Levi x Reader | You're My Onl...

By vakashi10

444K 33.9K 9.7K

"(F/N) (L/N) mulai hari ini kau pindah ke apartemenku!" Seorang gadis yang berdiri di hadapannya dengan muka... More

Author's Note
[1] Mendadak Pindah
[2] Mendadak Ricuh
[3] Sisi Lain Levi
[4] Hukuman dari Levi
[5] Seseorang di Scouts Bar
[6] Mendadak Sakit
[7] Kunjungan Tak Terduga
[8] Jujur atau Berani di Scouts Bar
[9] Petaka dari Jujur atau Berani (Bag.1)
[10] Petaka dari Jujur atau Berani (Bag.2)
[11] Petaka dari Jujur atau Berani (Bag.3)
[12] Bersih-bersih Bareng Levi
[13] Quality Time Bersama Levi
[14] Rival Baru Levi
[15] Kegelisahan Levi (Bag.1)
[16] Kegelisahan Levi (Bag.2)
[17] Seven Minutes in Car
[18] Perhatian Levi
Author's Note
[20] Onsen (Bag.2)
[21] Onsen (Bag.3)
[22] Sebuah Rahasia
[23] Onsen (Bag.4)
[24] Kejadian Tak Terduga
[25] Reuni Yang Tak Diharapkan
[26] Masa Lalu Levi
[27] Duo Ackerman
[28] Keputusan Levi
[29] Panggilan Tak Terduga
[30] "Aku Pasti Akan Memenangkan Hatimu, Levi"
[31] Mencoba Menepis Keraguan
[32] Hadirnya Teman Lama (Bag.1)
[33] Hadirnya Teman Lama (Bag.2)
[34] Kesalahpahaman Yang Menyakitkan
[35] Penyesalan Levi
[36] "Haruskah Aku Memaafkanmu, Levi?"
[37] Dipaksa Liburan (?)
[38] Liburan Bareng Levi (Bag.1)
Author's Note
[39] Liburan Bareng Levi (Bag.2)
[40] Firasat Buruk Levi
[41] Lamaran Yang Tertunda
[42] Kerisauan Levi
[Lemon Chapter] Kereta Malam
[43] "Maukah Kau Menikah Denganku?"
[44] Malam Menjelang Pernikahan
[45] Hari Pernikahan
[46] Bulan Madu
Dibuang Sayang

[19] Onsen (Bag.1)

9.2K 646 143
By vakashi10

3rd Person POV

"Wohoooooooo! Akhirnya kita tiba juga di Ryokan yang indah ini~ Siapa dulu dong yang milih~ Hanjiii~" teriak Hanji kegirangan. (A/N : Ryokan = Tempat Penginapan)

Levi yang tak henti mendekap pinggang (y/n) dengan 1 tangannya hanya mendecih, kesal melihat kelakuan Hanji yang membuat beberapa orang yang lewat memperhatikan mereka dengan tatapan aneh.

"Oi, bisakah kau tenang sedikit Shitty Glasses! Kau mau diusir oleh pemilik Ryokan ini karena disangka orang gila? Hah!" ucap Levi kesal. (y/n) mengusap dada Levi sambil memberikan senyuman termanisnya kepada Levi, berharap senyuman itu akan membuat Levi lebih tenang.

"Biar saja Levi...seharusnya kita malah berterima kasih pada Hanji-san karena sudah membooking Ryokan indah ini untuk kita kan?" ucap (y/n) sambil menatap Levi dengan tatapan lembutnya.

"Awwww~ kau memang partner kerjaku yang terbaik (y/n)~" ujar Hanji sambil menarik lengan (y/n) sehingga dekapan Levi di pinggang (y/n) terlepas, Hanji kemudian memeluk (y/n) dengan sangat erat. Levi yang melihat kekasihnya diambil oleh sahabatnya yang dia cap gila itu tidak mau tinggal diam dengan melingkarkan tangannya di perut (y/n).

"Oi, Shitty Glasses! Cukup! Jauhkan tangan kotormu itu dari tubuh kekasihku!" teriak Levi.

(y/n) yang sekarang berada diantara Hanji dan Levi hanya bisa terombang-ambing, menunggu kepada siapa akhirnya tubuhnya akan berakhir. Mike yang berdiri di belakang Levi hanya bisa terdiam dan bersiul melihat pemandangan sekitar, mencoba tak mengenal teman-temannya yang berkelakuan seperti anak-anak itu.

"Hanji? Levi? Bisa kalian hentikan itu? Aku baru saja menunjukkan tanda booking kita pada petugas Ryokan disini. Levi & (y/n) berada di Ryokan 1, Mike & aku di Ryokan 2 dan Hanji akan berada di Ryokan 3. Kalian cukup mengikuti wanita berpakaian yukata ini. Mereka yang akan menunjukkan dimana Ryokan kalian" ucap Erwin sembari menunjuk ke arah 3 wanita berpakaian yukata pink yang berjejer berdiri disampingnya.

"Eeeehhh! Kenapa aku harus sendiri di Ryokan yang indah ini? Bolehkah aku 1 Ryokan dengan (y/n) dan Shorty???!!!" ucap Hanji dengan tampang sedih ke arah (y/n) yang sekarang sudah berada di dekapan Levi.

Saat Hanji menatap Levi, Levi hanya memberikan death glear-nya kepada Hanji. Tak berapa lama tatapan Hanji beralih ke (y/n), (y/n) menggaruk belakang lehernya.

"Eh? Itu.......aku.......tergantung Le-"

"TIDAK! Tentu saja JAWABANNYA TIDAK!!! Tch. Kau hanya akan merusak momen indahku bersama (y/n) nanti!" sergah Levi sebelum (y/n) dapat menyelesaikan kalimatnya.

Erwin memijit pangkal hidungnya, frustasi dengan kelakuan 2 sahabatnya yang memang jarang akur itu.

Mike? Dia sudah daritadi masuk ke Ryokan dengan diantar oleh seorang wanita beryukata pink yang merupakan petugas dari Ryokan disitu.

"Hanji? Kalau kau mau, kau bisa 1 Ryokan bersamaku dan Mike." Ucap Erwin menyerah.

"Perfect!!! OKEEE~ Thank you Eyebrows~ Akhirnya aku tidak harus sendirian mendengar suara-suara aneh yang akan dikeluarkan oleh pasangan disebelahku ini nanti malam~" ujar Hanji blak-blakan sambil melirik ke arah (y/n) dan Levi.

Wajah (y/n) merah seketika sesaat setelah manajer barnya itu menyelesaikan perkataannya, karena tau betul apa maksud perkataan Hanji barusan, Levi hanya mendecih dan merangkul pundak (y/n).

"Terserah apa katamu shitty glasses, nikmati saja apa yang akan kau dengar nanti." Ucap Levi kesal.

--timeSkip—

READER POV

Aku tak henti mengagumi keindahan Ryokan yang berbentuk seperti sebuah Cottage ini, sesaat setelah aku dan Levi masuk ke dalamnya. Di dalamnya terdapat 2 ruangan. 

1 Ruangan dengan 1 meja di tengah dan 2 bantal duduk di masing-masing sisinya, lalu 1 ruangan dengan tatami geser yang didalamnya terdapat tempat tidur berukuran besar lengkap dengan bantal dan selimut.

Oh iya satu lagi! 

Dan inilah yang menurutku membuat Ryokan ini terlihat menjadi sangat istimewa.. tempat tidurnya menghadap ke jendela kembar besar yang diluarnya terdapat onsen pribadi yang terlihat sangat indah. Setiap Ryokan memiliki onsen pribadinya masing-masing yang letaknya bersebelahan antara onsen 1 dan onsen lainnya dengan dibatasi dengan jajaran bambu.

Setelah meletakkan barang bawaanku diatas tempat tidur, aku berjalan menuju jendela besar itu dan perlahan membukanya. Aku melangkahkan kakiku menuju pinggir onsen pribadi dan melihat pemandangan sekeliling.

Aku menghela nafasku sambil meletakkan tanganku di masing-masing pinggangku..

"Huah....udaranya sangat segar disini...padahal ini sudah siang hari..sangat berbeda dengan di Tokyo." Ucapku pelan sambil memejamkan mata sembari mendengar nyanyian alam berupa kicauan burung dan gesekkan daun-daun yang bergerak karena terkena similir angin.

Tiba-tiba aku merasakan Levi memelukku dari belakang, ia kemudian menaruh dagunya di pundakku.

"Mau berendam?" bisiknya pelan sambil mencium leherku.. membuat tubuhku bergetar seketika.

"Levi.....kita baru sampai loh....kau tidak lapar?" ucapku sambil mengelus rambutnya dengan tangan kananku.

"Tidak....karena ada yang lebih lapar disini....." jawabnya sambil meletakkan tangan kiriku di adik kecilnya yang masih tertutup celana jeans panjang hitamnya itu.

Belum sempat aku bereaksi atas apa yang Levi lakukan, tiba-tiba aku mendengar Hanji-san berteriak,

"Heiiiiiiiii~ Aku mendengarnya loh~ Sudah cepat lakukan saja....jangan buang-buang waktu~"

Oh my godness... aku baru ingat.. Ryokan Hanji-san, Erwin-san dan Mike-san kan ada disebelah..

Seketika aku jawdrop ditempat saat mengingat kenyataan bahwa mereka bertiga pasti bisa mendengar suara apapun yang akan kukeluarkan nanti.. terlebih lagi onsen pribadiku dan Levi ini letaknya persis disebelah onsen mereka. Ya walaupun dibatasi oleh jajaran bambu-bambu sih...tapi kan tetap saja.......

"(y/n)? Jangan dengarkan shitty glasses....dia hanya sirik karena tidak bisa melakukannya dengan Mike!" teriak Levi sambil wajahnya menghadap kearah jajaran bambu tinggi yang membatasi onsen pribadiku dan Levi dengan Hanji.

"Shorty~~~aku mendengarnya loh~~~" teriak Hanji dari sebelah sambil bersenandung. Aku hanya bisa tertawa kecil saat mendengar jawabannya itu.

"Levi? Kau boleh membersihkan dirimu lebih dulu kalau mau... aku akan menyusul..oke?" ucapku kearah Levi yang segera menolehkan pandangannya kearahku sesaat setelah ia meneriaki Hanji.

Ia menganggukkan kepalanya dan memberikan ciuman cepat di bibirku, membuatku sedikit tersipu karena ia mengakhiri ciumannya itu dengan sedikit senyuman di bibirnya.. dan aku tau senyuman itu akan membawa acara berendam kami berdua ini kemana nantinya..

--timeSkip—

LEVI POV

Setelah aku membersihkan tubuhku dibawah shower yang terletak didalam kamar mandi sebelah kamar, aku segera menutup bagian bawahku dengan handuk putih. Aku melangkahkan kakiku keluar kamar mandi dan menuju jendela menuju onsen yang masih terbuka lebar.

Kulihat (y/n) masih berdiri di pinggir onsen sambil menyilangkan kedua tangannya di depan dadanya. Sesaat setelah dia melihat keberadaanku di sampingnya, kulihat dia tersipu. Pandangannya tertuju pada otot perutku yang selalu membuatnya tak bosan untuk memandanginya. Ya, tanpa dia ketahui.....jumlah otot perutku yang tadinya hanya 6 sekarang bertambah menjadi 8.

"Senang dengan apa yang kau lihat? Huh?" ucapku, dengan wajah masih tersipu ia segera mengalihkan pandangannya dari arah otot perutku itu ke arah wajahku.

"Ehm....a-aku...eh...tunggu aku ya Levi, aku akan segera kembali..." ucapnya tergagap. Aku hanya tersenyum dan mulai melemaskan otot-otot tanganku dengan cara melipat tanganku berlawanan arah secara bergantian.

Tak berapa lama aku melepas handuk yang menutupi bagian bawah tubuhku dan melipatnya dengan rapi lalu menaruhnya di kursi kayu di pinggir onsen. Aku segera merendamkan tubuhku yang sudah tidak tertutup apa-apa ini ke dalam onsen dan memejamkan mata sembari menunggu malaikatku dari arah jendela besar datang dengan hanya menggunakan handuk.

"Oh.......weekend yang menyenangkan......." ucapku pelan sambil merasakan air hangat mulai menyerap ke setiap bagian tubuhku dan membuat badanku menjadi rileks.

--timeSkip—

2nd Person POV

KREK

Terdengar suara jendela besar dari arah kamar bergeser.. Levi membuka matanya perlahan..

Ia melihatmu sedang berjalan menuju kearahnya dengan hanya menggunakan handuk yang menutupi tubuhmu. Bahkan kau mencepol rambutmu agar tidak terkena air saat berendam nanti yang tanpa kau sadari membuat Levi semakin ingin melahap leher jenjangmu yang saat itu jadi tidak tertutup rambutmu.

Sesaat setelah melihat keberadaanmu, Levi menelan air liurnya dengan susah payah akibat pemandangan indah yang ia lihat di hadapannya itu.

Tak berapa lama kau berbalik badan dan membelakangi Levi. Entah mengapa kau sangat malu kalau harus membuka handukmu itu di hadapan Levi. Untuk beberapa saat kau lupa kalau Levi sudah berkali-kali melihat tubuh polosmu itu dengan kedua matanya.

Sesaat setelah handukmu terjatuh ke lantai di pinggir onsen, kau cepat-cepat melipatnya dan meletakannya di sebelah Levi meletakan handuknya. Kau kembali menutup bagian dadamu dengan tangan kananmu dan bagian private bawahmu dengan tangan kirimu.

Levi hanya bisa tertawa kecil melihat perilakumu yang menurutnya sangat mengemaskan itu.

"(y/n)? Kau pikir sudah berapa kali aku melihat tubuh polosmu itu? Tidak usah ditutupi lagi...tubuhmu itu indah (y/n)" ucapnya sembari tersenyum dan menyenderkan tubuhnya di dinding kolam. Dia tidak tahu bahwa perkataannya itu malah semakin membuat aliran darahmu mengalir deras ke bagian pipi.

Dengan sangat cepat kau memasukkan dirimu kekolam dan berjalan kearah Levi sambil menundukkan wajahmu. Kau merasakan air hangat mulai membasahi seluruh tubuhmu dan membuat otot-ototmu yang tadinya tegang menjadi lemas kembali. Perlahan kau menyenderkan tubuhmu di dinding kolam disebelah tubuh Levi.

Untuk beberapa saat kau seperti melupakan kehadiran Levi yang berada disebelahmu... hingga tiba-tiba kau merasakan nafas Levi yang memburu di telingamu..

"Bisa kita mulai sekarang...(y/n)?" ucapnya sambil memeluk tubuh polosmu dari arah samping dan menciumi lehermu perlahan sampai ke pundak, membuat tubuhmu merasakan sensasi aneh yang hanya bisa kau rasakan setiap saat Levi menyentuh tubuhmu..

----------

~ DOOOR! Ayo tarik nafas dulu pelan-pelan..lalu hembuskan...ulangi beberapa kali biar pasokan oksigen ke paru-paru tetap aman XD

~Tenang..masih ada bagian kedua kok...dan disitulah semua lemon akan dimulai.. info aja nih dikit.. Levi bakal ngebuat reader-chan gak bisa beristirahat dengan tenang di Ryokan loh...>:D

~ Di tunggu dengan sabar ya chapter selanjutnya.. ^^ jangan gebukin Author ya... XD

~ Oia! Vommentnya jangan lupa!^^

~ See ya di next chapter!^^


Continue Reading

You'll Also Like

162K 22.1K 29
Pernahkah kalian membayangkan jika seorang Prajurit Manusia Terkuat itu memiliki adik perempuan? Ya, adik kandung. Bukan adik tiri apalagi adik pung...
735K 87.2K 86
━ ❝ hanya kehaluan semata yang tidak berguna ❞
309K 21.1K 4
Heavardelardo | Series 1 -Siapa tersangka, kematian mendatanginya.
196K 25.9K 25
[ π„π«πžπ¦π’π€πš ] Singkatnya, Gadis pemilik surai segelap malam itu mampu menarik atensi seorang Eren Yeager yang dikenal tidak pernah melirik wanit...