♥Ramon "Chapter 45"♥

451 75 12
                                    

"Gue pengen akhiri aja hubungan gue sama Mondy." jawab Raya tiba-tiba.

"APA??!!"

      Raya menatap teman-temannya dengan raut wajah tak terbaca. Melihat teman-temannya terkejut dan malah saling berpandangan begitu membuatnya sedikit kesal.

"Kenapa kalian reaksinya gitu banget sih??" sewot Raya.

"Ray, ini gue gak salah denger kan? Lo bilang apa tadi?" Melly melebar-lebarkan daun telinganya dan mendekati Raya.

"Lo gak salah denger. Gue pengen akhiri hubungan gue sama Mondy." jawab Raya santai.

"Lo gila??!!" tiba-tiba Melly dan Cindy berteriak bersamaan antara bertanya sekaligus menghujatnya.

      Teriakan itu memancing perhatian pengunjung lain, kini mereka memandangi kelompok Raya itu.

"Gue gak gila. Lo tuh yang gila, ngapain pake teriak-teriak segala sih. Jadi diliatin orang kan, bikin malu aja lo tuh ya." kesal Raya pada keduanya yang hanya cengengesan saja.

"Ya sorry, Ray. Abis lo tiba-tiba aja ngomong mau akhiri hubungan lo sama Mondy, gimana kita gak kaget coba." Melly membela diri tak mau disalahkan.

"Iya, Ray. Lo ngomong kaya gitu emangnya kenapa? Ada masalah sama Mondy?" tanya Megan mencoba penuh pengertian.

"Kalian semua tau masalah gue sama Mondy itu apa. Masa lalu gue sama dia, itu masalahnya." jawab Raya dengan pelan, wajahnya menyiratkan kesedihan namun berusaha tak ia tunjukkan dengan jelas.

"Ray, Mondy pasti bisa inget semuanya nanti. Yang harus lo lakuin cuma berdoa dan bantu Mondy dapetin ingatannya lagi." Reva menggenggam tangan Mondy yang ada di atas meja, bermaksud menguatkan Raya.

      Mendengar ucapan Reva, Raya menatap Reva dengan tajam dan tiba-tiba saja melepaskan tangannya dari genggaman Reva.

"Mondy masih gak inget aja dia udah nyalahin gue seenaknya. Apalagi kalau dia udah tau semuanya. Yang ada dia makin benci sama gue." ucap Raya dingin dan tatapannya menusuk pada Reva.

      Reva gelagapan, merasa bersalah atas ucapannya tadi.

"Ray, Reva cuma ucapin pendapat dia. Lo gak seharusnya ngomong sedingin itu ke Reva.." Cindy menegur Raya karena tau Reva merasa sangat bersalah atas ucapannya tadi.

"Kalian semua itu gak ngerti perasaan gue. Kalian enak aja nyuruh gue bantu Mondy, terus sama Mondy, tapi kalian gak tau gimana Mondy nyalahin gue waktu itu di rumah sakit. Kalian gak ada yang tau karena emang Mondy cuma ngomong kaya gitu ke gue." Raya menundukkan kepalanya, suaranya berubah parau.

      Megan yang duduk tepat di sebelah Raya mengulurkan tangannya mengusap bahu Raya menenangkan.

"Ray, kita minta maaf. Kita emang gak ngerasain apa yang lo rasain. Tapi menurut gue sayang Ray kalo lo akhiri hubungan lo sama Mondy. Gue yakin kalian masih bisa sama-sama pertahanin. Kalian cuma belum bisa menerima kenyataan tentang masa lalu kalian satu sama lain. Gue yakin kalian kaya gini itu karena sama-sama gak menerima masa lalu yang sebelumnya tersembunyi buat kalian. Gue cuma berharap apapun yang mau lo putusin gak jadi penyesalan besar buat lo ataupun buat Mondy." Reva berujar panjang lebar sambil menggenggam tangan Raya yang berada di atas meja.

"Reva bener, Ray. Pikirin lagi. Kalau lo akhiri hubungan lo sama Mondy, bukan cuma kita sebagai temen-temen lo yang kecewa, yang sedih, tapi orang tua lo juga pasti sedih, Ray. Secara mereka itu maunya lo sama Mondy itu terus sama-sama, bahkan bisa ke jenjang yang lebih serius lagi bukannya malah berakhir kaya gini. Kedua orang tua lo dan Mondy pastinya bakalan kecewa banget. Mereka sama-sama mau kalian bersatu, bukan berpisah. Ray, pikirin baik-baik. Kedua orang tua kalian udah sama-sama suka sama hubungan kalian berdua, susah loh Ray dapetin restu orang tua kedua belah pihak. Masa iya lo yang udah dapetin itu terus mau akhiri hubungan kalian gitu aja. Lo liat gue sama Iyan, susah banget dapetin restu orang tua, terutama ibu. Kalau lo udah direstuin gini, yang memperjuangkan hubungan kalian bukan cuma kalian berdua doang tapi juga keluarga kalian." Melly berucap dengan bijak, menatap Raya menyemangati.

"Love Begins With From The Past" (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang