Riselda merapihkan rambutnya yang terurai diarea leher
Dengan melihat liontin dari kalung yang di kenakan oleh riselda sudah bisa menjawab semua pertanyaan yang ada di benak damar
"Ino Lo pasti bingung dan banyak pertanyaan di benak kamu"ucap riselda
"Ris,gue tau kalau liontin seperti itu maknanya apa,tapi gue gak ngerti kenapa bisa lo beda keyakinan sama kedua saudara kamu?"sorot mata damar di penuhi tatapan penuh tanda tanya
Dert..derrr,suara benda pipih di saku damar menghentikan percakapannya dengan riselda
"Herlan"ucap damar sebelum menggeser ikon hijau di ponselnya
"Ris gue angkat telepon dulu"ucap damar lalu berjalan lumayan jauh dari posisi riselda terbaring di atas rerumputan
"Amar tolongin gue"panggilan terputus damar sempat mendengar suara bantingan benda di sebrang sana
"Ris gue cabut dulu,bilangin sama abang dan nyokap lo,kalau gue ada urusan"ucap damar,tanpa mendengar jawaban dari riselda damar segera berlari kearah parkiran rumah sakit
"Ada masalah apa si ino"riselda hanya bisa menatap bingung kepergian damar
***
"Gue capek amar"keluh Herlan,damar yang menemukan temannya di halaman rumah kediamannya dengan keadaan tidak berdaya segera mengobati luka di sekujur tubuh sahabatnya. di teras rumah besar layaknya istana kediaman keluarga artonho
"Amar"panggil Herlan pasalnya dari tadi damar Masi sibuk dengan obat merah dan kapas yang ada di tangannya
"Her,gue bilang juga apa kalau di kasi tugas di kerjain,liat lo di pukul lagi kan"nasihat damar sembari membersihkan darah yang terus keluar dari punggung Herlan akibat cambukan yang tidak berperikemanusiaan
"Ezzzssss... au pelan-pelan dong"ucap Herlan,"gue udah cukup di perbudak sama bokap pas di SMP amar,gue juga cuman manusia bukan robot yang bisa di perintah kapan saja"lanjut Herlan menundukkan wajah
"Lo bukan robot,tapi lo seorang anak her,gak ada salahnya kalau lo turutin Bokap lo"ucap damar sembari merapihkan kotak p3k yang ada di tangannya
"Gue capek amar"keluh Herlan
"Gak perlu seambis pas SMP, cukup Lo kerjain tugas aja"nasehat damar, pasalnya Herlan adalah juara ke tiga paralel saat SMP namun karna sudah lelah dengan buku Herlan mulai terpengaruh dunia luar sehingga ia sering membolos, pergi ke klub malam,menjadi langganan ruang BK. tentu perubahan itu membuat orang tuannya yang haus akan nilai sempurna semakin mengekang fisik dan mental Herlan
"Gak usah di bahas lagi gue capek,kita ke markas aja"ajak Herlan mengalihkan topik pembicaraan
"Lo duluan aja,seperti yang gue bilang pas si kelas gue mau ajak seseorang"Herlan hanya mengangguki ucapan damar pasalnya saat ini ia sangat betmut
***
"Udah nunggu lama"tanya damar ketika berada di tepi jembatan
"Udah lama pake banget"Jawab Maya gadis tomboy berjaket kulit hitam dan celana jeans,Maya cewek cantik dan tajirr bahkan uang keluarganya cukup untuk membiayai tujuh turunan
namun semua itu tidak membuat maya tumbuh dengan sifat sombong melainkan tampil sederhana bahkan ia tak malu menggunakan sandal jepit saat keluar rumah bermain dengan anak jalanan bahkan tidak sungkan memakan sebungkus nasi dan tempe
Setiap hal yang di lakukan Maya tak pernah sekalipun membanggakan harta keluarganya karna sering membatu anak-anak memulung Maya tentu kerap berada di kaki jembatan
flashback sedikit ke masa lalu damar yang tengah membersihkan keringat melepaskan topeng badut miliknya, Maya yang melihat dari kejahuan mendatangi damar untuk menawarkan bantuan apakah damar mau di gantikan oleh Maya menjadi badut agar damar dapat beristirahat,bisa saja Maya langsung memberi damar segepok uang namun menurutnya hal itu akan terkesan memamerkan kekayaan
dari pertemuan itu mereka sering bertemu sehingga pada detik ini mereka sudah sangat dekat tak jarang ada yang mengira mereka pasangan.
"bang, jadikan bentar liat teman Lo"tanya Maya karna ikatan diantara mereka sudah sangat kuat kini hubungan persahabatan mereka sudah bagaikan kakak beradik
"Apa si,yang enggak buat Ade gue"ucap damar merapihkan rambut Maya yang agak berantakan
"Udah gelap nih on the way sekarang aja,gak sabar bantai anggota DETREW"ucap Maya dengan kekehan jahil miliknya
"Awas kalau di sana gangguin temen gue"damar menarik pelan hidung maya
***
"Bawa cewek si amar"frendhi menyipitkan cara pandangnya saat melihat kedatangan motor milik damar di susul motor sport tak kalah keren yang di kendarai Maya
"Anjir cewek cantik woy"triak Satya kegirangan
"Tau darimana lo,orang pake helem"Johan yang melihat kerah lain kini menatap kearah damar
Damar dan Maya lalu memarkir kendaraannya di samping tempat kendaraan sport milik frendhi, geredilan,Satya dan johan
"May Lo yakin mau disini soalnya gak ada cewek loh"ucap damar saat baru saja ingin melepas helem
"Kan ada Abang"ucap Maya lalu membuka helem miliknya
"Gue kira cowok ternyata cewek mar"ucap frendhi siapa lagi yang memanggil damar dengan sebutan mar kalau bukan frendhi
"Emang kenapa, masalah"bukan ucapan damar melainkan ucap Maya dengan raut wajah sinis
"Cantik cantik galak amat"ucap satya menunjukkan wajah tak kalah sinis
"Dam,tu cewek siapa"tanya Johan yang berdiri di samping kanan damar
"Namanya Maya dia udah gue anggep kaya adik gue"ucap damar sembari menatap manik mata milik Maya
"Idih Ade-adean padahal aslinya pacaran"goda geredilan
"Sotoy lu"ucap ketus Maya
"Bang Lo bilang cuman gue yang cewek tuh yang duduk siapa? setan"Maya menatap seorang gadis yang tengah terduduk di kursi kayu di bawah pohon tak jauh dari lokasi mereka bercerita, tepatnya mereka berbincang di depan kursi tempat gadis itu duduk
"Mulut Lo di jaga cewek gue Tenang-tenang aja Lo bilangin setan"ucap geredilan,natasya pacar dari seorang ketua DETREW,hubungannya dengan geredilan sudah terjalin dari kelas dua SMP hingga saat ini,menjadi gadis yang introvert membuat natasya lebih sering diam namun ia menunjukkan cintanya melalui perbuatan bukan dengan janji manis
"Bersyanda bersyanda"Maya meniru gaya bicara anak UGM yang tengah Viral"kenalin gue Maya ailana gaya bicara gue emang gini ceplas-ceplos bener kata bang damar Kelian itu asik tapi ngomong-ngomong katanya berlapan tapi kenapa lima dong
"Tadi si Herlan bilang mau kesini,tuh anak kemana lagi"tanya damar lalu melihat sekeliling
"Tadi gue telfon katanya mampir kerumah si gerfsen"ucap frendhi tak lama setelah mengatakannya suara deruman motor ketiga inti DETREW sudah terdengar
"Lama bener liat semua udah ngumpul"ucap geredilan
"Biasa motor butut sen, lagi mogok"Herlan menunjuk kearah motor mewah berwarna hitam silver milik gerfsen bohong jika motor mewah itu dikatakan butut
"Jaga mulut lo orang cuman kehabisan bensin sialnya pas lagi di jalan sepi lagi untung atalah Dateng jadi bensinnya gue ambil dikit"gerfsen menatap sinis kearah Herlan yang sangat pelit membagi bensinnya
"Cewek siapa tuh"Herlan menatap kearah Maya
"Ade-adeannya damar"ucap Satya
"Ngapain cewek cantik kaya dia ada disini"Herlan menatap centil Maya
"Emang kanapa,masalah buat Lo, Ngakan"Maya menatap judes kearah Herlan
Malam ini giliran damar mewakili DETREW melawan dilon anak dari geng SAGERX,kedua geng motor kebanggaan dari sekolah EKXSTRA dan PUSDAMA sudah lumrah terjadi cekcok antara siswa dari kedua sekolah terfavorit ini,bahkan tak jarang mereka beradu kekuatan siapa yang paling unggul bukan dengan cara menyerang namun membuktikan kemampuan di lintasan balapan
one
two
Go...suara tembakan melayang di udara pertanda pertandingan di mulai
Kini balapan sudah selesai seperti biasa tentu DETREW selalu memenangkan pertandingan
"Hebat banget bang,lainkali gue yang balapan ye"ucap Maya setelah damar berhasil melewati garis finis tiga detik setelahnya dilon berhasil melalui garis finis mereka hanya selisih tiga detik saja pasalnya kemampuan SAGERX tak bisa di remehkan bahkan pernah sampai hanya selisih sedetik saja
"Ini baru teman gue"frendhi merangkul lalu menepuk pundak damar
"May Lo kelas berapa ngapain gue gak pernah liat Lo di sekolah"tanya frendhi
"Gue gak sepopuler kalian gue Maya ailana murit kelas pembuangan hehe"ucap Maya semua orang pasti langsung peka dengan kelas buangan yang dimaksud Maya seblas.tigablas, (11.13) tempat kumpulan siswa yang naik kelas karna percobaan
"Atalah pasti kenal sama gue udah dua puluh tujuh kali dia hukum gue"Maya menatap malas kearah atalah,pantas saja atalah tak banyak tanya tentang Maya pasalnya mereka sudah sering bertemu,walau baru bertemu juga atalah pasti tetap diam tak banyak komentar toh atalah mah bodo amat
"Beneran may kesalahan Lo apa aja banyak bener"Herlan lebih mendekat yang tadinya berdiri di belakang kini maju kehadapan Maya
"Bolos,lompat pager,manjat pohon mangga di belakang kelas gue,padahal niatnya baik biar buahnya gak kebuang-buang terus apa lagi ye...
"Ngerokok di ruang BK karna gurunya belum Dateng"ucap atalah tanpa mengalihkan pandangan dari layar ponsel,lelaki itu Masi stay di tempatnya satu tangan di saku kiri celananya dan satunya sibuk mengetikan pesan entah pada siapa
"Gue udah pura-pura lupa malah Lo bilang"Maya berjalan kearah atalah yang berdiri di samping tempat duduk natasya
"Ih... Cepu Cepu Cepu"suara rengekan Maya sembari memukul lengan atalah
"May gak boleh gitu pukulan Lo kenceng tau,inget apa yang ibu Lo bilang"damar menarik tangan Maya yang tersulut emosi
Setelah itu Maya menundukan kepala tak ia sadari setetes cairan bening meluncur dari manik matanya dengan cepat Maya menggosok matanya
"Ade lo kenapa mar ngapain si Lo acara tegur segala,ata aja enjoy"frendhi menatap ibah kearah Maya
"Anjirr lo pikir gak sakit apa"batin atalah
Maya menghalau setiap tetes airmatanya"maaf atalah dan temen temen kalau gue kurang ajar"Maya menunduk lalu berjalan kearah parkiran motor yang tak jauh dari situ
"May maksud gue bukan gitu"damar mencekal tangan Maya
Maya tersenyum lebar kerah damar,namun tetap jelas terlihat ada seribu luka dibalik senyuman itu"gue malah mau bilang makasih Lo udah ngingetin gue satu hal penting bang, kalau bukan Lo siapa lagi yang bakal ngingetin dan peduli sama gue"Maya memeluk erat tubuh damar para anggota inti maupun anggota DETREW tentu menyaksikan momen itu ada yang hanya terlihat biasa saja namun ada juga yang ikutan salting frendhi dan Satya saja tiba tiba berpelukan
"Ih.. najis ngapain Lo peluk gue"satya mendorong tubuh frendhi
"Lo yang meluk meluk"frendhi menjauhkan diri dari Satya
"Gue pulang dulu ya, sorry kalau gue bawel"triak Maya sebelum kendaraan miliknya menjauh
"Bang damar cieeee"Johan menyenggol bahu damar
"Amar ngapain ade lo nangis padahal gue liat-liat dia bukan tipikal cengeng"tanya gerfsen
"Ibunya Maya seminggu yang lalu meninggal Maya sempat drop tapi dia kembali tertawa lagi pas ketemu kalian tapi dengan bodohnya gue negur dia lagi"damar menundukkan kepala saking merasa bersalah
****Bersambung.....
Herlan putya artonho👇👇
Ig.nanaaa_piww
7 November 2023
Selasa 17.24
Kalau ada yang berbaik hati vote makaci🙏🙏😍
Kalau Nemu tiypo tandai ya para tayang-tayangnya Nana see you,ummmmma😘