PERJODOHAN TAK TERDUGA [COMPL...

By novitagr

8.8M 292K 8.3K

DON'T COPY MY STORY! **** Geaveta Mckenzie Deandro. Cantik. Fashionista. Selalu... More

SAMUEL WILLIAM DIMITRI
GEAVETA MCKENZIE DEANDRO
2
3
4
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
BUTUH SARAN READERS
16
PENGUMUMAN
5 (RE-POST)
17
18
19
PENTING!
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
ATTENTION
30
SOME OF SAMUEL PROPERTIES
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
EXTRA PART
INFO SEQUEL

1

312K 9.7K 97
By novitagr

Happy reading!

Jangan lupa click bintang 🌟

________

GEAVETA POV's

"G, bangun, sayang." ucap Mommy sembari menyibakkan selimut tebalku.

"Hmm," jawab ku hanya dengan gumaman tidak jelas karena aku masih sangat mengantuk.

"Ayo bangun dulu sayang, Daddy dan Mommy mau membicarakan hal penting dengan kamu. Mommy tunggu di meja makan ya, G." ucap Mommy sembari mengecup keningku lembut sebelum beranjak keluar dari kamarku.

Aku kemudian bangun dan mengerjap-kerjapkan mataku sejenak untuk menyesuaikan cahaya matahari yang masuk ke dalam kamarku.

"Memangnya ada hal penting apa yang mau Mommy dan Daddy bicarakan? Entahlah, lebih baik aku cepat mandi dan turun ke bawah untuk menemui mereka." batinku penasaran.

Dengan segera, aku bangun dan berjalan ke kamar mandi yang berada di dalam kamarku untuk melaksanakan ritual mandi pagiku. Setelah dua puluh menit aku berada di dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhku, aku berjalan menuju walk in closet dan segera mengenakan dress selutut ku.

Setelah selesai dengan pakaianku, aku mendudukkan diriku di depan meja rias ku untuk memoleskan sedikit make up di wajahku. Tak butuh waktu lama untukku untuk memoles wajahku, karena hari ini aku memang sedang tidak berniat untuk memakai make up bold. Setelah kurasa cukup dengan diriku, aku langsung turun ke bawah dan menuju meja makan untuk menemui Mommy dan Daddy yang sudah menungguku.

"Morning Mom, Dad, Zein." sapa ku pada mereka sambil mencium pipi mereka satupersatu.

"Morning Princess, duduklah." sapa Daddy ku sambil menunjuk kursi kosong di hadapannya dengan dagu nya.

Aku pun menuruti perkataan Daddy barusan dan langsung duduk di kursi hadapannya. Jujur saja, sebenarnya aku sangat penasaran dengan hal penting apa yang akan Daddy bicarakan kepadaku, karena belum pernah daddy serius sampai seperti ini.

"Sebelum makan, Daddy mau membicarakan hal penting yang berhubungan dengan kamu. Tapi kamu harus berjanji terlebih dahulu jika kamu tidak akan menyela perkataan Daddy sebelum Daddy selesai berbicara. Promise, Princess?" ucap Daddy mulai membuka obrolan.

"I promise, Daddy." jawabku menyetujui pertanyaan Daddy barusan yang lebih bisa dikatakan sebagai pernyataan.

"Good. Jadi begini, sebenarnya Daddy and Mommy akan menjodohkan kamu dengan putra keluarga Dimitri karena sejak dahulu kami sudah berjanji untuk menikahkan keturunan kami kelak. Jika kamu bertanya kenapa bukan Zein yang akan kami jodohkan, jawabannya yaitu dikarenakan keturunan dari keluarga Dimitri semuanya adalah pria. Jadi, yang harus kami jodohkan adalah kamu, Princess." Daddy menjeda penjelasannya sebentar seakan memberikan waktu sejenak kepada otakku agar bisa mencerna semua ucapannya yang terlalu mengejutkan ini.

"Sebelumnya, Daddy minta maaf jika hal ini sangat mendadak dan terlalu mengejutkan untuk kamu. Tapi kamu tenang saja, Daddy tidak akan menikahkan putri kesayangan Daddy dengan pria asal-asalan. Dia adalah Samuel William Dimitri, pewaris tunggal Dimitri International. Umurnya juga masih 27 tahun, hanya berbeda 2 tahun darimu. Dia pria baik-baik, Daddy sudah menyelidiki semua tentang dia. Jadi, Daddy harap kamu bisa menerima perjodohan ini dengan baik." ucap Daddy melanjutkan penjelasan panjangnya yang kemudian sukses membuat bibirku menganga dengan sempurna.

What the... Berita macam apa ini?

"Apa?! Kenapa Daddy dan Mommy memutuskan keputusan sepihak seperti ini?! No! Gea tidak mau dijodohkan. Dad, Mom, aku bisa mencari pasanganku sendiri, sungguh." ucapku berusaha menolak dengan sedikit berteriak karena aku sudah tidak dapat menahan emosiku lagi saat ini.

"Kami minta maaf sayang, ini memang sudah perjanjian antar dua keluarga dan janji harus ditepati. Gea tenang saja, kalian berdua tidak akan langsung menikah. Kalian akan bertunangan terlebih dahulu, kemudian kalian akan saling mengenal selama 3 bulan kedepan, lalu selanjutnya baru pernikahan kalian akan digelar." ujar Mommy berusaha menenangkanku tapi tetap saja aku tidak bisa tenang.

"What? Hanya 3 bulan, mommy?! Yang benar saja," Ucapku mulai frustasi.

"Ingat, Princess, kamu tidak boleh menolak perjodohan ini, atau kamu akan Daddy hapus dari daftar keluarga Deandro." Ucap Daddy secara detail dan tegas—sangat tegas.

"Oh God! Terserah Daddy And Mommy saja k kalau begitu. Aku mau ke butik dulu Mom, Dad, ada urusan penting." Ucapku berusaha menghindar seraya bangkit dari dudukku.

Aku sungguh tidak bisa berpikir jernih lagi saat ini, semuanya terlalu mengejutkan dan terlalu tiba-tiba.

"Tapi kamu belum sarapan, G, nanti sakit. Sarapan dulu baru berangkat ke butik." ujar Mommy mencegahku.

"No, Mom. Nanti aku sarapan di butik saja. G berangkat dulu." Ucapku sambil mengecup pipi Mommy, Daddy, dan Zein lalu berjalan meninggalkan meja makan dengan tergesa-gesa.

"Hati-hati, Princess." kata Zein agak berteriak yang hanya kubalas dengan anggukan tanpa menoleh ke arahnya.

Mood ku benar-benar sedang berada di bawah saat ini.

Akhirnya aku memutuskan untuk melajukan mobil ku ke butik milikku. Tapi, saat sedang berada dalam kemacetan, aku merasa mobilku tiba-tiba bergerak maju dengan sendirinya padahal aku sama sekali tidak menginjak pedal gasnya. Hingga akhirnya aku tersadar jika mobilku ditabrak dari belakang.

Shit! Apa lagi sekarang?

Aku memustuskan untuk turun dan menghampiri mobil yang berada tepat di belakang mobilku—mobil yang telah menabrak mobilku.

Knock knock

Pengemudi itu tidak membuka kacanya, tapi dia membuka pintu mobil nya langsung sebelum kemudian muncullah pria tinggi besar dengan kacamata hitam yang bertengger apik di hidung mancungnya—dan jangan lupakan setelan jas serta sepatu pantofel mengkilatnya saat keluar dari mobil itu.

"Kau tau apa kesalahanmu?" Tanyaku dengan tatapan menusuk setelah mataku berhasil lepas dari pesonanya.

"Ah, ya, maaf telah menabrak mobilmu, Miss." Ucapnya dengan santai.

"Ha? Hanya seperti itu permintaan maaf mu?" Ucapku mulai geram.

"Hm, sorry, Miss, aku sibuk dan sebentar lagi ada meeting penting. Maaf karena sudah menabrak mobil mu. Ini kartu nama ku, kau bisa datang untuk meminta ganti rugi kepada ku—kapanpun kau bisa." Ucapnya panjang lebar sebelum kembali masuk ke mobilnya dan langsung pergi meninggalkanku begitu saja.

Double shit!

Akhirnya aku memutuskan untuk menelefon pengawalku agar datang ke tempat di mana mobilku ditabrak untuk menbawa mobilku, sedangkan aku memilih untuk memanggil taxi untuk melanjutkan perjalananku menuju butik. Setidaknya, hanya di butik aku bisa menghilangkan semua emosiku dengan melampiaskannya dengan mendesign gaun-gaun baru.

Aku benar benar muak dengan hari ini!

***

Setelah limabelas menit berada dalam perjalanan, akhirnya taxi yang aku tunpangi sampai di depan butik ku. Aku segera membayar taxi yang mengantarku itu sebelum akhirnya aku melangkahkan kakiku untuk masuk ke dalam butik.

"Good morning, G." sapa Dinda, karyawan yang menjaga butikku setiap hari, sekaligus teman baikku.

"Morning, Din." sapa ku balik tetapi dengan muka yang tertunduk lesu. Sungguh, aku tidak memiliki mood yang bagus saat ini.

"Kenapa wajahmu terlihat sangat murung? Apa ada masalah?" tanya Dinda mengkhawatirkan ku.

"Sedikit." jawabku seadanya.

"Kau boleh bercerita padaku jika kau mau, G." balas Dinda kemudian.

"Kau tau Din, aku dijodohkan. Dan lebih parahnya lagi, tadi mobilku ditabrak dengan pria sok tampan. Kurang sial apa aku hari ini?!" kataku bercerita dengan penuh emosi yang sejak tadi tertahan.

"oh my God... DIJODOHKAN?! YANG BENAR SAJA?! DENGAN SIAPA?! APAKAH DIA TAMPAN?! KAYA?! ATAU SEJENISNYA?!" tanyanya tanpa henti.

Ada apa dengan Dinda?

"Ya, aku dijodohkan! Dijodohkan dengan Samuel Dimitri. Cih! Apa-apaan itu?!" jawabku dengan ekspresi paling teraniyaya.

"Are you kidding me, Gea!? Kau dijodohkan dengan Samuel Dimitri?? CEO Dimitri International itu?! Oh my gosh, Gea! Betapa beruntungnya dirimu! Jika aku jadi kau, aku tak akan menolak perjodohan ini dan pasti akan menerimanya dengan lapang dada!" katanya dengan wajah sumringah.

Aku menatap Dinda dengan tatapan yang tidak dapat diartikan. Sungguh aku tidak percaya jika tanggapan Dinda akan seperti ini. Daripada mood ku bertambah buruk, lebih baik aku pergi menuju ruanganku dan langsung mendesign baju baju baru untuk meluapkan semua emosiku.

_________

Surabaya, 28 okt 2016
20:47

Novitagr

__________

Jangan lupa tinggalkan jejak, luv!

🌟

Continue Reading

You'll Also Like

35.4K 2K 11
(name) adalah seorang anak yang selalu di tuntut untuk menjadi sempurna. dia meninggal karena kecelakaan pesawat saat sedang dalama perjalanan bisnis...
946 249 30
Cerita inu dipersembahkan untuk event internal @PseuCom. IPEN AA Mau nikah, tiba-tiba ada primbon nyempil di tengah. Weton nggak cocok lah, arah rum...
1M 149K 49
Awalnya Cherry tidak berniat demikian. Tapi akhirnya, dia melakukannya. Menjebak Darren Alfa Angkasa, yang semula hanya Cherry niat untuk menolong sa...
77.2K 3.5K 61
(sequel Cold Ceo is My Husband) Ada yang bilang harta dan tahta saling bertautan. Dengan kedua hal itu, dunia akan tunduk segan padamu. Tapi apa jad...