"Love Begins With From The Pa...

By LiiTaRiii

139K 6.1K 875

New Deskripsi Ini sebenarnya cerita ke-2 aku di Wattpad. Tapi aku nobatkan menjadi cerita ke-1 aku di Wat... More

Perkenalan Tokoh
☆ Ramon ☆ "Chapter 1" ☆
☆ Ramon ☆ "Chapter 2" ☆
☆ Ramon ☆ "Chapter 3" ☆
☆ Ramon ☆ "Chapter 4" ☆
☆ Ramon ☆ "Chapter 5" ☆
☆ Ramon ☆ "Chapter 6" ☆
☆ Ramon ☆ "Chapter 7" ☆
☆ Ramon ☆ "Chapter 8" ☆
☆ Ramon ☆ "Chapter 9" ☆
☆ Ramon ☆ "Chapter 10" ☆
☆ •••"Attention please"••• ☆
☆ Ramon ☆ "Chapter 11" ☆
☆ Ramon "Chapter 12" ☆
☆ ..."All Cast"... ☆
☆ Ramon "Chapter 13" ☆
☆ Ramon ☆ "Chapter 15" ☆
☆ Ramon ☆ "Chapter 16" ☆
☆ Ramon ☆ "Chapter 17" ☆
☆ Ramon ☆ "Chapter 18" ☆
☆ Ramon ☆ "Chapter 19" ☆
☆ Ramon ☆ "Chapter 20" ☆
☆ Ramon ☆ "Chapter 21" ☆
☆ Ramon "Chapter 22" ☆
☆Ramon☆"Chapter 23"☆
♥Ramon "Chapter 24"♥
♥Ramon "Chapter 25"♥
♥Ramon "Chapter 26" ♥
♥Ramon "Chapter 27"♥
♥Ramon "Chapter 28"♥
♥Ramon "Chapter 29"♥
♥Ramon "Chapter 30"♥
♥Ramon "Chapter 31"♥
♥Ramon "Chapter 32"♥
♥Ramon "Chapter 33"♥
♥Ramon "Chapter 34"♥
♥Ramon "Chapter 35"♥
♥Ramon "Chapter 36"♥
♥Ramon "Chapter 37♥
♥ Ramon "Chapter 38"♥
♥ Ramon "Chapter 39" ♥
♥Ramon "Chapter 40"♥
♥Ramon "Chapter 41"♥
♥Ramon "Chapter 42"♥
♥Ramon "Chapter 43"♥
♥Ramon "Chapter 44"♥
♥Ramon "Chapter 45"♥
♥Ramon "Chapter 46"♥
♥Ramon "Chapter 47"♥
♥Ramon "Chapter 48♥

☆ Ramon "Chapter 14" ☆

3.8K 161 12
By LiiTaRiii

☆☆☆weekend☆☆☆
                                   ❤❤❤❤❤❤❤

     Pagi hari dirumah raya. Mereka sedang sarapan bersama.
"Kalian besok kan UN nhe, jangan banyak keluyuran dulu deh."ucap mama raya
"Iya, tante."jawab mondy yang memang menginap di rumah raya
"Kalian nanti belajar bersama apa, ngak?"tanya papa raya
"Gak tau,pa."jawab raya

   Mereka kembali menikmati sarapan mereka.
"Gimana, mondy? Masakan tante enak gak?"tanya mama raya
"Enak tante. Enak banget."jawab mondy tersenyum
"Kamu bisa aja. Pasti enakkan masakan mama kamu dong?"ledek mama raya
"Ya kalau itu pasti tante. Tapi masakan tante itu enak banget, tan. Masakan kedua terenak setelah mama."jawab mondy
"Kamu bisa aja. Kalau masakan raya enak gak?"ledek mama raya
"Pasti tante. Kan mamanya aja pinter masak apalagi anaknya."jawab mondy
"Ma, raya mau kecafe dong hari ini. Boleh gak?"tanya raya
"Mau ngapain?"tanya mama
"Mau liat cafe aja. Mama kan lebih sering ke butik. Jadi, biar cafe. Raya aja. Boleh ya."mohon raya
"Ya udah. Tapi jangan kesorean ya pulangnya. Besok kalian udah UN gak boleh kecapean."pesan mama raya
"Okey."jawab raya semangat
"Sama mondy lho."ucap papa raya
"Okey."jawab raya mantap
"Dasar, kamu."desis mama sambil tersenyum
.
.
.
.
    Mereka selesai sarapan, raya dan mamanya sedang mencuci dan membereskan meja makan.
"Udah sana kamu siap-siap, ini tinggal ngelap piring aja, biar mama aja."ucap mama
"Beneran nhe ma?"tanya raya
"Iya. Sana. Nanti kesorean pulangnnya."jawab mama
"ya udah. Aku ganti baju dulu deh."ucap raya lalu berlari kekamarnya.
.
.
.
.
    Raya sudah selesai mengganti pakaiannya.
"Raya."panggil mamanya dari luar kamarnya
"Iya, ma. Masuk aja."jawab raya dari dalam kamar

    Mamanya masuk.
"Lho? Kok kamu pake baju gini?"tanya mamanya yang melihat raya hanya memakai t'shirt dan jeans.
"Jadi? Pakai apa?"tanya raya bingung

    Mamanya berjalan ke lemari raya lalu membukanya.
"Nhe."ucap mamanya mengambil sebuah dress lengan pendek selutut warna pink.
"Itu?"tunjuk raya tak percaya
"Udah. Pake cepet, masa yang punya cafe dandannya giu amat."sindir mamanya
"Iya,iya."jawab raya mengambil dress yang mamanya pegang
.
.
.
.
   Raya keluar dari kamar mandi memakai dress yang mamanya kasih.
"Udah nhe ma."ucap raya
"Nah. Gitu kan cantik."puji mamanya
"Ganti juga sepatunya"sambung mamanya
"Sepatu juga?"tanya raya tak percaya

    Mamanya membuka lemari yang berisi semua jenis sepatu milik raya.
"Nhe."ucap mamanya menunjukkan sebuah wedges warna pink pucat
"Gak, ah. Flat shoes aja."tawar raya
"Gak. Pake."paksa mamanya
"Iya,iya."jawab raya pasrah lalu mengambil wedges itu dan memakainya
"Udah."ucap raya berdiri dihadapan mamanya
"Cocok. Tinggal tasnya. Bentar."ucap mamanya membuka lemari yang berisi aneka macam tas milik raya
"Nhe."mamanya menunjukkan handbag warna pink dengan gantungan boneka hello kitty di pegangan tasnya.
"Ya ampun, ma. Ribet banget."cibir raya mengambil tas itu
.
"Tinggal make upnya."ucap mamanya menggiring raya duduk didepan meja riasnya.
"Ma, kalau make up jangan tebel-tebel ya."ucap raya saat mamanya sedang memoleskan bedak
"Ma, raya bisa sendiri. Raya cuma mau ke cafe bukan mau nikah."celetuk raya
"Ya udah, nhe."mamanya memberikan bedak yang dipegang pada raya
.
   Raya memoleskan bedak tipis dan memakai lips gloss warna pink.
"Selesai."seru raya
"Gitu aja?"tanya mamanya
"Iya, mama."jawab raya beranjak dari duduknya dan keluar dari kamarnya.
.
.
.
.
   Raya sudah ada diruang tamu, tempat papa dan mondy menunggu.
"Tumben feminim."sindir papanya
"Mama tu."kesal raya
"Itu belum seberapa tau."ucap mamanya yang berjalan menghampiri mereka
''Apaan sih, ma. Raya tu cuma mau ke cafe bukan mau pre wedding tau."celetuk raya
"Harus terbiasa, sayang."ucap papanya
"Ya, tapi liat make upnya aja gak keliatan."comment mamanya
"Mama ku yang cantik dan fashionable. Raya tu suka yang gini aja. Sederhana tapi menarik dan natural tapi cantik."ucap raya
"Ya udah deh. Sana berangkat, ntar kesiangan lagi."ucap mamanya
"Ya udah. Raya sama mondy berangkat dulu."pamit raya mencium punggung tangan kedua orang tuanya diikuti mondy
"Ya udah. Hati-hati."pesan papa
"Iya. Assalamualaikum."ucap mondy dan raya bersamaan
"Waalaikumsalam."jawab mama papa

    Raya dan mondy berjalan menuju halaman rumah raya.
"Pake mobil aku ya?"pinta raya
"Kenapa gak pake mobil aku aja?"tanya mondy
"Ya gak papa. Mobil kamu kan udah dipakai dari kemarin jadi sekarang pake mobil aku aja. Ya... kamu yang nyetir."mohon raya
"Ya udah. Mana kuncinya?"tanya mondy
"Nhe. Mobil yang lamborghini merah."ucap raya menyerahkan kunci mobilnya

   Mondy mengeluarkan mobil itu dari garasi rumah raya.
Setelah itu raya naik kemobil dan mobil itu melaju meninggalkan rumah raya.
                                   🍎🍎🍎🍎🍎🍎🍎

    Mobil mereka sampai di cafe raya. Mereka turun dari mobil.
"Ayok, masuk."ajak raya
"Ya."jawab mondy

     Mereka berjalan memasuki cafe itu.
"Selamat datang, nona raya."ucap pelayan disitu
"Iya."jawab raya
"Dinda, mana ya?"tanya raya
"Ow, mbak dinda lagi didapur nona. Negcek menu katanya."jawab pelayan itu
"Ya, udah. Saya ke sana dulu. Kamu silahkan lanjutin pekerjaan kamu."ucap raya berlalu bersama mondy
.
.
.
   Raya sampai didapur dan melihat dinda yang sedang membantu beberapa koki membuat makanan.
"Selamat pagi."sapa raya membuat semua yang didapur menoleb pada raya dan reflkes sedikit membungkuk
"Maaf, nona. Saya gak tau kalau nona ada disitu."sesal dinda
"Gak, papa, santai aja."jawab raya tersenyum
"Ya udah. Saya mau keruangan saya dulu ya."ucap raya dan berlalu mengajak mondy.
.
.
   Ramon berjalan menuju lift. Cafe ini ada 3 lantai. Lantai 1 ada dapur dan meja-meja untuk pelanggan yang datang dan ruangan untuk istirahat para pegawai. Lantai 2 ada banyak private room dan banyak VIP room. Di lantai 3 barulah ruangan disitu ada ruangan untuk pemilik cafe dan ruangan santai lainnya.

Ting....
   Lift terbuka dan mereka sampai di lantai 3 yang nampak sepi. Hanya beberapa pegawai yang bekerja membersihkan lantai itu.
"Selamat pagi, nona."sapa mereka saat ramon keluar dari lift
"Pagi."jawab raya tersenyum lalu berjalan menuju ruangan pribadinya.
.
.
.
.
    Mereka sampai didalam ruangan pribadi raya.
"Huuhh.."mondy mendengus kesal dan menghempaskan diri di sofa ruangan itu.
"Kenapa?"tanya raya yang ikut duduk disamping mondy
"Sebel tau gak. Masa nhe ya, dari tadi kamu doang yang disapa."keluh mondy
"Haa? Gitu aja kesel. Mereka kan belum tau kamu."ucap raya
"Iya, deh."jawab mondy

   Raya bangkit dan duduk di kursi kerjanya. Mulai berkutat dengan laptop dihadapannya.
"Huufft... kamu ngapain sih?"tanya mondy kesal
    Mendengar nada kesal dari mondy, raya pun menoleh pada mondy yang masih duduk di sofa.
"Aku cuma ngecek perkembangan cafe ini aja kok. Sama bikin resep baru, siapa tau bisa. Kenapa? Kamu bosen?"tanya raya
"Sedikit sih."jawab mondy
"Trus? Mau apa?"tanya raya
"Mau ditemenin dong."jawab mondy
"Ya deh."raya berjalan menuju sofa dengan membawa laptopnya
.
"Nhe aku duduk di sini. Nemenin kamu."jawab raya
"Tapi masa sekalian laptopnya?"tanya mondy
"Gak papa dong. Kamu kenapa sih? Capek?"tanya raya mengelus pipi mondy
''Lagi badmood aja."jawab mondy
"Ya udah. Kalau cape kamu tidur aja, kayaknya semalem kita kemaleman deh pestanya."ucap raya
"Tidur dimana?"tanya mondy
"Tuhh... ada kamar."jawab raya menunjuk sebuah pintu.
     Karna memang diruangan itu ada kamar tidur dan kamar mandi pribadi.
"Gak deh. Aku juga gak ngantuk. Cuma bosen aja."jawab mondy
"Atau mau aku pesenin minuman sama makanan?"tanya raya
"boleh deh."jawab mondy
    Raya bangkit dan menuju mejanya. Menghubungi dinda dengan telefon yang ada di mejanya.
.
.
.
.
    Setelah selesai, raya menghampiri mondy lagi.
"Udah.. bentar lagi datang."ucap raya
.
.
.
   Tok..tok...tok...
Suara pintu diketuk.
"Masuk."sahut raya dari dalam
    Tampaklah dinda yang datang membawa 2 gelas milkshake coklat dan milkshake strowberry dengan stick choco diatasnya juga cake black forest di 2 piring.
"Silahkan, nona tuan."ucap dinda
"Makasih, ya din."ucap raya
"Sama-sama nona. Saya permisi ya."pamit dinda berlalu meninggalkan ruangan itu.

    Setelah dinda keluar, raya menyuruh mondy mencoba makanan juga minumannya.
"Cobain dong."suruh raya
"Suapin dong."pinta mondy
    Raya mengambil salah satu piring berisi potongan cake yang mengambil sendok kuenya juga.
"Aaa..."ucap raya menyuapkan cafe ke mulut mondy
     Mondy menerimanya dengan senang hati.
"Gimana?"tanya raya
"Hmm...enak."jawab mondy
"Ya udah. Makan sendiri ya?"ucap raya
"Iya."jawab mondy mengambil piring cake yang dipegang raya
    Raya pun memakan cake miliknya.
.
.
.
.
.
    Mereka sudah menghabiskan cake dan minumannya.
"Udah?"tanya mondy
"Udah kok. Tadi juga udah jadi resep barunya. Udah aku kirim juga ke dinda."jawab raya
"Ya udah. Kebawah yok. Aku laper, pengen nyobain makanan yang disini."ajak mondy
"Ya udah. Yok."jawab raya mengangkat nampan yang berisi gelas dan piring kosong
"Kok kamu yang bawa?"tanya mondy heran
"Gak papa. Kan sekalian turun kebawah."jawab raya
   
    Mereka keluar dari ruangan raya. Saat dipintu mereka bertemu dengan seorang pelayan yang ditugaskan dilantai 3.
"Nona, biar saya aja yang bawa."ucap pelayan itu yang kebetulan melihat raya membawa nampan
"Ow, ya udah, maaf ya ngerepotin kamu."ujar raya
"Ah nona. Ini kan emang tugas saya. Ya sudah, saya permisi nona."pamit pelayan itu berlalu pergi
"Ramah banget."sindir mondy
"Gak papa kali."jawab raya
 
    Mereka berjalan menuju lift dan masuk kedalam lift itu.
.
.
.
    Ting.....
Pintu lift terbuka. Mereka keluar dari lift itu.
"Kamu mau aku pesen ruang VIP atau tempat biasa?"tanya raya saat mereka keluar dari lift
"Tempat biasa aja."jawab mondy
"Ya udah. Yok, sana aja."ucap raya berjalan berdampingan dengan mondy menuju salah satu tempat yang kosong.

"Sini aja, ya."ucap raya saat mereka mendapatkan tempat di pinggir ruangan yang ada 2 buah sofa berbentuk L.
"Ya udah."jawab mondy duduk di sofa itu
"Aku ke pantry dulu ya. Oya kamu mau makan apa?"tanya raya
"Yang enak disini. Yang spesial dari kamu deh."jawab mondy
"Ya udah. Tunggu ya."ucap raya berlalu
.
.
.
"Mondy."panggil seseorang membuat yang dipanggil menoleh
"Luna."gumam mondy
    Luna berjalan mendekat ke mondy.
"Kamu sendirian aja?"tanya luna dengan senangnya dan duduk disamping mondy sambil memegang tangan mondy
"Gue sama..."belum selesai mondy ngomong luna memotongnya
"Kamu pasti sendirian kan? Aku temenin ya."sela luna dengan PDnya
"Gue sama ra..."mondy belum menyelesaikan ucapannya

"Pasti sendiri dong. Ya udah aku temenin, kamu belum pesen kan. Ya udah aku pesenin dulu."sela luna happy banget

"Pelayan.."panggil luna
   Seorang pelayan datang.
"Mau pesen apa mbak......,mas?"tanya pelayan itu yang nampak heran melihat mondy
"Kamu mau pesen apa? O iya aku inget makanan kesukaan kamu... beef steak 2, sama orange juice 2 juga mbak."pesan luna tanpa menunggu jawaban mondy
"Baik, tunggu ya mbak.....mas."ucap pelayan itu berlalu dengan raut heran dan bingung

   Pelayan itu berlalu.
"Kamu kok diem aja sih?"tanya luna sok manis
"Sorry gue harus pergi."ucap mondy bangkit dari duduknya namun luna mencekal tangan mondy
"Mau kemana sih?"tanya luna ikut berdiri
"Gue harus pergi."ucap mondy lagi
"Kan kita belum makan, sayang."ujar luna PD
"GUE...HARUS..PERGI..LUNA..DAN STOP PANGGIL GUE SAYANG."sentak mondy penuh penekanan

   Luna sempat terkejut, namun seketika raut wajahnya menampakkan seringai licik. Mondy menyadari itu,tapi ia tak mengerti maksud seringai itu.
Tiba-tiba........

    Luna memeluk mondy. Membuat mondy kaget... mondy tak membalas pelukan luna, dan terus mencoba mendorong tubuh luna perlahan. Namun luna malah mempererat pelukan itu.
"Apaan sih, lun. Lepasin."ucap mondy berusaha melepas pelukan luna namun itu tak berhasil.

Hingga.....
Pranggg.....
   Pecahan sesuatu membuat pelanggan dan orang yang ada didalam cafe menoleh ke sumber suara itu, termasuk mondy, tidak dengan luna yang tersenyum puas dan licik.
  Ternyata luna sudah mengetahui adanya raya, saat ia melihat raya berjalan mendekat, membuat ia dengan sengaja memeluk mondy.

    Mondy terbelalak melihat siapa yang menjatuhkan nampan berisi piring makanan dan gelas minuman.
"Raya.."ucap mondy langsung mendorong luna dengan kuat dan lasar membuat luna terjerembab ke lantai.

   Raya sekuat tenaga menahan emosinya, menurutnya jatuhnya nampan tadi sudah sangat beresiko untuk cafenya yang bisa dipandang sebelah mata oleh para pelanggan.
.
. Hening....
.
    Setelah keheningan itu Raya langsung meninggalkan cafe itu dengan sedikit berlari.
"Raya!!!"teriak mondy tapi tak digubris oleh raya.
   Mondy ingin mengejar raya namun tangannya kembali ditahan oleh luna yang baru bangkit dari jatuhnya tadi.
"Mau kemana, makanannya belum datang sayang."ucap luna

    Mondy jengah dan langsung mendorong luna lagi.
"BERAPA KALI GUE BILANG, GUE GAK KENAL SAMA LOE LAGI. PERGI DARI KEHIDUPAN GUE DAN JANGAN PERNAH PANGGIL GUE DENGAN PANGGILAN MENJIJIKKAN DARI MULUT LOE ITU."bentak mondy penuh penekanan

Byurrr....
   Entah setan dari mana, mondy menyambar minuman yang tinggal setengah yang ada dimeja sebelah, yang sudah ditinggalkan oleh pelanggannya dan kebetulan belum dibereskan oleh pelayan.
.
.
.
    Setelah menyiramkan minuman itu ke tubuh luna, mondy pergi tanpa sepatah kata apapun.
                                  ************

     Mondy mencari raya diparkiran.
"Ray....raya...!!"panggil mondy

   Mondy mengitarkan pandangannya disemua sudut parkiran.
"Arrgghh... mobilnya masih ada, berarti raya naik taksi."ucap mondy
"Yahhh pasti lah, mondy... kuncinya kan sama loe.. bodoh."umpat mondy pada diri sendiri

   Mondy masih mondar-mandir di sekitar mobil itu.
"Mas."panggil tukang parkir disitu
    Mondy menoleh.
"Nyari nona raya ya?"tanya tukang parkir itu memastikan
"Iya, pak."jawab mondy frustasi
"Tadi saya liat nona raya naik taksi sambil nangis gitu."ucap tukang parkir itu membuat mondy memasang raut bersalah.

"Makasih, pak."ucap mondy langsung masuk kedalam mobil dan tancap gas meninggalkan cafe itu.
                              🍎🍎🍎🍎🍎🍎🍎

   Raya turun dari taksinya setelah membayar taksi yang ia naiki.
   Raya berlari langsung masuk kedalam rumah karna kebetulan pintu gerbangnya terbuka karna papanya sedang ada didepan rumah.

    Papanya yang memang sedang mengelap beberapa mobilnya merasa heran melihat putrinya yang masuk tanpa sepatah kata apapun.

  Akhirnya papa memutuskan untuk masuk kedalam rumah.
.
.
.
.
    Didalam rumah, raya berlari kekamar melewati mamanya.
"Lho? Sayang? Kamu udah pulang? Mondy mana?"tanya mamanya berteriak karna raya sudah berlari masuk kedalam kamarnya.

"Kenapa sama anak itu?"gumam mamanya heran
"Ma."panggil papa
"Eh? Pa? Udah selesai bersihin mobilnya?"tanya mama
"Belum. Itu anak kita kenapa?"tanya papa balik
"Gak tau, pa. Mondynya mana?"tanya mama
"Gak tau papa. Mobilnya juga gak ada, raya pulang naik taksi tadi."jawab papa
"Ya ampun, mereka kenapa lagi."resah mama
"Semoga gak kenapa-kenapa ma. Paling masalah anak muda."ujar papa

  Tin....tin....
Bunyi klakson mobil membuat mama dan papa raya keluar.
"Lho? Itu mondy."ucap mama yang melihat mondy turun dengan tergesa-gesa dari mobil raya
.
.
.
"Tante, om. Maaf? Raya udah pulang om, tante?"tanya mondy panik
"Udah. Tadi udah naik kekamarnya, tapi ditanya diem aja."jawab mama raya
"Bisa ketemu sama raya gak tante?"tanya mondy masih panik
"Bisa. Cobak deh kamu kekamarnya, siapa tau dia mau keluar."jawab mama raya
"Makasih, tante, om. Permisi."pamit mondy berlalu menuju kamar raya

    Papa dan mama raya saling berpandangan, setelah itu mereka sama-sama mengedikkan bahunya menandakan sama-sama tak tau apa-apa.
.
.
.
.
    Mondy sudah sampai didepan kamar raya. Pintunya tertutup rapat, bahkan terkunci.
  Tok...tok...tok..
Pintu kamar raya sudah mondy ketuk namun tak ada sahutan dari dalam.
"Ray, raya. Plisss buka sayang, aku bisa jelasin semuanya."ucap mondy didepan pintu kamar raya

   Hening....
Raya tak menyahut apapun.
"Sayang.. semua itu gak seperti yang kamu pikirkan. Aku udah mau pergi ninggalin luna tadi, tapi luna terus nahan tangan aku, dan aku gak tau kenapa dia tiba-tiba meluk aku. Aku juga gak balas pelukan dia kan, sayang..."ucap mondy mencoba menjelaskan walaupun raya tak kunjung menyahut.
.
"Sayang.... plisss jangan salah paham. Aku sama sekali gak tau luna tiba-tiba datang dan duduk disebelah aku, sayang. Aku juga udah nyuruh dia pergi tapi dia malah meluk aku sayang.."ucap mondy yang lagi-lagi tak ada sahutan dari raya.
.
.
   Mondy bersandar dipintu kamar raya.

  Clingg...
Bunyi bbm masuk.
Raya aurelly
   Pulang lah. Lupakan masalah tadi. Aku hanya ingin sendiri. Mungkin aku bisa menghilangkan ingatan tentanghal tadi, walaupun itu gak mungkin.
  Sekarang, kamu pulang. Aku gak mau gara-gara masalah ini kamu melupakan UN besok. Kita selesaikan dulu UN itu, mungkin setelah itu aku bisa lupa sama apa yang gak ingin aku lihat tadi.
    Love you.

   Mondy tersenyum samar membaca pesan bbm dari raya. Raya masih perhatian walau sedang marah.
''Benar-benar dewasa."batin mondy tersenyum
.
.
Mondy pratama
    Aku pulang sayang. Maafkan aku sayang, aku gak bermaksud apa-apa. Itu tadi diluar dugaan ku, bahkan aku gak menginginkan hal itu terjadi.
   Aku akan pulang sekarang. Aku juga gak mau kamu terus memikirkan kejadian tadi. Kamu tetap harus memfokuskan pikiran mu pada UN itu.
   Love you too, sayang.

   Mondy sudah membalas bbm raya.
"Aku pulang dulu. Fokuslah belajar,sayang. I love you."ucap mondy dan berlalu menuruni tangga menuju ruang bawah.
.
.
   Dibawah ada mama dan papa raya yang memang mendengar ucapan mondy tadi.
"Kalian ada masalah apa?"tanya papa raya
"Gak ada kok, om. Maaf udah buat putri kesayangan, om nangis."sesal mondy
"Ya. Asalkan nangisnya dia bukan karna kamu selingkuh."ucap papa raya yang terdengar seperti sindiran
    Namun, mondy langsung mengubah ekspresinya dengan senyum masam.
"Gak kok om. Tante, mondy pulang dulu."pamit mondy
"Hati-hati ya sayang."pesan mama raya
"Iya, tante. O ya, ini kunci mobil raya. Tolong bilangin makasih dan salam buat raya."ucap mondy menyerahkan kunci mobil raya
"Iya, sayang. Hati-hati."pesan mama raya lagi
"Assalamualaikum, om, tante."ucap mondy menyalami mama papa raya
"Waalaikumsalam."jawab mama papa raya
.
.
.
.
    Mondy masuk kedalam mobilnya dan meninggalkan rumah raya.
                                       ***********

    Didalam kamar raya.
"Gue tau mondy gak mungkin kayak gitu. Ini bahkan udah pernah terjadi sebelumnya kan. Gue gak boleh nething."yakin raya pada diri sendiri

    Raya kembali memandang kelangit dari balkon kamarnya.
"Fokus raya. Selesaiin UN dulu. Setelah itu loe akan mendapatkan kejelasan dari ini semua."yakin raya lagi.
.
.
.
.
    Raya masuk kedalam kamarnya dan mengambil buku pelajarannya. Setelah itu ia kembali ke balkon dan belajar
.
.
.
.
.
.
.

    Setelah lelah membaca buku, raya memutuskan untu masuk kedalam dan tidur.
                                    🍎🍎🍎🍎🍎🍎🍎

   Pukul 15.00 wib
   Drrtt...drtt....
Bunyi getar hpnya membuatnya bangun. Raya meraba-raba kasurnya dan menemukan hpnya.
"Jam berapa sih nhe?"gumam raya sambil melihat jam dinding
"Udah jam 3 sore, cukup lama juga gue tidur."ucap raya

   Raya membuka pesan yang baru masuk beberapa menit yang lalu di hpnya.
From: mondy
     Kamu udah makan? Jangan sampai sakit ya,sayang. I love you.

   Sudut bibir raya tertarik keatas membentuk seulas senyum.
"Gue gak tau mesti marah atau gak."bimbang raya

  Perlahan ia mengetik pesan balasan untuk mondy.
To: mondy
     Aku belum makan. Iya, insyaallah gak sampe sakit.

   Lalu menyentuh tulisan send.
"I love you too."sambung raya tanpa menuliskan kata itu dipesannya, namun ia ucapkan secara langsung.
.
.
.
   Drrtt.....drtt...
Raya melihat hpnya lagi. Balasan pesan dari mondy
From: mondy
     Kamu makan dulu, sayang. Kamu belum makan siang kan? Apa perlu aku kesana buat nganterin dan suapin makanannya. Kok gak dijawab *i love you too. Kamu masih marah sama aku?

   Raya terkekeh membaca isi pesan dari mondy. Dia bukan cewe yang ngambekan. Dia cewe yang bijak, namun jika sudah sangat rapuh bijak itu akan hilang tanpa jejak.

  Perlahan ia mengetik pesan lagi.
To: mondy
    This is last message. I Love you too.

Send.

    Sebenarnya bukan itu yang ingin ia ketik. Namun ia tak ingin membahas apa-apa, sampai UN itu selesai.

   Raya meletakkan hpnya di atas kasurnya. Lalu mengambil pakaian dilemarinya. Juga........handuk.
Yap....dia mau mandi.

