Tak Pernah Ternilai (END)

By Delladwi99

335K 16.9K 107

Kehidupan awal adalah bukanlah akhir pencapaian hidup yang sesungguhnya - Prilly Mahatei. Kehidupan yang sek... More

Prilly Mahatei
Ali Syarief
part 1
part 2
part 3
part 4
part 6
part 7
part 8
part 9
part 11
part 12
part 13
info
part 15
part 16
part 17
part 18
part 19
Maaf :(
part 21
delete
Part 22
Part 23
18 Desember 2016
Part 24
Part 25(END)
NOT BELIEVE LOVE
TERBIT!!!

part 20

12.3K 590 15
By Delladwi99

Happy Reading :)

Pagi-pagi sekali Prilly menyibukkan diri di depan cermin. Ia rupanya ada janji dengan seseorang. Prilly turun dari kamarnya menuju meja makan yang sudah ditunggu oleh mama dan adiknya.

"selamat pagi semua" sapa Prilly tak lupa dengan senyum yang terukir di bibirnya.

"pagi ka" balas Raya.

"tumben kok kamu pagi-pagi udah rapi Prill" tanya sang mama.

"iya soalnya aku mau dijemput sama Bani" jawab Prilly sambil mengambil selembar roti dan diolesi dengan selai coklat.

"Bani? Siapa lagi Prill?" tanya mama heran.

"ya ampun masa mama lupa sih sama Bani. Itu loh Ma sahabat Illy waktu kecil, terus pergi ke luar negeri ikut orang tuanya dan ninggalin Illy waktu itu. Dan sekarang dia balik lagi" jelas Prilly.

"ya ampun mama lupa. Bani yang anaknya tante Linda sama om Roni itu kan? Ucap mama heboh.

"iya. Udah inget kan"

"aduh mama kangen banget sama tuh bocah"

"ka Bani udah gede kali Ma bukan bocah lagi bahkan udah dewasa seperti ka Illy" sahut Raya.

"kan waktu itu Bani masih kecil Ray waktu sama ka Illy"

Tinn,,,tinnn,,, terdengar suara klakson mobil dari luar rumah. Dan membuat acara debat sang anak dengan mamanya terhenti karna suara klakson mobil.

"Ma kayaknya itu Bani deh. Aku ke depan dulu ya" pamit Prilly.

"suruh masuk dulu Prill Baninya. Mama pengen ngobrol sama Bani" teriak mama dari dalam rumah.

Sementara di luar rumah terlihat Bani rapi dengan tampilan casualnya. Bani nampak begitu tampan dengan penampilannya seperi itu.

"masuk dulu Ban. Mama katanya pengen ngobrol bentar sama lo, ini juga masih pagi, ada waktu sedikit buat ngobrol dulu sama mama" ajak Prilly. Bani hanya menganggukkan kepala dan masuk ke dalam rumah. Bani terlihat asing dengan rumah Prilly, karena waktu ia masih kecil, rumah Prilly tak sebagus yang sekarang. Kemarin ia juga heran, waktu Prilly ngasih alamat rumahnya ke Bani. Karna Bani masih ingat betul di mana rumah Prilly, walaupun ia masih kecil.

"kamu pindah rumah ya Prill? Tanya Bani saat menuju ruang tamu.

"iya Alhamdulillah hasil kerja keras Ban. Tunggu disini dulu ya, gue panggilin mama dulu" Bani menggangguk.

"Bani" sapa mama Prilly.

"iya tante" sahut Bani mencium tangan mama Prilly.

"Ban,,Ma,,Prillyy ke kamar dulu mau ambil tas" ucap Prilly.

"lama ya ga ketemu kamu. udah berapa tahun ga ketemu" ucap mama Prilly memulai pembicaraan dengan Bani.

"iya tan. Itu juga kemauan mama sama papa mau gimana lagi"

"mama sama papa apa kabar. Kali-kali datang ke rumah tante ajak mama papa kamu dong Ban biar kangen-kangenan gitu"

"hehehe iya tan lain kali Bani ajak"

"ya udah Ma, Illy berangkat dulu ya. Udah mau siang, ntar telat lagi" pamit Prilly setelah mengambil tas dan menghampiri Bani dan mamanya yang sedang mengobrol.

"ya udah hati-hati. Jangan ngebut kalo bawa mobil Ban" pesan mama Prilly.

"iya tan" Prilly dan Bani mencium tangan mama Prilly secara bergantian dan keluar rumah.

POV Ali

Hari ini aku sengaja bangun pagi-pagi hanya untuk menjemput bidadari, ya siapa lagi kalo bukan Prilly. aku sekarang sudah siap-siap untuk menjemput Prilly. aku memanasi mobilku sebelum ke rumah Prilly. setelah mobil siap, aku segera ke rumah Prilly.

Aku sekarang sudah ada di depan rumah Prilly. Tetapi ada mobil yang terparkir rapi di depan teras rumah Prilly. oh mungkin saudaranya, Pikirku. Aku keluar dari mobil dan menuju rumah Prilly. belum sampai pintu utama, aku sudah dikejutkan sama seseorang yang aku temui kemarin bukan temui mungkin melihat di kantor yang sedang berpelukan dengan Prilly. tapi aku tak boleh berfikir negative dulu.

"hai Prill" sapaku kikuk.

"mau ngapain kamu kesini Li" tanya dingin Prilly. huh sudah biasa dengan sikapnya seperti itu.

"seperti biasa mau ngajak kamu bareng ke kantor" jawabku santai.

"maaf aku dianter sama Bani. Lain kali kamu ga usah repot-repot jemput aku Li" oh namanya Bani. Siapanya Prilly sih.

"aku berangkat dulu Li" ucap Prilly dan meninggalkan aku yang masih di tempat semula. Aku hanya mengamati Prilly dari sini.

Aku ga akan berhenti sampai di sini aja Prill. Kamu akan tahu sifatku yang sebenarnya. Mungkin selama ini yang kamu lihat hanyalah sifat angkuh dan dingin. Aku akan berjuang sekuat dan semampuku agar kamu bisa kembali ke pelukanku lagi.

**

"cowok tadi siapa Prill. Gebetan??" tanya Bani dalam perjalanan ke kantor Prilly.

"bukan siapa-siapa kok" jawab singkat Prilly.

"lo cemburu ya, ngaku aja deh lo" goda Prilly mencolek dagu Bani.

"yeee ngapain gue cemburu sama lo. mau ditaruh mana cewek gue hah. Yang ada gue kalo sama lo, gue ga kuat Prill denger suara cempreng lo yang ganggu telinga gue" Prilly hanya diam saja saat Bani bicara.

"Prill lo marah ya? Tanya Bani hati-hati.

"kok lo diem aja sih"

"oh berarti kalo gue sama lo tiap hari ganggu lo gitu? Oke gue ga akan sama lo lagi!!" tegas Prilly.

"loh loh Prill kan gue bercanda" cegah Bani saat Prilly keluar dari mobil menuju kantornya. Tetapi Prilly tak menghiraukan Bani.

"alamat nih kalo tuh bocah ngambek. Bisa berhari-hari dah. Ahh pusing gue" gumam Bani dan meninggalkan kantor Prilly.

**

Pria berjas itu dengan wibawanya berjalan menyusuri lorong menuju ruangannya. Banyak sekali yang menyapa dengan ramah dan menunduk patuh kepada sang pemimpin perusahannya. Namun kecewanya lagi tak ada satu pun yang melihat senyum pria itu walaupun hanya sedikit. Bahkan hanya membalas sapaan karyawannya dengan ramah pun tidak pernah. Sudah biasa bagi mereka kalau itu terjadi.

"pak nanti jam makan siang meeting dengan perusahaan dari Jepang. Dan orangnya minta meetingnya di luar" ingat sekretaris Ali.

"iya. Tolong siapkan berkas-berkas yang akan dibutuhkan nantinya. Saya tidak mau ada yang kurang. Tempatnya kamu aja yang ngatur, saya tingga beres saja" jawab Ali dan melenggang ke tempat kerjanya.

"iya pak"

Ali memandangi wajah ayu nan rupawan bak bidadari dari kayangan. Senyum mengembang saat melihat foto yang ada di handphonenya. Rupanya perempuan itu sudah berdampak besar bagi Ali. Ada kesan tersendirinya saat bersamanya. Berbeda dengan Cinta masa lalunya, ia nampak hampa jika bersama Cinta. Apakah cintanya sama Cinta bukan persaan cinta melainkan cuma perasaan kagum saja? Apakah perasaannya kali ini Cinta bukan rasa kagum? Ali rupanya masih dilema memikirkan perkataan Billy tempo hari. Tapi ia sudah yakin kalau perasaannya kali ini bukan main-main. Ia sangat mencintai gadis itu, ya tentu kita tidak bisa menyalakan perasaan, karena perasaan muncul tiba-tiba seiring berjalannya waktu.

Berjuang, berjuang dan berjuang

Mungkin kata kata itu sering diucapkan Prilly dulu. Namun sekarang berbalik, kata-kata itu sudah menjadi mantra bagi Ali.

"apapun yang terjadi. Aku akan berusaha merebut hatimu kembali Prill. Aku akan menjadikanmu wanita yang paling bahagia saat bersamaku. Aku janji ga akan menyia-nyiakan kamu lagi" ucap Ali dan memulai pekerjaannya, karna berkas-berkas yang dihadapannya sudah menunggu.

**

Habisi orang itu!!!

Tapi bos dia itu...

Apapun yang terjadi tetep habisi orang itu.

Kamu minta berapapun, aku akan bayar kalo pekerjaanmu bagus dan berhasil dan kamu harus bermain bersih.

*****************

Hayooo siapa lagi tuh. Coba tebak siapa??? Comment ya, kalo ada yang bener dapet follback dari aku. Berhubung yang ngevote udah melampaui, aku udah nempatin janji bakalan next. Udah ditepati kan???

Ayo vote yang banyak!!!!!!. Hargai juga buat cerita. Buat cerita susah bukan hanya ngetik aja, buat cerita juga butuh pemikiran. Sesuai mood juga, kalo moodnya ga bagus aku ga akan ngetik, karna hasilnya ga memuasakan. Jadi mohon jangan ada yang pembaca gelap disini. aku hanya minta dihargai aja kok ga lebih.

Maaf jika typo. Jangan lupa VOMMENT.

To be continued....

Nunggu VOTE yang banyaakkkkkk baru update, oke,,

Makasih

Della

Continue Reading

You'll Also Like

TWINS By MinYeoul

Fanfiction

3.6K 623 25
Kisah Kim Yeoul yang menjalin kisah dengan seseorang yang ternyata kembar.
60.7K 3.7K 11
{ Beberapa Part di Privat. Follow dulu } Aku tak pernah bermimpi untuk menjadi bagian dari hidup mu. karena dirimu lah aku kehilangan mereka. Sama se...
215K 17.6K 89
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
5.4K 891 40
"Mwooyaa? kenapa aku harus bertemu dia lagi?"-Kim Yeoul-