Levi x Reader | You're My Onl...

Par vakashi10

441K 33.8K 9.7K

"(F/N) (L/N) mulai hari ini kau pindah ke apartemenku!" Seorang gadis yang berdiri di hadapannya dengan muka... Plus

Author's Note
[1] Mendadak Pindah
[2] Mendadak Ricuh
[3] Sisi Lain Levi
[4] Hukuman dari Levi
[5] Seseorang di Scouts Bar
[6] Mendadak Sakit
[7] Kunjungan Tak Terduga
[8] Jujur atau Berani di Scouts Bar
[9] Petaka dari Jujur atau Berani (Bag.1)
[10] Petaka dari Jujur atau Berani (Bag.2)
[11] Petaka dari Jujur atau Berani (Bag.3)
[12] Bersih-bersih Bareng Levi
[13] Quality Time Bersama Levi
[14] Rival Baru Levi
[15] Kegelisahan Levi (Bag.1)
[16] Kegelisahan Levi (Bag.2)
[17] Seven Minutes in Car
[18] Perhatian Levi
[19] Onsen (Bag.1)
Author's Note
[20] Onsen (Bag.2)
[21] Onsen (Bag.3)
[22] Sebuah Rahasia
[23] Onsen (Bag.4)
[24] Kejadian Tak Terduga
[25] Reuni Yang Tak Diharapkan
[26] Masa Lalu Levi
[27] Duo Ackerman
[28] Keputusan Levi
[29] Panggilan Tak Terduga
[30] "Aku Pasti Akan Memenangkan Hatimu, Levi"
[31] Mencoba Menepis Keraguan
[32] Hadirnya Teman Lama (Bag.1)
[33] Hadirnya Teman Lama (Bag.2)
[34] Kesalahpahaman Yang Menyakitkan
[35] Penyesalan Levi
[36] "Haruskah Aku Memaafkanmu, Levi?"
[37] Dipaksa Liburan (?)
[38] Liburan Bareng Levi (Bag.1)
Author's Note
[39] Liburan Bareng Levi (Bag.2)
[40] Firasat Buruk Levi
[41] Lamaran Yang Tertunda
[42] Kerisauan Levi
[Lemon Chapter] Kereta Malam
[43] "Maukah Kau Menikah Denganku?"
[44] Malam Menjelang Pernikahan
[46] Bulan Madu
Dibuang Sayang

[45] Hari Pernikahan

5.9K 453 223
Par vakashi10

Reader POV

Aku menggenggam erat jemari Levi yang sekarang sosoknya berada di hadapanku.

"Aku bersedia" ucapnya sambil mengeratkan genggamannya di jemariku, lalu ia tersenyum.

"Aku sahkan kalian berdua menjadi sepasang—"

"Tunggu!" teriak seorang wanita dari arah belakangku dan Levi, semua yang hadir saat itu segera menoleh ke sumber suara.

"Petra-san?"

"Hentikan pernikahan ini—"ucapnya sambil berlari kearahku dan naik ke altar pernikahanku dan Levi yang beralaskan karpet merah itu.

Kulihat raut wajah Levi berubah drastis saat melihat Petra berjalan kearahnya dan merangkul lengannya—membuat genggamanku dan Levi seketika terlepas.

"Oi Petra, berani sekali kau—"

"Levi, aku sedang mengandung anakmu!" sambung Petra—membuatku menutup mulutku dengan telapak tanganku.

Aku perlahan melangkah mundur diiringi dengan suara riuh dari para tamu undangan,tak terkecuali kedua orangtuaku yang berdiri di barisan paling depan.

"Nak Levi! Bisa kau jelaskan siapa wanita ini? dan apa maksudnya dia sedang mengandung anakmu?!" ucap Ayahku setengah berteriak.

Ibuku dengan cepat berdiri disebelahku—merangkul pundakku erat. Sedangkan aku berusaha menahan air mataku yang kurasakan akan segera mengalir di pipiku.

Kulihat Levi tak mampu menjawabnya, pandangan matanya tertuju kearahku dan ia hendak melangkahkan kakinya kearahku sebelum dengan cepat Ayahku memotong langkahnya dengan merentangkan tangan kirinya di hadapanku—memblok jalan Levi.

"Ini hanya salah paham! (y/n), kau percaya padaku kan?" ucapnya pelan.

Aku hanya terdiam, entah mengapa aku tak bisa menjawabnya seiring eratnya rangkulan lengan Petra di lengan Levi yang sedang berpakaian tuxedo hitam saat itu.

"Menjauh kau dari anakku!" teriak Ayahku tiba-tiba sambil memberikan tinjuan keras ke wajah Levi.

"Levi!"

~~~~~

3rd Person POV

"(y/n)?" ucap Krista sambil menepuk lembut pundak (y/n)—membuat (y/n) kembali ke dunia nyata dan terlepas dari lamunannya tentang mimpi buruknya semalam.

"Ya?" jawab (y/n)—sembari melihat Krista dari pantulan cermin di hadapannya, terlihat Krista berdiri dibelakangnya sambil tersenyum.

"Kau tahu? Aku harus bekerja cukup keras saat memberikan foundation di bagian kantung matamu itu tadi. Apa kau kurang tidur semalam?"

(y/n) menghela nafasnya dan menyunggingkan senyum kearah Krista.

"Maaf" ucapnya singkat.

Krista mengenggam erat kedua pundak (y/n) dari arah belakang.

"Ada yang mau kau ceritakan padaku?" bisiknya. 

(y/n) menggelengkan kepalanya.

"Tidak Krista, aku hanya kurang tidur...itu saja.."

~~

"Sudah selesai, apa kau puas dengan riasanku di wajahmu?" tanya Krista sambil kedua matanya kembali terfokus dengan penampilan (y/n) dan merapikan kain putih transparan yang menutupi sebagian rambut bagian belakang (y/n).

Manik mata (y/n) menangkap pantulan dirinya sendiri di cermin yang saat itu sudah siap dengan gaun putih pernikahannya yang indah.

Rambut (h/l) (y/n) dibiarkan terurai dengan bagian depan sedikit di curly, membuat Krista menyebutnya sebagai pengantin wanita terimut yang pernah ada.

(y/n) menganggukkan kepalanya dan perlahan berdiri—sambil kedua tangannya mengangkat sedikit bagian kanan dan kiri gaunnya. "Terima kasih, Krista" ucap (y/n) sambil hendak memeluk Krista.

"Hei, jangan merusak karya terindahku (y/n)" ucap Krista setengah berteriak dan perlahan melepas pelukan (y/n) dari tubuhnya.

~~~~

Reader POV

Dengan sebuket bunga di genggaman tanganku.. Perlahan aku melangkahkan kakiku—sembari merangkul erat lengan kanan Ayahku yang mendampingiku di sebelah kiriku.

Merasakan eratan yang semakin mengencang di lengannya, Ayahku menoleh kearahku dan mengatakan sesuatu dengan sangat pelan tapi bisa kumengerti dari gerakan bibirnya 'semua akan baik-baik saja, (y/n)' ucapnya.

Aku menghirup nafas panjang lalu menghembuskannya perlahan dari mulutku.

Ya, semua akan baik-baik saja (y/n) batinku—mencoba menenangkan.

(A/N : Ayo di play videonya!!^^ Seperti biasa~ Bold + Italic = Lirik lagu ^^)

Please, don't let this feeling end
It's everything I am
Everything I want to be

Saat aku mulai memasuki taman belakang rumahku—tempat dimana aku melaksanakan pernikahanku. Aku merasakan kegugupan kembali menerpa diriku.

I can see what's mine now
Finding out what's true

Kulihat para tamu undangan yang merupakan rekan dan keluargaku dan Levi sudah berdiri di depan kursinya masing-masing dengan pandangan tertuju kearahku—membuatku semakin gugup dan tak tahu harus menoleh kearah mana. 

Hingga tak berapa lama saat aku memandang kearah depan.. 

Tepatnya tak jauh dari tempatku berdiri sekarang..

Since I found you
Looking through the eyes of love

Terlihat Levi—lelaki yang sudah kucintai 4 tahun lamanya itu. Hari ini berdiri di altar menungguku dengan setelan tuxedo hitamnya, ia menggunakan cravat putih peninggalan ibunya. Rambut bagian depannya yang biasanya menutupi alis tipisnya itu hari ini ia sisir kebelakang, membuatku tersenyum sendiri di tempat.

Now, I can take the time
I can see my life
As it comes up shining now

Manik abu-abunya sesaat kemudian menangkap manik (e/c)-ku, hingga mata kami saling bertemu... Kulihat ia tersenyum, membuat jantungku seketika berdegup dengan kencang dan anehnya menggantikan perasaan gugupku dengan kebahagiaan.

Reaching out to touch you
I can feel so much

Ayahku melepas rangkulan tanganku, untuk beberapa menit aku menangkap manik Ayahku yang terlihat sendu karena mungkin belum percaya bahwa putri kecilnya akan segera dimiliki oleh lelaki lain.

Tak berapa lama Ayahku tersenyum dan mencium pipiku dan kemudian mengulurkan tanganku kearah tangan Levi saat sudah mencapai altar. Sebelum aku merangkul lengannya, Levi melakukan sesuatu yang tak pernah kuduga sebelumnya akan ia lakukan di depan banyak orang.

Since I found you
Looking through the eyes of love

Ia mencium punggung tanganku..

"Kau terlihat sangat cantik hari ini (y/n).." ucapnya pelan, membuat pipiku memanas seketika.

Aku hanya bisa menundukkan kepalaku—mencoba menutupi rona merah yang mungkin saat ini sedang menghiasi pipiku.

And now, I do believe
That even in a storm we'll find some light
Knowing you're beside me, I'm all right

Beberapa saat kemudian, aku dan Levi berdiri membelakangi semua tamu undangan yang sudah kembali di persilahkan duduk oleh wali pernikahan yang sudah berdiri di hadapan kami berdua.

Please, don't let this feeling end
It might not come again
And I want to remember

"Hadirin sekalian, kita berkumpul di sini di hari yang mulia ini.. Untuk menyaksikan penyatuan.. Levi Ackerman dan (F/N) (L/N)—" Ucap lelaki paruh baya berkacamata itu sambil bergantian menoleh kearahku dan Levi.

"—Ulangi kata-kataku" sambungnya. Diikuti dengan anggukan kepala Levi.

"Aku, Levi Ackerman.. mengambilmu (F/N) (L/N). Untuk memiliki dan menguatkan. Di saat senang maupun susah. Di saat kaya maupun miskin. Di saat sakit maupun sehat. Untuk saling mencintai. Saling menghargai. Selama-lamanya.."

How it feels to touch you
How I feel so much

Setelah kami berdua mengucapkan janji pernikahan kami..

Tiba saatnya di kalimat yang benar-benar kutunggu selama ini..

"Aku bersedia" ucapku dan Levi bergantian.

Since I found you
Looking through the eyes of love

"I love you (y/n)" bisik Levi.

"I love you too, Levi"

Tangan kanannya menopang kepala bagian belakangku dan Ia kemudian mencium bibirku lembut, diikuti dengan suara tepuk tangan dari semua tamu undangan.

Aku merasa lega....

Akhirnya aku dan Levi menjadi satu....

Ya,

Kini aku resmi menjadi....

(F/N) Ackerman.

~~~~

3rd Person POV

Levi yang sedang berdiri disamping (y/n) tak henti menggenggam erat jemari tangan wanita yang baru saja sah menjadi istrinya tersebut—membuat (y/n) mau tak mau terus berada disampingnya kemanapun Levi melangkah menyalami koleganya yang diundang ke pernikahannya hari itu.

Meja prasmanan yang diselimuti taplak putih menjuntai sampai ke bawah terlihat mulai ramai, terlihat Sasha yang merebut potongan kue dari tangan Connie.

(y/n) hanya bisa geleng-geleng kepala melihat temannya yang satu itu, sama sekali tidak berubah seperti saat mereka masih duduk di bangku kuliah dulu.

"(y/n), selamat atas pernikahanmu dan Levi-san" ucap Mikasa sembari memeluk (y/n)—membuat (y/n) melepas genggamannya di jemari Levi dan membalas pelukan Mikasa, Levi berdecih.

"Terima kasih, Mikasa"

"Ya, sama-sama..." jawab Mikasa sembari merapikan syal merah yang (y/n) tau itu adalah pemberian Eren.

(y/n) memegang pundak Mikasa.

"Apa belum ada kabar dari Eren hingga hari ini?" tanya (y/n) pelan, agar Levi tidak mendengarnya.

Mikasa menggelengkan kepalanya, kemudian ia tersenyum lemah.

"Bisa kita tidak membahas dia dulu? Hari ini hari bahagiamu, (y/n)" ucap Mikasa—mencoba menegarkan hatinya sendiri. (y/n) memberikan senyuman simpatinya kepada Mikasa dan kembali memberi pelukan hangatnya.

"Hei mantan kapten! Selamat atas pernikahanmu! Langgeng ya kalian berdua!" ucap Annie sambil menepuk pundak (y/n) dari arah belakang, diikuti Ymir dan Krista yang berdiri bersebelahan.

~~~~~

LEVI POV

Saat aku dan (y/n) sedang menikmati wine di salah satu sudut taman, terdengar suara lelaki yang sangat kukenal menyapa (y/n).

"Halo (y/n), selamat datang di keluarga Ackerman"

"Paman Kenny!" ucap (y/n) setengah berteriak, ia bahkan buru-buru meletakkan gelas yang sedang digenggamnya diatas meja dan berlari kearah Kenny dan memeluknya.

Kulihat mata Kenny beralih kearahku.

"Hei, cukup. Aku tidak ingin merasakan lagi bogem mentah keponakanku yang pendek itu di wajahku (y/n)" ujar Kenny—membuat (y/n) tertawa kecil dan perlahan melepas pelukannya.

Tak berapa lama saat aku sudah berdiri di hadapan pamanku itu, ia mengulurkan tangannya. Belum sempat aku berkata apapun, ia berbisik di telingaku.

"Levi, jaga (y/n) baik-baik.."