    Raya masuk kedalam kamar mandinya.
.
.
.
.
.
     20 menit kemudian.
Raya bukan tipe cewe yang suka berlama-lama dikamar mandi.

   Raya keluar dari kamar mandi, memakai kaos warna putih dan memakai celana jeans selututnya.

   Raya duduk di kursi riasnya. Memoleskan bedak tipis dan lips gloss pinknya. Setelah itu dia mengkuncir 1 rambutnya.

"Finally."seru raya kemudia keluar dari kamarnya tanpa membawa hpnya.
.
.
.
.
.
    Raya turun dari kamarnya dan menuju kedapur. Perutnya keroncongan. Ia melihat di meja makan sudah banyak makanan.
"Kok sepi? Trua makanan kok udah banyak."gumam raya heran.

    Raya berjalan ke arah kulkas. Berniat mengambil air minum namun ia melihat kertas kuning yang tertempel di pintu kulkas itu.

   *note: sayang, mama sama papa ada undangan pesta kantor temen bisnis papa. Tadinya mama mau ngajak kamu, tapi kamu tidur pulas banget. Mama tau kamu belum makan siang. Makanan udah tersedia di meja makan. Kunci mobil kamu ada di atas meja makan juga. Kamu kalau mau nitip apa-apa sms mama aja ya. We love you kitty.

    Raya meletakkan kertas itu kembali dipintu kulkas. Ia melanjutkan untuk mengambil minuman dikulkas lalu menuangkannya ke gelas yang ada diatas meja makan.

   Raya duduk di salah satu kursi lalu mengambil piring dan menyendokkan nasi kepiringnya. Lalu mengamnbil lauknya.
.
.
    Raya mulai memakan makanannya dengan lahap.
"Emm...masih hangat, berarti mama sama papa belum lama perginya."gumam raya di sela-sela makannya

   Raya kembali memakan makanannya dengan lahap.
                                       **********

    Raya sudah selesai makan. Kini ia sedang menikmati cemilannya sambil menonton tv.

   Raya menggonta-ganti channel tvnya.
"Gak ada yang seru ahh..."keluh raya
.
.
.
    Raya asyik melamun. Tiba-tiba........ ada suara pembawa acara di salah satu infotainment. Raya pun menfokuskan penglihatan dan pandangannya.

    *bintang sinetron ggs aliando syarief dan prilly latuconsina kembali dipasangkan dalam sebuah mini series. Setelah lama tidak satu project lagi, kini mereka kembali beradu akting dalam mini series itu.
    *ditemui di lokasi salah satu acara ramadhan di sctv yaitu gema ramadhan, aliando dan prilly mengaku senang dan bahagia bisa dipasangkan satu project lagi.
"Ya kangen lah. Ya maksudnya tu seneng lah bisa satu project lagi."ucap aliando
"Iya, biasanya kita kan disibukkan dengan kesibukan masing-masing, sekarang bisa satu project lagi. Pastilah seneng."timpal prilly
    *aliando dan prilly juga mengaku mudah dalam menjalani syuting mini series mereka.
"Ya ini mini series."jawab aliando
"Gampang lah, apa lagi pasangannya itu ali jadi maksudnya tu gak susah lah untuk jalin chemistry lagi.

       (Author sedikit ngarang beritanya. Dan kata-katanya)
   Raya berdecak kagum karena di berita itu juga menunjukkan beberapa adegan syuting aliando dan prilly.
"Ck.. keren banget sih."gumam raya kagum

    Karna berita ali prilly selesai raya kembali mengganti channelnya.

   Raya kembali melamun tanpa tidak fokus pada kayar tv didepannya.

   Bayangan mimpi yang pernah ia alami di rumah mondy kembali teringat-ingat.
.
.
.
   Raya menggelengkan kepalanya agar ingatan itu hilang.
Tiba-tiba......
"Ya ampun, gue kan harusnya nitip baju buat ganti baju yang aku pake. Baju punya kila."ucap raya teringat hal itu

    Raya berlari kekamarnya untuk mengambil hpnya.
.
.
.
.
    Setelah itu dia kembali ke ruang tengah.
"Aduhh.... gak punya pin kila ataupun kontak kila yang lain."kesal raya

    Akhirnya raya memutuskan untuk menghubungi mondy.
Via telefon on:
"Hallo, sayang. Kamu udah gak marah sama aku? Kamu udah gak......"cerocos mondy namun raya langsung memotongnya
"Aku mau ngomong sama kila."potong raya datar
    Terdengar helaan nafas kekecewaan dari seberang sana. Sudah pasti itu helaan mondy.
"Hallo. Iya kenapa ray? Ini gue kila."ucap kila
"Ternyata udah dikasih ke kila."batin raya
"Hallo ray? Loe masih disana kan?"tanya kila lagi karna merasa di cuekin
"Eh iya. Gue lupa nitip ke mondy soal baju yang mau gue kasih ke elo."ucap raya
"Ow.. iya. Gak papa lah. Masih ada hari esok."jawab kila santai
"Loe mau gak kerumah gue? Sekalian nhe? Gue sendirian."ucap raya
"Serius? Gue boleh kesana? Ya ampun gue mau banget, tapi ganggu waktu belajar loe gak?"tanya kila
"Gak lah. Kebetulan gue udah belajar tadi. Bisa dilanjut nanti malam juga. Sebentar doang, sampe sore deh."ucap raya
"Okey... gue ajak mondy sama ifan ya. Kan gue gak tau rumah loe."ujar kila
   Raya mendengus...
"Ya. Boleh. Gue tunggu. Bye kila."ucap raya mengakhiri telefon itu
Via telefon off

    Raya meletakkan hpnya disoda sebelahnya.
.
   Raya berlari kekamarnya untuk menyiapkan baju yang akan ia kasih ke kila dan memasukkannya kedalam paper bags. Setelah itu ia kembali ke ruang tengah.
.
.
.
.
.
     Raya menunggu kila di ruang tengah, tempatnya tadi.
Tin..tin...
"Itu pasti mereka."seru raya
   Raya langsung menekan remote untuk membuka gerbang. Setelah itu ia berlari menuju pintu utama.

  Karna terlalu semangat membuka pintu tanpa sadar ia ingin memeluk mondy yang memang berdiri paling depan diantara kila dan ifan.
"Gak sabar banget mau ketemu aku sayang."ucap mondy kePDan.

  Tanpa menggubris ucapan mondy, raya langsung cupika-cupiki dengan kila dan menyapa hangat ifan.
"Ayok, masuk."ajak raya menggandeng tangan kila

    Mondy terpaku melihat raya yang bahkan tak menghiraukan dirinya. Ifan yang melihat itu menepuk pelan bahu mondy.
"Sabar bro."ucap ifan
"Ayo masuk, ah."sambung ifan yang melenggang masuk duluan diikuti mondy.
.
.
     Mereka duduk diruang tamu rumah raya.
"Kalian mau minum apa?"tanya raya tanpa melihat mondy
"Terserah."jawab mondy dingin
    Dalam hati raya terkekeh mendengar jawaban mondy yang terkesan dingin.
"Dia mulai sebel ternyata. Ini baru permulaan sayang. Aku ingin tau seberapa dingin sikap kamu saat aku diami berhari-hari."batin raya licik
"Gue jus deh. Terserah jus apa."jawab ifan
"Gue jus jambu."jawab kila
"Okey. Tunggu sebentar yaaa..."ucap raya tersenyum manis

    Tunggu!! Untuk siapa senyum manis itu.? Itulah yang ada dibenak mondy.

   Raya berlalu ke dapur.
.
.
"Loe lagi kenapa sama raya?"tanya kila heran
"Salah paham."jawab mondy singkat
"Ow. Kacian dicuekin cama pacal cendili."ledek kila dengan meniru suara anak kecil.
"Apaan sih loe."desis mondy kesal
"Haha....sabar kali bro. Cewe gak akan lama kayak gitunya. Percaya sama gue."ucap ifan menenagkan
"Raya bukan seperti kebanyakan cewe yang ada di otak loe."desis mondy geram
     Bagi mondy ucapan ifan bukan menenangkan tapi menyebalkan bahkan terdengar seperti ledekan.
"Hahahahahahaa..."tawa kila dan ifan pecah karna berhasil meledek mondy yang terlihat semakin kesal.
"Gak lucu."sentak mondy membuat mereka terlihat menahan tawanya.
.
.
    Mereka kembali fokus saat raya datang membawa nampan berisi beberapa potong brownies dalam piring dan 3 gelas minuman.
"Silahkan."ucap raya meletakkan nampan itu dimeja.
"Kalian pilih mana yang kalian suka."sambung raya

    Kila tentu mengambil jus jambu, sementara ifan mengambil jus sirsak dan mondy jus jeruk.
"Emm... enak."puji kila karna jus jambunya enak dan segar. "Dicobain dong browniesnya."ucap raya

    Kila mengambil satu potong brownies dan memakannya.
"Emm....yummy."ucap kila dengan mulut penuh brownies.
"Bentar ya, gue ambil bajunya."ujar raya berlalu untuk mengambil paper bags yang ia letakkan disofa ruang tengah tadi.
.
.
.
   Raya kembali ke ruang tamu dengan membawa paperbags pink hello kitty.
"Nhe silahkan diliat."ucap raya menyerahkan paperbags itu pada kila

    Kila menerimanya dan melihat isinya.
"Waw. Bagus."puji kila
"Ya bagus deh kalau loe suka."ucap raya
"Makasih ya ray."ucap kila memeluk raya karna raya memang duduk di sofa sebelahnya
"Sama-sama."jawab raya membalas pelukan itu
"Menyebalkan."gumam mondy yang didengar ifan karna ifan duduk disebelahnya.
.
.
.
    Jam sudah menunjukkan pukul 17.00 wib.
"Ray, kita balik dulu ya."pamit kila
"Iya. Sampai ketemu lagi ya. Sering-sering kesini."ucap raya lalu cupika cupiki dengan kila
"Balik dulu ray, makasih hidangannya."ucap ifan lalu bersalaman dengan raya
"Hati-hati ya."pesan raya

    Ifan dan kila masuk kedalam mobil duluan.
Tinggalah mondy dan raya didepan pintu utama rumah raya.
   Mereka saling diam, hingga mondy yang membuka suara.
"Sayang."panggil mondy mendekat keraya
    Raya mendongak menatap mondy yang kini tepat didepannya.
"Hm."raya berdehem untuk menjawab panggilan mondy
"I love you."ucap mondy menarik kepala raya dan mencium puncuk kepala raya.

    Raya sempat kaget. Namun ia langsung mengubah ekspresinya. Mondy juga sudah melepas ciuman di puncuk kepala raya. Mondy tersenyum samar, karna ia sempat menyadari kekagetan raya dan juga melihat raya yang mengubah ekspresinya menjadi datar kembali.
"Ternyata dia pandai berakting juga."batin mondy

    Raya heran kenapa mondy belum pergi dari hadapannya.
Raya mengerutkan keningnya bermaksud bertanya 'kenapa belum balik juga' begitulah sepertinya.

    Seolah mengerti ke heranan raya mondy pun menjawab.
"Kamu gak jawab sayang?"tanya mondy
    Raya mendengus kesal.
"Love you too."jawab raya dingin nan datar
    Mondy tersenyum penuh kemenangan.
"I will miss you, sayang."ucap mondy membuat raya makin kesal.
"Up to you. I don't miss you. Silahkan."jawab raya menunjuk mobil mondy.
"Aku tau, sepupu mu bisa saja lumutan menunggu mu didalam mobil."sambung raya membuat mondy tersenyum miring
"Aku rasa nggak. Mereka bahkan bahagia didalam sana."ucap mondy
"Whatever. I don't care. Cepet sana pulang."seru raya sebal dan mendorong pelan mondy menuju mobilnya.
"Aku bakalan kangen sama kamu."ucap mondy masuk kedalam mobil

    Mondy mulai menghidupkan mesin mobilnya. Lalu melaju meninggalkan rumah raya.
.
.
   Mobil mondy sudah menjauh dan tak terlihat lagi.
Raya tersipu malu. Sejak tadi dia sudah menahan agar pipinya gak merah.
"Aaa.aaa...."raya berteriak senang dan sambil jingkrak-jingkrak.
Tin...tin...
Klakson mobil kembali mengagetkan raya, hingga ia terlonjak kaget di sela kegiatan jingkrak-jingkraknya.

    Raya sempat takut saat melihat mobil itu masuk kedalam gerbang. Namun seketika ia lega.
"Untung bukan mobil mondy."gumam raya saat menyadari itu adalah mobil mama papanya.

    Mama dan papa raya keluar dari dalam mobil menenteng beberapa tas belanjaan, paper bags dan juga kantong belanjaan.
"Anak mama kenapa? Kok seneng banget?"tanya mama
"Gak papa. Senenh dong, mama pulang. Bawa apa, ma?"tanya raya mengalihkan pembicaraan sambil membantu mamanya membawa paper bags yang ia belum tau isinya.
"Owhh... gak ada. Cuma sedikit belanjaan."jawab mama
"Apanya yang sedikit."gumam raya sengit

    Mama dan papa terkekeh mendengar gumaman anaknya yang terdengar sedang kesal.
"Udah ya, raya mau kekamar. Mau belajar."pamit raya berlalu kemarnya setelah meletakkan belanjaan di sofa ruang tengah.
                               🍎🍎🍎🍎🍎🍎🍎
Skip malam hari.

   Malam hari. Pukul 19.00 wib.
  Tok...tok...tok...
"Masuk."sahut raya dari dalam kamarnya

     Terlihat mama raya masuk dengan membawa nampan berisi makanan dan minuman
"Eh mama."ucap raya saat melihat mamanya meletakkan nampan itu diatas meja dekat sofa kamarnya.
"Makan dulu nhe."suruh mama

    Raya beranjak dari meja belajarnya menuju sofa tempat mamanya duduk.
"Maaf, ma. Jadi ngerepotin."sesal raya mengambil piring berisi makanan itu.
"Gak papa. Mam keluar dulu ya. Kamu habisin juga susunya."pesan mama
"Iya ma."jawab raya tersenyum

    Mama mencium pipi raya kemudian berlalu keluar dari kamar raya.

   Raya tersenyum dan mulai memakan makan malamnya.
                                  ************

    Raya sudah menghabiskan makanannya juga air putih dan susunya.

    Raya kembali belajar.
"Susah juga nhe."gumam raya sambil membolak-balikkan beberapa halaman.

  Cling....

  Raya mengambil hpnya yang ia letakkan bebas diatas kasurnya.

   Notif bbm.
Mondy pratama
     Happy study sayang. I will always love you

  Raya senang sekaligus geram.
Raya aurelly
     This is last chat.

   Raya langsung men silent hpnya untuk semua notifikasi.
                                       ***********

    Pukul 21.15 wib
"Tidur aja deh."ucap raya menutup bukunya dan beranjak menuju kasurnya

   Sebelum tidur raya membuka hpnya lagi.
5 panggilan tak terjawab.
10 pesan baru
11 bbm
6 line
"Gak jebolin sekalian notif hp gue."ucap raya kesal.

    Semua dari mondy, itu yang membuat raya geram dan kesal. Namun......senang.

   Raya mematikan lampu kamarnya dan menghidupkan lampu tidurnya.
     
     Dengkuran halus dan nafas terarur mulai terdengar. Gadis itu sudah memasuki alam mimpinya.
                                    ❤❤❤❤❤❤❤

                                                                Terima kasih,         
                                                                      Penulis   

》》》》》》》》》》》》》》》》》》》》》》》》
    Haii.....
Holla.....
Haii hai....

     Huhuhuuu.... aku kesel, harusnya aku next hari minggu kemarin. Tapi malah ceritanya kehapus. Sumpah cobaan orang puasa banyak banget.

     Ulalaa.... kalian lumutan nunggunya, jari aku keriting ngetiknya.
     Tolongg.....aku di serbu para readers yang minta next.

   Hufftt.... tapi aku kecewa. Banyak yang pada comment minta lanjut tapi yang ngevote sedikit.

   Ya sudahlah.
Cerita ini aku pending dulu. Gak tau sampe kapan. Kuota aku habis huhuhuu..... dan mungkin part ini dan part sebelumnya itu Gaje.....

    Kalian tunggu nextnya, dan aku tunggu vote dan comment kalian. Tapi commentnya yang membangun.

Ya sudah...sampai disini perjumpaan kita dipart ini.

    See you......

《《《《《《《《《《《《《《《《《《《《《《《





   

Continue Reading

You'll Also Like

58.5K 5.4K 69
Kisah fiksi mengenai kehidupan pernikahan seorang Mayor Teddy, Abdi Negara. Yang menikahi seseorang demi memenuhi keinginan keluarganya dan meneruska...
688K 43K 31
Menceritakan tentang kehidupan 7 Dokter yang bekerja di rumah sakit besar 'Kasih Setia', mulai dari pekerjaan, persahabatan, keluarga, dan hubungan p...
66.5K 7.2K 60
Chris adalah seorang duda yang memiliki empat anak,anak nakal yang selalu sulit diurus semenjak cerai dengan istri. suatu saat ia bertemu dengan hyun...
86.6K 4K 22
[ 18+ Mature Content ] Gerald Adiswara diam diam mencintai anak dari istri barunya, Fazzala Berliano. Katherine Binerva mempunyai seorang anak manis...