♥Ramon "Chapter 47"♥

544 67 6
                                    

Seorang laki-laki berjalan tergesa-gesa dari dalam rumahnya saat mendapat informasi dari pembantu di rumahnya kalau ada tamu yang menunggunya di luar. 

Tepat saat ia membuka pintu, matanya menangkap satu orang gadis cantik yang sangat ia kenal. Tapi kali ini gadis itu tidak datang dalam kondisi baik-baik saja. Wajah sembab, mata merah dan berair nyaris bengkak, serta isakan kecil yang masih keluar dari bibirnya, membuat hatinya tercubit.

Hatinya sakit melihat gadis yang ia cintai datang menemuinya dalam kondisi seperti ini.

"Rel, kamu kenapa??" kakinya membawa ia mendekat pada gadis itu, menangkup kedua pipi gadis itu dan mengusap air matanya.

"Kamu mau pergi? Kamu mau pergi ninggalin aku?" pertanyaan itu keluar dari mulut si gadis.

"Pergi ninggalin kamu? Maksud kamu apa, Sayang?" tanya laki-laki itu tak mengerti atau tepatnya belum mengerti.

"Kamu mau ke Bogor kan? Kamu mau ninggalin aku gitu?? Terus kamu ke Bogor gak bilang sama aku, masa aku tau dari sepupu kamu, kamu jahat tau gak." gadis itu memukul lengan sang laki-laki dan mendorongnya menjauh.

Seketika laki-laki itu tergelak, dia mengerti sekarang.

"Aurel, kamu salah paham. Aku emang mau pergi ke Bogor ta-..."

"Tuh kan. Kamu mau pergi ke Bogor, kamu kenapa mesti gak bilang sama aku?? Arsya, kamu mau pergi diem-diem gitu??" gadis bernama Aurel itu memotong ucapan san kekasih, lagi-lagi mendorong kekasihnya menjauh darinya.

"Sayang, dengerin dulu. Aku bukannya gak mau bilang ke kamu. Justru aku mau ngajak kamu kesana. Bukannya mau pergi diem-diem." ujar Arsya menjelaskan.

"Apa kamu bilang? Ngajak aku kesana?" tanya Aurel bingung sendiri.

"Iya, Sayang. Kita kan udah lulus, nah aku mau ngajak kamu jalan-jalan sekalian refreshing gitu. Naik motor, berdua kesana. Kamu mau gak?" kali ini Arsya menjelaskan dengan senyuman senang, memegang kedua bahu Aurel agar melihat ke arahnya.

"Kamu serius?" gadis itu tak percaya begitu saja pada kekasihnya.

"Aku serius. Kalau kamu mau sih, dan ya kalau kamu gak ada jadwal balapan nanti." jawab Arsya dengan lagak santai.

"Ya aku mau lah. Aku gak ada jadwal balapan ataupun latihan kok." ucap Aurel dengan riang.

"Jadi? Mau kan?" Arsya bertanya dengan senyuman meledek gadisnya.

"Ya mauuuu!!!" gadisnya itu langsung melemparkan diri kepelukannya.

"Kapan kita berangkat??" tanya gadis itu sembari memeluknya, tetap memeluknya.

"Besok." jawabnya singkat.

"Hah??" reflek Aurel melepaskan pelukannya.

"Kok mendadak sih??" protesnya kesal dengan wajah cemberut.

Arsya menoel ujung hidung gadis itu. Terkekeh melihatnya cemberut seperti itu.

"Maaf, Sayang. Tadinya aku mau surprise bilang ngajak kamunya itu besok, jadi langsung berangkat, eh malah kamu tahu duluan." ujarnya santai.

"Iihhhhh kamu kok jahat sih." kesal Aurel memukuli lengan kekasihnya.

"Aw, aw, sakit, sayang." keluhnya dan kemudian menahan kedua lengan Aurel agar berhenti memukulinya.

"Tapi kamu tetap mau kan??" tanya Arsya lagi dengan tatapan jahil dan menaik turunkan alisnya.

"Ya jelas mau laaahh!!" seru Aurel dan kembali memeluk Arsya dengan erat.

"Love Begins With From The Past" (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang