☆ Ramon ☆ "Chapter 6" ☆

4.9K 164 12
                                    

☆☆☆villa☆☆☆
❤❤❤❤❤❤❤
Pagi hari di dapur, raya sedang membantu bi jum menyiapkan sarapan.
"Non, gak usah cape-capek pake bantuin bibi bikin sarapan, nanti den mondy marah non."ucap bi siti
"Gak papa bi, lagian raya sering bantu mama masak kok dirumah."jawab raya ramah sambil mengaduk-aduk susu hangat yang dibuatnya.
"Non rajin ya. Cocok sama den mondy."goda bi siti dan raya hanya tersenyum.
"Ehh, non temen-temen ceweknya pada kemana? Belum bangun?"tanya bi jum
"Udah mungkin masih pada mandi. Mungkin mereka kecapean bi."jawab raya bijak
"Non raya pinter masak ya?"tanya bi siti memastikan
"Ngak juga bi, kita kan sebagai cewek setidaknya bisalah masak-masak yang simple."jawab raya ramah
"Tapi non, bikin cupcake dan pudding kan bukan simple non. Udah gitu enak banget gak kalah sama yang dijual ditoko-toko."puji bi siti
"Ya bi, mama aku yang ngajarin. Soalnya mama aku juga punya toko kue-kue gitu. Jadi macam-macam kue mama aku bisa bikin. Tapi aku belum belajar semuanya."jawab raya tersenyum
"Hebat banget non. Bukan cuma cantik,baik, jago masak lagi."puji bi jum sambil menggeleng-gelengkan kepala karna kagum
"Bener-bener istri dan menantu idaman banget ya bi jum."ucap bi siti pada bi jum dan bi jum mengangguk sementara raya tersenyum.
"Bibi bisa aja. Aku malah gak mikirin kesana-sana dulu."ucap raya ramah
"Non, tu sumpah ya non, kalau bibi yang jadi orang tua non. Bibi bangga banget sama non."ucap bi jum tulus
"Bibi kan udah jadi orang tua aku sekarang."jawab raya tulus membuat bi jum dan bi siti terharu.
Tiba-tiba mondy datang dan memeluk raya dari belakang, membuat raya sedikit kaget namun tak ada niat melepaskan hingga ada yang mengagetkan mereka.
"Mondy!!!!"pekik melly membuat mondy langsung melepaskan pelukannya dan membalikkan badan sementara raya terus melanjutkan membuat orange jus.
"Raya!!!!"pekik megan lagi, membuat raya menutup telinga dan membalikkan badan menatap megan dan melly serta reva dan cindy yang sudah berada didepan raya sekarang.
"Kenapa sih megan sayang?"tanya raya lembut
"Loe ngapain sama mondy?"tanya melly dan megan
"Gak ngapa-ngapain."jawab mondy santai
"Udah-udah. Mending kalian bangunin cowok-cowok kalian tu. Udah mau jam 8 lagi. Katanya mau jalan-jalan."ucap raya melerai
"Iya sih. Tapi disini dingin juga ya ray."ucap reva
"Makanya panggil si boy biar di peluk jadi gak dingin."ledek mondy pada reva dan mendapatkan pukulan sendok dari raya.
"Lagian kalian pada pake dress semua. Kamu juga ray."omel mondy
Raya memakai dress biru muda tak berlengan dengan ikat pinggang biru muda dan flatshoes hitam. Reva memakai dress putih tak berlengan dengan tali pinggang kecil warna putih dan flatshoes putih. Cindy memakai dress pink tak berlengan dengan ikat pinggang kecil dan flatshoes hitam. Melly memakai dress merah terang tak berlengan dengan ikat pinggang kecil merah dan flatshoes merah juga. Megan memakai dress orange tak berlengan dengan ikat pinggang kecil orange dan flatshoes hitam. "Ya mon, biar nanti jalan-jalan gak usah ganti lagi."jawab cindy
"Ya udah jemput cowok-cowok kalian sana."suruh raya
"Iya. Tapi awas jangan pelukan lagi."ancam megan
"Iyyyaaa megan sayanggg."jawab raya lalu melanjutkan membuat orange jus lagi dan mondy berdiri disamping raya sambil melihat raya yang lihai memasak ataupun membuat minuman sambil tersenyum.

Sementara dikamar iyan dan oky, melly dan megan menggedor pintu kamar namun tak ada jawaban dan ternyata pintunya dikunci dari dalam begitu pun kamar boy haikal yang letaknya bersebelahan.
"Bebebb!!!!bangun dong!!!"teriak melly sambil terus menggedor pintu kamar iyan dan oky
"Oky sayang!!!bangun dong!!!"ucap megan tak kalah keras begitupun reva dan cindy namun reva sedikit lebih pelan.
"Girls, mendingan minta kunci cadangan deh sama mondy."usul reva
"Iya tu bener. Ya udah re, mintain deh."jawab cindy
"Okey, bentar ya."ucap reva lalu menghampiri mondy yang ada didapur.

Sesampainya didapur.
"Mondy, emm minta kunci kamar anak cowoknya dong." Pinta reva membuat mondy menoleh pada reva
"Emang kenapa re?"tanya raya yang sedang membantu bibi mengaduk nasi goreng
"Susah banget sumpah dibangunin. Udah gitu pintunya dikunci dari dalam lagi sama mereka. Loe denger kan tadi si melly teriak kayak dihutan aja."jawab reva menjelaskan
"Ow... ya udah. Tu kuncinya di gantungan."ucap mondy menunjuk gantungan kunci yang terletak sudut dapur bersama aneka kunci lainnya.
"Yang mana mon?"tanya reva
"Nomor 8 sama 9."jawab mondy
"Okey. Gue pinjem."ucap reva lalu kembali kekamar anak cowok.

"Love Begins With From The Past" (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang