Tak Pernah Ternilai (END)

By Delladwi99

335K 16.9K 107

Kehidupan awal adalah bukanlah akhir pencapaian hidup yang sesungguhnya - Prilly Mahatei. Kehidupan yang sek... More

Prilly Mahatei
Ali Syarief
part 1
part 2
part 3
part 4
part 6
part 7
part 8
part 9
part 11
part 12
info
part 15
part 16
part 17
part 18
part 19
part 20
Maaf :(
part 21
delete
Part 22
Part 23
18 Desember 2016
Part 24
Part 25(END)
NOT BELIEVE LOVE
TERBIT!!!

part 13

10K 601 1
By Delladwi99

Happy Reading :)

Ali dan Cinta saat ini berada di restoran deket kantor. Ali sudah berjanji akan mengenalkan Cinta kepada Billy. Mereka masih menunggu Billy yang tak kunjung datang. Cinta mulai resah pasalnya mereka berdua sudah menunggu kedatangan Billy sangat lama.

"honey katanya sebentar kok lama sih"kata Cinta.

"iya bentar lagi datang kok"jawab Ali.

"kamu dari tadi bentar-bertar doang, kenyataannya dari tadi kagak muncul-muncul tuh teman kamu"

"bentar lagi dateng kok Billy. Dia udah bbm aku tadi"

"tapi kan lama honey, aku udah bosen nih"

"kamu bisa diem gak sih. Aku heran deh sama kamu. Cuma nunggu aja susah banget, Billy itu juga sahabat aku, aku gak enak kalo aku marah sama dia gara-gara kamu"emosi Ali ke Cinta.

"kok kamu marah ke aku sih. Kan seharusnya Billy temen kamu yang dimarahin bukan aku"balas Cinta yang tak kalah emosi.

"tau ah"

"ih kenapa kamu yang marah coba"

"ya kamu..."

"hai bro sorry gue telat ada masalah tadi" sapa Billy ke Ali. Terlihat Cinta memandang tak enak kepada Billy.

"nih bro kenalin cewek gue yang pernah gue ceritain waktu itu ke lo"

"oh iya iya gue inget. Hai gue Billy sahabatnya Ali" mengulurkan tangannya.

"gue Cinta"balas Cinta singkat dan enggan membalas jabatan Billy.

"senang bisa kenal sama lo"ucap Billy dan di balas dengan senyum terpaksa oleh Cinta.

"Bro gue balik dulu ya, ada keperluan mendadak"pamit Ali.

"gaya lo ada keperluan. Gue juga nih sekalian mau cabut. Gue kesini tadi sebenarnya belum kelar kerjaan gue. Ya mau gimana lagi kalo sahabat sendiri mah apapun gue lakukan hahaha"balas Billy.

"hahaha bisa aja lo Bill. Ya udah gue cabut ya"pamit Ali.

"iya hati-hati lo"

Ali dan Cinta meninggalkan restoran. Mereka berdua sekarang sudah ada di dalam mobil, tapi kenapa Ali masih enggan menghidupkan mobilnya.

"kamu kok gitu sih sama Billy"ucap Ali menahan emosinya.

"gitu gimana?"

"ya kamu gak nyambut dia dengan ramah, dia itu sahabat aku. Seharusnya kamu bisa bersikap ramah sama dia"

"kok kamu ngatur aku sih, terserah aku dong"

"kamu itu diajari yang baik malah gitu respon kamu. Kamu kenapa sih kok berubah gak kayak dulu"

"kayak dulu gimana, prasaan biasa aja deh. Kamunya aja"

"huh terserh deh"

Bahkan lo jauh berbeda dengan Prilly, ya walaupun gue sama Prilly gak kenal lama tapi gue tahu kalo Prilly orangnya gimana. Kok gue banding-bandingin Cinta sama Prilly sih. ucap Ali dalam hati.

**

"Prill nanti temein gue ke mall dong"ucap Audi. Memang sekarang Audi ada di ruangannya Prilly karna Audi seang gak ada kerjaan.

"liat nanti aja"jawab Prilly singakat karna ia masih focus sama latopnya.

"gak pokoknya lo ikut gue ke mall. Kan kita jarang jalan berdua Prill, ya ya mau ya Prill"paksa Audi.

"iya Audi sayang"

"yeahh makai Prillyku sayang. Nanti lo gue jemput. Atau gini aja, pulang kerja kita langsung aja ke mall gimana?"

"gak gak pulang dulu aja"

"ya udah deh nanti lo gue jemput oke"

"iya"

POV Prilly

Aku sekarang sudah berada di kawasan mall di Jakarta, tentunya bersama Audi. Aku tadinya malas ke sini, berhubung Audi ya mau gimana lagi. Aku dan Audi berkeliling di mall dan belanja yang diperlukan. Aku tipe orang yang suka menghamburkan uang, sayang kan kalo dibuat yang gak bermanfaat.

"Di gimana kalo kita nonton. Ada film baru loh"usulku

"ya udah deh gue juga capek udah keliling mall ini"sanggup Audi.

"ya udah deh yuk"

Tak di sangkah aku bertemu dengan Ali dan Billy. Dan itu membuatku salah tingkah dan jantungku berdetak abnormal jika bertatapan dengan Ali. Sejak aku mendengarkan obrolannya dengan Billy tempo lalu, aku jarang bertemu dengan Ali bahkan ngobrol pun jarang. Tapi aku sempet-sempet kan mengirim sms atau bbm ke Ali dan itu setiap hari. Walaupun pesanku tak di balas Ali sama sekali.

"loh Audi sama Prilly. Gak nyangka ya ketemu disini, bisa jalan bareng dong"sapa Billy.

"iya bisa jalan bareng nih kayaknya. Gue mau nonton sama Prilly lo mau gak bareng sama kita, kan seru kalo rame"usul Audi.

"mau gak Li"tanya Billy ke Ali.

"ya terserah"balas Ali singkat.

Disini aku hanya diam dan sesekali mendengarkan percakapan mereka. Apa-apaan sih Audi malah ngajak si Billy sama Ali. Pasti tuh anak mau dekat sama Billy.

Kita sudah memesan tiket untuk nonton. Aku sengaja duduk di deretan paling belakang, sebenarnya Audi gak memperbolehkanku duduk di deretan paling belakang. Aku gak mau dekat sama Ali, aku belum siap saja jika tegur sapa sama dia secara langsung. Lagi-lagi Audi ngalah dan mengikuti aku duduk di deretan paling belakang. Sahabat paling baik kan?

Filmnya sudah di putar sejak 20 menit yang lalu, tapi aku tak begitu memahami isi dari film tersebut, kenapa? Ya kalian pikir aja aku duduk bersebelahan dengan Ali sangat menyebalkan bukan, tapi tidak dengan hatiku aku senang bisa duduk sebelah dengan Ali, sangat aneh kan, badan menolak tapi hati tidak.

Dari tadi aku ngontrol pandanganku ke arah film bukan ke arah Ali, tapi mataku tak bisa diajak kompromi mataku selalu mencuri pandang ke Ali. Betapa malunya diriku tuhan, ketika aku melihat Ali, sengaja atau tidak pandangan Ali juga mengarah ke aku. Ya tuhan aku butuh karung buat nutupi wajahku ini. Stay cool Prill. Oke.

POV Ali

Lucu sekali dia wajahnya merah seperti udang rebus. Aku udah tau kalo dari tadi Prilly mencuri pandang ke aku. Tapi aku pura-pura gak tau. Memang pesona Ali, siapa sih yang gak klepek-klepek eeaaa. Udah-udah fokus ke Prilly.

Terlihat Prilly menyembunyikan wajahnya dengan menangkupkan tangannya ke wajahnya, tapi dia terlihat stay cool mungkin dia malu ketangkap basah hahaha. Kenapa ya aku gak merasa sebal atau marah sama Prilly, apa karna kepolosannya dia ya. Lagi-lagi dia berbeda dengan Cinta. Tapi kenapa ya aku selalu membeda-bedakan Prilly dengan cinta. Jelas-jelas bedalah. Prilly yang lugu, polos, apa adanya, tampil sederhana jauh berbeda dengan cinta yang penampilannya glamour, jaim dan selalu ingin nomor satu.

Apa aku menyukai Prilly?

Gak mungkin Ali lo itu gak sebanding sama dia. Dia itu cupu, mending sama Cinta aja yang modis, sisi setan Ali berucap.

Kalo lo suka sama dia, kejar kali. Dia orangnya baik, lugu, polos gak kayak si Cinta nenek lampir itu, apa lo merasa dia manfaatin lo hahaha sadar Li, sisi malaikat Ali berucap.

Ngapain juga mikir si Prilly itu mending kasih kabar sama Cinta, kasihan ari tadi gak dikabarin.

#####

Hai aku come back. Tuh Alinya udah mulai suka sama Prilly, bukan berarti cinta ya hahaha. Tunggu aja cerita selanjutnya. Hari ini aku udah publish 2 chapter, baik bukan gue hahaha.

Jangan lupa vote ya

maaf jika typo bertebaran

Makasih buat bang Ali udah mau mampir ke Surabaya. Jangan bosen2 mampir ke Surabaya lagi. Kece bang Konsernya, keren ramee banget, Aliciousnya juga gak kalah rame hahaha. take care yang hari ini Flight ke Jakarta. safe Flight ya bang :*

The World of Aliando Surabaya

#AliandoTWOASurabaya

Salam

Della :*



Continue Reading

You'll Also Like

118K 7.1K 31
Update hari Minggu. Jangan lupa follow! Karena follow itu gratis 😆😘 Prilly tidak pernah tahu tentang suaminya. Namun saat pertemuan pertamanya ket...
15.5K 1.2K 5
one shoot Chika Christy
63.2K 3.2K 8
meskipun kau mantan kekasih ibuku Lisa😸 (GirlxFuta)🔞+++
32.7K 1.3K 16
Dijodohin? Sama Arkaraga? Lebih baik Lettha tunggu ayam jantan bertelur! Dijodohin? Sama Arllettha? Lebih baik Arka disuruh minum kopi sianida Jessic...