongi untuk berhenti, bahkan cewek itu sampai menutup mulut Yoongi agar tidak bocor.

"Datang aja nanti malam ke rumah," ucap Wendy malas.

Yoongi terlihat antusias. "Ada apaan? Lo mau ngasih surprise?"

"MAU PANGGANG LO IDUP-IDUP!"

"Santai, baby. Jangan emosi."

"Gak bisa santai gue kalau sama lo. Pokoknya nanti malam datang aja, gak usah berharap lebih, gue gak bakalan ngadain party. Ortu gue lagi gak ada, jadi langsung masuk aja. Bersihin dulu rumah gue baru datangin gue di kamar. Jelaskan? gue cabut." Habis ngomong Wendy langsung ninggalin Yoongi yang masih senyum-senyum gak jelas.

Continue Reading

You'll Also Like

19.1K 1.7K 19
sebuah kisah pendek mengenai kehidupan ku...... Jennie Kim
441K 4.6K 85
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...
3.5K 338 14
Drama-Comedy || Blackvelvet "Kak Seulgi, Jennie mau pesantren aja." Tentang kehidupan sembilan manusia berjenis kelamin perempuan yang sedang mencari...
176K 13.8K 68
[END] N1n3 9!rl$ || ||||||||||| 》》》》》》》》》》 || B . L . A . C . K . V. E . L . V . E . T ♡ ///////////// \\\\...