♥Ramon "Chapter 31"♥

832 97 28
                                    

"Pasien juga sempat kehilangan detak jantungnya....." tambahan dari dokter laki-laki yang berada disisi dokter perempuan itu.

"Hah?? Maksud dokter Raya.... Raya...me-..." Melly tak sanggup melanjutkan kata-katanya.

"Tenang semua. Pasien memang sempat kehilangan detak jantungnya tadi. Tapi Alhamdulillah detak jantung pasien kembali normal saat ini." ucap Dokter perempuan itu menenangkan semuanya.

"Pasien berhasil melewati masa kritisnya. Tapi-..." dokter laki-laki itu melirik rekannya seolah ragu untuk menyampaikan kabar tersebut.

"Tapi apa, dok?" tanya mama Raya mendesak.

"Tapi pasien mengalami koma." jawab dokter itu.

"Apa? Koma?" seketika semua menggumamkan kata-kata yang sama.

"Iya, bu, pak. Kami akan memindahkan pasien ke ruang ICU. Di mohon bapak, ibu dan semua tenang." ucap dokter perempuan.

"Lalu, apa kami bisa melihat Raya?" tanya Boy yang saat ini tengah merangkul Reva.

"Bisa, setelah kami memindahkan pasien ke ruangan ICU. Tapi, tolong jangan terlalu ramai masuknya. Karena bagaimanapun juga pasien butuh ketenangan." ucap sang dokter.

"Baik, dok." jawab semuanya.

"Kalau begitu kami permisi." ucap kedua dokter itu.

"Terima kasih, dok." ucap beberapa orang.

       Papa Raya menuntun istrinya untuk kembali duduk. Mama Raya pun hanya menurut karena tubuhnya sangat lemas.

"Pa, Raya koma. Anak kita koma lagi, pa." ucap mama Raya dengan suara bergetar.

"Iya, ma. Tapi papa yakin Raya baik-baik aja. Papa yakin Raya bisa melewati masa komanya secepatnya." ujar papa Raya menenangkan istrinya.

"Mama juga berharap begitu, pa." gumam mama Raya kemudian menyenderkan kepalanya di dada suaminya.

"Emmm, om, tante..." panggil Megan ragu-ragu.

      Seketika perhatian semua orang tertuju pada megan.

"Kenapa, Megan?" tanya papa Raya.

"Tadi, pas Raya pingsan di dalam mobil Cindy. Raya sempet menyebut 1 kata. Tapi Megan sama yang lain gak tau itu maksudnya apa.." ucap Megan dengan tatapan ragu, takut membuat orang tua Raya makin bingung.

"Apa? Apa yang Raya bilang, sayang?" tanya mama Raya mendesak Megan untuk berbicara.

"Menurut Megan yang Raya bilang itu kayanya sebuah nama.." jawab Megan membuat yang lain saling berpandangan kecuali anak-anak cewek penggilingan minus Raya tentunya.

"Nama siapa?" tanya Mondy mendekati Megan.

"Emmm...." Megan tampak ragu mengucapkannya. Dia melirik teman-temannya.

"Siapa?" desak Mondy lagi.

"Ar...sya." jawab Megan ragu-ragu.

"Arsya?" semuanya menggumamkan kata-kata itu sambil saling melihat-lihat satu sama lain.

"Arsya siapa?" kata-kata itu keluar dari mulut Oky.

"Lo gak kenal, Ky?" tanya Baon pada Oky.

"Gak. Gue gak pernah dengar nama itu." jawab Oky yakin.

"Tante tau Arsya siapa?" tanya Mondy pada mama Raya.

      Namun bukannya menjawab, mama Raya malah terisak lagi dan menyembunyikan wajahnya di dada suaminya.

"Love Begins With From The Past" (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang