The Princess Act

By VhieRheplie

46.9K 2K 92

Kisah Seorang Aktris terkenal yang hidup mewah dan bergelimangan harta namun malah merasa seperti terkungkung... More

Prolog
Part 1
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23

Part 2

1.5K 84 2
By VhieRheplie

Kabar gembira itu disambut dengan suka cita oleh Jalal. Impiannya masuk dalam dunia industri film yang sebenarnya akan segera terwujud. Dengan tekad dan keseriusannya, ia akan mencoba sekuat tenaganya untuk mempersembahkan yang terbaik dalam debut perdananya ini.

"Pak Vikram! Saya tidak setuju kalau lawan mainku tidak sepadan aktingnya denganku," protes Jodha pada Vikram sang sutradara.

"Sudahlah Jo, kita tidak punya banyak waktu. Aku sudah lihat aksi Jalal dalam beberapa film walau ia belum pernah berdialog sama sekali, dan hasilnya tidak mengecewakan," sahut Vikram yang pusing dengan ketidaksetujuan Jodha disandingkan dengan Jalal.

"Tapi aku minta, kalau memang nanti aktingnya sangat buruk, aku tidak akan meneruskan syuting ini lagi," ucap Jodha ketus.

"Baiklah, kita coba dulu," sahut Vikram menyerah.

Semua set sudah disiapkan. Kali ini adegan menceburkan diri di sungai akan diulangi lagi karena sang sutradara ingin mengambil gambar Jalal secara keseluruhan beserta wajahnya.

"Berarti aku akan berakting bersama pemeran pengganti itu ya?" Tanya Jalal pada sang sutradara.

"Ya, kau benar Jalal," jawab Vikram yang dengan fokus menatap ke arah layar yang menampilkan hasil rekaman gambar proses take scene mereka.

"Hufth, sayang sekali ya. Padahal sebagai aktris profesional, adegan seperti ini saja tidak perlu menggunakan pemeran pengganti," sindir Jalal sambil melirik kearah Jodha yang sedang duduk mengamati jalannya proses pengambilan gambar sambil tetap berada dibawah naungan payung yang dengan setia dipegang oleh Hana, asistennya.

"Jo, sepertinya ia sedang menyindirmu," bisik Hana pada Jodha.

"Aku tahu itu, Hana. Kau tak perlu mengingatkanku. Akan kudamprat dia sekarang!" Sahut Jodha ketus dan langsung bangkit dari duduknya.

"Tapi Jo....,"

"Hei anak baru! Kau tak perlu menyindirku seperti itu ya! Siapa yang kau maksud tidak profesional? Aku? Bahkan kau saja belum pernah bermain film, bagaimana bisa kau mengukur tingkat keprofesionalan seseorang?" Jodha menghampiri Jalal dengan wajah yang sengit.

"Oh, maaf kalau kau tersinggung nona. Aku hanya menyayangkan bahwa adegan seperti ini saja harus menggunakan pemeran pengganti. Sebenarnya akan terlihat lebih total lagi saat pemain aslinya melakukannya sendiri. Itu saja! Kalau kau tersinggung, ya... aku minta maaf," jawab Jalal sambil tersenyum dan mengendikkan bahunya.

"Kau.....!!! Baiklah!! Pak Vikram, aku akan melakukan adegan ini tanpa pemeran pengganti!" Ucap Jodha pada sutradara mereka. Sontak Vikram menjadi terkejut mendengarnya.

"Kau yakin, Jo?" Tanya Vikram yang nampak ragu.

"Iya! Aku yakin! Aku akan memperlihatkan pada anak kemarin sore ini apa itu namanya sebuah keprofesionalan kerja!" Ucap Jodha sambil melirik kearah Jalal dengan tatapan sengit.

Sang sutradara pun akhirnya menyetujui keinginan Jodha dan mulai menyiapkan segala persiapan Jodha untuk ikut menceburkan diri kedalam sungai. Sebenarnya Jodha juga kurang yakin pada dirinya sendiri mengingat ia tidak bisa berenang sama sekali. Tapi gengsi dan harga dirinya yang begitu tinggi membuatnya harus bisa membuktikan pada si stuntmant tersebut agar mulut usilnya tidak lagi menyindirnya seperti tadi.

"Girls! Lihatlah si Lucky, ia akan menceburkan diri bersama si tampan," ucap Amisha pada Rukaiya dan Ankita.

"Memang dia bisa? Bukannya dia itu artis manja?" Jawab Rukaiya sambil membenarkan tatanan make up-nya.

"Kita lihat saja dari sini, mumpung pengambilan gambar kita belum dimulai, lumayan ada tontonan gratis," sahut Ankita yang tersenyum misterius.

"Hmmh, ide bagus," sahut Rukaiya bangkit dan ikut melihat aksi Jodha dari kejauhan.

"Let's see, Jo! Aku tak tahu apa yang akan Sujamal lakukan padamu kalau dia mengetahui ini semua!" Bathin Ankita sembari menyusun rencana besar di kepalanya.

******************

"Oke! Jalal, Jodha, kalian siap?" Tanya Vikram sang sutradara.

"Siap!" Jawab mereka bersamaan.

"Wow! Kalian memang pasangan yang kompak," sahut Vikram sambil mengacungkan dua jempolnya sementara Jodha hanya bisa memutar bola matanya kesal.

Jalal sudah mulai masuk menceburkan diri kedalam sungai sementara Jodha masih terlihat ragu untuk menyusul. Adegan kali ini adalah adegan saat dimana Jalal harus menyelamatkan Jodha yang hampir tenggelam. Merasa Jodha belum juga menceburkan diri, Jalal pun menoleh ke belakang dan mendengus kesal kala melihat Jodha belum juga turun kedalam sungai.

"Kalau anda masih ragu, biar aku mengambil gambar dengan pemeran pengganti saja, nona," ucap Jalal yang kini kembali menghampiri Jodha.

"Tidak! Kau tak perlu meremehkanku seperti itu! Ingat! Yang artis itu aku, bukan kau!" Sahut Jodha sangat ketus.

"Ya baiklah, kau bisa turun sendiri atau mau aku pegang?" Tawar Jalal yang langsung dibalas tatapan sengit dari Jodha.

"Jalal! Jodha! Ayo cepat! Waktu kita tak banyak!" Teriak sang sutradara yang berjarak beberapa meter dari mereka.

"Oke pak! Sebentar!" Sahut Jalal.

"Aku bisa sendiri! Tak perlu kau bantu aku!" Ucap Jodha sinis.

"Baiklan nona papan atas!" Sahut Jalal yang juga mulai kesal dengan ulah Jodha.

"Aaaahhhhh!!" Jodha memekik karena kakinya terpeleset. Tubuhnya meluncur bebas kedalam air dan tercebur sempurna kedalamnya. Ia panik dan mencoba menggerak gerakkan seluruh anggota tubuhnya karena ia tak bisa berenang.

"Jalal! Apa yang kalian lakukan? Apa yang terjadi?" Teriak sang sutradara lagi.

"Tidak ada apa apa, pak. Hanya saja nona Jodha sedang mengetes air sungainya dingin atau tidak," jawab Jalal juga sambil berteriak.

"Tolong! Tolong!" Pekik Jodha masih sibuk menggerakkan seluruh anggota tubuhnya.

"Hei nona! Berhentilah bergerak gerak seperti itu dan berdirilah. Kau pikir kau sedang tenggelam apa? Ayo cepat kita ke tengah sana! Pak Vikram sudah menunggu sedari tadi!" Ucap Jalal kemudian meninggalkan Jodha yang masih sibuk dengan tubuhnya yang timbul tenggelam di dalam air.

Akhirnya ia pun menghentikan gerakan tubuhnya yang tak beraturan. Seketika ia merasakan tubuhnya tidak tenggelam dan ia pun menegakkan kakinya didalam air. Rupanya dalamnya sungai tersebut hanya sebatas pinggangnya saja. Seketika mukanya memerah karena malu setelah aksi paniknya yang mirip seperti orang yang akan tenggelam.

"Sudah kubilang kan nona, kau tak perlu berlebihan! Kau tidak akan tenggelam!" Teriak Jalal dari arah tengah sambil tertawa mengejek.

"Dasar aktor gadungan! Berani beraninya kau mengejek artis terkenal sepertiku! Akan kubuat kau menyesali perkataanmu!" Gumam Jodha sambil berjalan menuju kearah tengah.

Take scene pun akhirnya mulai dilakukan. Sesuai arahan sang sutradara, Jodha dibuat seolah olah sedang tenggelam dan Jalal yang menyelamatkannya. Take scene pertama sukses mereka lakukan tanpa hambatan. Tak bisa dipungkiri, walaupun ini kali pertama untuk Jalal berakting didepan kamera secara langsung sebagai pemeran film tersebut, namun aktingnya cukup memuaskan. Semua itu telah ia pelajari selama beberapa tahun ini menjadi seorang stuntmant. Bahkan sang sutradara pun terlihat puas dengan keserasian akting mereka.

"Oke Jalal, Jodha.... setelah ini kalian akan melakukan take di pinggir sungai dan kalian harus beradegan seolah olah kalian sedang berciuman. Dan........," sang astrada menjelaskan panjang lebar apa saja yang harus mereka lakukan. Jodha dan Jalal hanya mengangguk angguk menandakan bahwa mereka memahami apa saja yang harus mereka lakukan.

"Hmmh, ini kesempatanku membuat si aktor gadungan ini panas dingin! Kissing scene! Dia pasti belum pernah melakukannya!" Gumam batin Jodha merasa bersemangat untuk mengerjai Jalal.

*********************

"Hallo, Sujamal. Ini aku Ankita," Ankita menelepon Sujamal secara diam diam.

"Oh, Ankita. Tumben kau menelepon. Ada apa? Bagaimana proses syuting Jodha? Berjalan lancar kan?" Tanya Sujamal.

"Lagi lagi mikirin Jodha!" Gerutu batin Ankita,"ah, ya! Tentu saja lancar. Bahkan adegan dia menceburkan diri di sungai tadi sukses berjalan dengan lancar tanpa pemeran pengganti," ucap Ankita bermaksud membuat Sujamal terkejut.

"Apa? Menceburkan diri? Bagaimana bisa? Jodha bahkan tidak bisa berenang!" Seru Sujamal terdengar khawatir.

"Lho? Kupikir kau sudah tahu bahwa Jodha berani beradegan seperti itu," ucap Ankita sambil tersenyum licik.

"Hmmh, baiklah Ankita. Terima kasih atas infonya. Aku akan kesana sekarang," ucap Sujamal kemudian memutuskan sambungan teleponnya.

"Wuw! Sepertinya sebentar lagi akan ada adegan yang lebih seru dari syuting film ini," gumam Ankita merasa puas.

*********************

"Oke Jo! Jalal! Siap??" Tanya sang sutradara mengecek kesiapan Jalal dan Jodha beradegan lip kiss.

"Oke!" Jawab Jodha mantap sambil menoleh kearah Jalal yang terlihat sedikit canggung.

"Kau kenapa? Gugup? Nah! Itulah perbedaan antara amatiran dan profesional," cibir Jodha sinis.

"Gugup? Heh! Tidak ada dalam kamusku!" Jawab Jalal dengan senyum tipis padahal jauh didalam lubuk hatinya ia merasa kurang yakin dengan adegan ini.

"Oke! Kamera! Action!"

Jodha dan Jalal mulai saling mendekatkan wajah mereka satu sama lain. Jodha yang memang sudah ahli dalam adegan seperti ini terlihat santai dan penuh dengan penghayatan. Direkahkannya bibirnya seolah olah mereka benar benar hendak seperti berciuman. Melihat bibir indah Jodha merekah dengan sempurna, entah "setan" darimana yang tiba tiba hinggap dalam diri Jalal yang kemudian membuatnya benar benar memajukan wajahnya dan bersiap menyambut bibir itu dengan bibirnya. Dan sama halnya dengan Jalal, Jodha pun merasa tertarik dan terjerumus masuk oleh pesona tatapan mata elang si aktor gadungan itu. Niatnya untuk mengerjai Jalal sudah menguar entah kemana berganti dengan sisi liar dari dalam dirinya yang tiba tiba bangkit dan menginginkan untuk meneruskan aksinya hingga ciuman itu benar benar terjadi.

Dan adegan yang seharusnya hanya sampai pada bibir mereka yang saling berdekatan malah terjadi lebih daripada yang diharapkan. Sepertinya pedal rem dari masing masing mereka sedang blong hingga bibir mereka pun akhirnya sukses saling bertaut dan saling mengecup satu sama lain tanpa mereka sadari bahwa mereka hanyalah sedang berakting biasa. Sempat dibuat heran oleh aksi mereka, namun hal ini tak disia siakan oleh sang sutradara untuk mendapatkan hasil pengambilan gambar yang sangat maksimal. Jalal dan Jodha pun sama sama terlena oleh tautan bibir mereka hingga keduanya sama sama terpejam seolah olah peran tersebut teramat sangat mereka hayati. Namun tiba tiba saja...

"Jodha!! Apa apaan ini!!"

Next...

Continue Reading

You'll Also Like

730K 43.1K 40
Langkahnya seperti bayi, pelan-pelan merangkak meski belum mengerti arah dan tujuan, berjalan tertatih-tatih tanpa genggaman. Buta tanpa Ayah, pincan...
346K 29.8K 26
#bukanceritareligi "Jodoh itu cerminan diri. Bukan dengan mata manusia biasa pantulan diri kita terlihat. Tapi cermin Allah yang menilainya. Allah ya...
4.6K 507 9
"Mawar, engkau begitu cantik, aku rela tertusuk durimu agar boleh menemani sepimu." -Noel Veltman "Noel, jangan berikan senyummu karena aku akan memb...
63.4K 3.2K 8
meskipun kau mantan kekasih ibuku Lisa😸 (GirlxFuta)🔞+++