♥Ramon "Chapter 28"♥

734 91 13
                                    

      Alva duduk di meja makan dengan tenang. Menunggu Luna me ghidangkan makan malam untuk dirinya.

"Lo itu punya tangan. Kenapa gak digunain sih." gerutu Luna dengan kesal tapi tetap mengambilkan makanan untuk Alva.

"Suka-suka gue. Selagi ada yang bisa disuruh, kenapa mesti capek-capekin diri sendiri." sahut Alva sinis dan begitu santai.

"Tapi kan nyusahin orang gak bagus kali." ucap Luna

"Gue gak ngerasa nyusahin lo. Karena gue bayar lo." jawab Alva dengan santainya.

"Uang bukan segalanya bukan gue." ucap Luna dengan wajah tidak senang.

"Iya gue tau. Yang segalanya buat lo kan, Mondy. Segalanya lo lakuin untuk dapetin dia." Alva membalas ucapan Luna dengan sinis, setelah itu dia meninggalkan ruang makan.

"Al, makanannya gimana?" tanya Luna menyusul Alfa.

"Lo makan aja sendiri. Liat muka lo bikin gue gak selera makan." jawab Alfa dingin tanpa memperdulikan Luna.

*****

      Mondy hanya mengaduk-aduk makanan di depannya. Tidak berniat memakannya sama sekali.

"Mon, dimakan dong. Kalau lo gak makan, yang ada lo sakit. Kalau lo sakit siapa yang mau nyari Raya?" tanya Kila membujuk Mondy.

"Gue gak selera. Gue mikirin Raya. Dia udah makan atau belum. Gue takut dia kenapa-kenapa." jawab Mondy pelan tanpa menatap Kila.

"Iya gue tau perasaan lo, bro. Tapi gimana pun juga lo harus makan. Lo butuh tenaga buat nemuin Raya. Bener yang Kila bilang, kalau lo sakit, gimana caranya lo cari Raya." ucap Ifan.

"Mondy, makan dulu, nak. Jangan sia-siain makanan kaya gitu. Mama yakin, Raya itu cewek kuat. Pasti dia akan baik-baik aja. Yang penting kamu gak berhenti doain dia dan usaha cari dia." mama Mondy ikut membujuk anaknya.

"Iya, ma. Kalau itu udah pasti. Mondy pasti berdoa supaya Raya baik-baik aja. Mondy gak akan nyerah nyari Raya. Tapi Mondy gak selera makan sama sekali, pikiran Mondy cuma tertuju ke Raya." ujar Mondy sedih.

"Mama tau. Makan sedikit aja. Yang penting kamu makan dan ngisi tenaga. Mama gak mau kamu sakit." ucap mamanya lagi.

"Makan, Mondy." ucap sang papa dengan tegas.

      Mondy menatap papanya sekejap, lalu mengalihkan tatapannya pada piring berisi makanan.

"Makan, Mon. Kita semua gak mau lo kenapa-kenapa. Kita juga kepikiran Raya. Besok, gue sama Ifan janji bakal bantuin lo cari Raya." ucap Kila menguatkan Mondy.

      Perlahan Mondy mulai makan, walaupun dengan ogah-ogahan.

*****

      Tony masuk ke dalam kamar Raya. Di tangannya sudah berisi makanan untuk Raya.

"Waktunya makan malam." ucapnya saat membuka pintu.

"Gue mau keluar!!" seru Raya langsung menyosor keluar begitu melihat pintu dibelakang Tony terbuka.

Bruk

Prang

      Nampan berisi makanan itu dijatuhkan oleh Tony, dan memilih menahan Raya.

"Raya berhenti lo.." Tony mencekal tangan Raya saat gadis itu akan melangkah keluar.

"Lepasin!!" Raya mendorong tubuh Tony sekuat tenaga.

Dugh

"Awwhh..." ringis Tony saat Raya menendangnya.

"Rasain lo." ejek Raya puas.

"Love Begins With From The Past" (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang