Stuck on you

Від kugeyy

141K 7.5K 162

[TAMAT] (Sebagian diprivat) Kaysa adara nathania, gadis periang yang sangat menyukai kakak kelasnya, tapi se... Більше

prolog
UNE
DEUX
TROIS
QUARTE
CINQ : dia lagi?!
SIX: Revan!
SEPT: perkelahian.
HUIT
NEUF: truth or dare?
PAMERAN PEMERAN
DIX : badboy?
ONZE : apa yg slh dari hujan?
DOUZE
TREIZE : shock.
QUATORZE
QUINZE
SEIZE
DIX-SEPT
DIX-HUIT
DIX - NEUF : nightmare
VINGT: 6 bulan itu bukan waktu yang lama.
VINGT ET UN : mengalah
VINGT DEUX : mengalah (2)
ARLOJI
VINGT TROIS : atha?
VINGT QUARTE
VINGT CINQ ; why reno?
VINGT SIX : happy?
VINGT SEPT
VINGT HUIT : Ilona
VINGT NEUF : Ada apa?
TRENTE ET UN: you belong with me
TRENTRE DEUX : Jangan LDR
TRENTRE TROIS : Kelulusan.
TRENTRE QUARTE: Tungguin aku ya?
EPILOG
EXTRA PART
SOY-S 1 -- Gading & Mikana
"Barangkali ingin"
Hiraeth; Zalfha & Zafhran

TRENTE: semakin jauh..

2.8K 156 4
Від kugeyy

Kaysa mengetuk ngetukkan jarinya dimeja makan, sudah sejam lebih dia menunggu disini. Rumahnya sepi lagi kali ini, daddynya masih dijerman. Ragil juga disana, sementara rianti sedang ada arisan bersama teman temannya.

Dan kaysa duduk disini adalah untuk menunggu reno, kemarin kaysa mogok bicara 3 hari pada reno. Kaysa pun kesal karena reno hanya sesekali meminta maaf, sementara ilona sibuk sekali minta ini itu pada reno, cewek mana yang tak jengkel seperti itu.

"Sumpah ya no, sepuluh menit lagi kamu gak dateng. Aku gaakan pernah mau bicara sama kamu lagi!" Grutunya kesal.

"Non, mau makan? Kok duduk disitu mulu. Bibi siapin makanan mau?" Tawar bi anna, kaysa menggeleng "engga bi. Aca mau makan diluar" bi anna hanya mengangguk mengerti.

Kaysa mendengus panjang, lalu bangkit dari duduknya, dan berjalan menaiki tangga menuju kamarnya.

Pasti reno lupa lagi.

------

Reno sedari tadi tampak sangat resah sekali. Meskipun sedari tadi ilona mengajaknya berbicara, pasti kaysa udah nungguin lama batinnya.

"Lo kenapa no? Kok kaya resah gitu sih?" Tanya ilona alisnya mengkerut.

Tadi ilona datang kerumahnya dengan menangis, katanya ia rindu deno. Dan ia juga lagi bertengkar dengan mamanya. Jadinya reno tak tega dan berusaha menghibur gadis itu.

Padahal reno sendiri sudah berjanji untuk mengajak kaysa jalan jalan karena sudah 3 hari gadis itu ngambek.

Reno melirik jam tangannya, sudah telat hampir satu setengah jam.

Maaf ca, maaf. Please jangan tungguin gue.

"Reno, hai hai! Lo kenapa?" Ilona melayangkan telapak tangannya didepan wajah reno, reno berkedip "hah? Gak kok gak kenapa napa" katanya.

Ilona hanya tersenyum, ilona juga tau hari ini reno ada janji dengan kaysa, karena tadi ilona mendengar pembicaraan mereka. Dan ilona dengan seribu alasannya ingin membatalkan itu semua.

"Mama itu sekarang sering banget marah, gue gak ngerti lagi. Serba salah gue dirumah" keluh ilona, --- "udahlah, nyokap lo mungkin lagi ribet. Makanya gampang kesal" kata reno, tanpa diduga ilona merebahkan kepalanya di dada reno. Reno tentunya terkejut dengan tindakan ilona ini, reno sedikit bergeser menjauh. Tentunya ini salah baginya.

Ilona yang sadar reno menjauh, kembali duduk seperti biasa. Ia tersenyum kecut "yaudah deh. Kayanya lo lagi ribet juga, gue balik aja ya" katanya.

Giru dong dari tadi kata reno dalam hati. Tapi ia hanya mengangguk, ilona pun keluar dari rumah reno.

"Ah akhirnya, sumpah 2 jam lebih. Ca maaf!" Reno berdecak sendiri lalu mengambil kunci mobilnya dan dengan tergesa segera menuju kerumah kaysa.

###

Kaysa benar benar dalam mood yang tidak baik, bajunya sudah kusut karena ia berbaring di kasurnya. Sesekali kaysa menghentakkan kakinya kesal.

"Dasar cewek bar-bar, sengaja ya lo pasti lagi sama reno!" Gerutunya, feeling kaysa kali ini pasti tidak salah lagi. Ilona pasti lagi sama reno.

"Lo satu ya no, kenapa sih nolak ilona setan itu rasanya berat banget buat lo?!!!" Kaysa sudah tidak bisa lagi tidak mengupat upat dengan sumpah serapahnya, kaysa benar benar kesal.

Diluar sana, reno meneguk ludahnya sendiri sebelum akhirnya berani mengetuk pintu kamar kaysa, ia bisa mendengar suara gerutuan kaysa dari balik pintu ini. Reno makin merasa bersalah.

Akhirnya ia berani mengetuk pintu kamar kaysa.

"Ca, buka dong" pintanya, tapi kaysa masih diam. "Maaf, buka dulu dong. Jangan kesal sendiri sini kesalnya sama aku aja" katanya.

"HEH! EMANG GUE KESALNYA SAMA LO RENO! PERGI SANA SAMA ILONA. GAK USAH PERDULIIN GUE!" Jawabnya dari dalam, membuat reno menggelengkan kepalanya, baginya kaysa lucu seperti itu. Tapi ini bukan saatnya ia tertawa gemas melihat tingkah cemburu pacarnya, karena kaysa serius.

Reno hanya diam didepan pintu.

Kaysa yang tidak lagi mendengar suara reno menyeringitkan alisnya, "kampret tu cowok. Baru digituin udah nyerah, setan alaska!" Upatnya kecil. Kaysa tidak bisa diam tenang lagi, apa reno benaran sudah beranjak dari tempatnya?

Akhirnya kaysa turun dari kasurnya dan berjalan hendak membuka pintu.

Reno diluar sana tersenyum kecil saat kenop pintu berputar, pastilah kaysa akan membukakan pintu. Tak sia sia reno pura pura diam.

"Tada!" Kaysa terkejut tapi ia segera memasang wajah sebalnya saat melihat reno didepan pintu dengan boneka panda ditangannya.

Kaysa mendengus lalu berjalan lagi duduk dikasurnya. "Heh? Gak seneng nih?! Aku bawain panda loh" kata reno, kaysa sebenarnya juga sudah tertarik dengan panda ukuran besar ditangan reno. Tapi ia ingat sekali lagi, ia dalam fase ngambek.

"Ngapain kesini? Gak sama ilona?" Sindir kaysa, -- "uhm, maaf" hanya itu yang bisa reno katakan ia tak tau lagi harus bilang apa pada kaysa. Ia tau ia benar benar salah, tapi ia juga dalam posisi sulit.

Reno membuntuti kaysa sampai kaysa duduk di kasurnya, "maafin dong, maafin ya?" Reno terus membujuk kaysa, dengan wajah yang sengaja di buat lucu olehnya.

"Semenjak ada ilona kamu tu suka banget ngesampingin aku. Selalu maaf maaf" kata kaysa cemberut. --- "bukan gitu ca, kamu tau kan?------"

"Iya iya aku tau! Ilona itu cinta pertama kembaran kamu! Sahabat cewek pertama kamu dan bla bla bla" kaysa memotong perkataan reno, membuat reno langsung terdiam sambil menundukkan kepalanya.

"Maafin?" Tanya reno sekali lagi, wajahnya benar benar memelas --- "ya ya" kaysa memutar bola matanya malas.

Reno tersenyum sumringah "gitu dong cantik" katanya langsung menarik tangan kaysa "ayo, aku udah bikin kamu nunggu 2 jam, bakal aku ganti deh sama jalan jalan malam ini"

-----

"Hati-hati ya no, makasih udah jagain kaysa" kata rianti saat reno menyalami tangannya. --- "iya sama sama tante, reno balik ya-- daa ngambekan" reno masih sempat senpatnya menggoda kaysa.

"Besok jemput ya!" Kata kaysa sedikit berteriak saat reno sudah menjalankan mobilnya, reno hanya mengacungkan jempolnya.

"Cie, ngedate ya" kata rianti, kaysa sudah menggandeng tangan ibu tirinya itu untuk masuk kedalam rumah -- "iya dong, emang mama LDR" ledeknya, rianti menggelik pinggang kaysa membuat kaysa kegelian "mama apaan sih! Jangan gelitikan dong" kaysa melepas tangannya dari rianti lalu berlari kegelian karena tangan jahil mamanya.

"Awas ya kamu, ngejek ngejek mama lagi, mentang mentang barusan jalan" rianti juga mengejar kaysa, terjadila kejar kejaran kecil anak dan ibu itu, gelar tawa menghiasi rumah.

Kaysa tampak bahagia malam itu, ternyata punya ibu tiri tidak seburuk yang ia pikirkan. Dan kenyataannya kalau sekarang kaysa sangatla bahagia sekali.

"Stop, stop mama udah gak kuat!" Kata rianti berkacak pinggang mengatur nafasnya --- "iya aca juga!" Kaysa juga sudah mengangkat kedua tangannya, nafasnya juga tidak beraturan.

Bel rumah berdering, rianti dan kaysa sontak melirik kearah pintu "siapa tuh dek?" Kata rianti.

"Gak tau mah, temen mama kali" kata kaysa duduk disofa, -- "buka dong, mama masih ngos ngosan nih!" Rianti juga duduk disofa samping kaysa.

Kaysa cemberut, tapi tetap bangkit membukakan pintu.

"Lama banget sihhhh!" ---- "acaaaaa!" Kaysa sedikit terjungkang saat abibah memeluk tubuhnya secara tiba tiba, barusan tadi raka dan abibah mengetuk pintu rumahnya.

"Eh monyet! Sakit pinggang gue tau!" Keluh kaysa saat bibah enggan melepaskan pelukan mereka.

"Iya iya, lebay banget" cibir abibah.--- "tebak kita bawa apa?!"

"Mana gue tau" jawab kaysa jengkel -- "pizzaaa! Tadaaa" pekik abibah menaikkan pizza yang dipegang oleh raka.

"B aja" balas kaysa cuek -- "oh jadi gitu? Yaudah kita bawa pulang lagi" bibah menariik tangan raka. Dengan cepat kaysa menahan "baper banget" katanya.

Abibah hanya menggerutu, raka menggelengkan kepala heran.

"Kan bener, teman kamu tu" kata rianti --- "hai tan" bibah menyalami rianti, raka pun juga -- "hai ka, bibah apa kabar?"

"Baik tante apa kabar?" Kata raka, -- "baikk, yaudah tante tinggal keatas ya. Ngantuk nih" katanya lalu naik kekamarnya.

"tha, lo gak bengek apa punya pacar mulut toa kaya bibah?" Kaysa sudah mencomot duluan pizzanya --- "kuat gak kuat gue ra" balas raka, bibah menatap sinis raka.

"Bercanda bi, aelah" katanya.

"Darimana lo berdua?" Tanya kaysa lagi --- "jalan dongg" balas bibah.

"Emangnya situ, punya pacar berasa jomblo" kata bibah, kaysa menoyor kepala bibah "ish, gitu amat. Gue juga barusan jalan bareng reno ya!" Belanya.

"Bagus deh. Gue ya kurang sur sama si ilona, kayanya dia suka deh sama reno" kata bibah, kaysa membenarkan.

"Kayanya sih gitu, gasuka gue gasuka!" Rancau kaysa kesal, sementara raka hanya menggelengkan kepalanya menikmatin pizza sambil nonton tv.

"Kita labrak aja tu si ilona mau gak?" Kata bibah --  "mau nya gitu, ntar reno marah" kaysa cemberut.

"Kalau reno marah, lo balik marah dong. Yang pacarnya reno elo bukan si ilona" ya bibah benar.

Setelah bercerita heboh membuat raka bosan, akhirnya raka dan bibah pergi juga dati rumah kaysa, tepat pukul 11 malam.

Kaysa yang penat pun langsung merebahkan tubuhnya di kasur dan tertidur lelap.

#####

Paginya kaysa sudah rapi dengan seragam sekolah, dan pagi ini katanya reno akan menjemput kaysa.

Siap dengan sarapan roti oles menteganya kaysa meminum susu coklat kesukaannya, rianti tersenyum "seneng bener, mau dijemput reno ya?" Tanya rianti.

Kaysa mengangguk "tau aja mama, sana susul daddy ke jerman. Kesepian gada pujaan hati" ledek kaysa membuat rianti mencubit pelan pinggang kaysa "aw--aw KDRT nih!" Pekik kaysa.

Rianti tertawa "ntar mama nyusul daddy, kamu lagi yang kesepian" katanya -- "engga kok. Aku udah biasa sendiri, kan ada bunda revan gitu deh. Lagian mama sama daddy belum sempet honeymoon, aku gak papa kok" kata kaysa.

"Udah tua honeymoon segala, ada ada aja kamu" kata rianti, -- "aca serius ma, mama pasti kangen daddy juga? Bg ragil juga? Susulin sana, seminggu doang sih aku oke oke aja dirumah sendirian" katanya meyakinkan rianti.

"Serius ni?" Tanya rianti, jujur saja ia sudah rindu sekali dengan ragil, putra sulungnya"

Kaysa mengangguk pasti, "yaudah deh, mama pesen tiket nanti" rianti memeluk sayang kaysa "mana reno nya kok belum dateng juga? Udah telat loh" kata rianti.

Kaysa melirik jam tangannya, bener juga 15 menit lagi bel sekolah akan berbunyi, kaysa tersenyum kecut.

Pasti ilona lagi.

"Kaysa bawa mobil sendiri aja deh, barusan reno bilang gak bisa jemput" kaysa menyambar kunci mobilnya, sebenarnya reno sama sekali tidak memberi kabar apapun pada kaysa.

Mobil Audi RS3 merah milik kaysa terparkir rapi diparkiran sekolah, mobil itu dibeli daddynya saat kaysa sweet seventeen.

"ACAAAAAA!" Pekik amora yang juga baru turun dari mobilnya, disusul xiena.

"Mor masih pagi" kata kaysa dengan muka datarnya lalu berjalan santai melewati xiena dan amora yang sudah menyusul kaysa.

"Yaelah, gitu aja ngambek. Sorry kali, semangat pagi" kata amor --- "kenapa ca? Badmood lo pagi pagi" xiena menyentuh bahu kaysa.

Belum sempat kaysa menjawab, mereka betiga berhenti melihat pemandangan didepannya, ilona berjalan bersisiran dengan reno. Sesekali cewek itu menepuk bahu reno sambil tertawa.

"Gondok gue lama lama, sumpah" cecarnya dengan suara tertahan emosi. -- "kalau gue perhatiin ilona suka reno deh" kata amora.

"Gue dari awal juga udah gedek tu sama anak satu, kecentilan banget" tambah xiena, kaysa rasanya ingin meledak. Ia sudab terlalu gondok, dihentakkannya kakinya hendak menyusul ilona dan reno.

"Woi ca, ngapain?" Panggil amora, kaysa hanya diam saja. Yang ia tau sekarang juga ia akan menjambak rambut ilona.

Langkahnya terhenti saat sebuah tangan menyentuh lengannya, kaysa berdecak "diam gak lo mor" katanya dengan tatapan tajam.

Kaysa tercekat, ternyata bukan amora, tapi revan.

"Jangan deh, jelek banget berantem karna cowok gitu" kata revan --- "tapi gue udah terlanjur sakit hati van!" Pekik kaysa.

Revan menggelengkan kepalanya, memberi isarat pada kaysa, akhirnya kaysa menghela nafas.

"Okay! Okay" katanya. --- "mending ikut gue kekantin, jam pertama guru pada gak masuk. Rapat" kaysa hanya menurut mengikuti langkah revan yang menggenggam tangannya menuju kantin.

Tapi pikirannya masih ada pada reno dan --- ilona.

####

Reno berdecak sebal, bagaimana bisa ia lupa kalau harusnya ia menjemput kaysa pagi ini, dan gimana jadinya kalau kaysa ngambek lagi karena reno malah menjemput ilona untuk berangkat sekolah bersama.

Padahal baru kemarin malam ia dan kaysa berbaikan.

"Reno, kamu kenapa sih. Kaya kesel gitu?" Tanya ilona, reno menggeleng "engga kok na, biasa aja" jawabnya tersenyum, ia akui. Semenjak ada ilona, gadis ini selalu meminta waktu reno untuknya. Dan reno juga tidak enak menolaknya.

"Aku bawa ini, mau ga?" Ilona menyodorkan kotak bekalnya, berisi sandwich double keju kesukaan reno. Reno tersenyum "makasih na" ia mengambil satu pontong sandwich lalu melahapnya.

"Enak ya pagi pagi mesra mesraan" sindir amora dan xiena yang masuk kedalam kelas, tanpa melirik reno dan ilona.

"Mora, pagi ini makasih ya udah jemput gue" kata xiena dengan suara yang dibuat buat -- "sama sama xien, padahal tadi gue mau jemput aca. Tapi lupa, eh dia malah ngambek gitu ke gue" balas amora lalu mereka duduk dibangkunya masing masing.

Reno tau mungkin mereka berdua sedang menyindirnya, apalagi ilona.

"Panas disini euy" amora mengibas ibaskan kipas bermotif tribal kesukaannya -- "gue juga nih, panas. Ada jin kali ya" tambah xiena.

Bukan ilona namanya kalau nerasa tersindir, padahal memang sih itu sindiran untuk dia, tapi ilona sebisa mungkin menahan emosinya, ya pasti karena reno.

"Gue keluar dulu na, cari kaysa" reno pamit pada ilona, ia juga merasa tidak enak karena sahabat kaysa sedang terang terangan menyindirnya.

"Ngerasa tuh orang?" Kata bibah yang kini sudah membalikkan badannya.

Ilona bangkit dari duduknya, berjalan kearah bibah, xiena dan amora.

"Lo nyindir gue?!" Katanya tepat didepan mereka, xiena amora maupun abibah saling menatap satu sama lain.

"Kita? Nyindir lo?" Kata xiena menunjuk dirinya -- "kalau iya kenapa?" Tambah amora.

"Maksud lo bertiga apaan sih ha?!" Ilona mengebrak meja merrka, xiena langsung bangkit.

"Heh sopan dikit lo ya! Main gebrak meja orang. Emang kenapa gue nyindir lo? Temen temen gue nyindir lo?! Gak salah kan gue? Lo nya sih kegatelan!" Kata xiena, memang xiena paling frontal dan paling tidak suka diusik.

Tangan ilona terkepal, hendak melayangkan tamparan pada pipi xiena, tapi xiena menahan "jangan lo pikir lo bisa nyentuh gue ya i-lona" katanya.

Amora dan bibah ikut bangit "lo juga nyadar kek, reno itu punya cewek. Bukan lo yang mau dia urusin, sadar diri sikit lah" cecar amora.

"Lo itu sengaja ya mau ngerusak hubungan kaysa sama reno?!" Tambah bibah.

"Kenapa?! Masalah?! Yang kenal reno duluan itu gue. Kalau gue bilang gue suka reno salah juga ha?! Kalau emang gue mau jauhin mereka berdua juga salah?!" Kata ilona, tanpa ia sadar kaysa sudah berdiri dibelakangnya, mendengar semuanya.

"Ular banget ya lo. Gue selama ini udah sabar ya i-lona, gue udah ngalah sama lo. Ternyata lo licik ya" ucap kaysa sinis.

Ilona tersenyum setan "iya kenapa? Gue gedek sama lo. Lo rebut reno dari gue, seluruh perhatiian reno selalu ke lo lo dan lo! Dan lo juga ngambil orang orang yang gue pikir sahabat gue, lo ambil ziqa, revan semuanya" kata ilona.

"Wah, cari masalah ni anak ya" kata xiena yang sudah sangat kesal.

"Kenapa apa gue salah?! Lo tau kaysa adara nathania, lo itu gak lebih dari cewek kegatelan, haus perhatian cowok cowok" kata ilona dengan nada cemooh.

Kaysa geram, tangannya terkepal.

Ia hendak melayangkan tamparan pada pipir ilona -- namun tangan reno menahannya.

Untuk beberapa menit tatapan kaysa bertemu dengan reno, sama sama menatap tajam.

Ilona tersenyum kemenangan, selanjut nya ia pura pura menangis, merasa paling tersakiti.

"Reno, gue takut. Kaysa gak suka gue deket deket lo" katanya, bibah, amora dan xiena memplotokkan matanya tak percaya "dasar ular ya lo!" Cecar amora.

Kaysa menyentak tangan reno, lalu pergi dari situ tanpa perlu menjelaskan apa apa pada reno, kaysa rasa semuanya tak ada gunanya.

Amora, bibah dan xiena sontak mengejar kaysa, sebelumnya mereka menyenggol keras bahu ilona.

Ilona memeluk reno--- ketakutan.







Hai maaf ya aku baru update, semoga suka.
I know ini receh.

9:53

Продовжити читання

Вам також сподобається

RAYDEN Від onel

Підліткова література

3.5M 217K 66
[Follow dulu, agar chapter terbaru muncul] "If not with u, then not with anyone." Alora tidak menyangka jika kedatangan Alora di rumah temannya akan...
Kak Elang: ELAZEL Від Ejl_Jk

Підліткова література

4.8M 366K 51
❗Part terbaru akan muncul kalau kalian sudah follow ❗ Hazel Auristela, perempuan cantik yang hobi membuat kue. Dia punya impian ingin memiliki toko k...
Roomate [End] Від asta

Підліткова література

650K 43.9K 40
"Enak ya jadi Gibran, apa-apa selalu disiapin sama Istri nya" "Aku ngerasa jadi babu harus ngelakuin apa yang di suruh sama ketua kamu itu! Dan inget...
The antagonist's wife [END] Від Acha..luv

Підліткова література

758K 35.5K 40
Menjadi istri antagonis tidaklah buruk bukan? Namun apa jadinya jika ternyata tubuh yang ia tepati adalah seorang perusak hubungan rumah tangga sese...