☆ Ramon ☆ "Chapter 4" ☆

5.4K 182 5
                                    

☆☆☆teman-teman☆☆☆
                                          ❤❤❤❤❤❤❤
      Pagi hari disekolah, melly dan semua teman-temannya sedang sarapan dikantin.
"Ihh guys. Gue kangen raya nhe."ucap megan
"Iya nhe. Gimana ya kabar raya."sambung cindy
"Ehh, kalian harusnya gak mikirin raya. Si raya lagi asyik liburan tu."sanggah iyan
"Ya sih. Tapi raya kan temen kita masa kita gak khawatir yan."ucap reva
"Tau loe yan. Apalagi sih raya cuma berdua sama mondy. Loe tau sendiri mondy gimana."sambung haikal
"Emang sih mondy itu keras kepala, cuek,emosian, tapi dia itu baik kok, dia gak bakal nyakitin cewek kok."jawab boy
"Ya sih. Eh girls gimana kalau kita video call aja sama raya."usul melly
"Boleh tuh mel."jawab cindy dan disetujui oleh yang lain.
"Tapi mel. Mending loe telfon dulu deh. Siapa tau raya lagi gak pegang hp dulu."usul reva
"Iya sih. Okey deh."jawab melly mengambil hpnya dan menghubungi nomer raya.
                                     💕💕💕💕💕💕💕

      Sementara di villa, raya dan mondy sedang sarapan. Benar saja raya meninggalkan hpnya dikamar. Bi siti turun ke ruang makan dengan setengah berlari sambil membawa hp raya.
"Non, ini dari tadi hp non bunyi terus."ucap bi siti memberikan hpnya pada raya
"Siapa bi?"tanya raya sambil mengunyah nasi gorengnya
"Ini... mell...melly. iya melly."jawab bi siti
"Ow. Melly. Ya udah bi. Makasih ya."ucap raya mengangkat telefon dari melly
"Hallo mel."jawab raya di telefon
"Raya!!!! Gue kangen banget sama loe."ucap melly
"Ya kali mel. Gue pergi baru 2 hari."jawab raya
"Emang loe pergi berapa hari?"tanya cindy ikut nimbrung
"Mel, tadi cindy ya?"tanya raya memastikan
"Iya. Gue cindy."jawab cindy
"Ya ampun. O iya cin. Gue gak tau pastinya sih. Kalau kata si mondy sih 1 minggu."jawab raya cemberut
"Whattttt!!!!!!"pekik melly,megan,dan cindy
"Ya ampun. Suara kalian satu aja udah bikin telinga gue sakit, malah kalian bertiga teriak bareng lagi itu pasti megan ikut teriak kan?."protes raya
"Sorry ray, iya nhe gue megan. Ray video call yuk."ajak megan
"Boleh."jawab raya
"Okey."jawab melly lalu menutup telefon dan menekan video call pada raya.
     Raya pun menerima video call dari melly. Raya melambaikan tangan.
"Raya!!!!!!"pekik melly, megan, cindy
"Hai."sapa raya
"Wihhhhm seru banget loe? Lagi ngapain?"tanya iyan
"Lagi sarapan yan, siapa bilang seru. Seru juga kalian rame-rame."jawab raya cemberut
"Ray, loe baik-baik aja disana?"tanya rev menampakan wajahnya dilayar hp raya
"Hai rev. Ya alhamdulillah gue baik kok."jawab raya
" hai ray. Mondy mana?"tanya boy yang juga ikut menampakkan dirinya di layar hp raya
"Hai boy. Nhe mondy depan muka gue."jawab raya. Mondy yang dari tadi merasa didiemkan mendongakkan kepalanya. Raya pindah duduk disebelah mondy
"Nhe mondy."ucap raya menunjuk mondy yang kini masuk dalam video call mereka
"Wihhh, loe berdua mau kemana? Udah rapi aja?"tanya haikal yang baru ikut nimbrung dalam video call mereka
"Iya ray. Cantik amat loe."ucap oky yang ikut nimbrung
"Hai. Oky, haikal. Nhe kita nanti ada urusan. Masa sih gue cantik? Serius loe? Makasih deh."ucap raya
"Ray, loe gak kedinginan? Cuma pake dress gak berlengan gitu?"tanya cindy
"Iya nhe. Nanti gue pake jaket kok."jawab raya
"Ray, baru kali ini gue liat loe modis banget. Loe kok mentang-mentang berdua sama mondy dandannya modis. Sekali sama kita gak ada modis-modisnya."ucap megan
"Mana gue tau meg. Ini semua yang nyiapin bajunya nyokap gue. Gue gak tau baju yang dibawain dress semua sama jaket hitam gitu."jawab raya
"Jadi gue dicuekin?"tanya mondy tiba-tiba
"Yah loe mon. Udah nyulik sahabat kita lagi. Awas aja nanti loe kalau balik kesini gue siksa loe."ancam melly
"Raya masa temen kamu mau nyiksa aku."ucap mondy manja dan tiba-tiba nyender dibahu raya. Raya kaget melihat tingkah mondy tiba-tiba berubah di depan teman-temannya.
"Ray, jangan bilang....."ucap megan tak mau meneruskan omongannya
"Aduh meg, jangan nething dulu deh. Ini cuma didepan kalian doang kok. Di belakang kalian biasa aja."jawab raya
"Ya ampun. Mondy loe tu ya. Sok baik didepan kita, di belakang kita loe bikin raya nangis kan?"tanya melly kesal
"Kalau iya kenapa?"tanya mondy malah makin mendekatkan kepalanya ke leher raya. Dan sekarang raya makin kesal refleks memukul jidat mondy yang masih diplester.
''Awww."pekik mondy sambil memegangi jidatnya. Mondy juga kesal ternyata raya gak mau menunjukkan perhatiannya didepan teman-temannya.
"Mon.."panggil raya namun mondy tak menghiraukannya
"Emmm. Guys udah dulu ya. Gue mau samperin mondy dulu."ucap raya
"Iya ray. Kita juga bentar lagi bel tu."jawab reva
"Ya udah raya. Loe kejar dulu tu suami loe."ucap iyan asal dan mendapat pelototan dari raya
"Gue inget ucapan loe yan. Liat pembalasan gue nantik kalau udah pulang kejakarta."ancam raya
"Oke. Bye raya. Emmmuahhh." Ucap temen-temen raya yang cewek
"Dahhh. Emuahc, emmuahc,emmuahh,emmmuah."jawab raya membalas kiss jauh dari temen-temen ceweknya
"Dahhhh rayya!!!!"ucap semua teman-temannya melambaikan tangan
"Dahhhhh."jawab raya melambaikan tangan dan menutup video callnya. Raya membawa hpnya dan mencari mondy yang ternyata ada diruang tengah memainkan laptopnya.
     Raya menghampiri mondy yang sedang asyik dengan laptopnya. Raya duduk disamping mondy.
"Mondy."panggil raya lembut sambil memperhatikan wajah serius mondy. Mondy tak menjawab raya.
"Mondy, masih kesel ya?"tanya raya lembut. Namun mondy masih belum meresponnya.
"Mondy. Liat aku bentar dong. Masih marah ya sama aku? Aku minta maaf ya."ucap raya memasang senyum manisnya didepan mondy. Mondy menghembuskan nafas kasar dan menutup laptopnya.
"Kenapa ray?"tanya mondy dingin tanpa melihat keraya
"Mondy.... liat ke aku dulu dong."pinta raya dengan tatapan memohon
"Ngapain pake 'aku kamu'? Bukannya tadi cuma didepan teman-teman loe doang?"tanya mondy dingin
"Ya deh. Tapi maafin ya. Plissss."pinta raya memohon dan menyenderkan kepalanya dibahu mondy
"Udah lah ray. Loe gak usah manja."ucap raya menyingkirkan kepala raya dari bahunya lalu bangkit meninggalkan raya. Namun raya langsung menghadangnya.
"Mau kemana?"tanya raya manja
"Mau siap-siap."jawab mondy singkat
"Emang mau kemana?"tanya raya lagi. Mondy menghembuskan nafas dan memegang bahu raya
" aku mau cek perkebunan teh. Kamu kalau mau ikut cepet siap-siap. Kalau gak mau ikut ya udah."ucap mondy
"jadi? Pakek 'aku kamu' atau 'loe gue'?"tanya raya
''Terserah kamu."jawab mondy lalu naik menuju kamarnya diikuti oleh raya.
       Setelah selesai mondy keluar duluan. Memakai kemeja putih dan setelan jas warna hitam, dan celana levis hitam serta sepatu hitam mengkilat. Stylenya orang kantoran banget. Mondy turun ke ruang tengah dan memanggil mang amin.
"Mang amin!"panggil mondy
"Ya den."jawab mang amin setengah berlari
"Siapin mobil ya. Kita mau ke perkebunan. Mang amin yang nyetir."ucap mondy
"Siap den."jawab mang amin lalu permisi menyiapkan mobil.
    Setelah itu raya turun. Memakai dress tak berlengan warna putih dan di tutupi oleh jaket hitam dan high hiels warna hitam. Tapi tidak terlalu tinggi. Menyandang tas tangan warna putih ala ibu sosialita dengan rambut yang  biarkan tergerai.
"Hai."sapa raya saat turun dari tangga kamarnya. Mondy membalikkan badan menatap raya intens dari atas sampai bawah.
"Udah siap?"tanya mondy setelah selesai memeriksa penampilan raya
"Udah."jawab raya tersenyum manis
"Dokumen sama file-file penting udah dibawa?"tanya mondy
"Dokumen? File? Yang mana?"tanya raya bingung
"Tu. Bawa sekalian sama ipadnya."ucap mondy menunjuk beberapa map di atas meja ruang tengah. Raya mengambilnya dan menaruhnya ditas.
"Den, mobilnya udah siap."ucap mang amin yang juga sudah berganti baju rapi ala supir pribadi.
"Ow. Ya udah. Yuk ray."ajak mondy menggandeng tangan raya. Raya mengikuti mondy
    
    Mereka sampai disamping pintu mobil. Mang amin membukakan pintu belakang. Dan mondy menyuruh raya masuk duluan tapi raya menggeleng.
"Kamu duluan."ucap raya. Mondy pun menurut dan masuk duluan diikuti oleh raya yang duduk disamping mondy. Mang amin masuk dan duduk di kursi depan menyetir mobil.
"Den, kita langsung ke perkebunan?"tanya mang amin
"Iya pak."jawab mondy.
      Didalam mobil raya sempat membuka beberapa map yang berisi dokumen dan file yang sama sekali tak ia mengerti. Bahkan raya sampai mengerutkan keningnya saat membuka map-map itu.
"Kamu kenapa?"tanya mondy saat melihat ekspresi heran raya
"Ini apaan sih?"tanya raya menunjukkan map yang dari tadi ia bolak-balik
"Ini dokumen tentang perkembangan perkebunan teh keluarga kita."jawab mondy menjelaskan
"Apaan sih gak ngerti tau."jawab raya manja membuat mondy gemas dan merangkul bahu raya.
"Ya udah. Aku gak minta kamu untuk ngertiin dokumen ini kok, aku cuma minta kamu ngertiin aku."ucap mondy tersenyum, raya membalas dengan senyumannya.
                                    💛💛💛💛💛💛💛

"Love Begins With From The Past" (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang