Stuck on you

Av kugeyy

141K 7.5K 162

[TAMAT] (Sebagian diprivat) Kaysa adara nathania, gadis periang yang sangat menyukai kakak kelasnya, tapi se... Mer

prolog
UNE
DEUX
TROIS
QUARTE
CINQ : dia lagi?!
SIX: Revan!
SEPT: perkelahian.
HUIT
NEUF: truth or dare?
PAMERAN PEMERAN
DIX : badboy?
ONZE : apa yg slh dari hujan?
DOUZE
TREIZE : shock.
QUATORZE
QUINZE
SEIZE
DIX-SEPT
DIX-HUIT
DIX - NEUF : nightmare
VINGT: 6 bulan itu bukan waktu yang lama.
VINGT DEUX : mengalah (2)
ARLOJI
VINGT TROIS : atha?
VINGT QUARTE
VINGT CINQ ; why reno?
VINGT SIX : happy?
VINGT SEPT
VINGT HUIT : Ilona
VINGT NEUF : Ada apa?
TRENTE: semakin jauh..
TRENTE ET UN: you belong with me
TRENTRE DEUX : Jangan LDR
TRENTRE TROIS : Kelulusan.
TRENTRE QUARTE: Tungguin aku ya?
EPILOG
EXTRA PART
SOY-S 1 -- Gading & Mikana
"Barangkali ingin"
Hiraeth; Zalfha & Zafhran

VINGT ET UN : mengalah

3.1K 183 2
Av kugeyy

Sudah 2 bulan sejak kepergian devan, hari hari kaysa juga sudah mulai seperti normal.

Kaysa juga sudah mencoba berdamai dengan waktu, ia berpikir kalau ia terus terusan tenggelam dalam kesedihan devan juga pasti sangat marah pada kaysa.

Kaysa juga sudah mulai menurunkan egoisnya, ia menyetujui pernikahan daddynya dan rianti.

Hari baru kaysa telah dimulai.

Hari ini pernikahan daddynya dan rianti, kaysa memakai gaun merah maroonnya yang berpasangan dengan kemeja maroon ragil yang sebentar lagi akan menjadi abang tirinya.

Ijab kabul telah dimulai, daddy kaysa mengucapkan ijab kabul dengan lancar, pernikahaan dilaksanakan disebuah gedung mewah. Sangat ramai keluarga maupun sahabat sahabat mempelai.

Begitu juga teman teman kaysa yang juga hadir.

Rianti dan adam tengah sibuk menyambut tamu tamunya, sementara kaysa memilih untuk memisahkan diri.

Ia memilih duduk di taman dekat sini.

"Menurut lo gue udah gak nyakitin hati gue lagi kan van?" ucap kaysa menatap langit "lo pasti bangga sama gue yang udah bisa nerima keadaan kan van?" ia tersenyum getir. Sungguh kaysa telah ikhlas sungguh.

Seseorang menepuk bahu kaysa "gue cariin, ternyata disini" ucap revan lalu duduk disamping kaysa "kenapa?" tanya revan.

"Engga, gue cuma terharu" balas kaysa sambil tersenyum, "gue lihat daddy bahagia banget. Gue jadi terharu"

Revan merangkul kaysa dalam pelukannya "bagus deh, itu artinya lo udah dewasa" ucap revan. "Yuk gabung" revan mengenggam tangan kaysa.

"Lo dari tadi gue cariin" ucap reno memegang bahu kaysa, "gue tadi ditaman no" -- "ohh yaudah ayuk kesana" ajak reno.

Disana sudah ramai berkumpul para sahabat kaysa.

"Cieee" ucap xiena -- "cie yang udah jadi saudaraan aja" tambah bibah. Kaysa hanya tersenyum mendengar ledekan teman temannya, kecuali amora yang hanya tertawa kecil.

Adam dan rianti datang menemui kaysa "selamat ya daddy" ucap kaysa memeluk adam erat, matanya berkaca kaca. Ntah karna ada kaysa seperti itu.

"Makasih ya sayang. Daddy sayang aca" balas adam. Rianti tersenyum "makasih ya sayang" ucap rianti juga memeluk kaysa.

"Iyaa ma" balas kaysa tersenyum.

Mereka tertawa kecil bersama saat melihat kaysa yang menangis haru.

"Eh amor" sapa rianti pada amor, "tante, selamat ya tante" ucap amora. Lalu mereka berpelukan

Kaysa heran kenapa amora tampak dekat dengan rianti, selanjutnya semua sahabat kaysa memberi selamat.

Dari jauh ragil tampak datang menghampiri mereka semua, dan dibelakangnya ada seorang lelaki paruh baya sebaya adam berjalan mengikuti ragil.

"Selamat ya nti" ucap laki laki itu menjabat tangan rianti dan adam "selamat ya dam" ucap laki laki itu.

"Makasih mas" -- "thanks ndre" ucap adam.

Kaysa berbisik "siapa?" tanyanya.

"Mantan suami mama" ucap rianti, kaysa hanya mengangguk.

"Nama kamu siapa?" tanya andre pada kaysa -- "kaysa om" jawab kaysa.

"Cantik. Anggap saya papa kamu juga ya karna kamu sekarang adiiknya ragil" ucap andre menepuk pelan pucuk kepala kaysa. Kaysa hanya membalas dengan senyuman.

Ternyata papanya bang ragil orang yang baik, kenapa ya bisa cerai dengan mama? Entahla kaysa pun bingung

"Hei amor, kamu disini juga?" ucap andre, amora tersenyum kikuk "pasti ragil yang ngajakin kamu ya" ucap andre.

"Maksud om?" tanya kaysa.

"Kamu gak tau ya kay? Amor kan tunangannya ragil. Seminggu lalu mereka tunangan" jawab andre santai merangkul amora yang sedang menatap takut kearah kaysa.

Kaysa tekejut, badannya memanas, matanya pun memanas.

"Oh kaysa gatau ya? Oh iya om lupa acaranya tertutup" ucap andre.

Ragil melihat kearah kaysa dengan tatapan sendu, ia merasa bersalah.

Semua sahabat kaysa pun nyaris tak percaya.

"SUMPAH DEMI APA MOR?!" ucap xiena seperti membentak.

"Sumpah mor, otak lo dimana?" ucap bibah sinis.

Revan hanya berdecak dan menatap sinis amora. Revan sudah tau semua itu.

Reno langsung merangkul kaysa menenangkan gadis yang hampir menangis itu, sementara raka yang tak tau apa apa lebih memilih diam.

Reno membawa kaysa pergi dari sana, ia tau gadis yang sedang ia rangkul ini akan segera menangis.

Sementara adam, rianti dan andre bingung tak tauu apa apa.

"Penghianat lo mor" ucap xiena lalu menyenggol keras bahu amora dan pergi meninggalkan amora yang mematung.
"Jahat lo mor" tambah bibah.

Mereka menyusul kaysa.

"Sepandai pandainya lo nyimpan bangkai. Busuk nya bakal kecium mor. Selamat!" ucap revan menepuk nepuk bahu amora -- "dan lo, selamat udah buat kaysa nangis lagi" revan lalu berlalu.

Ragil merengkuh amora "gue salahh" ucap amora melepaskan tangan ragil lalu berlari keluar gedung.

"Ini sebenarnya kenapa gil?" tanya rianti.

Ragil hanya diam dan memilih menyusul kaysa.

***

"Kenapa sahabat yang gue percaya bisa tega teganya khianatin gue?" ucap kaysa yang sudah menangis dipelukan reno -- "kenapa gue gatau sama sekali no. Kenapa gue bego" ucapnya lagi.

"Sstttt, lo gak pantes nangisin mereka ca, gak pantes" ucap reno -- "tapi gue kecewa no"

Reno mengelus pucuk kepala kaysa "udah jangan nangis lagi. Gue selalu ada buat lo" ucap reno.

"Acaa!!!" pekik bibah lalu berhambur kepelukan kaysa -- sumpah gue gak nyangka sama sekali amora setega itu caaa" ucap bibah. Kaysa masih menangis. Tubuhnya bergetar.

"Gue juga kesel sumpah, gue permaluin juga tu anak" ucap xiena.

"Ck, harus berapa kali sih gue larang lo buat ga jatuh cinta sama dia? Udah gue bilang ca ragil gak baik buat lo" ucap revan berlutut memegang tangan kaysa.

"Dan gue juga pernah kan bilang? Hati hati dengan orang terdekat lo" kaysa mengingat perkataan revan dirumah sakit saat itu.

Kaysa masih menangis, "please jangan nangis" ucap revan menyeka air mata kaysa "gue gak kuat" ucapnya lagi.

Kaysa menghapus air matanya.

"Ca, maaf-- maafin gue" ucap ragil yang langsung menghampiri kaysa.

Bahkan amorapun tak meminta maaf ataupun memberikan kan penjelasan pada kaysa

"Jangan deket deket gue" ucap kaysa "pergi" gumamnya lagi.

"Please maafin gue" pinta ragil -- "pergi" ucap kaysa datar

"Lo denger kan kaysa bilang apa?" ucap raka.

Lalu ragil pun terpaksa pergi.

---

Acara telah selesai, kaysa juga sudah kembali kerumahnya.

Ia langsung menutup rapat pintu kamarnya, dan sejak tadi ia juga tidak berbicara sepatah kata apapun.

"Sebenernya aca kenapa gil?" tanya rianti pada ragil yang juga masih diam -- "ragil bingung ma, harus mulai dari mana" jawab ragil "maafin ragil belum bisa cerita" tambahnya lalu berjalan menaiki kamar barunya.

"Aca kenapa ya mas" tanya rianti yang khawatir pada kaysa, "aku juga gak ngerti nti" jawab adam.

"Aku samperin aca dulu ya mas" ucap riantii yang dibalas anggukan oleh adam.

Rianti mengetuk pintu kamar kaysa, "ca, kamu kenapa nak?" tanya rianti "mama boleh bicara gak?" ucapnya lagi. Kaysa masih diam, ia masih menangis "jangan buat mama khawatir"

Kaysa membuka kunci kamarnya, lalu kembali duduk diranjangnya.

"Kamu kenapa? Ada masalah apa?" tanya rianti merangkul kaysa.

Kaysa tersentak, ia merasa benar benar memiliki ibu kandung sekarang "kalau ada masalah cerita" kaysa hanya menggelengkan kepalanya.

"Yaudah, mungkin kamu butuh waktu, tenangin diri kamu. Kalau udah baikan cerita ya nak?" ucap rianti lalu mengecup lembut pucuk kepala kaysa dan hendak keluar kamar namun tangannya ditahan kaysa.

"Temenin aca tidur ma" ucapnya.

Rianti tersenyum bahagia.

Walaupun kaysa bukan anak kandung yang lahir dari rahimnya, tapi rianti sangat menyayangi kaysa seperti ia menyayangi ragil.

Kaysa tidur sambil memeluk rianti, tangannya menggenggam tangan rianti erat seakan tak mau lepas.

Ini kah rasanya memiliki seorang ibu?

-----

"Sarapan dulu" ucap rianti yang sudah duduk di meja makan bersama adam dan ragil

Kaysa yang baru turun hanya mengangguk lemah.

Matanya sembab.

Adam melihat sendu kearah putrinya "kamu kenapa ca. Jangan buat daddy sedih liat kamu kaya gini"

"Aca gapapa daddy" ucap kaysa.

"Nanti berangkat sama ragil ya?" ucap adam.

Kaysa menggelengkan kepalanya "aca sama reno" jawabnya. Rianti makin penasaran apa yang terjadi antara kedua anaknya ini.

***

Ada yang berbeda hari ini, biasanya 4 cewe ini selalu kompak. Tapi sekarang berbeda. Mereka hanya bertiga.

Kaysa,xiena dan abibah sudah duduk bertiga untuk bercerita. Sementara amora duduk bersama rani.

"Lo nangis lagi ya?" tanya xiena -- "ih pengkhianat gak pantes ditangisin ca!" bentak bibah.

Amora menatap bersalah kearah mereka bertiga.

"Acaaaa" panggil reno. "Nih gue bawain susu milo" ucapnya menyodorkan milo pada kaysa. Kaysa tersenyum melihat reno yang selalu berusaha membuatnya bahagia.

"Makasih no" kaysa.

"Gitu dong ca. Lebih baik lo sama reno" ucap xiena -- "tapi hati hati ntar dikhianati lagi" sindir bibah.

"Udah udah, jangan gitu" ucap raka. -- "kamu tu gatau gimana kaysa sukanya sama ragil" ucap bibah.

"Ca. Ikut gue yuk? Jam kosong ni" ucap reno menarik tangan kaysa.

Akhirnya mereka duduk disebuah kursi kosong dikoridor kelas.

"Lo masih sedih?" tanya reno -- kaysa mengangguk. Entah apa yang disedihkannya ia tak sedih kalau ragil nyatanya memang tak mencintainya tapi kaysa sedih, sahabat yang selalu ia percaya tenyata menyimpan banyak hal yang menyakitinya.

"Gue gatau, gue cuma kecewa aja" ucapnya.

"Ca, bukannya gue ngebela amora, mungkin dia punya alasan ca. Apasalah nya kan dengerin alasannya?"

Kaysa menggelengkan kepalanya "gue benci dibohongin no, dan lo tau itu"

"Iya gue tau, gue tau lo lebih dari apapun ca, tapi please jangan jadi orang yang selalu nyakitin diri sendiri"

"Iya no, makasih"

"Gue sayang lo ca" -- "bakal selalu sayang lo" ucap reno menatap mata kaysa dalam.

Jantung kaysa berdegup kencang, "gue tunggu sampai lo juga bilang kalau lo sayang gue" ucap reno terkekeh.

"Ca, gue butuh bicara" ucap ragil yang sudah berdiri didepan kaysa, kaysa melihat kearah reno. Reno tersenyum "selesaiin sekarang" ucapnya menepuk bahu kaysa lalu meninggalkan kaysa bersama ragil

Akhir akhir ini reno jadi lebih dewasa, tidak seperti dulu. Dulu apa yang reno mau harus jadi miliknya dan sekarang reno tak seperti itu. Reno yakin kaysa juga memiliki perasaan yang sama sepertinya. Hanya saja kaysa belum menyadarinya.

"Kalau lo mau marah, marah ke gue aja ca. Jangan mora. Kasihan dia sayang banget sama lo" ucap ragil -- "jadi lo kesini mau minta maaf ke gue demi mora? Ck" ucap kaysa sinis.

"Please ca, gue sayang lo lo tau kan? Tapi gue gak bisa bohong gue cinta mora" ucap ragil membuat dada kaysa sesak.

"Makasih atas semuanya bang" gumam kaysa pelan lalu pergi sebelum air matanya mengalir lagi namun ragil menahannya.

"Dengerin gue ca" pinta ragil.

Kaysa hanya duduk dan diam

"Bokap gue. Sama bokap amora itu sahabatan dari kecil. Dan mereka punya janji buat jodohin anaknya nanti. Dan awalnya mora gak setuju karna tau itu gue. Karna emang kita sama sama gak punya perasaan ca"

"Karna orang tua kita selalu maksa, gue sama mora sering ngobrol bareng. Mora juga selalu cerita tentang lo ke gue. Gue tau dia sayang lo, tapi kita berdua gak bisa pungkiri kalau kita berdua saling suka"

"Ck" decak kaysa, ia sudah tak tahan lagi

"Tolong maafin kita ca, amora mau batalin tunangan kita. Gue gak bisa. Gue terlanjut cinta amor" pinta ragil.

"Kenapa lo tega ngomong kaya gitu ke gue?!" bentak kaysa dengan air mata yang sudah mengalir. "Apa lo gak pernah mikirin sedikit aja tentang gue?!"

Ragil menggeleng kuat "gue tau. Lo udah gak cinta sama gue ca! Yang sekarang ada di hati lo cuma keadaan yang belum bisa ngikhlasin kalau lo udah gak cinta lagi ke gue"

Kata kata ragil membuat kaysa terdiam, benar mungkin kata ragil. Kaysa sendiri tidak tau kenapa ia harus sekecewa ini.

Lalu kaysa berlari meninggalkan ragil yang mengacak rambutnya frustasi, ragil tau ia salah. Ia membentak kaysa yang jelas jelas tidak bisa dibentak.

Kaysa berlari tanpa memperhatikan siapa pun, ia menghapus air matanya.

Lalu tanpa sengaja ia menabrak seseorang

"Ca, lo kenapa?" ucap orang itu khawatir. Ternyata itu amora.

Kaysa menatap sinis amora "gak usah sok peduli deh!" ucapnya

"Maaf" gumam amora kecil. "Maaf"
"Maaf" lama lama amora menangis

"Maaf, maaf, maaf" gumamnya hanya itu yang bisa ia katanya

"Maaf" sekali lagi gumam amora. Namun kaysa sudah kembali berlari mencoba menstabilkan perasaannya sekarang

"Maafin gue ca"

Aku gatau ini apa.
But vote terus ya.

22:17

Fortsett å les

You'll Also Like

Ervan Av inizizi

Ungdomsfiksjon

1.6M 114K 76
[Brothership] [Not bl] Setiap orang berhak bahagia, meskipun harus melewati hal yang tidak menyenangkan untuk menuju kebahagiaan. Tak terkecuali Erva...
323K 20.7K 47
JANGAN DISIMPAN, BACA AJA LANGSUNG. KARENA TAKUT NGILANG🤭 Transmigrasi ke buku ber-genre Thriller-harem. Lantas bagaimana cara Alin menghadapi kegi...
RAYDEN Av onel

Ungdomsfiksjon

3.5M 217K 66
[Follow dulu, agar chapter terbaru muncul] "If not with u, then not with anyone." Alora tidak menyangka jika kedatangan Alora di rumah temannya akan...
MARSELANA Av kiaa

Ungdomsfiksjon

416K 20K 47
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...