♥Ramon "Chapter 33"♥

1.1K 120 22
                                    

     Raya kini sudah ada di ruang rawatnya. Namun, dia masih tetap hanya ditemani oleh mamanya dan papanya.

"Kamu beneran gak kenapa-kenapa kan, sayang?" tanya mamanya sedikit cemas dan ragu.

"Aku gak papa, ma. Aku baik-baik aja. Masa mama gak percaya. Dokter juga bilang aku udah baik-baik aja." jawab Raya yakin.

"Tapi, apa kamu gak merasa ada sesuatu yang kurang gitu disini?" tanya mamanya berusaha memancing.

"Apa yang kurang?" tanya Raya heran.

"Mama? Papa? Kalian kan udah disini. Terus apalagi?" tanya Raya bingung sendiri.

"Ooohh, maksud kalian temen-temen Raya?" tanya Raya sedikit antusias.

"Mama sama Papa udah telfon mereka kan? Jujur Raya kangen banget sama mereka loh." ucap Raya antusias.

"Bukan, sayang." jawab mamanya dengan berat hati.

      Keantusiasan Raya meredup. Kini wajahnya menjadi bingung.

"Terus? Siapa?" tanya Raya bingung.

"Kamu beneran gak inget?" tanya mamanya berubah panik.

"Raya aja gak tau siapa yang mama maksud. Gimana Raya mau inget." jawab Raya greget sendiri.

"Sayang, kamu gak inget Mondy?" tanya mamanya was-was.

      Raya terdiam. dan itu semakin membuat kedua orang tuanya, terutama mamanya harap-harap cemas.

      Selang beberapa menit, akhirnya Raya kembali mengeluarkan suara.

"Ma.."

"Pa..."

"Raya...."

"Raya inget semua.."

Deg

"Raya udah inget."

"Semuanya..."

Deg

*****

      Mondy dan yang lainnya akhirnya memutuskan untuk menemani Iyan saja di dalam kamar rawat Iyan.

"Lo ngapain disini? Bukannya nemenin Raya, malah nemenin gue. Gue mah udah ada nih yang nemenin. Bebep gue.." ucap Iyan sambil mengedipkan matanya pada Melly.

"Gue lagi bingung." jawab Mondy pelan.

      Yang lainnya saling berpandangan. Mereka jadi ikutan bingung.

"Bingung kenapa?" tanya Boy heran.

"Raya.... Masa dia gak mau ketemu gue." jawab Mondy dengan sedikit kesal sekaligus cemas.

"Maksud lo apa?" tanya Haikal kurang paham.

"Iya. Tadi pas dia sadar, dia gak mau gue ada diruangannya. Dia selalu nyariin mamanya dan gak peduli ada gue disitu." jawab Mondy menjelaskan.

      Yang lain tampak kaget. Mereka juga kurang percaya kalau Raya berlaku seperti itu.

"Masa sih, bro? Mungkin lo salah ngartiin maksud Raya kali. Mungkin aja dia tuh kangen banget sama mamanya. Makanya selalu nyari mamanya. Kan gak salah, orang yang koma nyari orang tuanya dulu. Gue aja pengennya nyokap gue disini. Tapi gimana, dia belum sempet kesini, karena masih di kampung." ucap Iyan sedikit sedih.

"Eh, sorry, Yan. Gak maksud gue bikin lo kepikiran nyokap. Gue cuma bingung aja." ucap Mondy merasa tidak enak.

"Santai aja, Mon. Ngerti kok gue." ujar Iyan tersenyum maklum.

"Love Begins With From The Past" (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang