☆ Ramon ☆ "Chapter 1" ☆

8K 248 10
                                    

☆☆☆ Raya☆☆☆
                                         ❤❤❤❤❤❤
      Dirumah raya,tepatnya didalam kamar. Gadis cantik yang akrab dipanggil raya ini belum beranjak dari tidurnya. Entah angin apa yang membuatnya malas bangun.
"Raya!!!!"panggil seorang perempuan dari lantai bawah. Tak ada tanda-tanda kalau raya bangun. Padahal sudah dipanggil berkali-kali juga.... 
"Raya!!!!!!bangun!!!!!kamu gak sekolah!!!!!nanti telat lho!!!! Teriak perempuan tadi panjang lebar. Belum mendengar jawaban apapun. Ia mulai capek dan membiarkan putrinya tetap tertidur. Raya memang anak satu-satunya alias anak tunggal. Tapi bukam berarti dia sangat manja. Memang fasilitas mewah ada bahkan banyak. Setiap ulang tahunnya selalu ada hadiah mewah yang pasti berbeda tiap tahunnya.
       Perempuan tadi kembali memanggil raya. Kali ini tidak dari bawah. Dia langsung menuju kamar raya dan membuka pintu kamarnya.
"Raya!!bangun!"ucap perempuan tadi menarik selimut raya
"Apa sih ma.?"tanya raya kepada perempuan tadi yang ternyata adalah mamanya
"Kamu liat jam nie."ucap mamanya menyodorkan jam weker kehadapan raya. Menunjukkan jam 07.15 wib.
" ya trus kenapa?"tanya raya datar
"Kamu gak sekolah?"tanya mamanya
"Sekolah. Tapi telat juga gak papa. Hari ini gak belajar."jawab raya
"Udahh sana. MANDIII!!!!" ucap mamanya mendorong pelan raya kekamar mandi
"Jangan kelamaan."sambung mamanya
           Mamanya keluar dari kamar raya dan kembali kedapur. Tak lama kemudian raya turun dan duduk dimeja makan.
"Sarapan?"tanya mamanya
"Iya. Roti aja deh. Buru-buru soalnya."jawab raya mengambil roti tawar yang sudah tersedia diatas meja. Setelah selesai makan, raya mengambil helmnya. Berniat kesekolah naik motor. Saat ia sedang mencari kunci motor papanya mengagetinya.
"Nyari ini?"tanya papanya sambil menunjukkan kunci motor raya
"Kok tau pa?"tanya raya sedikit gugup
"Kamu naik mobil aja sana!"suruh papanya
"Tapi pa... nanti kalau telat gimana?"tanya raya
"Urusan kamu itu. Siapa suruh bangun telat. Tadi bukannya kamu bilang kalau telat itu gak papa kan."ucap papanya
        Berdebat dengan papanya akan membuat dia makin telat. Raya mengambil kunci mobi yang sudah di letakkan diatas meja makan.
"Sengaja banget kunci mobilnya ditarok disini. Kunci motornya disembunyiin."batin raya
"Yaudah. Assalmualaikum."ucap raya dengan wajah cemberut.
"Waalaikumsalam."jawab papa dan mama bersamaan
       
       Didalam mobil raya terus saja menggerutu gak jelas.
"Ihhhh, males banget harus naik mobil."dumel raya
"Padahal kalau naik motor lebih cepet. Cuma gara-gara kecelakaan 3 tahun lalu. Sampe sekarang gak dikasih bawa motor gak di kasih ikut event balapan lagi."gerutu raya dalam mobil
"Padahalkan yang kecelakaan kan gue. Rempong amat."sambung raya. Ternyata ngomong sendiri didalam mobil membuatnya cepet nyampe disekolah. Sekarang ia sudah sampai diparkiran sekolah.
"Beb, mobil siapa tu. Keren amat."puji iyan
"Gak tau tuh."jawab melly
        Setelah melihal siapa yang keluar dari dalam mobil mereka menghampirinya.
"Raya."ucap melly berlari ketempat raya memarkirkan mobilnya.
"Tumben mobil ini. Biasa yang merah. Mobil baru yahh?"tanya megan
"Bukan kok. Baru pakek. Lagi bosen pake yang merah."jawab raya
"Trus ini. Mobil bokap loe? Atau nyokap loe?"tanya cindy
"Mobil gue lah."jawab raya santai
"Hahh?"ucap melly dan megan bersamaan
"Kenapa? Santai aja kali."ucap raya
"Sumpah ray. Loe enak banget. Mobil 2, motor 2. Pasti nanti loe dibeliin rumah deh 2 juga."ucap melly
"Gak juga mel."jawab raya tersenyum kecil 
"Ya udah yuk masuk."ajak raya
"Ntar ray. Kita masih nungguin sepupu boy."jawab reva menghentikan langkah raya
"Siapa?"tanya raya
"Sepupunya boy. Dia itu anak baru. Mulai hari ini masuk sekolah disini."jawab reva
"Serius?"tanya raya tak percaya
"Iya ray. Ganteng deh orangnya. Tapi masih gantengan gue sih."jawab boy pede banget. Raya menghembuskan nafas kasar.
"Ya deh boy."jawab raya diam lalu duduk di kursi dekat parkiran sambil memainkan hpnya
"Nahh. Tu dia."ucap boy melihat kedatangan sepupunya itu
"Mana boy?"tanya iyan kepo
"Itu, yang pake mobil putih kearah sini."tunjuk boy
           Setelah mobil tadi berhenti dan yang punya mobil turun, raya penasaran dan meletakkan hpnya disakunya.
"Hai mon."sapa boy bersalaman ala anak motor dengan mondy.
"Hai."jawab mondy
"Nhe guys. Kenalin ini sepupu gue. Ray, sini katanya tadi gak percaya."ucap boy memanggil raya yang dari tadi hanya duduk menatap mondy dengan malasnya
"Iya. Boy."jawab raya mendeka dengan malas
"namanya Mondy Adityahito Arsyapratama."ucap boy memperkenalkan sepupunya
"Gue bisa kenalin diri sendiri boy."ucap mondy
"Panggil aja mondy atau kemod."ucap boy diikuti tawa teman-temannya kecuali raya. Raya malah kaget mendengar kata kemod tadi.
"Kemod? Kayaknya gue pernah dengaer tu nama. Tapi dimana? Kapan? Kayaknya papa pernah nyebut nama itu dulu."batin raya. Karena berusaha mengingat terlalu keras, membuat kepalanya sedikit sakit
"Kenapa raya?"tanya megan yang melihat raya memegangi kepalanya. Raya hanya menggeleng
"Mungkin perasaan gue aja kalau nama kan banyak yang sama."batin raya
"Emmm. Mon, yang itu namanya raya."ucap boy mengkageti mondy yang dari tadi melihat kearah raya. Sementara raya hanya tersenyum tipis.
"Senyum kok gak ada manis-manisnya."batin mondy
"Heh, iya."jawab mondy singkat
"Emmm, raya. Mondy juga masih jomblo lho."ucap boy melihat kearah raya dan melirik ke mondy
"Gak usah ngeledek gue deh boy."ucap raya sinis dan berlalu pergi.
"Kamu sih."ucap reva memukul lengan boy lumayan kuat
"Sakit rev."rintih boy
"Udah ahh boy. Mondy masuk yuk."ajak reva dan mondy mengikuti mereka.

"Love Begins With From The Past" (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang