You Are My Happy Ending

By rossicatan

8.4K 423 82

COMPLETED STORY [SEDANG DI PROSES UNTUK REVISI] Sebuah cerita cinta mengenai seseorang perempuan yang mempuny... More

Prolog
1
1 (REVISI)
2
2 (REVISI)
3
3 (REVISI)
4. Old Story
4. Old Story (REVISI)
5
5 (REVISI)
6
6 (REVISI)
7
8
9
10
12
13
14
15
16
17
18. Ferdinand Moore POV
19
20
21
22
23. Willy Peraldy POV
24
25
26
27
28
29
30. Ririn & Selena
31
32
Epilog
Note❤
Ganti Cover❤
♥️

11

122 12 1
By rossicatan

Tiba tiba mataku sakit. Mungkin hanya debu. Aku langsung mengusap, dan mengerjap-ngerjap mataku. Samar samar aku melihat Roy bersama seorang cewek(?) Yaa Tuhannnnnn.... Roy bersama seorang cewek? Haha ternyata dia dan mama nya berbohong padaku. Bilangnya aku teman satu satunya, teman pertamanya, tau taunya? Dasar! Semua cowok sama saja. Pembohong! Dasar brengsek!

"Fer.."

"Ya?"

"Pulang yuk. Aku capek"

"Tapi kan belum jam 8 Rin, katanya sampai jam 8. Makananmu juga belum kamu sentuh"

Tanpa kusadari air mata mengalir dipipiku.

"Heii Rinnnn.. Kamu kenapa?? Ada yang salah?? Sorry aku memaksamu. Iya iya kita pulang ya"

Ferdinand Moore
Aduh gimana nih. Kenapa Ririn tiba tiba menangis? Aku jadi merasa bersalah karena memaksanya makan malam bersamaku.

"Sebentar ya Rin, aku mau bayar dulu"

"Ya", Ririn menjawab sambil terisak.

Cathrine
"Sudah Rin, ayo kita pulang"

Aku dan Ferdi pun melangkah keluar berjalan menuju parkiran mobil. Saat aku sedang membuka pintu mobil, kulihat Roy sedang berdiri di depan pintu resto. Lalu kulihat Roy melangkah dengan cepat ke arahku.

"Cepat Fer", kataku ke Ferdi

"Baiklah"

Supir kami baru menghidupkan mobil. Roy pun mengetuk-ngetuk kaca jendela mobil Ferdi di sebelahku.

"Ririn!! Ririn!! Cepat buka dulu aku bisa jelaskan semuanya", teriak Roy sambil mengetuk kaca jendela terus menerus saat melihat aku menangis.

"Jalan pak", kataku ke pak supir.

"Tapi neng..."

"Sudah jalan saja pak", kata Ferdi membelaku.

"Baiklah tuan"

Setelah mobil berjalan, kulihat Roy hanya berdiri diam sambil melihat mobil Ferdi pergi. Aku hanya diam saja sambil menghapus air mataku.

"Dia siapa? Pacarmu?", kata Ferdi.

"Dia bukan siapa siapa."

"Kamu bisa cerita padaku kalau kamu punya masalah."

"Hmm.. Aku pernah bilang padamu bukan, kalau saat itu aku sedang mencari orang gila yang memberiku balon?"

"Ya pernah. Saat aku bertemu denganmu didepan rumahmu itu kan?"

"Ya. Dan cowok yang tadi itu orangnya"

"Hahhh?? Terus kenapa dia bilang kalau dia bisa jelaskan semuanya?"

"Dia bilang padaku kalau aku teman pertamanya, maksudnya teman satu satunya yang dia punya. Tapi kulihat tadi dia bersama seorang perempuan cantik. Aku tidak tau apa yang akan dia jelaskan. Intinya aku sudah tidak percaya lagi sama yang namanya cowok"

"Tapi kulihat kamu sudah mulai percaya sama cowok"

"Maksudnya?"

"Buktinya kamu percaya sama aku kan? Makanya kamu mau menceritakan soal dia ke aku", kata Ferdi sambil sedikit tersenyum.

"Sudah sampai neng", kata pak supir.

"Tidak. Aku masih tidak percaya sama cowok. Tapi, terima kasih untuk hari ini", kataku lalu membuka pintu mobil Ferdi.

"Heii.. Tungguuuu"

"Ya?"

"Aku sudah jadi temanmu bukan?"

"Entahlah"

Aku langsung berlari menuju pintu masuk rumahku.

Ferdinand Moore
Kulihat dia berlari menuju pintu masuk rumahnya.

"Jalan pak"

"Ya tuan"

Huhhh.. Kukira dia menangis karena aku. Ternyata dia menangis karena cowok yang dia suka sedang bersama perempuan lain.

"Sudah sampai"

"Makasih pak"

"Ya"

-----

"Wahh anak mama sudah pulang"

"Ya"

"Gimana kencannya say?"

"Gitu deh ma"

"Lohhh. Kok tumben anak mama lesu gini?"

"Gakpapa ma"

"Kenapa? Cerita dong ke mama"

"Hmm.. Ma.."

"Ya?"

"Mama bisa tolong aku?"

"Tolong apa say?"

"Hmm.. Besok aja deh baru aku kasih tau hehehe. Aku tidur dulu ya ma. I love u mom"

"Ihh anak mama selalu saja begitu"

Saat aku berada dikamarku, aku langsung ganti baju dan tiduran ditempat tidurku.
Aku teringat dengan kejadian waktu aku masih SD. Sebenarnya waktu itu aku tidak bermaksud membuatnya kecewa denganku. Aku yang masih anak anak pada saat itu tidak mengerti apa apa. Sampai sekarang aku masih menyukai Ririn. Dia 'cinta pertama' ku.

"Tunggu saja Rin. Aku akan membuatmu jatuh cinta lagi padaku. Lihat saja nanti", kataku lalu menutup mataku.

Tiba tiba aku teringat sesuatu.

Cathrine
Saat aku masuk, kulihat mama sedang menonton tv diruang tamu.

"Hallo ma"

"Ya. Gimana kencannya?"

"Membosankan."

"Hmm."

"Hmmm.. Mamaaaaaa..."

"Ya?"

"Mama kenal sama orang tua Ferdi?"

"Ya. Lebih dari kata kenal Rin. Mama Ferdi adalah sahabat mama waktu SMA"

"Benarkah?"

"Ya."

"Hmm.. Yaudah deh aku tidur dulu ya ma. Bye mama"

"Ya."

Saat sampai dikamar, aku pergi ke toilet untuk cuci muka serta gosok gigi. Setelah selesai ganti baju, aku langsung tiduran ditempat tidurku. Tiba tiba teleponku getar.

"Hai Rin. Sdh tidur? Kalau blm jwb sms ku ya hehe. Aku baru teringat kalau aku lupa mengatakan 'terima kasih' padamu. Besok kmu dirumah sj kan?"

"Aku belum tidur. Baru saja mau tidur. Ya sama sama. Iya, dirumah saja sepulang sekolah. Kenapa Fer?"

"Kmu sekolah dmn? Aku boleh antar kmu kesekolah?"

"Gk usah deh Fer. Sekolahku dekat rumah. Jadi biasanya aku pergi sendiri. Aku juga gk mau ngerepotin kamu"

"Gk ngerepotin kok Rin. Bsk kujemput ya. Jam 7 kan kmu masuk? Aku jemput jam 6.30 ya."

"Aduhh.. Jangan deh Fer. Aku gak enak sama kamu"

"Gkpp. Kmu kan teman aku. Sudah ya. Kmu tidur aja deh. Jangan pikirin cowok gila itu lg. Pikirin aku aja :3 bye Rin"

"Apaan sih.. Siapa juga yang mikirin dia? Dan siapa juga yang mau mikirin kamu ihh"

"Tidur gihh. Bye"

"Ya."

"Kok kamu gak ucapin bye ke aku sihhh :( jahat deh :("

"Idihh.. Gakmau."

"Yaudah deh. Bye sayang"

Tiba tiba aku melihat ada sms dari Roy.

"Ririnnnn.. Aku tau kmu gk bakal mau bicara sm aku secara langsung. Jadi aku sms kmu aja. Aku bisa jelaskan semuanya. Sebenarnya aku................"

Belum selesai membaca, aku langsung mematikan hp ku.
Keesokan harinya, aku bangun jam 6 kurang 5 menit. Aku membereskan tempat tidurku lalu aku ke toilet untuk mandi dan sikat gigi. Saat aku keluar dari toilet, kulihat jam sudah menunjukkan pukul 6.15 pagi. Aku pakai seragam sekolahku lalu aku turun kebawah untuk sarapan pagi.

"Pagi ma"

"Pagi Rin"

"Kak John sama Teresa mana?"

"John belum bangun, Teresa lagi mandi"

"Ma.."

"Hmm.."

"Hari ini aku diantar sama Ferdi kesekolah ma. Aku sudah nolak tapi dia nya maksa."

"Oo gitu.. Kenapa kamu tolak"

"Ya gak enaklah ma sama dia nya, kami kan beda sekolah. Aku takut ngerepotin dia"

"Bagi orang kaya seperti dia, seperti itu saja tidak ngerepotin kok"

"Ihh mama nih malah ngedukung dia"

TETT TETTT TETTTT... (terdengar bunyi klakson mobil)

"Tuh dia sudah datang Rin"

"Ya ma. Aku pergi dulu ya ma"

"Ya Rin. Hati hati! Pulang sekolah langsng pulang ya!"

"Ya maaa.. Bye mamaaaaa"

*****

Akan di revisi kalau sempat :v

Btw baca ceritaku yuk. Cerita fantasi (on going - update setiap hari). JUDULNYA The Destiny of Photographer. Butuh saran dan kritiknya ya, jangan lupa vote :)

Thanks❤

Continue Reading

You'll Also Like

9.8M 882K 51
#1 In Horor #1 In Teenlit (20.05.20) Tahap Revisi! Vasilla Agatha yang dijauhi orang tuanya dan tak memiliki teman satupun. Dia menjalani setiap har...
665K 8.8K 24
Klik lalu scroolllll baca. 18+ 21+
13.4M 1.1M 81
♠ 𝘼 𝙈𝘼𝙁𝙄𝘼 𝙍𝙊𝙈𝘼𝙉𝘾𝙀 ♠ "You have two options. 'Be mine', or 'I'll be yours'." Ace Javarius Dieter, bos mafia yang abusive, manipulative, ps...