Stuck on you

By kugeyy

141K 7.5K 162

[TAMAT] (Sebagian diprivat) Kaysa adara nathania, gadis periang yang sangat menyukai kakak kelasnya, tapi se... More

prolog
UNE
DEUX
TROIS
QUARTE
CINQ : dia lagi?!
SIX: Revan!
SEPT: perkelahian.
HUIT
NEUF: truth or dare?
PAMERAN PEMERAN
DIX : badboy?
ONZE : apa yg slh dari hujan?
DOUZE
TREIZE : shock.
QUATORZE
QUINZE
SEIZE
DIX-HUIT
DIX - NEUF : nightmare
VINGT: 6 bulan itu bukan waktu yang lama.
VINGT ET UN : mengalah
VINGT DEUX : mengalah (2)
ARLOJI
VINGT TROIS : atha?
VINGT QUARTE
VINGT CINQ ; why reno?
VINGT SIX : happy?
VINGT SEPT
VINGT HUIT : Ilona
VINGT NEUF : Ada apa?
TRENTE: semakin jauh..
TRENTE ET UN: you belong with me
TRENTRE DEUX : Jangan LDR
TRENTRE TROIS : Kelulusan.
TRENTRE QUARTE: Tungguin aku ya?
EPILOG
EXTRA PART
SOY-S 1 -- Gading & Mikana
"Barangkali ingin"
Hiraeth; Zalfha & Zafhran

DIX-SEPT

3K 188 3
By kugeyy

-bagian tersedih dari mencintai adalah tak dicintai kembali-

---------------------

Kaysa sudah diperbolehkan untuk pulang kerumah dan menjalani aktivitas normal seperti biasanya.

"Kamu maunya gimana?" tanya adam yang sedari tadi menanyakan kepada kaysa tentang ajakannya.

"Aca gak mau ikut daddy" ucap kaysa sedih -- "tapi daddy gak bisa ninggalin kamu terus terusan, daddy juga bakalan jarang pulang. Ayolah jangan egois lagi daddy udah ngalah demi kamu, turutin kemauan daddy kali ini" bujuk adam.

"Maafin aca udah egois ke daddy, berlaku gak adil buat daddy. Ngerenggut bahagianya daddy, tp tolong jangan paksa aca buat ikut daddy karna dunia aca disini, tempat aca disini" ucap kaysa lalu menitihkan air matanya.

Tita yang melihatnya menjadi tak tega pada kaysa, begitupun devan dan revan.

"Udahla mas, jangan dipaksa" ucap rianti yang ada disitu. Kaysa menatap sedikit tak suka pada rianti tapi tak bisa kaysa pungkiri kalau sebenarnya rianti orang yang baik.

"Gak bisa, daddy selalu nuruti kemauan kamu dan sekarang kamu harus nurut! Daddy gak nerima penolakan!" ucap adam dengan nada tinggi yang sontak membuat kaysa kaget.

"Daddy? Daddy bentak kaysa?" ucao kaysa yang terkejut serta mengeluarkan air mata "daddy cape nurutin kemauan kamu! Kamu terlalu egois! Kamu terlalu manja!" ucap adam.

Kaysa makin tercengang dan lagi lagi isakan tangisnya tak terbendung lagi.

"Daddy kenapa daddy tega bentak kaysa? Apa karna kaysa larang daddy menikah dengan dia?!" ucap kaysa menunjuk rianti.

"Jaga ucapan kamu kaysa!" bentak adam -- "caa, lo apa apaan ngomongnya?" tegur revan "lo udah keterlaluan"

"Kenapa semua gak ada lagi yang belain kaysa?! Kenapa daddy jadi gak sayang lagi ke kaysa? Kaysa benci daddy yang sekarang! Daddy berubah, daddy jahat!" bentak kaysa.

"Udah ca, tenangin diri kamu jangan kaya gini, ini bukan kaysa anak bunda" ucap kaysa.

"Apa salah kaysa bunda? Apa salah kaysa kalau gak mau punya ibu baru? Apa juga salah kaysa gak mau ngikut daddy?" tanya kaysa.

"Harusnya kamu makasih ke rianti ca?! Kalau gak karna dia kamu gak bisa sembuh kaya gini! " ucap adam.

"Mass, udahlah" tahan rianti, tp adam menepis tangan rianti "kalau bukan karna darah dari tante rianti, mungkin kamu gaakan bisa sadarin diri kaya gini! Jadi kamu gak bisa ngomong kaya gitu ke dia!" bentak adam yang membuat kaysa tambah tercengang.

"Bunda? Apa benar?" tanya kaysa, lalu tita hanya mengangguk anggukan kepalanya.

Kaysa pun terisakan tangis, tubuhnya seketika lemas. Lalu dengan tenaga yang ia punya ia pergi berlari keluar rumah dan menyetop sebuah taksi.

"Caaa! Lo mau kemana?!" teriak devan.
"Ck, bocah kabur kaburan mulu!" decak revan.

Adam hanya mengacak rambutnya frustasi.

"Kenapa kamu ngomong sampai sekasar itu ke kaysa?" tanya tita pada adam, -- "maafin aku mbak, tapi anak itu emang sesekali harus dikerasin"

"Tapi kamu udah nyakitin hati dia dengan perkataan kamu?! Kamu tau kan dia selama ini gak pernah kaya gitu? Tahan emosi mu" -- "maafin aku mbak, aku benar benar menyesal. Maafin aku.."

Lalu adam segera menghubungi kaysa, namun tak ada jawaban dari kaysa.

"Maafin aku, ini semua karna aku. Maafin aku" ucap rianti -- "sudahla nti, ini bukan salah kamu. Jangan menyalahkan diri" tita menenangkan rianti.

"Om jangan panik, biar kita aja yang cariin kaysa" ucap revan lalu pergi mencari kaysa bersama devan.

*
Disisi lain, kaysa sedang menangis didalam taksi. Sampai sampai supir taksi yang tak tega pada kaysa hanya bisa diam tanpa menanyakan kemana tujuan gadis ini.

"Gue harus kemana" tanya kaysa pada dirinya sendiri.

Sedari tadi ponselnya berbunyi, namun tak ia hiraukan. Panggilan dari daddynya maupun revan dan devan tak ia acuhkan.

Ragil is calling...

Kaysa melihat tulisan dilayar ponselnya. Seketika ia menangis lagi.

"Kenapa harus nyokap lo, kenapa harus lo"

Lagi lagi tak satupun panggilan yang kaysa jawab.

"Neng mau kemana?" tanya supir taksi.

"Kemana aja pak" ucap kaysa dan sang supir taksi hanya terlihat bingung dan terus menjalankan taksinya.

Kaysa melihat keramaian disebuah taman, kaysa yang penasaran lalu meminta supir taksi untuk berhenti, dan kaysapun turun.

Kaysa berjalan mendekat, dan ternyata itu adalah pasar malam, kaysa tersenyum getir.

Ia teringat saat dulu ia tinggal bersama oma nya dibandung, walaupun hanya tiga tahun yaitu kelas 1-3 sd bagi kaysa itu sudah cukup untuk menikmati semua kenangan, ia teringat kembali saat almarhumah oma yang selalu mengajak kaysa ke pasar malam bersama anak tetangganya yaitu sahabat dekat kaysa saat dibandung.

Yang kaysa sendiri pun sudah lupa bagaimana rupanya sekarang.

Ia melihat banyak sekali permainan disini.

Lalu kaysa memutuskan untuk menaiki bianglala, dulu saat dibandung setiap kepasar malam pasti kaysa dan anak tetangga omanya itu selalu menaiki bianglala.

Tiba tiba ada seseorang yang juga sama sama membuka pintu bianglala bersama kaysa.

"Maaf mas, mbak yang kosong tinggal satu. Kalau mau naik berdua aja" ucap pengelola bianglalanya.

"Maaf ya mas, saya duluan" ucap kaysa.

"Maaf mbak, tapi saja juga udah ngantri lama" jawab seseorang tadi.

Lalu tah kesepakatan darimana, kaysa dan seseorang tadi memasuki bianglala bersama sama.

Didalam bianglala kaysa hanya membuang pandangannya pada pemandangan, tak sedikitpun ia melihat sosok didepannya ini.

dan sedari tadipun ponsel kaysa tak berhenti berdering.

"Hp lo gak bisa lo angkat dulu? Brisik soalnya gue mau nikmati pemandangan" ucap seseorang itu, kaysa hanya memutar bola matanya.

"Lo kaya habis nangis? Lo ada masalah?"

"Bukan urusan lo" ucap kaysa.

"Sombong amat" balasnya.

Kaysa memejamkan matanya, dan ia menjatuhkan air matanya lagi.

"Kalau lo mau, lo bisa curhat ke gue" kata sicowo.

"Emang lo bisa ngertiin gue? Kita aja gak kenal" ucap kaysa -- "gue gatau apa masalah lo dan apa yang buat lo sesedih ini, gue juga mungkin gak bisa ngasih solusi ke lo tapi gue jamin setelah lo cerita lo bisa lega" ucapnya.

"Apa yang bakal lo lakuin kalau bokap lo ngajakin lo pindah jauh bareng dia?" "dan apa tindakan lo kalau bokap lo bakalan nikah lagi?"

"Hm, mungkin mau gak mau gue bakal nuruti bokap gue, dan gue bakal lakuin kalau itu yg buat dibahagia"

"Walaupun ngorbanin kebahagian lo?"

"Maybe, ya"

"Berarti lo munafik, mana ada yang kuat kaya gitu" ucap kaysa -- "terkadang kita boleh munafik kaya gitu demi orang yang kita sayang" jawabnya.

Bianglala terus berputar lambat keatas, dan mereka kini telah diatas. Kaysa memejamkan matanya, dulu sewaktu kecil jika ia berada diatas sekali saat bianglala berputar maka kaysa aku mengucapkan permintaannya, semacam make a wish.

Teman masa kecilnya saat dibandungla yang memberi tahu kan kaysa.

Kata eyang, kalau diatas bianglala kita bisa minta permohonan

Itulah kata kata yang sangat jelas dimemori kaysa.

"Gue harap semua kebahagiaan berpihak ke gue, dan walaupun sekali gue mau ketemu lo lagi" ucap kaysa dalam hatinya.

"Semoga wish lo dikabulin" ucap seseorang yang didepan kaysa sambil tersenyum.

"Dari mana lo tau gue bikin wish?" tanya kaysa --- "kelihatan kok" jawabnya.

Setelah bianglala selesai kaysa langsung keluar, dan celakanya revan telah datang menjemputnya tah dari mana revan tau kaysa berada disini.

"Ternyata lo disini" ucap revan dengan tatapan tajam

"Kenapa lo bisa tau?" tanya kaysa--- "lo gak bisa begoin gue, gps lo" kata revan.

"Ayok pulang, jangan buat semua orang khawatir" ucap revan menarik tangan kaysa.

Sosok laki laki tadi hanya tersenyum melihat kaysa.

"Eh nama lo siapa?!" teriak kaysa.

Namun mungkin laki laki tadi tidak bisa mendengar karna pasar malam yang ramai dan kaysa juga sudah lumayan jauh.

*
Sesampainya dirumah kaysa hanya mengurung diri dikamarnya, sebenarnya kaysa juga merasa bersalah karna berlaku tidak sopan kepada tante rianti yang mendonorkan darahnya pada kaysa, tapi keegoisan memang bisa merenggut segalanya.

"Ayolah nak, makan" bujuk adam sedari tadi. Namun tak ada jawaban dari kaysa.

30 menit kaysa juga belum menghiraukan daddynya.

"Ca, ini gue. Gue bisa masuk ga?"

Kaysa langsung berdiri mendengar suara itu, reno..

Kaysa menghapus air matanya, dan berjalan membuka pintu kamar. Didepan kamarnya reno berdiri membawa napan makanan.

Tah kenapa kaysa merasa lega melihat wajah reno.

"Lo kenapa harus mogok makan?" tanya reno yang ingin menyuapi kaysa -- "gue malas sama daddy"

"Seharusnya lo gak boleh kaya gitu, itu daddy lo loh" ucap reno lalu masih menyuapi kaysa.

"Urusan lo gimana?" tanya kaysa -- "ya gak kenapa napa gitu gitu aja" balas reno.

Kaysa memperhatikan senyum diwajah reno,bagaimana bisa ia seperti tak kenapa napa padahal ia tak baik baik saja?

Terkadang reno sangatla susah ditebak bagi kaysa.

"Ca kira kira gue harus jadi apa ya kalau mau selalu ngelihat muka lo?" ucap reno yang membuat kaysa seketika menatap reno "apa gue harus jadi nathan? Atau gue harus jadi dilan?"

"Jadi kedua duanya" balas kaysa.

Reno tersenyum kecil "hm, gitu ya"

"Kalau gue udah jadi kaya mereka lo mau dong sama gue?"

"Hm no" jawab kaysa -- "kenapa? Is curang" lalu kaysa tertawa.

"Nah bagus dong ketawa, jangan nangis mulu ya. Gue gak suka lihat orang yang gue sayang nangis" ucap reno mengelus lembut pipi kaysa.

Muka kaysa tegang, mungkin pipinya sekarang sangatla merah, ada sesuatu yang aneh saat ditatap sebegininya oleh reno.

"Eh sorry gue ganggu" ucap ragil yang tiba tiba masuk kamar kaysa, tampak ragil seperti kaget melihag reno.

"Gak papa bang selo aja" jawab reno.

"Nih, mama gue ngasih ini buat lo" ucap ragil lalu memberikan bungkusan makanan pada kaysa "gue harap lo hargai usaha mama gue, dan gue harap lo gaaakan benci mama gue bagaimanapun didalam darah lo yang sekarang ada darah mama" ucap ragil.

Lalu kaysa menahan tangan ragil yang hendak kembali pulang "gue harus apa? Gue harus apa bang gue harus apa, kasih gue saran kasih gue jawaban buat hati gue.." ucap kaysa lemah.

Ragil melepaskan tangan kaysa "semua tergantung lo, ikutin kata hati lo. Dewasa ca" ucap ragil lalu keluar kamar.

Lagi lagi kaysa kembali sedih, "arggh kenapa lo sedih lagi sih" geram reno.

"No? Apa gue harus nyerah akan cinta gue no? Apa ini akhir dari usaha gue no?"

"Semua tergantung diri lo sendiri, cuma diri lo yang tau bagaimana kuatnya lo bukan orang lain. Pahami diri sendiri, believe yourself"

Lalu kaysa hanya diam merenungi, ia harus memikirkan mengalah atau tidak nantinya...

22:59

Continue Reading

You'll Also Like

3M 256K 62
⚠️ BL Karena saking nakal, urakan, bandel, susah diatur, bangornya Sepa Abimanyu, ngebuat emaknya udah gak tahan lagi. Akhirnya dia di masukin ke sek...
5.3M 358K 67
#FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA⚠️ Kisah Arthur Renaldi Agatha sang malaikat berkedok iblis, Raja legendaris dalam mitologi Britania Raya. Berawal dari t...
MARSELANA By kiaa

Teen Fiction

417K 20.2K 47
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...
815K 70.8K 44
Setelah kematian ibunya Rayanza yang tadinya remaja manja dan polos. Berubah menjadi sosok remaja mandiri yang mampu membiayayi setiap kebutuhan hidu...