Stuck on you

By kugeyy

141K 7.5K 162

[TAMAT] (Sebagian diprivat) Kaysa adara nathania, gadis periang yang sangat menyukai kakak kelasnya, tapi se... More

prolog
UNE
DEUX
TROIS
QUARTE
CINQ : dia lagi?!
SIX: Revan!
SEPT: perkelahian.
HUIT
NEUF: truth or dare?
PAMERAN PEMERAN
DIX : badboy?
ONZE : apa yg slh dari hujan?
DOUZE
TREIZE : shock.
QUATORZE
SEIZE
DIX-SEPT
DIX-HUIT
DIX - NEUF : nightmare
VINGT: 6 bulan itu bukan waktu yang lama.
VINGT ET UN : mengalah
VINGT DEUX : mengalah (2)
ARLOJI
VINGT TROIS : atha?
VINGT QUARTE
VINGT CINQ ; why reno?
VINGT SIX : happy?
VINGT SEPT
VINGT HUIT : Ilona
VINGT NEUF : Ada apa?
TRENTE: semakin jauh..
TRENTE ET UN: you belong with me
TRENTRE DEUX : Jangan LDR
TRENTRE TROIS : Kelulusan.
TRENTRE QUARTE: Tungguin aku ya?
EPILOG
EXTRA PART
SOY-S 1 -- Gading & Mikana
"Barangkali ingin"
Hiraeth; Zalfha & Zafhran

QUINZE

2.6K 201 4
By kugeyy

Holla maaf bgt ya baru update skrg, lebaran kan soalnya hehe😅 btw minal aidin wal faizin readers semuaa..

---------

"Gue, gue yang bakal donorin darah gue" ucap reno dengan nafas yang tersengal sengal, "darah gue AB" sambungnya lagi.

Semuanya menghela nafas lega.

Dua kantong darah dari rianti dan reno juga sudah diambil, dan kaysa sudah menjalankan operasinya.

"Gimana dok?" tanya tita saat dokter keluar dari ruang operasi, semua yang menunggu kaysa langsung berdiri dari duduknya.

"Alhamdulillah operasi berjalan lancar, pasien sebentar lagi juga akan sadar" ucap dokter tersenyum.

"Syukurla" lega semuanya.

"Pasien juga akan segera dipindahkan keruangannya" tambah dokter lalu pergi.

"Reno makasih banget, tante gatau lagi gimana jadinya kalau gak ada kamu" ucap tita berterimakasih kepada reno, yang dibalas senyuman oleh reno "rianti, mbak juga ngucapin makasih ya udah nolongin kaysa" ucap tita pada rianti.

"Iya mbak sama sama, udah jadi tanggung jawab aku juga" balas rianti.

Lalu mereka semua pergi menyusul keruang inap kaysa.

"No, lo kenapa?" tanya revan melihat reno yang masih lemas "gak, gue gak kenapa napa" jawab reno lalu berjalan menyusul.

"Gak kenapa apanya no, lo oyong gini" ucao revan memegang pundak reno "sebenernya gue takut darah" ucap reno yang disusul tawa revan.

"Sumpah demi apa lo lucu sampis!" gelak revan "kenapa lo nekat sih" sambungnya masih dengan tawanya. "Demi kaysa mah gue rela" jawab reno.

Revan hanya menggeleng gelengkan kepalanya dengan sisa tawanya.

"Ca bangunla, lo jelek tau kalau lg tidur gini" ucap devan yang memegang tangan kaysa "kenapa tadi lo gak ngikut gue aja sih"

Sementara ragil menatap kaysa dengan tatapan merasa bersalah, "maafin gue ca" ucap ragil.

"Sudahla gil, gausah disesali kamu jangan nyalahin diri sendiri" ucap rianti menenangkan ragil "tapi ma, kalau gak gara gara berantem sm ragil, kaysa juga gak bakal gini" lirih ragil, rianti hanya menggeleng kan kepalanya pertanda itu semua takdir bukan kesalahan ragil.

Revan dan reno pun masuk kedalam ruangan, revan masih menatap tajam kepada ragil.

"Gimana?" tanya revan "belum sadar juga" ucap devan.

Reno lalu duduk disamping kaysa, "pagi tadi gue masih lihat muka garang lo, sekarang kok lemah gini" ucap reno mengelus pucuk kepala kaysa.

"Bangunla ca, gue rela rela lo donorin darah gue pdhl gue aja jijik sama darah" ucap reno sambil tertawa kecil "jarang jarang seorang reno mau donor darah" tambahnya.

Kaysa belum juga membuka matanya, rianti, revan dan devan juga sudah pamit karna ada urusan.

Tinggalah ragil dan reno dalam ruangan ini menunggui kaysa.

"Lo reno ya?" tanya ragil, reno menanggukan kepalanya.
"Kok lo peduli banget ke aca?" tanya ragil lagi.

"Karna gue cinta dia" ucap reno enteng, "bukannya lo anak baru ya? Kok udah langsung cinta?"-- reno tersenyum "lo aja yang sinting gak bisa cinta kedia" kata reno.

Ragil tersenyum tipis, "iya gue sinting banget, padahal gue tau ada yang sayang ke gue, perhatian ke gue tapi gue nutup mata gue, dan malah bikin dia gak sadarkan diri kaya gini" reno melirik kearah ragil "lo gak perlu nyalahin diri lo lah bang, gue malah makasih ke lo karna gue gak perlu jadi pho antara lo sama kaysa" jawab reno.

"Lo serius ke aca?" -- "hm" ucap reno, "kalau gitu buat dia cinta ke lo, jangan nyakitin dia kaya gue nyakitin dia" kata ragil "gue percayain kaysa ke lo" sambung ragil menepuk pundak reno dan pergi keluar dari ruangan.

-----

"Lo kapan bangun nya sih?" ucap reno frustasi, "udah malam tidur siang lo kelamaan, ayo bangun" katanya menoel noel pipi kaysa.

"Belum sadar juga ya?" ucap devan yang baru saja datang, reno hanya mengangguk.

Tak lama kemudian, jari jari tangan kaysa bergerak.

Ia membuka kelopak matanya perlahan, membuat reno dan devan mendekat kearahnya, kaysa menerjap nerjapkan matanya.

"Reno" ucap kaysa pelan "devan" sambungnya lagi.

"Iya ini kita, tunggu sebentar lo jangan banyak ngomong dulu gue panggilin dokter" ucap devan lalu memanggil dokter.

Setelah diperiksa oleh dokter, kaysa juga dinyatakan sudah stabil kembali, dan ia masih heran mengapa ia ada disini.

"Gue kenapa?" tanya kaysa.

"YaAllah lo gak tau ya, lo itu kecelakaan buat khawatir tau gak" kata devan.

Kaysa seperti mengingat ingat kembali, "oh iya gue inget, gue lari trus ada mobil nabrak gue dan gue gatau apa apa lagi" ucapnya.

"Lain kali jangan lari larian alay lo" ucap revan yang sudah ada dibalik pintu.

Kaysa mengerucutkan bibirnya "marah marah mulu" ucapnya pelan.

"Kakek kakek" bisik reno pada kaysa, lalu kaysa tertawa.

Revan mendekat memberikan kaysa sebuah boneka tiger "nah" ucap revan menyodorkan boneka itu.

Biasanya mata kaysa akan selalu berbinar melihat boneka tiger, tapi mata kaysa fokus pada wajah revan.

"Lo berantem lagi ya?!"

"Engga"

"Lo bohong, ini apa?!" ucapnya menyentuh luka diwajah revan.

Revan menyeringis "sakit, gue jatuh dari motor" jawabnya, "gue bukan anak kecil yang bisa dibegoin tau" kata kaysa.
"Lo juga bukan orang tua yang beranak empat tau" kata revan lalu mencubit hidung kaysa.

Semuanya tertawa, lalu pintu kembali terbuka. Menampakkan ragil yang sedang menenteng roti dengan mentega.

"Lo udah sadar?" kata ragil lalu berjalan kearah kaysa.

Kaysa terdiam melihat ragil, ayoo ca biasa aja, jangan kebawa perasaan ucap kaysa pada dirinya sendiri.

Kaysa hanya mengangguk kan kepalanya.

"Nih buat lo" ucap ragil lalu memberikan roti itu kepada kaysa.

"Eh eh, tunggu dulu. Muka revan ada luka luka, bang ragil juga. Kok samaan?" kata devan.

Lalu ragil memalingkan wajahnya "revan jawab gue dengan jujur" kata kaysa menatap tajam kearah revan.

"Jangan bilang lo yang mukulin bg ragil?" kata kaysa.
"Dan lo bang, lo berantem ya sama revan?!"

Mereka yang ditanya hanya diam

"Gue bener ternyata" ucap kaysa sinis.

"Ca, gue minta maaf soal tadi" ucap ragil "harusnya kita gak berantem siang itu" tampak raut wajah penyesalan dari ragil.

"Udahlah lupain aja, gue juga minta maaf" balas kaysa.

Tiba tiba pintu kamar terbuka, dan tampakla sosok adam dengan wajah cemasnya.

"Ca, kamu gak kenapa napa kan nak?" ucap adam yang langsung menyentuh kedua pipi kaysa "mana yang sakit? Anak daddy gak kenapa napa kan nak?" tanya adam berkali kali.

"Kaysa gak kenapa napa daddy" jawab kaysa, lalu adam memeluk kaysa sesekali mencium pucuk kepala anaknya itu "daddy takut kehilangan kamu, kamu jangan kaya gini lagi" ucap adam yang membuat kaysa tersenyum.

"Bukannya om datangnya besok ya?" tanya devan -- "iya aturannya gitu, tapi kaysa lebih penting" jawab adam.

"Daddy?" panggil kaysa.

"Iya nak, daddy disini.." jawab adam-- "maafin kaysa"

"Gak papa, yang penting kamu sembuh dulu" ucap adam lalu kembali memeluk kaysa.

-------

Kay POV

Silaunya cahaya matahari pagi menyentuh kulit wajahku, aku terbangun pagi ini dengan sedikit nyeri dikepalaku.

Ku lihat daddy yang tidur disamping ranjang rumah sakit, iya tertidur dengan duduk dan meletakkan kepalanya didekat samping ranjang, wajah daddy kelihatan lelah aku sedikit sedih melihatnya.

Mataku meyapu seluruh ruangan rumah sakit ini, aku terkejut melihat seseorang yang sedang tertidur disofa diujung ruanganku.

"Reno" ucapku.

"Kamu udah bangun?" ucap daddy -- "daddy, kok?" ucap kaysa pada daddynya sambil melihat kearah reno.

Adam mengangkat bahunya "ngotot dia nya, udah daddy suruh pulang gamau" ucap adam.

"Oh" aku hanya ber-oh ria.

"Yaudah daddy cari sarapan dulu ya" ucap adam mengelus pucuk kepalaku lembut, aku hanya menanggukkan kepalanya.

Mataku masih menatap reno yang sedang tertidur pulas, tah kenapa senyum terkulum dari bibirku.

*
Reno menggerakkan badannya, ia membuka matanya. Kaysa yang menyadari itu kembali berpura pura tertidur.

Drtt...
Drtt...

Suara telpon reno.

"Iya kenapa pa?" ucap reno pada seseorang disebrang sana.

"......"

"Iya reno pulang" jawaban reno.

Kaysa membuka matanya mengintip reno, tampak wajah panik dari reno.

Reno berjalan kearah kaysa.

"Lo masih tidur juga ya, banyak banyak istirahat. Gue mau ngurus masalah gue dulu. Lo baik baik ya, gue sayang lo" ucap reno mengelus lembut kepala kaysa tanpa sadar kalau kaysa hanya pura pura tertidur.

Dengan segera reno keluar dari ruangan, kaysa membuka matanya dan melihat reno yang keluar.

"Semoga lo baik baik aja no"

Oke aku tau ini gaje, pendek ndak asli gajeeeee.

But vote yaaa
22:16







Continue Reading

You'll Also Like

ALZELVIN By Diazepam

Teen Fiction

3.8M 224K 28
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...
321K 20.7K 47
JANGAN DISIMPAN, BACA AJA LANGSUNG. KARENA TAKUT NGILANGšŸ¤­ Transmigrasi ke buku ber-genre Thriller-harem. Lantas bagaimana cara Alin menghadapi kegi...
556K 59.4K 37
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...
MARSELANA By kiaa

Teen Fiction

414K 20K 47
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...