Levi x Reader | You're My Onl...

By vakashi10

441K 33.8K 9.7K

"(F/N) (L/N) mulai hari ini kau pindah ke apartemenku!" Seorang gadis yang berdiri di hadapannya dengan muka... More

Author's Note
[1] Mendadak Pindah
[2] Mendadak Ricuh
[3] Sisi Lain Levi
[4] Hukuman dari Levi
[5] Seseorang di Scouts Bar
[6] Mendadak Sakit
[7] Kunjungan Tak Terduga
[8] Jujur atau Berani di Scouts Bar
[9] Petaka dari Jujur atau Berani (Bag.1)
[10] Petaka dari Jujur atau Berani (Bag.2)
[11] Petaka dari Jujur atau Berani (Bag.3)
[12] Bersih-bersih Bareng Levi
[13] Quality Time Bersama Levi
[14] Rival Baru Levi
[15] Kegelisahan Levi (Bag.1)
[16] Kegelisahan Levi (Bag.2)
[17] Seven Minutes in Car
[18] Perhatian Levi
[19] Onsen (Bag.1)
Author's Note
[20] Onsen (Bag.2)
[21] Onsen (Bag.3)
[22] Sebuah Rahasia
[23] Onsen (Bag.4)
[24] Kejadian Tak Terduga
[25] Reuni Yang Tak Diharapkan
[26] Masa Lalu Levi
[27] Duo Ackerman
[28] Keputusan Levi
[29] Panggilan Tak Terduga
[30] "Aku Pasti Akan Memenangkan Hatimu, Levi"
[31] Mencoba Menepis Keraguan
[32] Hadirnya Teman Lama (Bag.1)
[33] Hadirnya Teman Lama (Bag.2)
[34] Kesalahpahaman Yang Menyakitkan
[35] Penyesalan Levi
[36] "Haruskah Aku Memaafkanmu, Levi?"
[38] Liburan Bareng Levi (Bag.1)
Author's Note
[39] Liburan Bareng Levi (Bag.2)
[40] Firasat Buruk Levi
[41] Lamaran Yang Tertunda
[42] Kerisauan Levi
[Lemon Chapter] Kereta Malam
[43] "Maukah Kau Menikah Denganku?"
[44] Malam Menjelang Pernikahan
[45] Hari Pernikahan
[46] Bulan Madu
Dibuang Sayang

[37] Dipaksa Liburan (?)

6.8K 487 172
By vakashi10

READER POV

"EEHH?!!" teriakku histeris setelah mendengar apa yang Levi katakan barusan.

Levi yang pandangannya tetap terfokus kearah depan, tak berapa lama mengacak puncak kepalaku dengan tangan kirinya sambil menoleh kearahku dan menyunggingkan senyum.

"Selain itu..kita harus membeli sesuatu untuk dipakai saat kita menghabiskan waktu disana nanti" ucapnya ambigu, membuatku seketika sweatdrop dikursi penumpang—tepatnya disebelah Levi. Dengan cepat aku menoleh kearah Levi yang kulihat sudah kembali menyetir dengan santainya menggunakan dua tangannya.

"Aku tahu kau sedang berpikiran kotor (y/n).. tapi bukan itu kok maksudnya"

Aku merasakan kedua pipiku memanas saat Levi dengan gamblangnya mengatakan kalimat itu karena aku tidak bisa memungkiri kalau aku memang sedang berpikiran kotor saat itu.

"L-Levi!" ujarku sambil menutup wajahku dengan kedua telapak tanganku yang sedari tadi anteng kuletakkan diatas kedua pahaku.

Kudengar suara tawa kecil Levi dari kursi sebelah "Liat aja nanti" jawabnya, membuat pikiranku semakin mengarah ke hal-hal yang tidak senonoh.

~~~~~~~~~~

3rd Person POV

Jam digital yang terpampang di radio mobil Levi sudah menunjukkan pukul 10.30 yang berarti 1 jam sudah (y/n) berada di dalam mobil Levi yang tak ia ketahui akan menuju kemana, karena Levi memilih bungkam setiap kali (y/n) menanyakannya.

Dengan menyenderkan punggung di kursi dan pandangan yang tertuju lurus kedepan, (y/n) mencoba mencoba menahan rasa kantuk yang tiba-tiba datang menghampiri. Bahkan saking ngantuknya, kadang kepalanya terasa berat ke kanan dan hampir saja mengenai pundak Levi yang sedang menyetir. Levi yang menyadari hal itu memberikan tepukan lembut di paha sebelah kanan (y/n).

"Kalo ngantuk tidur aja, nanti aku bangunkan saat kita sudah tiba" ucapnya sambil kemudian agak mengeser tubuhnya kearah kiri dan mencium cepat pipi kanan (y/n). (y/n) hanya tersenyum simpul dan kemudian memejamkan matanya yang sedari tadi sebenarnya sudah terasa berat.

~~~~~~~~~~

[1 ½ Jam Kemudian]

Levi menghentikan laju mobilnya di salah satu stasiun besar di Tokyo. Perlahan ia melepas seat-beltnya dan menoleh kearah (y/n) yang terlihat masih pulas tertidur. Levi kemudian menepuk pelan pundak sebelah kanan (y/n), membuat (y/n) seketika terbangun dengan matanya yang sayu.

"Kita sudah sampai, ayo turun" ucapnya, diakhiri dengan mencabut kunci mobilnya dan membuka pintu mobil lalu menjejakkan kakinya kearah luar.

(y/n) yang masih dalam mode mengumpulkan nyawanya untuk beberapa saat masih terdiam di tempat dan mencoba mengerjapkan matanya—mencoba melihat lebih jelas kedepan. Ia lalu merentangkan dua tangannya kearah depan sembari menggerak-gerakkan kepalanya kearah kanan dan kiri hingga menghasilkan suara 'krek' yang membuat otot lehernya seketika rileks.

Dengan hanya memakai pakaian pinjaman dari Hanji yang berupa sweater hoodie kebesaran berwarna hijau lumut dan celana training abu-abu serta sepasang sendal rumah sakit (?), (y/n) perlahan membuka pintu mobil dan melangkah keluar.

"Levi? Kenapa kita ada di stasiun?" ucap (y/n) sesaat setelah menghadapi kenyataan bahwa dia sedang berada di parkiran mobil salah satu stasiun terbesar yang berada di Tokyo.

Levi yang saat itu memakai kaos lengan panjang berwarna abu-abu dan jeans hitam dengan sepasang sepatu converse yang senada dengan hoodienya berjalan kearah (y/n) dan merangkul pinggangnya—membuat tubuh kekasihnya itu berdekatan dengan tubuhnya.

"Kita akan naik kereta cepat malam ini menuju prefektur Kanagawa" jawabnya dengan eskpresi datarnya sambil mulai berjalan memasuki stasiun—masih dengan lengan kirinya yang merangkul pinggang (y/n), membuat (y/n) mau tak mau mengikuti tiap langkah kaki kekasih tampannya itu.

Mendengar jawaban Levi yang terdengar datar itu, (y/n) seketika jawdrop ditempat.

"Ka-kanagawa? Itu kan jauh Levi....aku—"

"Aku tau, kau pasti menghkawatirkan penampilanmu kan? Tenang saja, aku akan memesan satu gerbong pribadi untuk kita berdua....kau tidak perlu risau dengan penampilanmu, apalagi aku tak keberatan kok kalau nanti selama di perjalanan kau melepaskan semua pakaianmu itu di gerbong pribadi kita" potong Levi sambil kembali menunjukkan evil-smirknya yang membuat (y/n) nge-blush tidak karuan.

(y/n) menyenggol pinggang Levi dengan sikutnya. "Hentai kamu!" ucapnya.

"Tapi suka kan?" jawab Levi sambil berbisik ke telinga sebelah kanan (y/n), membuat wajah (y/n) terlihat seperti udang rebus sekarang.

~~~~~~~~~~

READER POV

Setelah kurang lebih 10 menit aku menunggu Levi memesan tiket kereta cepat menuju Kanagawa di kursi tunggu stasiun, tak berapa lama kulihat Levi kembali dengan 2 tiket di tangannya berjalan kearah tempatku duduk.

"Sudah? Jam berapa keretanya berangkat Levi?" ucapku sambil berdiri dari kursi panjang besi berwarna silver itu dan menatap penuh tanya kearah Levi.

"Jam 18.30" ucapnya sambil meletakkan tiket kereta itu kedalam dompet kulitnya yang berwarna coklat dan memasukkannya ke saku belakang celana jeansnya. "Masih ada sekitar 5 ½ jam lagi, oke mudah-mudahan cukup" sambungnya setelah melihat sebentar kearah jam tangannya.

Aku memiringkan kepalaku dan menatapnya penuh tanya.

"Apanya yang mudah-mudahan cukup?" ucapku kearahnya.

"Tentu saja mempersiapkan semuanya sayang. Tujuan pertama kita adalah toko pakaian renang!" jawabnya sambil dengan cepat merangkul pundakku dan membuatku berjalan kearah manapun ia mau tanpa sempat aku bereaksi.

Tunggu? Apa dia baru saja bilang toko pakaian renang?

"WAIT! LEVI! Sebenernya kita mau kemana? Kenapa kita sekarang malah ke toko pakaian renang?!" ucapku sambil menoleh kearahnya yang sedang sibuk mencari dimana outlet pakaian renang berada.

Tiba-tiba kulihat mata Levi bersinar saat kami berdua berjalan melewati salah satu toko dengan banner bergambar seorang lelaki dan wanita berpakaian renang. Tanpa menjawab pertanyaanku tadi, Levi membuat aku melangkahkan kakiku kedalam toko itu.

"Halo selamat siang~ Ada yang bisa kami bantu?" ucap seorang pramuniaga wanita dengan pakaian bertema musim panas—berupa kaos berwarna merah dengan celana pendek 5 centi diatas lutut berwarna kuning dan sepasang sepatu kets putih.

Kurasakan rangkulan Levi dipundakku terlepas dan berpindah tempat di pinggangku.

"Ya, aku membutuhkan satu buah baju renang seksi dengan model 2 piece untuk kekasihku yang cantik ini" ucapnya kearah pramuniaga wanita dengan surai panjang berwarna coklat yang sedang berdiri di hadapan kami sekarang.

Wanita muda itu lalu melihat kearahku dan melihatku dari atas sampai kebawah untuk beberapa saat sambil bertopang dagu. "Hmm....sepertinya kami memiliki beberapa pasang pakaian renang 2 piece yang cocok untuk kekasih Anda!" jawabnya tak berapa lama sambil menjentikkan jarinya. "Silahkan ikuti aku menuju ruang ganti" sambungnya sesaat sebelum ia berbalik arah.

Levi menganggukkan kepalanya dan membuatku kembali mengikuti langkah kakinya tapi kini dengan merangkul erat pinggangku dari sebelah kanan tubuhku, membuat beberapa wanita yang sedang memilih-milih pakaian renang yang sedang terpajang di gantungan pakaian toko menoleh kearahku dan memperhatikan kami dengan tatapan aneh yang tak kumengerti.

"Jangan pedulikan mereka, mereka hanya iri padamu karena memiliki kekasih yang pengertian sepertiku" bisik Levi dengan pedenya.

Aku tertawa kecil "Pede banget sih kamu!" balasku sambil menyenggol lembut pinggangnya, membuat Levi terkekeh.

Tak berapa lama kulihat pramuniaga wanita tadi mengambil 2 setel pakaian renang model 2 piece di tangannya dan ia menyerahkannya kepadaku sambil tersenyum.

"Kau bisa mencobanya disana!" ucapnya sambil menunjuk kearah pojok ruangan.

~~~~~~~~~~

[5 Jam Kemudian]

Dengan membawa bungkusan di tangan kanan dan kiri Levi, pasangan kekasih yang baru saja berbaikan kurang lebih 7 jam yang lalu itu berjalan beriringan menuju gerbong pribadi mereka.

"Levi? Ini gerbong kita?" ujar (y/n) sambil menunjuk ke salah satu gerbong yang berada di hadapannya. Levi menganggukkan kepalanya dan membiarkan (y/n) memasuki gerbong itu duluan.

"Wah....ini pertama kalinya aku naik kereta cepat dengan memesan gerbong pribadi loh Levi...ternyata seluas ini ya bagian dalamnya" ucap (y/n) kagum sambil duduk diatas sofa yang terletak di sebelah kiri gerbong.

Bagaimana (y/n) tidak kagum?

Di dalam 1 gerbong itu terdapat 1 sofa putih untuk 2 orang yang berhadapan dengan tempat tidur berseprai putih yang sepertinya cukup untuk ditiduri 2 orang. Diatas tempat tidur itu terdapat 2 bantal dan 2 guling disertai selimut beludru merah. Selain itu di masing-masing sisi gerbong terdapat jendela yang memiliki gorden tipis berwarna putih yang bisa dibuka-tutup.

Levi perlahan menaruh kantung belanja di kedua tangannya diatas meja kayu yang berada di samping tempat tidur—bersebelahan dengan lampu tidur. Lalu ia duduk di sofa—lebih tepatnya duduk disebelah (y/n) yang sekarang sedang asik memandang keluar jendela yang berada di bagian atas sofa tersebut.

Levi tersenyum melihat kebahagiaan yang terpancar dari wajah kekasihnya itu, ia sangat senang bisa melihat senyum (y/n) lagi. Tanpa disadari (y/n) yang matanya masih tertuju kearah luar jendela, Levi yang berada disebelah kirinya tiba-tiba melingkarkan tangan kanannya di pinggang (y/n) dan membuat (y/n) sedikit terkejut dan segera menoleh kearah Levi.

"Levi...! Jangan mengagetkanku seperti itu!" ucap (y/n).

Levi hanya terdiam—sepertinya terlalu terpesona dengan wajah cantik kekasihnya yang walaupun belum sempat mandi tadi pagi tapi tetap terlihat menggoda dimatanya.

"H-hei...jangan menatapku seperti itu" ucap (y/n) dengan wajah semerah tomat. "Levi! Hei, kau mendengarku tidak sih!" ucapnya lagi, kali ini sambil mengibas-ngibaskan tangannya ke hadapan wajah Levi.

Tanpa diduga, Levi menangkap tangan (y/n) dan memegangnya erat—dengan tatapan mata yang masih tertuju ke (y/n). Membuat (y/n) semakin bertanya-tanya di dalam hatinya dan sempat terlintas di pikirannya kalau kekasih tampannya ini mungkin kesambet setan kereta.

Tak berapa lama Levi menjatuhkan tubuh (y/n) keatas sofa dengan Levi dibagian atas tubuhnya sambil memegang satu lengan (y/n) diatas kepalanya.

"L-Lev—"

Tanpa dikomando Levi mencium bibir (y/n) tanpa (y/n) bisa melawan dan tak berapa lama menggigit pelan bibir bawah (y/n) meminta akses untuk masuk ke mulut (y/n) yang dibalas (y/n) dengan membuka sedikit bibirnya.

Dengan cepat Levi memasukkan lidahnya dan bermain-main di setiap bagian dalam mulut kekasihnya itu, hingga beberapa saat kemudian paru-parunya menjerit meminta oksigen ia baru melepas ciuman panasnya itu.

"Damn it.. aku sangat merindukanmu (y/n), maaf aku tidak bisa menahannya lagi" ucap Levi ditengah nafasnya yang memburu.

Dengan posisi tubuh masih terperangkap dibawah tubuh atletis Levi, (y/n) hanya tersenyum dan mengusap pipi kekasihnya itu dengan tangannya yang terbebas dari genggaman erat Levi tadi. 

Karena tak bisa dipungkiri, (y/n) juga sangat merindukan Levi.

"Kau lupa saat kita bertemu tadi, kita kan sudah melakukan itu di kursi taman Levi" ucapnya sambil kemudian tertawa kecil.

"Bukan itu........maksudku aktivitas yang akan berhubungan dengan benda ini nantinya" ujar Levi sambil merobek sesuatu yang ia keluarkan dari saku celana jeansnya didepan wajah (y/n), membuat pupil mata (y/n) membesar dan jantungnya berdegup dengan sangat cepat.

"A-apa kau yakin ingin melakukannya disini, L-Levi?" ucap (y/n) setengah tergagap.

Dengan cepat Levi memberikan evil-smirknya.

"Tentu saja, ini pengalaman pertama kita melakukannya disini kan? Dan aku pastikan ini akan menjadi pengalaman yang tidak akan pernah kau lupakan seumur hidupmu (y/n)..."

( ͡° ͜ʖ ͡°)

----------

~ Halooo...Author kembali dengan Author's Note yang berada di bagian akhir //plak XD

(semoga masih ada yang mau baca ya :')

Oh iya ada beberapa info penting untuk Reader-chan semua yang masih setia menunggu kelanjutan cerita You're My Only Shorty (YMOS) ini :

1. Selama bulan puasa, Author untuk sementara waktu tidak menulis LEMON (demi menjaga kesyahduan ibadah puasa kita bersama (?) //apaini XD

2. Karena satu dan lain hal, selama bulan puasa YMOS hanya akan diupdate seminggu sekali yaitu di Minggu malam.

3. Proses update yang hanya 1x dalam seminggu ini akan kembali normal saat bulan puasa berakhir, jadi dimohon maklum yah semua^^

Oh iya sebelumnya Author mau ngucapin mohon maaf lahir dan batin ya, kali aja Author ada salah-salah kata sama kalian selama bikin cerita ini dan mungkin bikin obsesi kalian dengan Levi semakin tidak terkontrol (?) //apasih XD mohon maaf ya semuaaaa~ dan selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankannya~ :D

Jangan lupa vommentnya yah buat chapter ini~ biar Authornya semangat buat ngetik chapter selanjutnya~ ^^ thanks buat yang udah setia ngikutin cerita ini dan selalu ngasih vomment disetiap chapternya ya.. I LOVE YOU GUYS! ^^

BTW, HARUSKAH AUTHOR BUAT ADEGAN LEMON SAAT DI DALAM KERETA? Tapi di postnya setelah bulan puasa //plak XD mungkin bakal dijadiin flashback, itu juga kalau banyak yang mau^^

Continue Reading

You'll Also Like

5K 590 9
" Kudengar, vampir memiliki harga diri yang tinggi. Jadi tidak mungkin kau meninggalkan hutang pada makhluk yang menjadi sumber tenagamu, bukan? " (Y...
236K 35.4K 64
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
10K 589 6
❗️DONGMARK AREA❗️ Tidak ada manusia yang kuat di dunia ini, mereka semua lemah. Manusia hanya bisa di bilang kuat jika ia, Bisa menahan hawa nafsu. _...
192K 11.4K 56
Naruhina Kisah cinta rumit antara seorang kapten dari salah satu kesatuan militer angkatan darat jepang dengan seorang dokter spesialis bedah. Sepert...