"Pasti, Kenny" jawabku mantap—menghasilkan anggukkan kepala Kenny dan wajahnya yang tersenyum.

~~~~~

3rd Person POV

"H-Hanji! Erwin-san dan...Mike-san!" teriak (y/n) sambil tubuhnya tenggelam di pelukan Hanji.

"Yaaaaaaa~ halo sayanggggg~ Selamat ya kalian berduaaaa! Ntar malem berdoa dulu sebelum bikin ya"

(y/n) yang sedang berada di pelukan Hanji mencubit pelan pinggang Hanji—membuat Erwin dan Mike yang berdiri disebelahnya tertawa kecil.

"H-Hanji! Sudah kubilang kan jangan membicarakan itu" bisik (y/n) ditelinga Hanji dengan wajahnya yang terlihat merah padam.

Hanji mengeratkan pelukannya—membuat Levi dengan cepat menepis lengan Hanji yang mungkin hampir saja membuat remuk tubuh istrinya itu.

"Oi Shitty Glasses, kau mau membuat istriku terbunuh!" ucap Levi sambil menjitak kepala Hanji. Menghasilkan tawa abnormal dari Hanji yang malah membuat lelaki bersurai undercut itu semakin kesal.

(y/n) merangkul lengan Levi erat, pandangannya beralih ke 2 lelaki tampan yang juga merupakan sahabat suaminya semasa kuliah.

"Erwin-san dan Mike-san, terima kasih sudah datang" ujar (y/n) sambil tersenyum.

Sang empunya nama membalas senyuman (y/n) dengan Mike menepuk lembut pundak Levi.

"Selamat, Levi"

"Thanks, Mike" jawab Levi sambil mengangkat gelas wine-nya dan melakukan cheers dengan Mike.

Levi menganggukkan kepalanya, sorot matanya tiba-tiba beralih ke Erwin yang saat itu memakai setelan tuxedo berwarna biru dongker lengkap dengan dasi kupu-kupu di bagian kerah kemejanya.

"Tch. Jangan terlalu formal sama Erwin. Dia kesini tuh modus... pengen nyari jodoh.."

"Levi, tolong jangan buka aibku...itu memalukan" ucap Erwin dengan pipinya yang tiba-tiba merona—membuat (y/n) dan Mike tertawa kecil.

Di tengah riuh tamu undangan yang sedang menikmati hidangan yang tersaji di pesta pernikahan outdoor itu, tak berapa lama terdengar suara wanita menggema dari atas panggung kecil tak jauh dari (y/n) dan Levi berdiri.

"Heiiiii~ semuaaaa~ bagaimana kalau kita bersulang!" ucap Hanji di depan mic sambil mengangkat tinggi-tinggi gelasnya.

(y/n) dan Levi untuk beberapa saat saling pandang—terlihat senyuman terlukis di wajah pasangan pengantin baru itu.

Levi merangkul pundak (y/n) dengan tangan kirinya dan menganggukkan kepalanya ke arah Hanji, disambut riuh tamu dengan semua pandangan tertuju kearah (y/n) dan Levi—tak terkecuali kedua orangtua (y/n) dan Kenny yang sedang berdiri berhadapan.

"Untuk kebahagiaan (y/n) dan Levi!!!!!!" teriak Hanji.

~~~~~

[Hola~ Adakah yang merindukan apdetan chapter baru dari YMOS ? XD /plak /ga

Oh iya sekalian Author mau infoin, bahwa sudah diputuskan kalau YMOS hanya akan di apdet setiap weekend saja (entah di hari Sabtu/Minggu). Ini dikarenakan Author tidak sanggup menyicil dan berimajinasi setelah pulang dari kantor setiap harinya /plak /maapcurhat XD

Oh iya, untuk next chapter bakal nyeritain tentang bulan madu yang akan dijalani (y/n) dan Levi dengan memanfaatkan hadiah dari Mike dan Erwin ^^ dan jangan lupakan juga hadiah dari Hanji yang masih dirahasiakan (y/n) XD

Oke sampai disini aja pengakuan dosa Authornya, harap maklum yah dengan keputusan Author ^^ dan Author harap kalian semua yang mengikuti YMOS dari awal akan tetap setia dan sabar nunggu sampai chapter akhir nanti ^^

Jangan lupa vommentnya ya semua ^^ thanks & see ya!]

-vakashi10

Continuer la Lecture

Vous Aimerez Aussi

227K 5.8K 15
Love comes from insanity.. Bagaimana rasanya ketika kamu bangun dan hidupmu berubah 180 derajat? Apa rasanya jika kamu harus menyerahkan hidupmu dal...
138K 14.7K 11
ㅤlevi ackerman as your husband disclaimer ©Hajime Isayama. story of @lucyfaro > @louvanka. happy reading and hope u like it.
143K 18.2K 13
•*¨*•.¸¸☆*・゚゚・*☆¸¸.•*¨*•.¸¸☆*・ ┊ ┊ ┊ ┊ ┊ ┊. ┊ ┊ ┊ ┊ . ┊ ✿ ┊ ┊ ┊ . ┊...
133K 14.9K 32
"Nge pel-nya nunduk dikit kek, awas aja kalau sudut-sudutnya masih ada debu!" asalkan tidak bermasalah atau menganggu eksekutif bonten aku pasti akan...