Way Back to You

By stroberimiyuku

1.6K 22 2

Dunia begitu sempit. Berputar di sekitarnya dengan rumit. Kejatuhan cinta adik-kakak yang tampan malah membua... More

PROLOG
Visual
I
II
III
IV
V
VI
VII
VIII
IX
X
XI
XII
XIII
XIV
XV
XVI
XVII
XVIII
XIX
XX
XXI
XXII
XXIII
XXIV
XXV
XXVI
XXVII
XXVIII
XXIX
XXX
XXXI
XXXII
XXXIII
XXXIV
XXXV
XXXVI
XXXVII
XXXIX
XL
XLI
XLII
XLIII
XLIV
XLV
XLVI
XLVII
XLVIII
XLIX
L
LI
LII
LIII
LIV
LV
LVI
LVII
LVIII
LIX
LX
LXI
LXII
LXIII
LXIII
LXIV
LXV
Epilog

XXXVIII

5 0 0
By stroberimiyuku

Sementara Cita dan Wia ke bawah membawa piring-piring kotor bekas makan dan sekalian mencucinya, Fla menyembunyikan sebagian besar tubuhnya di balik selimut dengan wajah memerah. Memerah antara demam dan malu menjadi satu. Ia tidak menyangka pemuda itu akan menjenguknya.

"Kok gak nelpon aku, sih?" Haikal tersenyum sambil menyentuh kening Fla yang masih demam.

"Buat?" Fla tersenyum tipis.

"Kamu sobatku, loh! Masa aku gak jenguk kalau kamu sakit?" Haikal meraih tangan Fla dan mengusapnya lembut. "Kamu juga ikut jagain aku waktu aku sakit, kan."

Ketir, Fla tersenyum. Dia tidak punya energi untuk membantah Haikal. Ia tidak tahu apa yang dikatakan orang tua Haikal maupun Andah, yang jelas ada cerita yang terpotong di sana dan Haikal terlanjur mempercayainya. Fla tidak ingin menghancurkan dongeng indah yang diceritakan Andah pada Haikal, karena jelas-jelas Haikal hanya ingin mendengar apa yang diinginkannya sejak lama; kembali pada Andah.

"Gak diamuk Andah kamu ke sini?" Fla menarik tangannya dari genggaman Haikal.

"Kamu juga penting buat aku, Fla. Kalau dia gak terima, dia mendingan gak usah jadi pacar aku lagi!" Haikal menatap Fla sambil tersenyum mantap.

"Jangan." Fla menatap Haikal lurus-lurus, senyumnya tipis. "Andah harus jadi yang utama untuk kamu sekarang. Dia akhirnya balik, kan? Kamu selama ini pingin dia balik, kan? Masa dia udah balik malah gini?"

"Aku gak mungkin ninggalin sobat aku sendiri, Fla. Kamu sobatku yang paling penting untuk aku." Haikal cemberut.

"Tapi kan aku enggak akan ke mana-mana." Fla memiringkan sedikit kepalanya. "Persahabatan itu kayak pohon, Kal. Kalau hari hujan, kamu boleh berteduh di sini. Kalau langit cerah, kamu bebas main lagi. Karena pohon mah gak akan ke mana-mana, selalu ada di tempat yang sama."

Haikal terdiam menatap Fla.

"Fla, aku..."

"Hey heeeyyy liat nih kita bawa apaan!!!" Tiba-tiba Cita dan Wia memasuki kamar Fla membawa nampan yang di atasnya ada empat mangkok kecil. "Tadi ibu kamu nyuruh kita bawa ke atas. Puding kesukaan kamu."

Ketika mangkok-mangkok kecil itu sudah dibagikan mereka semua akhirnya makan dengan riang gembira. Fla bahkan sudah lupa apa yang mau Haikal katakan sebelum kedua sahabatnya memotong. Kegembiraan datangnya pudding coklat andalan ibunya Fla telah membuat semua orang lupa urusan dunia.

"Eh, bentar ya, aku ke toilet dulu di bawah." Fla bangkit dari duduknya dan turun dari kasurnya. Haikal ikutan berdiri, mengulurkan tangannya untuk membantu Fla bangkit. "Mau apa?"

"Anter kamu, lah! Lemes gini bisa-bisa jatuh di toilet!" Haikal tertawa.

"BUKAN MUHRIM ASTAGFIRULLAAAHHH HAIKAAALL!" Cita merebut tangan Fla dari Haikal sementara Wia dan Fla tertawa-tawa melihat Haikal yang malah ikutan nyengir.

Fla berjalan diantar Cita karena mereka harus ke toilet di lantai bawah karena kakak Fla sedang mandi. Ketika mereka sudah sampai di tangga terakhir yang langusng menghadap ke ruang tamu, betapa kaget mereka berdua ketika melihat ibu Fla sedang di depan pintu.

"Nah, itu dia. Fla, bukannya tadi Haikal udah datang ya?" Ibu Fla tersenyum melihat anaknya.

"Ehhh... itu bukan Haikal, Bu." Fla bingung.

"Hah? Bukan Haikal?!" Ibu Fla menatap kaget pemuda di hadapannya, yang tersenyum lemas karena bingung menjelaskannya.

"Apa Haikal-Haikal?" Wia muncul di tangga. Semua orang menatap ke atas tangga.

"Apaan Haikal-Haikal? Kan kata aku juga pasti butuh bantuan ak..." Haikal muncul di sebelah Wia dan terhenti melihat pemandangan aneh di hadapannya.

"Kak..." Helqi mengangguk menyapa Haikal.


Continue Reading

You'll Also Like

1M 90.3K 39
๐™๐™ช๐™ฃ๐™š ๐™ ๐™ฎ๐™– ๐™ ๐™–๐™ง ๐™™๐™–๐™ก๐™– , ๐™ˆ๐™–๐™ง ๐™œ๐™–๐™ฎ๐™ž ๐™ข๐™–๐™ž ๐™ข๐™ž๐™ฉ ๐™œ๐™–๐™ฎ๐™ž ๐™ข๐™–๐™ž ๐™ƒ๐™ค ๐™œ๐™–๐™ฎ๐™ž ๐™ข๐™–๐™ž...... โ™ก ๐™๐™€๐™๐™„ ๐˜ฟ๐™€๐™€๐™’๐˜ผ๐™‰๐™„ โ™ก Shashwat Rajva...
4.8K 141 7
Naruto introduce Deidara and Itachi at Itachi's university where Deidara is gonna attend but there's only one problem, Itachi is in love with Naruto...
995K 22.5K 48
Luciana Roman was blamed for her mother's death at the age of four by her family. She was called a murderer until she was shipped onto a plane for Ne...
13.1M 435K 41
When Desmond Mellow transfers to an elite all-boys high school, he immediately gets a bad impression of his new deskmate, Ivan Moonrich. Gorgeous, my...